Media Nusantara
BIOGRAFI
Kebangsaan : Indonesia
Tanda tangan: :
I
Media Nusantara
DAFTAR PUSTAKA
Rajawali Pers
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian tersebut dapat
Namun ternyata Paman Idris (pamannya asal pihak mak ) serta ibu
Hatta tidak putusan bulat, menggunakan alasan Hatta masih terlalu mungil
serta Hatta pun belum menamatkan Al-Qur’an. Hatta menamatkan
pendidikan pada ELS di tahun 1916 di Kota Padang. beliau ingin
melanjutkan ke Hogere Burger School, HBS, namun HBS tidak terdapat
pada Sumatera Barat, adanya di Jakarta. Ibunya tidak mengizinkan dia
pulang ke Jakarta, jadi ia melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid
Lager Onderwijs, MULO, di Kota Padang. Mulanya Hatta tidak mau masuk
MULO. dia betul-betul ingin melanjutkan sekolah di HBS di Jakarta. sampai
akhirnya dia memutuskan buat menentukan bekerja saja ketimbang sekolah.
akan tetapi pamannya membujuk agar Hatta menuruti ibunya untuk
melanjutkan sekolah ke MULO, ia pun berdasarkan. Maksud ibunya
melarang bukan tanpa alasan, ibunya takut Bila Hatta ke Jakarta, Hatta akan
terpengaruh menggunakan pergaulan kota besar dan lupa menggunakan
agamanya. pada MULO, Hatta mendapat pelajaran sejarah, yang mampu
menumbuhkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kebangsaan.
5
Dan masyarakat juga harus sadar akan pentingnya kedaulatan yang mereka
miliki, dengan diberikan pendidikan kepada mereka maka mereka akan bisa
mempertahankan dan menjunjung tinggi kedaulatan tersebut dan bukan
melucuti dari kedaulatan rakyat itu sendiri. Sedangkan dalam Islam
Kedaulatan hanyalah milik Tuhan karena tuhanlah yang memiliki kekuasaan
tertinggi, tuhan bukan saja sebagai pencipta tetapi Tuhan juga sebagai
pemelihara dan sumber hukum. Selain tuhan tidak ada yang berhak memiliki
kedaulatan atau kekuasaan tertinggi. Dalam Islam siapa saja yang
mendapatkan amanat untuk menduduki sesuatu jabatan kenegaraan, diawasi
dan dikendalikan oleh rakyat yang secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama dalam fungsinya sebagai khalifah tuhan. Kekuasaan yang dimiliki oleh
setiap manusia itu pada pokoknya hanyalah sekedar amanah dari Allah
SWT.
Kebenaran di sini yaitu, dalam arti stabil dan kuat bertahan dalam
menghadapi setiap gangguan inkonstitusional, sehingga proses
pembangunan dapat berlangsung dengan lancar. Dalam hal inilah Hatta
mengemukakan dua asumsi yang mendukung kebenaran prinsip kedaulatan
rakyat. Pertama, diasumsikan, di samping berdaulat, rakyat juga
bertanggung jawab terhadap kedaulatan yang diembannya. Kedua, rakyat
yang berdaulat tidak mungkin melucuti kedaulatan sendiri. Dengan
demikian sangat jelas bahwa pemikiran Mohammad Hatta terkait dengan
kedaulatan rakyat, menurut Hatta kedaulatan sepenuhnya berada di tangan
rakyat, karena kedaulatan merupakan milik rakyat maka rakyat harus
diberikan pendidikan agar mereka tidak dibodohi oleh oknum- oknum
tertentu.
37
PENDIDIKAN
KARIR
ORGANISASI
KEMBALI KE INDONESIA
Pertama, terbit pada saat hari ulang tahunnya ke -50, berisi karya
yang ditulis dalam bahasa Belanda dan beberapa buah karya yang ditulis
dalam atau pidato bahasaPerancis dan Inggris, hampir dalam karya -karya
ini ditulis semasa Hatta masih di Belanda, terkecuali dua judul yaitu ;
Pertama, “ Enige Grondtreken Van De Economische Wereldbouw” yang
pada awalnya dimuat dalam Manndblad Sin Titpo, Tahun 1938, No, 6, 7, 8
dan 9. Kedua, Marxisme of Epigonenwijsheid ? yang isinya sebagai
tanggapan atas serangan seorang komunis terhadap karangannya di “Sin Tit
Po“ yang dimuat dalam majalah mingguan “Nationale Commentaren“ No.
10, 11, 12, 13 dan 14 Tahun 1940. Kedua karya tersebut ditulis pada saat ia
dipengasingan Banda Naira.
34
Pendidikan Koperasi,1958.
35. Teori Ekonomi, Politik Ekonomi dan Orde Ekonomi, Jakarta : Tintamas,
1961.
36. Pendidikan Nasional Indonesia, Bogor : Melati,1968.
33
11
University Press,1956.
16. Meninjau Sumatera Tengah, dalam Pikiran Rakyat, 3 Juni 1957 dan 24
Juni 1957.
Raya, 27 Desember1957.
Tintamas,1951.
32
1. Rasionalisasi, Surabaya,1939
1939.
