Anda di halaman 1dari 12

Rahmatya, GTN .dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Fisik...

LITERATURE REVIEW:
PENGARUH LATIHAN FISIK DAN HIGH INTENSITY LASER
THERAPY (HILT) PADA PENDERITA OA LUTUT

GT Tsania Nur Rahmatya1, Muhammad Siddik2, Pagan Pambudi3


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin.
2
Departemen Rehabilitasi Medik, RSUD Ulin Banjarmasin.
3
Departemen Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Email korespondensi: gustirahmatya@gmail.com

Abstract: High-intensity laser therapy (HILT) has been used more recently in the therapeutic
protocols of pain management in patients with knee OA. Adding laser therapy to therapeutic exercise
is usual in clinical practice. This literature review was written with the aim of the effect of therapeutic
exercise in combination with HILT in knee osteoarthritis patients. This writing is done by analyzing
library sources, namely journals related to those obtained through medical journal databases, namely
PubMed, Science Direct, and Google Scholar. Journals are included in mostly English language and
published in the years 2010-2020. The results of the search is 14 journals. The results of this statement
indicate an effect of HILT on the pain and function improvement of patient knee OA, whether combined
with therapeutic exercise or not. Also, to get optimal and long-term results, the dose of HILT needs to
be considered.
.
Keywords: laser, exercise, knee osteoarthritis.

Abstrak: Dalam beberapa tahun terakhir ini, teknik terapi rehabilitasi medik modern khususnya
penggunaan High Intensity Laser Therapy (HILT) telah diterapkan dalam penatalaksanaan nyeri
pada OA lutut. Terapi laser sering dikombinasikan dengan latihan fisik dalam praktek medis.
Literature review ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik dan HILT terhadap
pasien OA lutut. Penulisan ini dilakukan dengan menganalisis sumber pustaka yaitu berupa jurnal
terkait yang didapatkan melalui database jurnal kedokteran, yaitu PubMed, Science Direct, dan Google
Scholar. Jurnal yang disertakan berbahasa Inggris dan dipublikasikan pada tahun 2010-2020. Hasil
pencarian didapatkan 14 jurnal. Hasil penulisan ini menunjukkan adanya pengaruh HILT pada
perbaikan nyeri dan fungsi pasien OA lutut, baik itu yang dikombinasikan dengan latihan maupun tidak.
Latihan yang dikombinasikan dengan HILT memberikan perbaikan nyeri dan fungsi yang lebih
maksimal, dibandingkan dengan latihan tunggal. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dan tahan
lama, dosis pemberian HILT perlu diperhatikan.

Kata-kata kunci: laser, laihan, osteoarthritis lutut

517
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 517-528

PENDAHULUAN bertahan selama 2 sampai 6 bulan setelah


Osteoartritis (OA) adalah penyakit pada akhir pengobatan serta meningkatkan
sendi yang paling umum di seluruh dunia dan kapasitas fungsional penderita OA lutut.8,9
merupakan penyebab utama nyeri Latihan yang direkomendasikan untuk
muskuloskeletal kronis terutama pada orang penderita OA lutut adalah latihan aerobik,
lanjut usia dan sering disebut penyakit mind-body, kekuatan otot quadricep dan
degeneratif sendi.1 OA mempengaruhi sekitar fleksibilitas. Latihan ini tentunya disesuaikan
10% pria dan 18% wanita di atas 60 tahun.2 dengan kondisi dan kemampuan pasien.10
Pasien OA lutut menderita kombinasi Pada pasien dengan OA lutut, intervensi
nyeri sendi, kekakuan, ketidakstabilan, multimodal yang menggabungkan berbagai
pembengkakan sendi dan kelemahan otot. terapi untuk meningkatkan kapasitas latihan
Hal ini menyebabkan penurunan kualitas dapat memberikan manfaat yang lebih besar.
hidup dan aktifitas sehari-hari. Akibatnya Selain melakukan latihan fisik, modalitas
sebanyak 80% penderita mengalami fisik juga berperan dalam tatalaksana non-
penurunan mobilitas dan sebanyak 20% dari farmakologis individu dengan OA lutut.
mereka mengalami ketidakmampuan untuk Terapi laser merupakan salah satu modalitas
melakukan kegiatan sehari-hari.3,4 fisik yang secara signifikan mengurangi nyeri
Terapi OA terdiri dari terapi farmakologi akut maupun kronis. Dalam beberapa tahun
dan non-farmakologi. Terapi nonfarmakologi terakhir ini, teknik terapi rehabilitasi medik
dibagi menjadi konservatif dan operatif.5 modern khususnya penggunaan High
Terapi farmakologi untuk orang tua sering Intensity Laser Therapy (HILT) telah
terbatas, menghasilkan manfaat yang kurang diterapkan dalam praktek medis khususnya
optimal karena komorbiditas, polifarmasi dan penatalaksanaan OA.
risiko tinggi terkait efek samping obat. 6 Dikarenakan banyaknya penelitian
Tindakan operatif jarang diambil pasien terbaru yang dipublikasikan mengenai efek
karena biaya yang cukup tinggi, potensi pemberian kombinasi latihan fisik dan HILT
keterbatasan gerak pasca operasi atau pada OA lutut, maka penulis tertarik
ketakutan pasien terhadap prosedur menyusun literature review ini. Selain itu,
pembedahan. Pasien lebih memilih tindakan hingga saat ini di Indonesia, literature review
konservatif seperti terapi modalitas fisik yang tentang kombinasi latihan fisik dan HILT
dianggap lebih aman dibandingkan masih sangat terbatas.
pembedahan.
Tujuan utama terapi OA lutut adalah Pengaruh HILT terhadap Nyeri dan
mengurangi nyeri dan meningkatkan Fungsi Pasien OA Lutut
kapasitas fungsional. Menurut beberapa Tabel 1 menunjukan 7 artikel dengan
guideline internasional, latihan fisik sangat subjek osteoartritis lutut pada tahun 2011-
direkomendasikan dalam manajemen OA dan 2020. Berdasarkan tabel 1 ditemukan pada
merupakan inti dari tatalaksana non- semua jurnal menunjukkan hasil yang sama
farmakologi OA.7 Program latihan fisik yaitu HILT berpengaruh pada perbaikan
secara teratur selama 8 minggu mampu nyeri dan fungsi pasien OA lutut.
memberikan efek analgesik yang bisa

