Anda di halaman 1dari 38

Usulan Teknis

Pengadaan Jasa Konsultansi

D.1. TANGGAPAN TERHADAP KAK

Dalam KAK ini sedikit saja ada hal yang terlalu berlebihan dalam perihal
teknis pekerjaan yang diminta dan Pada Prinsipnya apa yang sudah
dijelaskan dan diarahkan dalam KAK telah jelas sepenuhnya dipahami oleh
Konsultan, sehingga konsultan sanggup untuk melaksanakan pekerjaan Jasa
Konsultansi Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat
Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD untuk dasar Kegiatan Fisik
nantinya.

D.2. TANGGAPAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG

Personil dan Fasilitas yang diminta dalam KAK untuk pekerjaan Jasa
Konsultan Kegiatan Fisik, menurut konsultan sudah sesuai dengan
pekerjaan yang diminta, dan konsultan sanggup untuk menyediakan personil
yang dimaksud, unutk Kompossisi Team dan Penugasan tertuang di akhir
bab ini

adapun fasilitas pendukung pekerjaan ini yang diminta untuk digunakan


dalam perencanaan nanti terlampir dalam tabel daftar berikut ini.

DAFTAR PERALATAN DAN FASILITAS PERUSAHAAN

LUAS /
NO NAMA BARANG / FASILITAS KONDISI
SATUAN
12
A. RUANG / PERALATAN KANTOR

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

1. Ruang Kantor 25 m2 Baik


2. Meja ½ Biro + Kursi 2 unit Baik
3. Note Book 1 Buah Baik
4. Komputer PC 2 Set Baik
5. Printer A.4 3 Buah Baik
6. Printer A.3 1 Buah Baik
7. Filling Cabinet 4 Buah Baik
8. Peratan ATK 1 Set Baik

B. PERALATAN LAPANGAN
1. HANDY TALKY (HT) 4 Bh Baik
2.. Meter Laser 1 Bh Baik
3. Theodolit/Autometic Level 1 Set Baik
4. GPS 1 Buah Baik
5. Rambu Ukur 4 Buah Baik
6. Meter Ukur 50 m 2 Buah Baik
7. Meter Ukur 3 m 3 Buah Baik
8. Kompas 1 Buah Baik
9. Sigma 1 Set Baik
10. Kamera Digital 1 Buah Baik
C. PERALATAN PENUNJANG
1. Kenderaan Roda Empat (Mobil) 1 Buah Baik
2. Kenderaan Roda Dua (Sepeda Motor) 2 Buah Baik
.
D.3. TANGGAPAN TEHADAP KETERSEDIAAN TENAGA AHLI

Pemahaman konsultan:

Dengan melihat kebutuhan tenaga ahli yang tertuang dalam Kerangka


Acuan Kerja, maka konsultan merasa setiap aitem pekerjaan ini akan 12
selesai pada waktunya melihat tenaga-tenaga yang minta nantinya akan

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

bekerja pada masing-masing kegiatan/pekerjaan yang akan


direncanakan.

Komentar terhadap KAK :

Konsultan sangat menyadari akan pentingnya ketepatan tenaga ahli yang


terlibat dalam suatu pekerjaan berkaitan dengan keberhasilan dalam
penyelesaian dan pencapaian sasaran pekerjaan tersebut.

Tenaga ahli yang terlibat dalam pekerjaan sudah sesuai dengan


kebutuhan,

D.4. TANGGAPAN TERHADAP JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pemahaman konsultan:

Dalam KAK dinyatakan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 30


(ltiga puluh) hari kalender.

Komentar terhadap KAK :

Konsultan memahami bahwa waktu yang tersedia cukup untuk


melaksanakan perencanaan, sehinga waktu tahap pelaksanan
perencanaan akan dimaksimalkan munkin untuk mempercepat hasil dari
dari prodak ini nanti. di harapkan pekerjaan ini akan dapat dilaksanakan
dengan baik dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu tampa
mengurangi hasil dari pekerjaan, untuk megantisipasi molornya waktu
kami memmbutuhkan banyak masukan-masukan atau koreksi cepat dan
terarah disaat koordinasi dengan pihak terkait sehingga waktu yang ada
bisa terlaksana semaksimal mungkin dan dapat memperbaikinya, apabila
hal itu terjadi maka konsultan akan menambah waktu kerja dari 8 jam
waktu kerja akan menjadi 13 jam sehinga pekerjaan akan selesai tapat
waktu sesui dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Demikian Tanggapan dan saran Konsultan, diharapkan akan terciptanya


suatu kerjasama yang baik antara Penguna Jasa dengan Penyedia Jasa 12
Konsultan, dengan dilakukannya koordinasi secara rutin dan bertukar

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

pikiran yang disikapi secara positif yang sangat diperlukan dalam


penanganan pekerjaan ini.

E.1. PENDEKATAN PERENCANAAN TEKNIS

Dalam pelaksanaan kegiatan ini konsultan perencana menggunakan


pendekatan yang bersifat “deductive – inductive – verification” yaitu
berpikir dari hal-hal yang umum yang dijabarkan ke dalam suatu individu,
kemudian digabungkan dengan fakta di lapangan, kemudian diuji kebenaran
dari penggabungan tersebut. Dimana penggabungan ini dinamakan hipotesis
atau konsepsi. (Nawawi dan Martini, 1994). Hipotesis yang bersifat umum
dan sederhana disebut dengan pradesain. Hal ini masih perlu dikembangkan
lagi untuk mendapatkan hasil yang mendekati hal yang diharapkan.

1) Umum
Secara umum, pendekatan yang dilakukan dalam proses pelaksanaan
pekerjaan perencanaan ini bertujuan antara lain :
 Tercapainya hasil mutu yang optimal sebagaimana yang diisyaratkan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
 Tercipta efektifitas dan efisiensi dalam proses pencapaian hasil.
 Terwujudnya hasil perencanaan yang dapat dijadikan panduan /
pedoman oleh pemberi tugas dalam proses pelaksanaan pekerjaan
Jasa konstruksi Kegiatan Fisik.