Penerangan,1953.
31
12
Pada Desember 1926, Semaun berasal PKI tiba kepada Hatta buat
memperlihatkan pimpinan pergerakan nasional secara awam pada PI, selain
itu dia serta Semaun menghasilkan suatu perjanjian bernama "kesepakatan
Semaun-Hatta". Inilah yang dijadikan alasan Pemerintah Belanda ingin
menangkap Hatta.saat itu, Hatta belum meyetujui paham komunis. Stalin
membatalkan asa Semaun, sebagai akibatnya korelasi Hatta menggunakan
komunisme mulai memburuk. sikap Hatta ini ditentang sang anggota PI
yang telah dikuasai komunis.
13
30
29
14
15
Tahun 1963 Bung Hatta pertama kali mengalami jatuh sakit dan
mendapatkan perawatan di Stockholm, Swedia atas perintah Soekarno,
dengan biaya negara, karena perlengkapan medis di sana lebih lengkap.
Pada 31 Januari 1970, melalui Keppres No. 12/1970 telah dibentuk Komisi
Empat yang bertugas mengusut masalah korupsi. Untuk keperluan itu Dr.
Moh. Hatta (mantan Wakil Presiden RI) telah diangkat menjadi Penasehat
Presiden dalam masalah pemberantasan Korupsi. Komisi Empat ini diketuai
oleh Wilopo, SH, dengan anggota-anggota: IJ Kasimo, Prof. Dr. Yohanes,
H. Anwar Tjokroaminoto, dengan sekretaris Kepala Bakin/Sekretaris
Kopkamtib, Mayjen. Sutopo Juwono. Dr. Moh. Hatta juga ditunjuk sebagai
Penasehat Komisi Empat tersebut. Tetapi secara kontroversial, Presiden
Suharto membubarkan komisi tersebut dan hanya memberikan izin untuk
mengusut tuntas 2 kasus korupsi saja.
28
Di akhir tahun 1956 juga, Hatta tidak sejalan lagi dengan Bung
Karno karena dia tidak ingin memasukkan unsur komunis dalam kabinet
pada waktu itu. Sebelum ia mundur, dia mendapatkan gelar Doctor Honoris
Causa dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Sebenarnya gelar Doctor
Honoris Causa ingin diberikan pada tahun 1951. Namun, gelar tersebut baru
diberikan pada 27 November 1956. Demikian pula Universitas Indonesia
pada tahun 1951 telah menyampaikan keinginan itu tetapi Bung Hatta belum
bersedia menerimanya. Kata dia, “Nanti saja kalau saya telah berusia 60
tahun.”
27
1932–1941: PENGASINGAN
16
17
Mohammad Hatta membuat pernyataan bahwa bila parlemen dan
konstituante pilihan rakyat sudah terbentuk, dia akan mengundurkan diri
sebagai wakil presiden. Menurutnya, dalam negara yang mempunyai kabinet
parlementer, Kepala Negara adalah sekadar simbol saja, sehingga Wakil
Presiden tidak diperlukan lagi. Pada tanggal 20 Juli 1956, Mohammad Hatta
menulis sepucuk surat kepada Ketua DPR pada saat itu, Sartono yang isinya
antara lain, "Merdeka, Bersama ini saya beritahukan dengan hormat, bahwa
sekarang, setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih rakyat mulai
bekerja, dan Konstituante menurut pilihan rakyat sudah tersusun, sudah tiba
waktunya bagi saya untuk mengundurkan diri sebagai wakil presiden.
Segera, setelah Konstituante dilantik, saya akan meletakkan jabatan itu
secara resmi.
orang pemuda. Anak dr. Cipto belajar tata-buku dan sejarah. Ada juga anak
Kemudian, ipar Hatta mengirim surat itu ke koran Pemandangan di Jakarta
dan segera surat itu dimuat. Surat itu dibaca menteri jajahan pada saat itu,
Colijn. Colijn mengecam pemerintah dan segera mengirim residen Ambon
untuk menemui Hatta di Digul. Maka uang diberikan untuknya, Hatta
menolak dan ia juga meminta supaya kalau mau ditambah, diberikan juga
kepada pemimpin lain yang hidup dalam pembuangan.
Asli daerah Banda Neira yang belajar kepada Hatta. Ada seorang kenalan
Hatta dari Sumatra Barat yang mengirimkan dua orang kemenakannya untuk
belajar ekonomi dan juga sejarah. Selain itu, dari Bukittinggi dikirim Anwar
Sutan Saidi sebanyak empat orang pemuda yang belajar kepada Hatta. Pada
tahun 1941, Mohammad Hatta menulis artikel di koran Pemandangan yang
isinya supaya rakyat Indonesia jangan memihak kepada baik ke pihak Barat
ataupun fasisme Jepang. Kelak, pada zaman Jepang tulisan Hatta dijadikan
bahan oleh penguasa Jepang untuk tidak percaya Hatta selama Perang
Pasifik. Yang mana, kelak tulisan Hatta dibaca Murase, seorang Wakil
Kepala Kempeitai (dinas intelijen) dan menyarankan Hatta agar mengikuti
Nippon Seishin di Tokyo pada November 1943.