Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Dengan adanya lembaga-lembaga yang diadakan oleh pemerintah maka ada beberapa
hal yang harus dilakukan, diperbaiki dan ditingkatkan pula oleh para lembaga pengasuh.
Dalam masalah-masalah seperti ini tidak hanya pemerintah yang memiliki peran, tetapi
seluruh masyarakat Indonesia juga harus ambil peran dalam penyelesaian masalah anak
jalanan ini. Kemudian perlu juga diadakan yang namanya sosialisasi tentang kepedulian
terhadap anak jalanan terlantar dari pemerintah, pekerja sosial ataupun remaja-remaja yang
peduli terhadap generasi selanjutnya. Perlu adanya evaluasi secara rutin terkait program
pelayan sosial yang telah dilakukan. Jika ada beberapa kebijakan yang bertentangan dengan
kenyataan yang ada dilapangan maka bisa didiskusikan lebih detail lagi kepada pembuat
kebijakan. Untuk para pengasuh adalah orang-orang yang setidaknya berlatarbelakang
pendidikannya adalah keilmuan pekerjaan sosial.
Adanya dukungan yang lebih lagi dari pemerintah maupun swasta, tidak hanya berupa
materi tetapi juga bisa dalam bentuk promitif, preventif, maupun rehabilitatif, karena
perlunya kerjasama dengan semua pihak terkait dengan hal ini. Peran pendamping diperlukan
dalam kegiatan pembinaan anak sehingga perlu dipertahankan. Peran pendamping yang perlu
dipertahankan adalah pemungkin (enabler), pemberi motivasi (motivator) dan penjangkau
(outreacher). Selain ketiga peran pendamping yang dipertahankan, peran pendamping juga
perlu ditambah maupun diperluas sehingga tujuan pendampingan pada anak dapat tercapai
secara optimal. Adanya materi penambahan pengelolaan usaha sampingan untuk orang
tua/keluarga anak jalanan yang terkategori dari keluarga miskin, keluarga tersebut harus
diberdayakan pula dengan pembekalan-pembekalan usaha.
Penentuan Sistem Dasar Praktik Pekerja Sosial
Sistem sumber kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai sumber dan potensi yang
dapat digunakan dalam usaha kesejahteraan sosial atau praktik pekerjaan sosial, selain itu
sistem sumber pekerjaan sosial merupakan sesuatu yang memiliki nilai dan dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan serta memecahkan suatu masalah.
Adapun Pincus dan Minahan (1973:4) mengklasifikasikan sistem sumber kesejahteraan
sosial menjadi sistem sumber informal atau alamiah, sistem sumber formal maupun sistem
sumber kemasyarakatan. Adapun penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut :
Sistem sumber informal atau alamiah merupakan sumber yang dapat memberikan
bantuan yang berupa dukungan emosional dan afeksi, nasihat dan informasi serta pelayanan-
pelayanan kongkret lainnya misalnya peminjaman uang. Sumber ini diharapkan dapat
membantu memperoleh akses kepada sistem sumber lainnya dalam bentuk pemberian
informasi dan mempermudah birokrasi. Dalam hal ini, masyarakatlah yang paling berperan
penting. Mayarakat bisa memberika nasehat kepada anak jalanan ataupun juga bisa
memberikan pekerjaan yang layak untuk mereka.
Sistem sumber formal adalah keanggotannaya di dalam suatu organisasi atau asosiasi
formal yang dapat memberikan bantuan atau pelayanan secara langsung kepada anggotanya.
Sumber ini dapat digunakan apabila orang itu telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
oleh sumber tersebut. Dalam penanganan anak jalanan di Semarang, maka pemerintah kota,
LSM, lembaga pendidikan, serta organisasi sosial yang memberikan perhatian terhadap anak
jalanan.