2) Khusus
Secara khusus, berdasarkan ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan
pihak konsultan dalam proses pelaksanaan pekerjaan memungkinkan
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
 Penyusunan rencana pelaksanaan pekerjaan perencanaan
 Menciptakan bangunan dengan pengelompokan yang memiliki 12
aksesibilitas yang baik

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

 Menciptakan bentuk bangunan yang memiliki ciri (jati diri) dan nilai
estetika yang baik.
 Merencanakan bangunan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
struktur
 Merencanakan gedung yang memiliki konsep utilitas yang baik sesuai
dengan standar teknis yang berlaku
 Merencanakan gedung dengan mempertimbangkan perawatan dan
pemeliharaannya
 Membuat gambar-gambar rencana, tampak tampak, potongan dan
detail
 Membuat laporan perencanaan yang berisi tentang hasil pekerjaan
dan laporan-laporan pendukung lainnya yang sesuai dengan KAK

3) Identifikasi Masalah
Dalam mengawali pelaksanaan perencanaan haruslah dipahami apa yang
menjadi yang menjadi permasalahan dalam pekerjaan ini. Berikut ini
beberapa permasalahan yang harus menjadi perhatian antara lain :
 Bagaimana mewujudkan bangunan yang memenuhi aspek keamanan,
kenyamanan, kemudahan, dan kesehatan sebagai bangunan yang
layak fungsi
 Bagaimana mewujudkan bangunan yang sinergi dalam satu kesatuan
fungsi dengan penyesuaian terhadap bangunan lama.

4) Tahapan Perencanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini konsultan perencana menggunakan
pendekatan yang bersifat “deductive – induct
Tahapan-tahapan yang ada disebut dengan proses desain. Proses
desain adalah suatu proses dimana suatu objek direncanakan dari awal
hingga mencapai hasil akhir dengan mempertimbangkan berbagai faktor
yang mempengaruhi rencana objek yang akan dibangun, termasuk 12
organisasi pelaksanaan pekerjaan.

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

Dan inti dari pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan sebuah


konsep perencanaan yang dapat mewujudkan suatu objek bangunan
yang memiliki : (1) nilai estetika ; (2) kenyamanan; (3) nilai fungsi, (4)
nilai lingkungan dan (5) nilai kekuatan yang terukur dan terencana.

Gambar 1. Diagram Proses Perencanaan


Tahapan-tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Tahap Persiapan Tahapan ini merupakan tahapan dimana
Konsultan Perencana membuat deskripsi
pekerjaan, menyusun program kerja,
mengadakan persiapan peralatan,
pembekalan tenaga yang terlibat,
mobilisasi dan koordinasi, transportasi
dan akomodasi serta persiapan
administrasi proyek.
2) Tahapan Data Pada tahapan ini konsultan Perencana
melakukan kegiatan pengumpulan data,
baik data fisik maupun non fisik yang
berhubungan dengan hasil akhir
12
perencanaan. Tahapan ini biasanya terdiri

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

dari pengukuran-pengukuran lokasi,


penyelidikan tanah (bila diperlukan), data
pengguna, kondisi lingkungan, serta
wawancara pengguna/pihak terkait.
3) Tahapan Analisa Tahapan ini konsultan Perencana
menganalisa kondisi yang ada
berdasarkan hasil pengambilan data untuk
diolah dan dianalisa secara keilmuan,
disesuaikan dengan standarisasi yang
berlaku, serta menganalisa masalah dan
solusinya.
4) Tahapan Konsep Tahapan ini merupakan pengembangan
hasil analisa yang telah dilakukan
sebelumnya untuk diterapkan pada objek
rancangan. Konsep yang ada menyangkut
konsep arsitektural, struktural, utilitas
bangunan dan lingkungan.
5) Tahap Pengembangan Tahapan ini merupakan Keluaran Hasil
Sementara sebelum mencapai hasil akhir.
Hasil dari tahap ini akan dikoreksi secara
final untuk menghasilkan Hasil Akhir
yang final (Final Plan & Report)
6) Tahapan Akhir Tahapan ini merupakan hasil akhir yang
dirumuskan tim konsultan Perencana.
Tahapan ini memiliki dua tahapan kecil
yaitu Draft dan Final. Dimana tahapan
final merupakan hasil koreksi terakhir
terhadap objek rancangan.

E.2 PEKERJAAN TAHAP KONSEP RENCANA TEKNIS


12
Kegiatan ini meliputi beberapa komponen kegiatan sebagai berikut:

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

 Pengumpulan Data Sekunder Kondisi existing lahan dari data-data


sekunder.

 Data informasi yang berkaitan dengan peruntukan dan penataan


rencana untuk area perencanaan dan daerah sekitarnya.

A. Site Visit

Site Visit merupakan survey pendahuluan yang dilakukan sebelum


survey detail yaitu untuk mengamati dan mendata secara umum
kondisi dari masing-masing lokasi perencanaan, pada tahap ini
konsultan akan mengumpulkan sebanyak mungkin data yang
diperlukan untuk perencanaan lebih lanjut. Untuk itu konsultan akan
melakukan hal-hal sebagai berikut:

 Melakukan pengecekan data yang telah ada dengan kondisi


lapangan pada saat ini serta mencatat perkembangan-
perkembangan yang mungkin terjadi kemudian.

 Membuat foto-foto dokumentasi mengenai kondisi lapangan


yang perlu direkam situasi lokasi.

 Mengumpulkan data primer lainnya yang diperlukan dan


dianggap penting.

Dari survey pendahuluan ini diharapkan konsultan sudah dapat


menyajikan metode penelitian dan perencanaan yang akan diterapkan,
dan mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul. Pada
tahapan ini konsultan akan menyusun rencana detail jadwal
pelaksanaan survey lapangan. Dan semua hasil survey pendahuluan
akan dilaporkan dan dikonsultasikan kepada Pemberi Tugas sebagai
dasar persiapan langkah selanjutnya.

B. Penyusunan Konsep Rencana Teknis

12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

Menyiapkan konsep rencana teknis, termasuk konsep organisasi,


jumlah dan kualifikasi tim perencana metode pelaksanaan dan
tanggung jawab waktu perencanaan.

