Anda di halaman 1dari 15

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan di lokasi SMP SWASTA AMAL

BAKTI KEC. Medan Deli Tahun Ajaran 2019/2020

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan selesai. Rincian

penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Rincian Jadwal Penelitian Tindakan Kelas


Bulan/tahun 2019
No Rancangan Kegiatan
Januari April Mei Juni Juli

1 Persiapan

a. observasi

b. identifikasi masalah

c. penentuan tindakan

d. pengajuan judul

e. penyusunan proposal

f. seminar proposal

2 Pelaksanaan

a. pengajuan izin penelitian

b. pelaksanaan penelitian

3 Analisis Data dan Pelaporan

a.Analisis data

b.Menyusun Laporan/Skripsi

25
26

c.Ujian dan Revisi

33
B. SubjekPenelitian

1. Subjek Penerima Tindakan

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII-I SMP

SWASTA Amal Bakti Kec. Medan Deli tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah

siswa 30 orang.

2. Subjek Pemberi Tindakan

Subjek Pemberi tindakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri.

3. Kolaboratif

Kolaboratif dalam penelitian ini adalah guru Penjaskes SMP SWASTA Amal

Bakti Kec. Medan Deli tahun ajaran 2019/2020 yang bertugas sebagai

pengamat sekaligus penilai saat peneliti memberikan materi dengan

menggunakan penguatan umpan balik secara individual.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan PTK (PenelitianTindakanKelas),

penelitian yang dilakukan bermaksud untuk menemukan informasi tentang

pelaksanaan pembelajaran menggiring bola pada permainan sepak bola yang

disampaikan dengan perlakuan tindakan kelas, yaitu ada nya tahapan-tahapan siklus

dalam pembelajaran.
27

D. DisainPenelitian

Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian diperlukan desain penelitian

sebagai rancangan atau pun desain Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari

beberapa tahapan yang berupa siklus dengan skema sebagai berikut :

KondisiAwal KondisiAkhir

Perencanaan

Refleksi II
Tindakan (Menyimpulkan
(Guru menerapkan tindakan yang dapat
pembelajaran menggiring dilakukan pada
bola melalui penguatan siklus berikutnya)
umpan balik secara
kelompok)
Observasi II
(Mengamati
pelaksanaan
Observasi I (Mengamati pembelajaran
pelaksanaan menggiring bola
pembelajaran menggiring melalui penguatan
bola melalui penguatan umpan balik secara
umpan balik secara kelompok)
\ kelompok)

Tindakan II
(Guru menerapkan
Refleksi I pembelajaran menggiring bola
(Menyimpulkan melalui penguatan umpan
tindakan dapat balik secara kelompok)
dilakukan pada
siklus berikutnya)
28

Perencanaa

Gambar 5. Skema Disain Penelitian Tindakan Kelas


(Sumber : Kristiyanto, 2010:19)

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang dimulai dengan

perencanaan, observasi awal, tes awal, dilanjutkan dengan pembelajaran pada siklus

I, tes siklus I dan akan dilanjutkan dengan pembelajaran siklus II apabila ketuntasan

klassikal belum tercapai pada siklus I.

1. TesAwal

Sebelum diberikan tes awal, terlebih dahulu peneliti mewawancarai guru yang

bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai hasil belajar awal siswa dalam

proses pembelajaran menggiring bola pada permainan sepak bola. Setelah dilakukan

wawancara, akan diperoleh informasi tentang jumlah siswa yang kurang memahami

cara menggiring bola pada permainan sepak bola. Proses selanjutnya adalah

memberikan tes awal yang bertujuan untuk melihat dan merumuskan masalah yang

diperoleh dari hasil tes awal yang dilakukan. Tes yang diberikan kepada siswa berupa

tes hasil belajar sepak bola materi menggiring bolayang dilakukan sebelum

menentukan perencanaan pembelajaran.

