Anda di halaman 1dari 48

Estetika

Bentuk
Pertemuan 1

Tim dosen Estetika bentuk 2022


Esteika bentuk sebagai dasar
perancangan Arsitektur
Esteika bentuk sebagai dasar
perancangan Arsitektur
Pengantar Estetika Bentuk
(Dwimatra & Trimatra)
Dunia Dwimatra merupakan Panjang dan lebar bentuk bidang papar. Pada bidang
papar dapat dibuat markah papar yang dapat diihat dan tidak mempunyai
kedalaman kecuali kedalaman maya (Wong, 1989).
Dunia Dwimatra pada dasarnya ciptaan manusia contohnya, menggambar, melukis,
mencetak, mencelup atau bahkan menulis pun termasuk kebagian yang langsung
menjurus kepada pembentukan dunia dwimatra (Wong, 1989).
“Dwimatra ini adalah rancangan yang berbentuk dua dimensi yang dapat dilihat
oleh indra penglihatan kita dalam bentuk gambar – gambar”

Sumber: Wong Wucius, 1989, Beberapa asas merancang trimatra, ITB bandung
Pengantar Estetika Bentuk
(Dwimatra & Trimatra)
Trimatra merupakan bentuk tiga dimensi yang memiliki Panjang, lebar dan tinggi.
Kita hidup dalam dunia trimatra, apa yang terlihat didepan kita bukanlah gambar
papar dengan Panjang dan lebar saja (Wong, 1989).

Sumber: Wong Wucius, 1989, Beberapa asas merancang trimatra, ITB bandung
UNSUR RUPA

–TITIK

–GARIS
–BENTUK
–BENTUK TIGA DIMENSI
–WARNA
–CAHAYA
–TEKSTUR
–MOTIF/POLA/PATTERN
–RUANG
PRINSIP DESAIN

–KESEIMBANGAN

–IRAMA
–TEKANAN
–SKALA
–PROPORSI
–URUTAN/SEQUENCE
–KESATUAN/UNITY
TITIK
Titik menandakan sebuah posisi di dalam ruang. Secara
konseptual, titik tidak memiliki Panjang, maupun kedalaman
dan oleh sebab itu sifatnya statis statis memusat dan tak
berarah.
Sebagai sebuah elemen utama didalam perbendaharaan
bentuk, sebuah titik dapat digunakan untuk menandai:
▪ Ujung dan pangkal sebuah garis
▪ Perpotongan dua buah garis
▪ Pertemuan garis disudut sebuah bidang atau volume
▪ Pusat sebuah bidang
TITIK
Meskipun secara teoritis tidak memiliki rupa maupun bentuk sebuah titik mulai
membuat kehadiranya terasa Ketika ditempatkan didalam sebuah bidan visual.
Dipusat lingkungannya. Titik stabil dan tenang mengatur elemen-elemen
disekitarnya dan mendominasi bidang tersebut.

Namun Ketika sebuah titik digeser. Bidangnya menjadi lebih agresif dan mulai
mulai bersaing untuk mendapatkan keungulan visual. Ketegangan visual tercipta
diantara titik dan bidangnya.
STIPPLING
(Arsiran titik)
01

03

05
Drawing Pen/Rapido
Karakter
GARIS
Garis mempunyai ciri dan sifat:
1. Memberikan panjang tertentu, juga dianggap sebagai
suatu segmen jalur lebih panjang yang tak terhingga

2. Mengekspresikan pergerakan dan pertumbuhan


GARIS

3. Membentuk sebuah sumbu jika diletakkan secara simetris

4. Memiliki panjang tanpa lebar (lebar tidak menonjol). Suatu benda bisa
disebut garis walau memiliki tebal dan tekstur jika bujur kecil, lintang
menonjol, menimbulkan kesan tipis

✓ X
GARIS
5.Menggabungkan, menghubungkan, menopang, mengelilingi ataupun
memotong elemen-elemen visual lainnya
GARIS
6. Menjelaskan batas-batas serta memberikan bentuk pada bidang

7. Menegaskan permukaan bidang


GARIS
8.Perlu ketebalan untuk membuatnya terlihat. Dia terlihat seperti garis jika
panjangnya tidak mendominasi lebarnya. Kasar, lentur, tetap maupun
sementara, anggun maupun kasar ditentukan oleh persepsi kita terhadap
perbandingan panjang-lebarnya, konturnya dan derajat kemenerusannya
GARIS
9. Pengulangan sederhana elemen-elemen serupa jika
cukup menerus dapat dianggap sebagai sebuah garis
GARIS
10. Bentuk lurus, lengkung, bebas, dll
Karakter Garis
Karakter Garis
Karakter Garis Terhadap
Psikologis