C. Tahapan Perencanaan
Konsep skematik Rencana Teknis, termasuk program ruang,
organisasi hubungan ruang dam lain-lain.
Selain harus memenuhi persyaratan fungsional tersebut di atas, dalam
perencanaan bangunan ini harus menekankan pada hal-hal sebagai
berikut:

a. Fleksibilitas
Yang dimaksud dengan fleksibilitas ini adalah agar dapat
dilakukan perubahan-perubahan untuk mengantisipasi
kemungkinan pengembangan dan perluasan bangunan.

b. Hemat Energi
Yang dimaksud adalah agar biaya-biaya operasional bangunan
dapat ditekan seoptimal mungkin sepanjang umur bangunan
(umur rencana) dengan cara mengusahakan ventilasi dan
penerangan secara alami sebanyak mungkin.

c. Pengendalian Micro-Climate
Pengendalian yang dimaksud adalah mengusahakan
kenyamanan fisiologi di dalam maupun di luar bangunan, yaitu
dengan pengaturan tata letak bangunan dan elemen-elemen
lain pada tapak yang memungkinkan pemanfaatan faktor alam
secara optimum.

d. Konteks Lokal
Konteks lokal yang dimaksud ditujukan terutama pada
kesesuaian pada lokasi, yaitu kesesuaian pada lingkungan
tropis, lingkungan sekitar lahan. 12
E.3 TAHAP PRA RENCANA TEKNIS

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

Kegiatan ini terdiri dari komponen kegiatan sebagai berikut.


a. Melakukan pengumpulan data kondisi ruangan yang diperlukan.
b. Melakukan analisis data dan memberikan laporan hasil analisis
yang meliputi:
- Jenis bangunan beserta luasannya.
- Denah.
- Perkiraan kasar material bangunan.
- Perkiraan biaya pembangunan gedung beserta aspek
penunjang.

c. Analisa kebutuhan Fasilitas yang harus dimiliki bangunan.


Konsep awal masa bangunan dan bentuk bangunan yang
menyesuikan darah setempat

E.4 TAHAP PENGEMBANGAN RENCANA

Uraian dari pengembangan konsep awal, meliputi:


1. Perencanaan Arsitektur
2. Perencanaan Konstruksi Bangunan
3. Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal
4. Penyusunan Spesifikasi Teknis Pekerjaan, Gambar Rencana dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Secara rinci, metodologi pelaksanaan komponen-komponen kegiatan


perencanaan untuk Bangunan Sipil, Mekanikal dan Elektrikal adalah
sebagai berikut:

A. Perencanaan Arsitektur
Perencanaan arsitektur ini akan mempertimbangkan fungsi dan peran
dari kebutuhan bangunan yang akan di rencanakan yaitu Musollah,
Toilet/Ruang Ganti dan Jalur Pejalan Kaki.
Selain itu juga berdasarkan analisa kebutuhan bangunan sesuai 12
dengan fungsinya sehingga akan didapatkan jenis/tampilan yang

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

diperlukan, luasan tiap bangunan dan fasilitas penunjang yang harus


ada pada bangunan.

Pekerjaan perancangan Arsitektur ini dimaksudkan untuk pedoman


dalam penyusunan pokok-pokok dan sistematika perancangan
keseluruhan. Dan proses studi perancangan ini juga diharapkan dapat
menghasilkan data dasar fungsional kebutuhan bangunan dan
penunjang serta penataan bangunan yang serasi.

Dalam penataan perencanaan bangunan harus memenuhi :

a. Kriteria Umum

- Bangunan harus mencerminkan fungsinya sesui dengan item


pekerjaan tersebut.
- Ketahanan bangunan menerima beban manusia, peralatan
gedung maupun kekuatan alam.
- Ketahanan bahan bangunan terhadap kelesuhan dan keausan,
karena penggunaannya terhadap bangunan, sifat bahan dan
cuaca.
- Keselamatan penghuni pada saat terjadinya bencana karena
ulah manusia, alam, atau pencemaran yang mengancam
kesehatan.
- Bangunan harus memberi manfaat, hemat energi dalam
pengoperasiannya.
- Bangunan dapat menampung kegiatan secara efisien sesuai
dengan fungsinya.

b. Kriteria Khusus

- Bangunan diupayakan dapat memanfaatkan semaksimal


mungkin potensi alami (pencahayaan alami, pada kondisi
tertentu dapat diupayakan pengkondisian udara alami).
12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

- Pengelompokan fungsi dalam bangunan dilakukan sesuai


dengan sifat dan hierarkhi serta masih kesatuan yang utuh.
- Jaringan sirkulasi manusia atau barang harus disusun seefisien
mungkin dan tidak mengganggu fungsi bangunan.
- Mendukung kemungkinan pengembangan prasarana dan sarana
yang harmonis dan terintegrasi baik secara fisik maupun
fungsional.
- Segi arsitektur harus memperhitungkan faktor iklim, geografis,
ciri khas dan ciri khas kota kotamobagu yang serasi dengan
lingkungan sekitarnya tanpa mengorbankan fungsinya.

c. Azas-azas :

- Desain bangunan hendaknya fungsional efesien, menarik dan


direncanakan bentuk yang harmonis dengan lingkungannya.
- Kreativitas desain hendaknya tidak ditekankan pada
kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan
sublimasi antara fungsi teknik dan teknik sosial bangunan.
- Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga
pembangunannya dapat dilaksanakan dalam waktu yang
singkat dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
- Bangunan yang direncanakan hendaknya turut meningkatkan
kualitas dan berdampak positif terhadap lingkungan
sekitarnya.

d. Persyaratan Bangunan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Perencana seperti
akan tetap memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan,
yaitu :
1. Persyaratan Peruntukkan dan Intensitas :
12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

 menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata


bangunan yang ditetapkan di Daerah yan bersangkutan,
 menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan
fungsinya,
 menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan
lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
 Menjamin terwujudnya bangunan pelengkap
 Menjamin terwujudnya tata ruang yang hijau yang dapat
memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan
terhadap lingkungan
 Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
3. Persyaratan Struktur Bangunan
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan
manusia.
 Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan
kecelakaan atau luka yang disebabklan oleh kegagalan
struktur bangunan,
 Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau
kerusakan benda yang disebabkan perilaku struktur,
 Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan
fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur
6. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
 Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup,
baik alami maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
 Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
12
perlengkapan tata udara secara baik.

