Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Khairani

Nim : 191230009

Kelas : UBD1B

KUIS BAHASA INDONESIA

1. Jelaskan pengertian dan fungsi bahasa !


Jawab :
Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang
dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan
sarana untuk berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat.
Fungsi bahasa :
(1) sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri,
(2) alat komunikasi,
(3) alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, dan
(4) alat mengadakan kontrol sosial.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
Jawab :

Berbahasa Indonesia yang baik adalah berbahasa Indonesia yang disesuaikan dengan
situasi atau konteks. Dapat berupa lawan bicara, tempat pembicaraan, dan sebagainya.
Misalnya menggunakan kata 'anda' apabila berbicara dalam acara formal dan
menggunakan kata 'kamu' apabila dalam acara informal.

Berbahasa Indonesia yang benar adalah berbahasa menggunakan kaidah-kaidah tata


bahasa yang terdapat dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
PUEBI yang terdapat dalam Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015 digunakan sejak
30 November 2015 sebagai pengganti EYD.

3. Jelaskan empat jenis ejaan dalam bahasa Indonesia !

Jawab :

1. Ejaan van Ophuisjen

Ini merupakan pedoman resmi ejaan pertama yang diterbitkan pada tahun
1901. Fyi, bahasa Indonesia waktu itu masih disebut sebagai bahasa Melayu. Bisa ditebak
dari namanya, ejaan ini disusun oleh orang Belanda bernama Charles A. van Ophuijsen
dan dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim.

2. Ejaan Soewandi

Ejaan ini menggantikan Ejaan van Ophuijsen setelah diresmikan pada tanggal 19 Maret
1947 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A. Kenapa disebut Ejaan Soewandi? Karena
penyusunnya adalah Mr. Raden Soewandi yang waktu itu menjabat sebagai Menteri
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. ejaan ini dikenal juga sebagai Ejaan Republik.

Pembaharuan dari Ejaan Soewandi terletak dalam penggunaan diftong (gabungan dua
huruf vokal) oe yang diganti menjadi huruf u, dan dihapuskannya tanda apostrof. Nah,
tanda apostrof ini diganti menjadi huruf k atau tidak dituliskan sama sekali. Contohnya:

 Jum’at → Jumat
 ra’yat → rakyat
 ma’af → maaf

3. Ejaan Pembaharuan
Melalui Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954, Prof. M. Yamin
menyarankan agar ejaan Soewandi disempurnakan. Pembaharuan yang disarankan
panitia yang diketuai Prijono dan E. Katoppo antara lain: membuat standar satu
fonem satu huruf, dan diftong ai, au, dan oi dieja menjadi ay, aw, dan oy. Selain
itu, tanda hubung juga tidak digunakan dalam kata berulang yang  memiliki
makna tunggal seperti kupukupu dan alunalun.
Tapi, ejaan ini nggak jadi diresmikan dalam undang-undang
4. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
EYD Ejaan ini berlaku sejak tahun 1972 sampai 2015. Di antara deretan “mantan”
ejaan di atas, EYD ini yang paling awet. Juga, ejaan ini mengatur secara lengkap
tentang kaidah penulisan bahasa Indonesia, antara lain: tentang unsur bahasa
serapan, tanda baca, pemakaian kata, pelafalan huruf “e”. penggunaan huruf
kapital, dan penggunaan cetak miring. Selain itu, huruf “f”, “v”, “q”, “x”, dan “z”
yang kental dengan unsur bahasa asing resmi menjadi bagian Bahasa Indonesia.

4. Perbaiki ejaan dan tanda baca berikut


dalam buku satwa nusantara halaman 2.015 disebutkan jumlah populasi badak jawa
menurun dari 1500 menjadi 9.00 ekor selama tri wulan pertama tahun 2015.
penurunan jumlah populasi disebabkan perburuan liar yang dilakukan masyarakat
bandung (ibu kota jawa barat (jabar) dan sekitarnya). untuk itu, pemerintah daerah
setempat mengeluarkan peraturan wali kota nomor 001,perwali,I,2.015 tentang
perlindungan badak jawa di daerah ujung kulon.

Jawab:

Dalam buku satwa Nusantara halaman 2,015 disebutkan jumlah populasi Badak Jawa
menurun dari 1.500 menjadi 900 ekor selama tri wulan pertama tahun 2015.
Penurunan jumlah populasi disebabkan oleh pemburuan liar yang dilakukan
masyarakat Bandung ibu kota Jawa Barat (Jabar) dan sekitarnya, untuk itu
Pemerintahan daerah setempat mengeluarkan peraturan Wali Kota nomor 001
perwali, 1 tahun 2015 tentang perlindungan Badak Jawa di daerah Ujung Kulon

Anda mungkin juga menyukai