– Garis horizontal merupakan garis yang paling tenang dan tidak bergerak (diam),
dapat juga memiliki kesan lebar
Karakter Garis Terhadap
Psikologis
– Sesuatu bentuk vertikal akan menunjukkan kehebatan, wibawa, memberi
inspirasi dan kesan formil
Karakter Garis Terhadap
Psikologis
– Garis diagonal merupakan garis yang dinamis. Hal ini dikarenakan
garis diagonal menunjukkan pergerakan dan memberi warna
gembira
Penerapan unsur garis pada
bangunan
Penerapan unsur garis pada
bangunan
Penerapan unsur garis pada
bangunan
Penerapan unsur garis pada
bangunan
Penerapan unsur garis pada
bangunan
Penerapan unsur garis pada
bangunan
Penerapan unsur garis pada
bangunan
PRINSIP DESAIN

–KESEIMBANGAN

–IRAMA
–TEKANAN
–SKALA
–PROPORSI
–URUTAN/SEQUENCE
–KESATUAN/UNITY
KESEIMBANGAN
Setiap komposisi massa atau
tampak mempunyai titik
keseim-bangan atau pusat
keseimbangan. Biasanya pusat
keseimbangan ini juga
menjadi pusat perhatian dan
sering dipakai sebagai pintu
masuk utama atau sebagai
pusat kegiatan.
KESEIMBANGAN
KESEIMBANGAN
KESEIMBANGAN FORMAL (SIMETRI)

Ada 3 jenis keseimbangan dalam komposisi


1. Keseimbangan Formal (simetri) atau Bisymetries
Pengaturannya seimbang terhadap garis tengah sumbu, axis. Tiap elemen diulang
sepasang-sepasang masing-masing di kiri dan kanan garis tengah sumbu tadi.
Kelemahan:
adanya kecenderungan pada keterbatasan serta tidak imajinatif dalam
pelaksanaan. Terlalu banyak pasangan yang sama dalam suatu komposisi dapat
menjadikan komposisi itu monoton dan statis. Simetri itu dapat dibuat menjadi
imajinatif dan kompleks bila simetri itu dinamis
KESEIMBANGAN INFORMAL
(ASIMETRI)

sering disebut juga keseimbangan aktif.


Keseimbangan ini lebih bebas dari keseimbangan
simetri, karena pengaturannya adalah sembarang dan
tidak kaku.
Disini tidak ada garis tengah yang membagi komposisi
dalam 2bagian yang sama, karena komponen desain
berbeda, baik dalam bentuk dan warna, tetapi
nampaknya sama berat.
KESEIMBANGAN RADIAL
– Adalah simetri yang mengelilingi suatu titik pusat. Semua elemen desain
mengelilingi titik pusat.
Tugas satu
Kerjakanlah tugas menggunakan peralatan yang disarankan. Buatlah sebuah
desain titik menggunakan materi unsur rupa (Titik) dan prinsip desain
(keseimbangan)

Tugas
1. Buatlah sebuah desain yang mengandung unsur titik dari benda-benda di sekeliling anda, bisa satu
benda atau kombinasi, atau bisa beberapa benda yang disusun membentuk satu kesatuan.
2. Gambar dikerjakan dengan menggunakan titik (titik yang digunakan bisa beberapa ukuran
tergantung kebutuhan desain )
3. Kerjakan secara penuh pada lembar A3 dengan melibatkan materi yang dijelaskan sebelumnya.
Bahan yang harus disiapkan
1. Satu lembar kertas A3 atau buku gambar berukuran A3 (buku gambar dapat di beli di koprasi
unindra atau bisa beli online di toko pedia koperasi unindra).
2. Pinsil
3. Pulpen (drawing pen beberapa ukuran 01, 03, dan 05)
4. Spidol hitam bila perlu
Tugas Dua
Kerjakanlah tugas menggunakan peralatan yang disarankan. Buatlah
sebuah desain Garis menggunakan materi unsur rupa (Garis)

Tugas
1. Buatlah sebuah desain dengan tema lahan berkontur, lahan berkontur di gambar dengan pergerakan
garis-garis, karakter garis yang di pilih bebas. Atau bisa mengunakan objek benda di sekeliling anda,
bisa satu benda atau banyak yang di gambar dari unsur garis sehingga membentuk benda yang anda
pilih. (tugas ini bersifat bebas tergantung dosen pengampu, jika ingin pakai tema lain dibolehkan)
2. Kerjakan secara penuh pada lembar A3 dengan melibatkan materi yang dijelaskan sebelumnya.
Bahan yang harus disiapkan
1. Satu lembar kertas A3 atau buku gambar berukuran A3 (buku gambar dapat di beli di koprasi
unindra atau bisa beli online di toko pedia koperasi unindra).
2. Pinsil
3. Pulpen (drawing pen beberapa ukuran 01, 03, dan 05)
4. Spidol hitam bila perlu

Anda mungkin juga menyukai