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

e. Perencanaan Struktur Bawah (Pondasi)

Pekerjaan perencanaan pondasi bertujuan untuk


mendapatkan hasil perencanaan yang memenuhi kriteria
perencanaan baku. Perencanaan pondasi bertujuan untuk
menentukan dimensi pondasi yang dapat menahan beban
struktur, baik beban vertikal maupun beban lateral, pada
kondisi layan dan kondisi gempa.

Pemilihan tipe pondasi didasarkan pada jenis tanah dan


metoda pelaksanaan yang sesuai dengan karakteristik tanah
setempat.

Pondasi yang digunakan untuk memastikan suatu bangunan


berada dalam kondisi aman. Situasi yang memerlukan
sebagai sistem pondasi adalah sebagai berikut:

1. Lapisan tanah permukaan merupakan lapisan yang sangat


kompresibel dan memiliki daya dukung yang rendah.

2. Struktur atas menerima gaya horizontal.

3. Struktur atas menerima gaya uplift.

Pondasi tiang menahan beban kompresi melalui tahanan


selimut dan tahanan ujung, beban uplift ditahan melalui
tahanan selimut. dan beban lateral ditahan oleh kekakuan
tiang dan tanah disekelilingnya.

Perhitungan kapasitas daya dukung pondasi dilakukan


dengan meninjau beberapa kondisi berikut:

1. Kapasitas daya dukung aksial Tiang Tunggal

2. Interaksi tanah dan Group Tiang

Analisis tersebut mencakup perhitungan daya dukung 12


aksial (tekan dan cabut) yang dihitung berdasarkan nilai

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

N-SPT, dan daya dukung lateral yang dihitung


menggunakan metoda P-Y dengan bantuan program
komputer LPILE.

f. Perencanaan Konstruksi Bangunan


 Tahap Perencanaan Struktur
Perencanaan akan dibagi dalam dua tahapan yaitu Basic
Design dan Detail Engineering Design. Proses basic
design dimulai ketika fungsi tata ruang struktur telah
ditentukan, mengikuti suatu prosedur iterasi yang
dirumuskan dengan baik. Perhitungan awal untuk ukuran
elemen berdasarkan pembebanan gravitasi dan
pembebanan lateral akibat beban angin atau gempa
bumi. Penentuan luasan penampang elemen vertikal
didasarkan pada semua beban dan pengurangan yang
meliputi bahwa tidak semua lantai diberikan beban hidup
maksimum. Ukuran awal slof dan balok biasanya
didasarkan momen dan geser yang ditentukan dari salah
satu metode analisa beban gravitasi.
Suatu koreksi dilakukan pada defleksi horisontal
maksimum, dan gaya-gaya utama pada elemen struktur
menggunakan bantuan program ETABS. Jika terjadi
defleksi yang berlebihan atau beberapa elemen tidak
mencukupi, penyelesaianya adalah merubah ukuran
elemen atau struktur.
Jika beberapa elemen tertentu mendapat beban yang
berlebihan, perencana dapat mengurangi kekakuannya
dan mendistribusi ulang beban kepada komponen
struktur yang mendapat beban lebih kecil. Prosedur
analisa persiapan, koreksi dan perhitungannya diulangi
sampai didapat solusi yang memuaskan. 12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

Analisa dinamis diperlukan jika beban angin atau gempa


bumi menimbulkan defleksi yang berlebihan yang
mengakibatkan goyangan dan kriteria kenyaman
terlampaui. Pada kondisi tertentu pengaruh yang
mengganggu disebabkan oleh creep, penyusutan dan
perbedaan temperatur harus dikoreksi.
Penyempurnaan analisa dan perencanaan elemen akan
disempurnakan pada tahap Detail Engineering Design
atau tahap pengembangan perencanaan, pada tahap ini
akan didapatkan suatu konfigurasi struktur yang baik
dari segi kekuatan, ekonomis dan durability

g. Acuan Peraturan, Standar dan Referensi

a. Peraturan:
1. SNI Gempa: Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa
untuk Rumah dan Gedung (SNI 1726-1989-F)

2. SNI Beban: Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk


Rumah dan Gedung (SNI 1727-1989-F)

3. SNI Beton: Tata Cara Penghitungan Struktur Beton


untuk Bangunan Gedung (SK SNI T-15-1991-03)

4. Draft SNI Beton: Draft Pedoman Beton 1989 (SKBI -


1.4.53.1988)

5. PBI 1971: Peraturan Beton Indonesia 1971 (NI-2)

6. Peraturan Daerah

b. Standar

1. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI)

2. Standar Industri Indonesia (SII)

3. American Concrete Institute (ACI)


12
4. American Institute of Steel Construction (AISC)

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

5. British Standard (BS)

6. Japanese Industrial Standard (JIS)

7. Uniform Building Code 1995 (UBC)

c. Referensi

1. ACI Commentary Building Code and Commentary - ACI


318-83/86/89

2. Note on ACI Note on ACI 318-83/89

 Filosofi Perencanaan

Dalam perencanaan struktur atas dan struktur bawah suatu


gedung terhadap pengaruh Gempa Rencana, struktur bawah
tidak boleh gagal lebih dahulu dari struktur atas. Untuk itu,
terhadap pengaruh Gempa Rencana unsur-unsur struktur
bawah harus tetap berperilaku elastik penuh, tak bergantung
pada tingkat daktilitas yang dimiliki struktur atasnya.

Proses tahapan desain yang diuraikan di atas yang


melibatkan perbedaan analisis struktur bertingkat, jangkauan
yang relatif kasar dan teknik pendekatan untuk tahap awal
kesuatu metode yang lebih baik dan akurasi untuk koreksi
akhir pada tahap pengembangan desain.

Metoda analisa yang digunakan adalah metode statis, dan


diasumsikan bahwa struktur tersebut berperilaku elastis
linier. Walaupun beban angin dan gempa adalah temporer
secara alami, adalah praktis dan layak untuk ditampilkan
pada sebagian besar desain, dengan distribusi gaya statis.
12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

Meskipun beton dan masonry bersifat non-linier, analisa


elastis linier tetap penting untuk mendesain bangunan tinggi.

