Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (KU1102) pada
Semester 1 Tahun Akademik 2022-2023
Oleh
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
“Penanggulangan Pengaruh Aktivitas Aktivitas Pornografi Pada Mahasiswa ITB” ini tepat
pada waktunya.
Karya tulis ilmiah ini penulis buat atas dasar kemajuan teknologi yang menyebabkan
kemudahan dalam segala aspek kehidupan, salah satunya adalah kemudahan dalam
memperoleh informasi. Namun, bila tidak digunakan dengan bijak, kemudahan ini dapat
menyerang diri tiap individu yang menyalahgunakannya. Salah satu bentuk penyalahgunaan
itu adalah pornorgrafi. Pornografi merupakan suatu masalah besar bagi generasi masa kini.
Kemudahan dalam mengakses konten pornografi menyebabkan banyak remaja yang memiliki
adiksi terhadap konten tersebut. Jika hal ini tidak ditangani secepatnya, maka akan menjadi
masalah yang berkelanjutan dan dapat merusak generasi masa kini yang akan menjadi
penerus bangsa kedepannya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bu Linda Handayani sebagai Dosen Tata
Tulis Karya Ilmiah yang membantu kami dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Penulis mengucapkan terimakasih juga pada seluruh responden yang telah mengisi kuesioner
secara jujur dan sukarela sehingga dapat dijadikan acuan penulis dalam menganalisis akar
permasalahan serta menyimpulkan solusi terhadap permasalahan pornografi ini.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat
menyempurnakan dan mengembangkan karya tulis ilmiah ini di masa mendatang.
Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya
generasi muda maupun penulis sendiri. Penulis juga berharap karya tulis ilmiah ini dapat
menjadi referensi bagi masyarakat dalam menyelesaikan masalah pornografi ini.
1. Kuesioner
Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data secara kuesioner yang
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab Sugiyono (2017:142). Dalam kuesioner yang diberikan kepada
responden akan ditanyakan berbagai hal mengenai pornografi untuk
mengetahui bagaimana jawaban dan tanggapan responden mengenai
pertanyaan yang diberikan. Dari data kuesioner ini, akan ditemukan berbagai
data yang dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah.
2. Studi Pustaka
Pada penelitian ini juga dilakukan teknik pengumpulan data Studi
pustaka. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan
kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat
mendukung dalam proses penulisan. Data yang didapat melalui studi pustaka
akan digunakan dalam mengidentifikasi pengaruh dari aktivitas pornografi
yang d
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Pornografi
Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar
bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui
berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat
kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat (UU
44 Tahun 2008). Pornografi merupakan hasil dari tindakan pornoaksi yang merupakan tindakan
melakukan eksploitasi seksual. Selanjutnya Pornografi sejalan dengan perkembangan teknologi
informasi semakin mudah diakses melalui paparan media massa, melalui majalah dewasa yang
berisikan foto-foto porno, film porno dalam bentuk VCD maupun diakses melalui internet.
Beberapa kondisi yang mengubah kerja otak, misalnya epilepsi atau demensia,
dapat menyebabkan kerusakan pada bagian otak yang dapat memengaruhi perilaku
seksual seseorang. Kecanduan pornografi dapat terjadi pada siapa saja, baik wanita dan
pria. Orang-orang yang sudah memiliki kecanduan terhadap hal lain juga akan lebih
rentan mengalami kecanduan pornografi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kemudahan
akses konten pornografi saat ini.
BAB III
HASIL & PEMBAHASAN
3.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan survei responden yang telah dibagikan kepada beberapa grup
fakultas yang ada di ITB didapatkan sekitar 30 responden yang telah mengisi survei.
Dari 30 responden tersebut didapatkan data mengenai usia dan juga jenis kelamin
responden seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2
G
ambar 3. Diagram Tingkat Pemahaman Responden mengenai Pornografi
Dari 32 responden yang telah mengisi survei menunjukan bahwa 34,4%
responden merasa sangat mengetahui dan memahami tentang pornografi,
40,6% responden merasa tahu dan paham tentang pornografi, dan 25% orang
cukup paham tentang pornografi
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pemahaman Tentang Pornografi
Dari data yang diperoleh pada gambar 3.3, seluruh responden mengetahui
tentang apa itu pornografi, baik secara definitif maupun deskriptif. Dari persentase
data ini, dapat disimpulkan bahwa akses pornografi pada era digital ini sangatlah
mudah, dengan demikian bila kemudahan ini tidak diikuti dengan penggunaan yang
bijak, akan berdampak pada segala aspek kehidupan. Generasi saat ini, wajib bisa
memilih dan memilah informasi yang masuk dan bijak dalam menggunakan internet
agar terhindar dari segala aktivitas pornografi.
3.2.2. Bentuk Aktivitas Pornografi
Bentuk aktivitas pornografi yang dilakukan terbagi menjadi beberapa macam
kegiatan. Kegiatan-kegiatan ini dapat berupa mengakses video dewasa melalui
internet, melihat konten pornografi yang ditunjukkan oleh teman, membaca
novel/komik/artikel atau karya tulis dengan konten pornografi, menonton acara TV
yang berisi konten khusus dewasa, mengakses video porno dari media sosial,
mengunduh video porno dari internet, dan bercerita tentang pornografi dengan
lingkungan pergaulan yang dimiliki. Kuantitas responden yang kadang-kadang
mendapatkan dan tidak pernah mendapatkan konten pornografi dari teman relatif
sama. Hal ini dapat disimpulkan bahwa persebaran konten pornografi dapat diakses
pada lingkungan dekat kita sendiri, sehingga kita semua harus selektif dalam memilih
lingkungan pertemanan. Mayoritas responden terkadang berusaha mencari akses
menuju pornografi melalui berbagai fasilitas teknologi dengan cara yang sudah
disebutkan sebelumnya.