2. Siklus I
29

a. Tahap Perencanaan Tindakan I (Alternatif Pemecahan I)

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan tindakan berupa

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan

kesulitan yang dialami siswa pada proses pembelajaran menggiring bola

dalam meningkatkan hasil belajar menggiring bola siswa. Kegiatan yang lain

dilakukan adalah membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi

belajar mengajar dikelas dan membuat Tes Hasil Belajar I.

Pada tahap ini peneliti membuat alternatif pemecahan masalah untuk

menguasai kesulitan dan meningkatkan hasil belajar siswa yaitu penerapan

pembelajaran menggiring bola melalui penguatan umpan balik secara

individual.

Pemecahan yang dilakukan peneliti antara lain sebagai berikut :

1. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Mengembangkan materi ajar mengenai sepak bola materi menggiring bola

3. Melaksanakan pembelajaran sepak bola materi menggiring bola melalui

penguatan umpan balik secara individual.

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya serta menjawab

pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa atas pelajaran yang

diikutinya.

5. Memberikan tes hasil belajar sepak bola materi menggiring bola untuk

melihat hasil belajar siswa dalam memahami pelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan I


30

Setelah perencanaan disusun matang maka dilakukan tindakan terhadap

kesulitan siswa, yakni.:

1. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran menggiring bola.

2. Guru mendemonstrasikan teknik menggiring bola, serta menjelaskan

tujuan dari teknik menggiring bola tersebut.

3. Guru memberikan perbaikan-perbaikan melalui penguatan umpan balik

secara individual. Siswa mendengarkan dan mengamati serta mengana-

lisis gerakan tersebut. Kemudian masing-masing siswa menerapkan gera-

kan menggiring bola yang telah dipelajari dan diamati tersebut.

c. Observasi I

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang

menggunakan lembar observasi yang telah disusun (lampiran 6).Observasi

mencakup kesiapan belajar, partisipasi serta sarana prasarana permainan sepak

bola. Guru bidang studi Penjas yang bertugas sebagai pengamat mengisi lembar

observasi.

d. Evaluasi I

Selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar menggunakan

lembar penilaian hasil belaja rmenggiring bola diberikan kepada siswa maka

diperoleh sejumlah informasi dari testersebut, selanjutnya peneliti

menganalisis hasi ltersebut.

e. TahapRefleksi I
31

Hasil yang di dapat dari tahap tindakan dan observasi dikumpulkan dan di

analisis pada tahap ini, sehingga dapat disimpulkan dari tindakan yang

dilakukan dari hasil tes hasil belajar I.

1. Masalah yang paling dominan yang masih menjadi kendala adalah pada

saat mengontrol bola agar selalu dekat dengan kaki.

2. Perlu peningkatan kualitas pembelajaran melalui pemberian umpan

balik. Solusi tersebut dilaksanakan pada pembelajaran siklus II. Solusi

yang akan dilakukan berupa peningkatan kualitas pembelajaran melalui:

- peningkatan jumlah sarana dan prasarana sepak bola

- Perbaikan kualitas pembelajaran dengan penerapan umpan balik.

- Menambah waktu bagi siswa untuk berlatih

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan II (Alternatif Pemecahan I)

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan tindakan berupa

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan

kesulitan yang dialami siswa pada proses pembelajaran menggiring bola

dalam meningkatkan hasil belajar menggiring bola siswa. Kegiatan yang lain

dilakukan adalah membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi

belajar mengajar dikelas dan membuat Tes Hasil Belajar II.

Pada tahap ini peneliti membuat alternatif pemecahan masalah untuk

menguasai kesulitan dan meningkatkan hasil belajar siswa yaitu penerapan


32

pembelajaran menggiring bola melalui penguatan umpan balik secara

individual.

Pemecahan yang dilakukan peneliti antara lain sebagai berikut :

1. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Mengembangkan materi ajar mengenai sepak bola materi menggiring bola

3. Melaksanakan pembelajaran sepak bola materi menggiring bola melalui

penguatan umpan balik secara individual.