Pendekatan probabilitas untuk sifat-sifat struktur dan kondisi


pembebanan menuju ke suatu pilosofi batasan desain, yang
mana secara umum saat ini dapat diterima. Tujuan
pendekatan ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh
struktur dan komponennya dirancang untuk menahan akibat
beban berlebihan (dengan alasan keamanan) dan deformasi
yang mungkin terjadi pada saat pembangunan dan dalam
masa layanan konstruksi.

Keseluruhan struktur atau sebagian, dikatakan gagal ketika


variasi limit state tercapai, ketika tidak ada lagi batasan yang
ditentukan dalam mendesain. Dua jenis batasan yang
dipertimbangkan: (1) limit state sesuai dengan beban yang
menyebabkan kegagalan, mencakup ketidakstabilan: karena
peristiwa kegagalan akan bersifat mencelakakan dan
menyebabkan kerugian keuangan yang serius, kemungkinan
kegagalan pastilah sangat rendah; dan (2) serviceability limit
state, yang mana melibatkan kriteria masa layanan bangunan.
Ini mempunyai kaitan dengan kekuatan bangunan untuk
penggunaan yang normal terhadap keamanan dan akan
menjadi lebih penting.

Limit state dapat dicapai sebagai hasil suatu kombinasi acak.


Sebagian faktor keamanan dipakai untuk kondisi yang
berbeda yang mencerminkan kemungkinan keadaan atau
kejadian tertentu dari pembebanan dan struktur ada. Tujuan
yang terkandung dari perhitungan desain struktur adalah
untuk memastikan bahwa kemungkinan limit state tercapai
dengan nilai dibawahnya dapat diterima. 12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

 Aspek Perencanaan
1. Kekuatan Dan Stabilitas

Untuk ultimate limit state, kebutuhan utama dalam


mendesain struktur bangunan adalah mampu dan
mempunyai kekuatan yang cukup dan tetap stabil dari
kemungkinan terburuk akibat gaya yang bekerja selama
konstruksi dan masa layanan bangunan tersebut.

Ini memerlukan suatu analisa gaya dan kekuatan yang


akan terjadi pada elemen sebagai hasil kombinasi beban
paling kritis, mencakup pembesaran momen (P-Delta
efek). Suatu cadangan kekuatan yang cukup,
menggunakan faktor pembebanan yang ditentukan, harus
ditampilkan. Perhatian tertentu harus memperhatikan
elemen kritis yang gagal membuktikan bencana besar
dalam menginisiasikan keruntuhan progresif sebagian
atau keseluruhan bangunan. Tambahan tegangan
disebabkan oleh terkendalinyan perbedaan pergerakan
akibat creep, penyusutan atau temperatur harus
dimasukkan.

Sebagai tambahan, suatu koreksi harus dibuat


berdasarkan kondisi kesetimbangan untuk menetapkan
bahwa penerapan gaya lateral tidak akan menyebabkan
keruntuhan menyeluruh pada bangunan. Tahanan momen
akibat beban mati struktur bangunan harus lebih besar
dibandingkan momen guling untuk stabilitas oleh suatu
faktor keamanan yang bisa diterima. Selain hal tersebut
diatas dalam melaksanakan perencanaan bangunan yang
harus diperhatikan adalah :

 Ketahanan bangunan dalam menerima beban 12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

 Ketahanan terhadap keseluruhan dan keausan (sifat


bahan dan perlindungan terhadap cuaca)

 Ketahanan bangunan terhadap gempa

 Keselamatan penghuni apabila terjadi bencana

 Ketahanan terhadap rayap (untuk daerah-daerah


tertentu)

 Memperhatikan kondisi lahan dan lingkungan yang


ada (cut & fill, jenis tanah, bangunan existing dan
lain-lain).

2. Stiffnes dan Drift Limitation

Penetapan tentang kekakuan yang cukup, terutama


sekali kekakuan lateral adalah pertimbangan utama dalam
mendesain bangunan tinggi untuk berbagai alasan
penting. Defleksi lateral harus dibatasi untuk mencegah
pengaruh second order P-Delta akibat beban gravitasi
yang mempercepat keruntuhan.

Dalam hal menyangkut serviceabilitas limit state,


pertama; defleksi harus cukup terjaga pada tingkat bawah
untuk mengijinkan fungsi komponen non-structural
seperti pintu dan elevator, kedua; untuk menghindari
kesulitan dalam struktur dan mencegah kekakuan yang
merugikan seperti retak yang berlebihan, menghindari
distribusi ulang beban ke sekat non-load-bearing, infill,
clading atau pemasangan kaca jendela, dan ketiga;
struktur harus cukup kaku untuk mencegah pembesaran
gerakan dinamis yang menyebabkan kegelisahan
penghuni, sensitifitas peralatan. Kenyataannya, itu adalah
tertentu dibutuhkan untuk berhubungan dengan ketetapan 12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

kekakuan lateral bahwa desain suatu bangunan bertingkat


banyak berangkat dari bangunan rendah.

Satu parameter sederhana yang mampu mengestimasi


kekakuan lateral pada bangunan adalah indeks simpangan
antar lantai (drift index) yang didefinisikan sebagai rasio
defleksi maksimum puncak bangunan dengan tinggi total
bangunan tersebut. Sebagai tambahan, nilai yang
bersesuaian untuk bangunan satu tingkat, drift indeks
memberikan suatu ukuran tentang deformasi berlebihan
yang dilokalisir. Kontrol defleksi lateral sangat penting
pada bangunan modern. Itu harus ditekankan bahwa
sekalipun drift index dijaga dalam suatu batasan tertentu,
seperti 1/500, tidaklah perlu mengikuti bahwa kriteria
kenyamanan dinamis akan memuaskan. Permasalahan
dapat muncul, sebagai contoh, jika penggabungan antara
lentur dan goyangan torsional yang menuju ke arah
akselerasi atau gerakan yang kompleks tidak dapat
diterima.

Di samping perhitungan defleksi statis, keraguan


terhadap respon dinamis yang menyertakan akselerasi
lateral, amplitudo, dan periode goyangan juga harus
dipertimbangkan.

Penetapan suatu drift indek merupakan suatu keputusan


penting dalam mendesain tetapi tidak dapat diterima
secara luas. Perancang kemudian berhadapan dengan
pemilihan nilai yang tepat untuk digunakan. Figur yang
diadopsi akan mencerminkan pemakaian bangunan, jenis
kriteria desain (sebagai contoh, kondisi beban batas),
bentuk konstruksi, material, termasuk substansial infill 12
atau cladding, beban angin dan khususnya, pengalaman

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

masa lalu tentang bangunan serupa yang sudah dibangun


dengan hasil memuaskan.

