Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana Implementasi Nilai Pancasila dalam Menyikapi Korupsi di Indonesia?

Pada sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa masyarakat Indonesia
memiliki keimanan dan keyakinan masing -- masing. 
Terdapat enam agama resmi dalam Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha, dan Konghucu. Didalam agama tidak ada yang mengajarkan keburukan,
semua agama senantiasa mengajarkan kebaikan. Semua agama pasti tidak setuju
dan menolak dengan adanya tindakan korupsi.

Pada sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. 


Pada sila ini menegaskan bahwa kita memiliki tingkatan atau derajat yang sama
dengan 8 lainnya. Sesama warga negara Indonesia harus saling menghargai dan
membantu sesama. Selain itu, sebagai warga negara Indonesia kita harus membela
keadilan agar terselenggaranya kehidupan bernegara dengan baik. 

Seseorang yang telah melakukan tindakan korupsi tentunya telah berbuat


berkebalikan dengan sila pancasila yang kedua ini. Dia telah mengabaikan keadilan
untuk sesama yaitu mengambil sesuatu milik negara atau milik bersama yang tidak
seharusnya diambil untuk menguntungkan diri sendiri da memenuhi kepeningan
pribadinya. Oleh sebab itu tentu saja dalam lubuk hati koruptor tidak memiliki rasa
kemanusiaan dan keadilan. 

Pada sila ketiga, persatuan Indonesia. Dalam sila ketiga ini menegaskan bahwa
persatuan dalam suatu negara itu sangatlah penting. Tanpa adanya persatuan
tentunya akan menghalangi terselenggaranya kehidupan bernegara dengan baik.
Dalam hal ini seseorang yang melakukan tindakan korupsi tentunya tidak
menerapkan sila keiga pancasila yaitu persatuan. 
Perbuatan korupsi tentunya merusak persatuan bangsa Indonesia karena koruptor
lebih mementingkan dirinya sendiri dibandingkan Bangsa Indonesia. Koruptor
mengambil sesuatu milik negara yang seharusnya digunakan untuk rakyat dalam
pembangunan sosial, perekonomian negara, dan bahkan yang seharusnya digunakan
untuk bantuan sosial dalam bencana atau wabah pun dikorupsi.

Pada sila keempat, KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN


DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN. 

Dalam sila keempat ini bermakna bahwa dalam bernegara harus selalu
bermusyawarah dalam melakukan dan mengambil keputusan. Rakyat Indonesia
telah memberikan kepercayaannya kepada seseorang yang diberi wewenang untuk
memimpin negara atau biasa disebut dengan wakil rakyat. 
Dalam hal ini rakyat berharap agar kepercayaan yang telah diberikan dapat
digunakan dengan benar sesuai wewenangnya dan dapat memimpin Indonesia agar
menjadi lebih baik lagi. 
Tindakan korupsi sudah sangat jelas berkebalikan dengan sila keempat pancasila.
Kepercayaan yang telah diberikan disalah gunakan, dengan melakukan tindakan
korupsi tentunya dampaknya akan sangat terasa bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Pada sila kelima, KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA. Dalam sila
kelima ini bermakna bahwa antara masyarakat Indonesia yang satu dengan 9 yang
lain adalah setara tidak ada perbedaan diantaranya. Tindakan korupsi tentunya
sudah melenceng dari sila kelima pancasila. 

Tidak ada keadilan sosial ketika para koruptor mengambil sesuatu yang bukan
haknya, dana negara yang seharunya digunakan untuk pembangunan fasilitas --
fasilitas di daerah yang masih tertinggal seperti fasilitas pendidikan, kesehatan,
transportasi, jalan dan lain lainnya yang bertujuan untuk meratakan kesenjangan
sosial yang ada di Indonesia. Ideologi pancasila adalah ideologi terbuka yang berarti
pancasila mampu beradaptasi dengan perubahan -- perubahan yang terjadi di dunia
selama ini. 

Anda mungkin juga menyukai