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya serta menjawab

pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa atas pelajaran yang

diikutinya.

5. Memberikan tes hasil belajar sepak bola materi menggiring bola untuk

melihat hasil belajar siswa dalam memahami pelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan II

Setelah perencanaan disusun matang maka dilakukan tindakan terhadap

kesulitan siswa, yakni.:

1. Guru menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran menggiring bola.

2. Guru mendemonstrasikan teknik menggiring bola, serta menjelaskan

tujuan dari teknik menggiring bola tersebut.

3. Guru menambah jumlah sarana dan prasarana sepakbola serta membe-

rikan perbaikan-perbaikan melalui penguatan umpan balik secara ke-

lompok. Siswa mendengarkan dan mengamati serta menganalisis gera-

kan tersebut. Kemudian masing-masing siswa menerapkan gerakan


33

menggiring bola yang telah dipelajari dan diamati tersebut.

c. Observasi II

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yang

menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Guru bidang studi Penjas

yang bertugas sebagai pengamat mengisi lembar observasi untuk melihat

apakah kondisi belajar mengajar di kelas sudah terlaksana.

d. Evaluasi II

Setelah tes hasil belajar menggunakan tes hasil belajar menggiring bola

diberikan kepada siswa maka diperoleh sejumlah informasi dari test ersebut,

selanjutnya peneliti menganalisis hasil tersebut.

e. TahapRefleksi II

Hasil yang di dapat dari tahap tindakan dan observasi dikumpulkan dan

dianalisis pada tahap ini, sehingga dapat disimpulkan dari tindakan yang

dilakukan dari hasil tes hasil belajar II.

Hasil refleksi pada siklus II ini ternyata kesulitan-kesulitan siswa dalam

belajar menggiring bola dalam permainan sepak bola telah dapat diatasi.

Siswa telah mengerti cara mengontrol bola agar bola selalu dekat dengan kaki

pada saat menggiring bola.

E. Instrumen Penelitian
34

Penilaian terhadap hasil belajar menggiring bola, dilakukan oleh seorang

yang berkompeten dalam olahraga sepak bola, dan dilakukan berdasarkan kurikulum

Pendidikan Jasmani SMP Kelas VIII-I sebagai berikut :

Tujuan : untuk mengukur keterampilan menggiring bola .

Alat dan perlengkapan :

1. Lapangan 5. meteran dan tali

2. Tongkat pancang ukuran 2 meter 6. kapur

3. bola 7. formulir dan alat tulis

Pelaksanaan tes :

1. Aba-aba “siap” testee berdiri dibelakan garis strart dengan bola siap untuk digiring.

2. Pada aba-aba “ya” testee mulai menggiring bola dari tiang start sampai tiang finish

3. Diperkenankan menggiring bola dengan salah satu kaki atau dengan kedua kaki

bergantian.

15 meter
Gambar 6.PelaksanaanTesMenggiring Bola
(Sumber : Ibrahim Sembiring, 2008)
Tabel 2. Lembar Fortofolio Penilaian Hasil Belajar Menggiring Bola Dengan
Kaki Bagian Dalam Permainan Sepak Bola
35

Indikator Deskriptor Penilaian


ceklis skor
Sikap Permulaan 1. Kaki tumpu dtempatkan di samping
bola
2. Kaki tumpu ikut membantu gerakan
kaki dribble
3. Kaki tumpu ditempatkan kira-kira
2-3 telapak kaki
Disamping belakang bola
4. Kaki yang digunakan untuk
menggiring bola melangkah teratur
menyentuh/mendorong bola

Sikap Dribbling 1. Kaki yang mendribble diputar, kaki


bagian dalam
diarahkan ke arah jalan bola
2. Lutut sedikit dibengkokkan
3. Bola bergulir harus selalu dekat
dengan kaki
4. Pada waktu menggiring bola, mata
melihat bola