Pertimbangan limit-state ini memerlukan suatu perkiraan


akurat terhadap defleksi lateral yang terjadi dan
melibatkan suatu nilai kekakuan retak elemen, pengaruh
penyusutan dan rangkak, distibusi ulang gaya yang
dihasilkan dan pergerakan rotasi pada pondasi. Dalam
proses desain, kekakuan joint, terutama sekali pada
struktur precast dan prefabricated harus mendapat
perhatian khusus untuk mengembangkan kekakuan lateral
yang cukup pada struktur dan untuk mencegah
kemungkinan keruntuhan progresif. Kemungkinan
deformasi torsional juga tidak boleh dilewatkan.

Pertimbangan perencanaan diperlukan ketika memilih


nilai drift indek dan kekakuan yang cukup harus
ditampilkan untuk memastikan bahwa defleksi tidak
melebihi nilai dibawah kondisi beban ekstrim. Jika
berlebihan, drift indeks pada struktur dapat dikurangi
dengan merubah konfigurasi geometris untuk merubah
tahanan beban lateral, penambahan kekakuan lentur
elemen horisontal, menambah kekakuan dengan pengaku
dinding atau elemen core, stiffer connection dan
meratakan kemiring kolom terluar. Dalam keadaan
ekstrim dimungkinkan menambahkan peredam jenis aktif
maupun pasif.

3. Human Comfort Criteria

Jika suatu struktur fleksibel tinggi didasarkan pada


defleksi lateral atau torsional akibat fluktuasi beban
angin, gerakan osilator dapat menyebabkan respon 12
penghuni gedung, seperti kegelisahan dan kemuakan

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

akut. Pergerakan itu mempunyai pengaruh fisiologis atau


psikologis pada penghuni yang kemudian mengakibatkan
suatu struktur bisa diterima atau menjadi sebaliknya,
menjadi suatu yang tidak diinginkan bahkan menjadi
bangunan yang sia-sia.
Hingga kini tidak ada standard internasional yang bersifat
universal untuk kriteria kenyamanan, walaupun mereka
sudah membahasnya dan perencana harus mendasarkan
kriteria disain pada suatu data penilaian yang diterbitkan.
Umumnya disepakati bahwa percepatan adalah parameter
utama dalam menentukan respon manusia terhadap
getaran tetapi faktor lain seperti periode, amplitudo,
orientasi bentuk, akustik dan visuil, dan bahkan
pengalaman masa lalu dapat berpengaruh. Kurva yang
tersedia memberi berbagai batas perilaku manusia
seperti persepsi gerak yang melewati kesukaran bekerja
sampai batas orang dapat berjalan dalam kaitannya
dengan periode dan percepatan.
Suatu analisa dinamis kemudian diperlukan untuk
mempredikasi respon bangunan yang dibandingkan
dengan batas awal.
Dari segi pandangan publik, suatu struktur bangunan
harus tidak bergerak, dan demikian pergerakan yang baik
dapat sungguh-sungguh diterima termasuk bangunan
tinggi yang mempunyai pengaruh yang luas. Pergerakan
yang berpengaruh secara psikologis dan fisiologis
penghuni yang dengan demikian dapat diterima dan
sebaliknya sustu struktur tidak bisa diterima menjadi sutu
bangunan yang diinginkan, dengan suatu reputasi yang
menghasilkan kesulitan memasarkan ruangan.
Demikian tidak cukupnya untuk struktur yang layak 12
menahan tegangan termasuk beban desain, dengan

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

kekakuan cukup untuk mencegah pergerakan berlebihan


dan kerusakan pada elemen non-structural: perancang
harus memastikan juga bahwa tidak ada gerakan yang
tidak diinginkan yang bisa mempengaruhi penghuni.

Itu akan bersifat menjadi penghalang untuk membangun


suatu bangunan yang tidak akan bergerak yang dengan
jelas disebabkan oleh angin topan atau selama terjadi
gempa bumi. Sebagai konsekwensi, karena beberapa
gerakan tak bisa diabaikan, tujuan untuk menentukan
tingkat pergerakan dan rata-rata kejadian yang keduanya
ekonomis dan bisa diterima oleh penghuni gedung.

E.5 PEMBUATAN GAMBAR DETAIL DAN PENYUSUNAN LAPORAN

Selanjutnya setelah melakukan survey, konsultan akan melakukan


penggambaran dengan program komputer terhadap seluruh aspek
komponen perencanaan. Gambar yang dihasilkan akan disesuaikan
dengan standar gambar yang berlaku sehingga dapat digunakan
sebagai acuan untuk pelaksanaan konstruksi.
Laporan pelaksanaan pekerjaan disusun dan diserahkan kepada
Pemberi Tugas dengan jenis laporan dan jumlah laporan sebagaimana
tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Laporan ini akan
digunakan oleh Pemberi Tugas sebagai bentuk pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Konsultan.

E.6 PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN FISIK

Setelah proses perencanaan gambar selesai maka akan dilakukan


perkiraan biaya yang tetap beserta analisa harga satuan dari setiap
jenis pekerjaan berdasarkan faktor-faktor : material, peralatan, sosial,
pajak, overhead, keuntungan dan pengawasan yang didapat dari
keterangan-keterangan daerah setempat. Perkiraan yang didapat dari 12
analisa ini dibandingkan dengan proyek-proyek sebelumnya atau