Mayoritas responden mulai memiliki hubungan dengan pornografi karena
memuncaknya rasa bosan dan penasaran. Perasaan ini mendorong responden untuk
menjelajahi konten pornografi dari berbagai sisi yang mungkin untuk diakses.
Dorongan lainnya dapat berupa tingginya tingkat stres yang dialami responden
sehingga mereka membutuhkan pelarian dari realitas yang sedang mereka alami dan
pornografi menjadi solusi singkat yang mereka pilih untuk memenuhi diri mereka
dengan dopamin. Selain itu, konten yang cenderung cukup dewasa terkadang melintas
di media sosial pada berbagai platform. Hal ini berpotensi meningkatkan nafsu
responden secara tidak sengaja yang mengakibatkan responden akan mulai mencari
akses menuju konten pornografi untuk memenuhi keinginan duniawi yang ia miliki.
4.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, telah diketahui pengaruh pornografi pada kehidupan mahasiswa
ITB. Pornografi mempengaruhi kondisi psikis dan fisik mahasiswa ITB. Pengaruh dari
kondisi psikis dan fisik ini mempengaruhi akademis dan nonakademis mahasiswa ITB.
Kondisi psikis yang dirasakan diantaranya, menurunnya fokus dan konsentrasi, menjadi
lebih pelupa, kurangnya rasa percaya diri, dan emosi yang tidak stabil. Hal itu yang
membuat aktivitas akademis mahasiswa ITB terhambat. Sementara itu, kondisi fisik yang
dirasakan berupa kebugaran tubuh yang berkurang menyebabkan aktivitas non akademik
mahasiswa ITB terganggu.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, telah diketahui cara menanggulangi
dampak aktivitas pornografi pada mahasiswa ITB. Adapun 3 bentuk tindakan yang
dilakukan untuk menanggulangi dampak aktivitas pornografi, yaitu tindakan preventif,
tindakan represif, dan tindakan kuratif. Masing-masing bentuk tindakan memiliki
penempatannya sendiri. Tindakan preventif dilakukan seseorang sebelum melakukan
aktivitas pornografi. Tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah mengadakan
kegiatan penyuluhan dengan bertujuan mencari lingkungan yang memberikan dampak
positif. Sedangkan, tindakan represif seseorang dilakukan setelah melakukan aktivitas
pornografi yang bersifat menekan. Contoh dari tindakan represif adalah rumah
rehabilitasi. Sementara itu, tindakan kuratif merupakan tindakan yang bertujuan untuk
mengurangi dampak. Tindakan kuratif yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak
dari aktivitas pornografi adalah dengan menerapkan pola gaya hidup sehat.
4.2 Saran
Di era digital ini, kemudahan dalam segala aspek bagaikan pisau bermata dua,
yang dapat menjadi senjata jika dapat digunakan dengan bijak, dan menyerang diri
sendiri jika lalai dalam menggunakannya. Pornografi merupakan sebuah masalah yang
menyerang generasi muda saat ini, khususnya mahasiswa seperti lingkup penelitian yang
dibahas pada makalah ini. Pornografi bukan merupakan sebuah hal yang basi,
memerlukan sebuah aksi hingga mencapai solusi. Penulis percaya bahwa para generasi
muda dapat mengatasi masalah ini.
Perubahan pada diri, hanya dapat diubah oleh kemauan sendiri, dan niat untuk
berubah. Pengaruh eksternal hanya berfungsi sebagai suatu katalis agar terjadi perubahan,
namun bila tidak ada suatu gerakan dalam aspek internal, hal itu hanyalah tindakan yang
sia-sia. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan aktivitas pornografi ini, penulis
sangat berharap untuk generasi muda agar dapat memilih dan memilah informasi dalam
bentuk apapun, sehingga tidak terjerumus dalam aktivitas pornografi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
- Haidar, Galih dan Nurliana Citra Apsari. 2020. Pornografi pada Kalangan Remaja.
Jurnal Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 7, No : 1. Hal: 136
- 143
- Januar, Muhammad Iwan. 2014. Pornografi Bikin Ngeri. Bogor. Penerbit Al Azhar.
- Mutmainnah, Andi Mutia. 2017. Hubungan Pengaruh Pornografi terhadap Perilaku
Seksual Remaja Kelas 8 di SMP Islam Athirah. Makassar. Universitas
Muhammadiyah Makassar.
- Imawatu, Diana dan Meyritha Trifina Sari. 2018. Studi Kasus Kecanduan Pornografi
pada Remaja. Jurnal Psikologi. Vol 1 No. 2 Hal: 56-62
Riwayat Hidup Penulis
Biodata Penulis 1
4 E-mail marzel.wn@gmail.com
Biodata Penulis 2
4 E-mail iwpsatrio@gmail.com
Biodata Penulis 3
4 E-mail zulfikarfirmanto@gmail.com
Biodata Penulis 4
4 E-mail dhanirizqiawan@gmail.com
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama
Pembimbing/Promotor
Semua data yang kami cantumkan dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila terdapat ketidaksesuaian data dengan
kenyataan di masa mendatang, kami sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
kami buat sesuai dengan kenyataannya.