Sikap Akhir 1. Badan tetap condong ke depan

2. Keseimbangan badan tetap dijaga

3. Pandangan sesekali ke arah depan

4. Kembali ke posisi awal


Jumlah Nilai

(Sumber : A. Sarumpaet dkk, 1992:24)

Keterangan :

Apabila siswa dapat melakukan 1 deskriptor, maka diberi nilai 1


Apabila siswa dapat melakukan 2 deskriptor, maka diberi nilai 2
Apabila siswa dapat melakukan 3 deskriptor, maka diberi nilai 3
36

Apabila siswa dapat melakukan 4 deskriptor, maka diberi nilai 4

F. Teknik Analisa Data

Analisa data yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap diantaranya :

1. Reduksi Data

Proses reduksi data dilakukan dengan cara menyeleksi, menyederhanakan dan

mentransformasikan data yang telah disajikan dalam tanskrip catatan lapangan.

Kegiatan reduksi data ini bertujuan untuk melihat kesalahan atau kekurangan siswa

dalam pelaksanaan tes dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk perbaikan

kesalahan tersebut.

2. Paparan Data

Dalam kegiatan ini data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dipaparkan

dalam bentuk tabel dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan. Untuk

mengetahui perkembangan hasil belajar siswa pada setiap siklus digunakan rumus

persentase :

B
x 100 %
PPH = N

Keterangan :

PPH : Persentase Penilaian Hasil

B : Skor yang diperoleh

N : Skor total maksimal

Dengan Kriteria :

Jika nilai PPH <75 : Siswa belum tuntas dalam belajar


37

Jika nilai PPH >75 : Siswa sudah tuntas dalam belajar

(Nurkencana, 1986 : 80).

Dari uraian diatas dapat diketahui siswa yang belum tuntas dalam belajar dan

siswa yang sudah tuntas dalam belajar secara individu. Selanjutnya dapat juga

diketahui persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal, dilihat dari persentase

siswa yang sudah tuntas dalam belajar dapat dirumuskan sebagai berikut :

Banyak siswa yang tuntas belajar


x 100%
P= Banyak siswa keseluruhan n (Aqib Zainal, 2010:41)

Keterangan :

P : Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Secara individual (klasikal), ketuntasa belajar dinyatakan telah tercapai jika

sekurang-kurangnya 85% dari siswa yang ada dalam individual bersangkutan telah

memenuhi kriteria ketuntasan minimal per individu sebesar >75%


38

DAFTAR PUSTAKA

Arma Abdulah, (1994), Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Depertemen Pendidikan


dan kebudayaan.

Arikunto, S., 2002. Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta.

Aqib Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK.
Yrama Widya, Jakarta.

Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Diktat Tim Penyusun Pengantar Pendidikan, 2004. Diktat. Universitas Negeri Medan.

FIFA, (2005). Laws of The Game (Peraturan Permainan Sepak Bola).

Kartono Kartini (1990). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Penerbit Mandar Maju.

Mahendra dan Adang Suherman, (2003). Menuju Perkembangan Menyeluruh


Menyiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani Disekolah Menengah. Jakarta,
Depdiknas.
Muhajir, (2004). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek SMP. Penerbit Erlangga.
Jakarta.

Poerwadarminta (1986). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Balai


Pustaka.

Remmy Mochtar, 1992. Olahraga Pilihan Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti


Proyek Pembinaan Tenaga.
39

Roestiyah (2001), Strategi Belajar Mengaja. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta

Rusli Lutan (2003), Teknik Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta

Sarumpaet. 1992. Permainan Besar . Padang : Depdikbud

Santoso, dkk. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Penerbit


Yudistira, Jakarta.

Suhadi. 2008, www.suhadinet.wordpress.com. Situs Internet.

Anda mungkin juga menyukai