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

pekerjaan-pekerjaan sejenis didaerah itu, bila terjadi perbedaan maka


harus dicari sebabnya dan diadakan penelitian kembali sehingga
didapatkan harga yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.
Perkiraan biaya pembebasan tanah (ROW) akan dibuat berdasarkan
harga satuan yang ditentukan oleh pemerintah untuk setiap jenis
penggunaan tanah.
Konsultan dalam menghitung Anggaran Biaya mengacu pada Basic
Price yang ditetapkan oleh Daerah sehingga dapat memperkirakan
kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut dan selanjutnya
memberikan saran bagaimana cara yang terbaik untuk melaksanakan
pekerjaan fisik tersebut. Dokumen-dokumen yang akan yang
disiapkan adalah sebagai berikut :
 Analisa harga satuan;
 Perkiraan biaya untuk masing-masing cara pelaksanaan; dan
 Jumlah pekerjaan dari setiap cara pelaksanaan yang bersangkutan.
Selanjutnya menyiapkan dokumen Spesifikasi Teknis, Rencana Kerja
dan Syarat – syarat (RKS) . Konsultan akan mempelajari/menggunakan
spesifikasi teknik standar yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas atau
Standar Nasional Indonesia (SNI). Apabila dalam spesifikasi teknis
yang tersedia tidak tercakup jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
maka Konsultan akan menyiapkan Spesifikasi Khusus yang sesuai
dengan pekerjaan

GAMBAR 1
BAGAN ALIR PERENCANAAN KUALITAS DAN KUANTITAS
12

PERENCANAAN

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD

DOKUMEN PERENCANAAN
ENGINEERING INSTRUCTION
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi
KUALITAS KUANTITAS

P
R
I
O
D
SITE SURVEY I
K

PROSES

KONTINYU

PERSIAPAN PELAKSANAAN PENILAIAN

PENYERAHAN

E. 7 DISKUSI DAN ASISTENSI

Demi untuk menjaga tercapainya sasaran pekerjaan yang dibutuhkan,


Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan melakukan
konsultansi dan presentasi mengenai pelaksanaan pekerjaan dengan
pihak pemberi tugas dan instansi terkait.

E.8 PROGRAM KERJA

Konsultan akan mulai bekerja setelah menerima Surat Perintah Kerja


(SPK) dari Pemberi Tugas. Penyusunan program kerja akan
didasarkan pada jadual penyerahan laporan kepada Pemberi Tugas.
Program kerja konsultan mencakup :
12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

 Penugasan personil sesuai dengan bidang dan tanggung jawab


masing-masing
 Tahapan kegiatan dibuat berdasarkan metodologi pelaksanaan
pekerjaan
 Pengaturan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian kegiatan-
kegiatan tersebut
 Mengalokasikan waktu untuk asistensi dan konsultasi dengan Pemberi
Tugas dalam rangka penyelesaian pekerjaan
 Mengalokasikan waktu untuk presentasi laporan kemajuan pekerjaan,
terutama untuk Laporan Pendahuluan, Laporan antaran dan Laporan
Akhir
 Mengalokasikan waktu yang diperlukan untuk berkoordinasi dengan
Instansi yang terkait.

Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, cukup tenaga/peralatan


dan kondisi yang baik, serta koordinasi yang sesuai antara Penguna
Jasa, konsultan akan mencapai hasil yang baik dalam penyelesaian
proyek, dimana kegiatan-kegiatan proyek dengan mantap dan lancar.

Satu jalan terbaik untuk menjaga koordinasi yang erat adalah


mengadakan pertemuan yang teratur khususnya antara konsultan dan
pengguna jasa, seperrti beberapa jenis pertemuan atau asistensi
segala kekurangan mengingat perencanaan ini akan melanjutkan
konstruksi yang sudah ada yang .

12
GAMBAR 2

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

BAGAN ALIR LAYANAN PERENCANAAN TEKNIS

Pra Perencanaan Meeting

Konsultasi dengan Pemilik pekerjaan


Mobilisasi tenaga Ahli dan Ass Ahli
RENCANA MUTU PEKERJAAN
PRA CONSTRUCTION STAGE Mempersiapkan peralatan untuk pelaksanaan perencanaan

Pelaksanaan Perencanaan
MOBILISATION

PELAPORAN P engontrolan M u t u d a n Pengendalian Volume


Rapat Mingguan
P e n a n g a n a n P e r i n t a h Perubahan
Jenis Laporan yang harus dibuat oleh Konsultan Perencana
Pembinaan Administrasi
untuk
CONTRACTION STAGE
diserahkan kepada Pengguna Jasa adalah :
a. Laporan Perencanaan/Perancangan, yaitu :
- Laporan Perencanaan Gambar
- Laporan Awal
- Laporan Akhir
- Pembuatan Dokumen Pelelangan

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan Perencanaan Teknis ini


yang menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari :
1. Gambar-gambar kerja yang meliputi :
 Gambar Denah
 Gambar Tampak
 Gambar Situasi
 Gambar Detail, menggunakan perbandingan / skala
Menyesuiakan
 Gambar Potongan, menggunakan perbandingan skala
12
Meyesuiakan pada bagian yang penting

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

 Ukuran dan keterangan yang dicantumkan dalam setiap gambar


harus jelas dan tepat
 Gambar Asli dicetak diatas kertas ukuran A3
2. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan merupakan apresiasi terhadap kerangka
acuan kerja kegiatan yang antara lain meliputi latar belakang
masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup yang diharapkan,
metode / cara pendekatan, teknik dan prosedur pengumpulan data
serta analisis. Pada pelaporan ini dicantumkan juga pentahapan
pekerjaan, jadwal rencana kerja dan organisasi pelaksanaan studi
yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Pengguna Jasa.
Laporan ini diserahkan pada hari kalender ke 7 (Tujuh) setelah
diterbitkan SPMK dan diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku dan soft
copy (CD).
3. Laporan Akhir yang berisi:
Laporan ini merupakan hasil akhir dari pekrjaan berupa Gambar
Rencana, Engineering Estimate, Bil Of Quantity dan Spesifikasi
Teknis. Laporan ini akan diserahkan pada akhir masa kontrak
pada hari ke 30 (Tiga Puluh) setelah dikeluarkannya SPMK
berjumlah sebanyak 3 (tiga) buku dan soft copy (CD).
4. Pembuatan Dokumen Pelelangan.
Dokumen ini terdiri dari Gambar Rencana, , Bill Of Quantity dan
Spesifikasi Teknis di buat dikertas A4 untuk kebutuhan lelang.

