BAB 3
POLA-POLA HEREDITAS
D. METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran
E. MEDIA PEMBELAJARAN
LKPD pola-pola hereditas
F. SUMBER BELAJAR
Buku Biologi Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan
Lingkungan setempat
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1) Pertemuan I ( 4 X 45 menit)
Tahap Aktifitas Belajar Waktu
(menit)
Pendahuluan 1) Guru mengucapkan salam dan mengecek 15
a. Orientasi kehadiran siswa serta berdoa. menit
Guru menjelaskan secara umum materi pautan
& pindah silang,
b. Apersepsi 1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang
pautan & pindah silang Apakah perbedaan
pautan dan pindah silang?
2) Guru menyampaikan manfaat belajar pautan &
pindah silang, yaitu agar kita senantiasa
menjaga kesehatan tubuh karena berperanan
penting dalam kelangsungan hidup.
3) Guru merangsang siswa dengan pertanyaan
yang mengarah pada materi pautan & pindah
silang.
4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
tentang materi pautan & pindah silang,
Kegiatan Inti 1) Guru mengajak murid untuk mengamati tentang 60
pautan & pindah silang, menit
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menanya, misalnya: bagaimanakah
terjadinya pautan?
3) Guru membagikan LKPD tentang pautan &
pindah silang,
4) Salah satu kelompok mempresentasikan
tentang pautan & pindah silang,
5) Kelompok/siswa yang lain bisa
menanggapinya atau menanya kepada penyaji
presentasi.
6) Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan
pendapat, misalnya penyebab terjadinya
pindah silang
7) Kelompok penyaji presentasi selanjutnya
memberikan beberapa pertanyaan kuis kepada
seluruh siswa untuk diperebutkan. Penjawab
kuis yang benar langsung diberi nilai.
Penutup 1) Guru membimbing siswa 15
menyimpulkan tentang pautan & pindah menit
silang,
2) Guru memberikan pertanyaan berkaitan
dengan pautan & pindah silang,
3) Guru memberi penugasan menjawab
pertanyaan pada fitur buku paket
4) Rencana pembelajaran selanjutnya yaitu gagal
berpisah, dan gen letal
2) Pertemuan II ( 4 X 45 menit)
Tahap Aktifitas Belajar Waktu
Pendahuluan 1) Guru mengucapkan salam dan mengecek 10
Orientasi kehadiran siswa serta berdoa. menit
2) Guru menjelaskan secara umum materi gagal
berpisah, dan gen letal
4) Pertemuan IV ( 4 X 45 menit)
Tahap Aktifitas Belajar Waktu
Pendahuluan 1) Guru mengucapkan salam dan mengecek 10
Orientasi kehadiran siswa serta berdoa. menit
2) Guru menjelaskan secara umum materi
pautan seks
Mengetahui Tungkob,
Kepala Man 4 Aceh Besar Guru Bidang Studi
\
LATIHAN SOAL
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XII / I
Waktu :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok : 1. ........................
2. ........................
3. ........................
3) Tujuan
• Menjelaskan mekanisme gagal berpisah
• Mengerjakan soal gen letal dominan dan resesif
4) Soal latihan
1. Lalat buah betina warna mata merah heterozigot disilangkan dengan lalat buah jantan
mata putih. Maka rasio fenotipnya
2. Pada ayam dikenal gen dominan C yang
bila homozigotik akan bersifat letal dan menyebabkan kematian. Alelnya resesip c
mengatur pertumbuhan tulang normal. Ayam heterozigot Cc dapat hidup, tetapi
memperlihatkan cacat yaitu memiliki kaki pendek.
Ayam demikian disebut ayam redep (Creeper).Perkawinan antara dua ayam redep
meghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotif....
3. Pada manusia dikenal Brakhifalangi, adalah keadaan bahwa orang yang berjari pendek
dan tumbuh menjadisatu. Cacatinidisebabkanoleh gen dominan B dan merupakan cacat
keturunan. Penderita Brakhifalangi adalah heterozigot Bb, sedang orang berjari normal
adalah homozigot bb. Gen dominan homozigotik (BB) akan memperlihatkan sifat letal.
Jikaada dua orang brakhifalangi kawin, makaanak-anaknya kemungkinan
memperlihatkan perbandingan fenotif....
4. Gen A (daunberklorofil), gen a (daun tidak berklorofil), gen B (batang tinggi) dan gen
b (batang pendek). Jika genotip aa bersifat letal, maka hasil persilangan
AaBb dengan Aabb akan diperoleh perbandingan fenotip ...
Kunci Jawaban
LATIHAN SOAL
1.Lalat buah betina warna mata merah heterozigot disilangkan dengan lalat buah jantan mata putih.
Maka rasio fenotipnya dapat dilihat pada persilangan berikut:
Parental: betina mata merah (heterozigot) x jantan mata putih
Genotip: XMXm x XmY
Gamet: XM dan Xm x Xm dan Y
Filial:
XMXm = betina mata merah
XMY = jantan mata merah
XmXm = betina mata putih
XmY = jantan mata putih
Dari persilangan di atas maka rasio fenotip tersebut adalah:
Betina mata merah : betina mata putih : jantan mata merah : jantan mata putih = 1 : 1 : 1: 1