12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

GAMBAR 3
GAMBAR BAGAN ALIR PELAPORAN

SEKWAN

PERUSAHAAN
KONSULTAN PERENCANA

LAPORAN LAPORAN TEKNIS


ADMINISTRASI

LAPORAN TEKNIS
TEAM LEADER

GAMBAR
EE, BOQ DAN
LAPORAN TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
Jadwal Penyerahan Pekerjaan dapat dilihat pada Gambar dibawah ini : 12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

Agar masing-masing personil tenaga ahli dapat bekerja secara


proporsional, maka perlu dibentuk struktur organisasi kerja. Organisasi 12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

kerja konsultan disusun berdasarkan jumlah dan jenis keahlian personil


yang trcantum dalam KAK untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

Selanjutnya, dalam menyelesaikan pekerjaan, semua tenaga ahli, tenaga


penunjang dan tenaga pendukung akan bekerja secara kooperatif dibawah
pimpinan Team Leader dan masing-masing tenaga ahli akan bertanggung
jawab atas tugasnya kepada Team Leader. Hubungan kerja antara Tim
Konsultan Tenaga – tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan tugas –
tugas pekerjaan ini sudah berpengalaman pada bidangnya masing – masing
Tenaga ahli adalah tenaga profesional yang telah mempunyai kemampuan
untuk bekerja keras sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya seperti
yang terdapat pada KAK.

Sehat jasmani untuk bekerja di lapangan dan mempunyai mental yang baik
sesui dengan bidang masing – masing.

Adapun Sruktur Organisasi Pekerjaan, komposisi tenaga ahli & tenaga


penunjang yang akan ditugaskan pada pekerjaan ini adalah :

12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

SEKRETARIAT DEWAN
KAB. BOLMONG UTARA Direktur
RAHMAT ARSYAD, ST

TEAM LEADER

AHLI ARSITEK

DESIGN ENGINEER

OPERATOR KOMPUTER
/DRAFTER
TENAGA ADMINISTRASI

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD

12
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

1) Direktur
12
Direktur selaku pemimpin perusahaan konsultan perencana yang menjalin
dan menandatangani kontrak kerja dengan pihak pemberi tugas memiliki
tugas sebagai berikut :
- Bertanggungjawab penuh terhadap hasil kegiatan kepada pemberi tugas

- Memobilisasi keseluruhan tim kerja baik tim ahli dan asistennya,

administrasi maupun tim pendukung.


- Menyediakan fasilitas / operasional kegiatan

- Menyediakan gaji personil kegiatan

- Mengawasi kinerja team leader dan tim work secara keseluruhan.

2) Pemimpin Kegiatan (Team Leader)


Adalah seorang Sarjana Teknik Arsitektur yang berpengalaman di
bidangnya, Team Leader sesuai dengan namanya memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
- Mengkoordinasi, mengarahkan, membantu tim yang sudah dibentuk

dalam pelaksanaan pekerjaan


- Mengawasi dan mengontrol kinerja dan hasil kerja tim maupun personal

- Memberikan keputusan-keputusan terhadap hal-hal yang berhubungan

dengan pelaksanaan pekerjaan.


- Memanajemen / mengelola keuangan operasional keproyekan.

- Membuat laporan-laporan pekerjaan

- Melakukan koordinasi dengan pemberi tugas/Penanggung jawab proyek.

- Bertanggung jawab terhadap semua hasil dari pelaksanaan pekerjaan.

- Menjamin lancarnya koordinasi masing-masing unit kerja

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD 12
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

Kebutuhan Tenga Pendukung terdiri dari:


a. Drafter 1 Orang :
Adalah seorang STM/SMK yang berpengalaman dibidangnya, dimana
tugas drafter adalah membuat gambar perencanaan bangunan serta
gambar konstruksi yang diserahkan kepada owner/pemilik proyek
untuk dijadikan pedoman dalam menghitung rencana anggaran biaya
bangunan serta pelaksanaan pembangunan fisik nanti.

b. Administras 1 Orang :
Adalah seorang SMU/SMK yang berpengalaman dibidangnya, dimana
tugas administrasi adalah Memimpin semua aktifitas dalam bidang
Administrasi, Keuangan dan Umum Mencatat dan menata semua
karyawan yang di Proyek Membantu Kepala Proyek untuk mencatat
transaksi keuangan di Proyek. Membantu Kepala Proyek untuk
mencatat dan menyimpan surat keluar dan masuk di Proyek.
Bertanggung jawab penuh semua aktifitas Administrasi, Keuangan dan
Umum. Bertanggung jawab penuh kelangsungan sernua aktifitas
karyawan di Proyek Bertangung jawab penuh terhadap bukti dan
pencatatan transaksi keuangan di Proyek. Memberikan masukan
kepada, Kepala Proyek tentang kondisi keungan di Proyek

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD 12
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

Tabel Komposisi Tim dan Penugasan

Tenaga Ahli (Personil Inti)


Tenaga Jumla
Ahli Lingkup Posisi h
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan
Lokal/ keahlian diusulkan Orang
Asing /Bulan
RAHMAT ARSYAD. CV. Arsy Lokal Teknik Arsitek Team leader - Mengkoordinasikan semua personil 1
Engineering yang terlibat dalam pekerjaan ini
ST
Consultant sehingga bisa mencapai sasaran
- Mempersiapkan petunjuk teknis dan
mengendalikan setiap kegiatan
pekerjaan baik pengambilan data,
pengolahan maupun penyajian akhir
seluruh hasil pekerjaan.
- Bertanggung jawab penuh terhadap
seluruh hasil pekerjaan sesuai
kerangka acuan kerja.

Tenaga Pendukung
Tenaga
Jumlah
Ahli Lingkup Posisi
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan Orang/
Lokal/ keahlian diusulkan
Bulan
Asing
Ahmad M CV. Arsy Lokal Teknik Drafter - membuat gambar perencanaan 1
Mahmud Engineering Gambar bangunan serta gambar konstruksi
Consultant Bangunan yang diserahkan kepada
owner/pemilik proyek untuk dijadikan

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD 12
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

12
pedoman dalam menghitung rencana
anggaran biaya bangunan serta
pelaksanaan pembangunan fisik nanti
- Bertanggung Jawab Terhadap Hasil
Pekerjaannnya
- Bertanggung jawab pada Team Leader

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD 12
Usulan Teknis
Pengadaan Jasa Konsultansi

12

Perencanaan Pembangunan Aula Terbuka , Pembuatan Tempat Parkir dan Peningkatan Taman Kantor DPRD 12

Anda mungkin juga menyukai