518
Rahmatya, GTN .dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Fisik...

Tabel 1. Literatur Terkait Pengaruh HILT terhadap Nyeri dan Fungsi Pasien OA Lutut
Peneliti
No Subjek Alat Ukur Metode Hasil
(Tahun)
1. Bettenco 60 pasien OA lutut (HILT, VAS 7 sesi selama 7 hari Kelompok HILT menunjukkan penurunan nyeri
urt F.11 n=30; placebo laser, n=30) Fase 1: emisi pulse selama 1 menit dengan yang signifikan setelah sesi terapi pertama dan
(2020) dosis 6 J. terakhir serta setelah 1 bulan follow-up
Fase 2: emisi kontinyu selama 7 menit dibandingkan saat sebelum terapi.
dengan dosis 80 J.
2. Angelov 72 pasien OA lutut grade II- VAS, 7 sesi selama 7 hari Terjadi penurunan nyeri saat istirahat, saat dipalpasi
a A, et III (HILT, n=37; sham laser, Fisher’s 3 sesi pertama: emisi pulse dengan dosis 12 dan saat beraktifitas yang signifikan secara statistik
al.12 n=55) dolorime- J/cm2. pada kelompok HILT setelah 7 hari terapi (juga pada
(2016) ter 4 sesi berikutnya: emisi kontinyu dengan follow-up 1 dan 3 bulan kemudian)
dosis 120 J/cm2.
3. Rogozni 96 pasien OA lutut grade II- VAS 10 sesi selama 10 hari Setelah 10 sesi terapi HILT, nyeri berkurang secara
ca, et III Daya puncak 3kW, durasi pulse 120 μs, 20 signifikan.
al.13 menit/sesi
(2011)
4. Viliani, 34 pasien OA lutut grade II- WOMAC 10 sesi selama 10 hari Pada akhir terapi, kelompok HILT menunjukkan
et al.14 III (HILT, n=16; no Emisi kontinyu 1430-1780 mJ /cm2, 25-30 penurunan fungsi yang signifikan. Setelah 4 bulan
(2012) treatment, n=18) Hz dengan perluasan lambat di 6 optical follow-up, kelompok HILT menunjukkan penurunan
windows, 500 J/window, 3000 J/sesi. fungsi yang signifikan.
5. Viliani, 30 pasien OA lutut grade II- WOMAC HA: 4 sesi, 1 sesi/minggu, 500-1000 kD) Perbaikan fungsi paling besar diamati pada grup
et al.15 III (Injeksi HA intraartikular, HILT: 3 sesi/minggu,15-20 menit/sesi, HILT 10 sesi. Setelah 4 bulan, perbaikan fungsi
(2014) n=18; HILT 10 sesi, n=19; emisi analgesik, manual scansion. 510-710 bertahan pada grup HILT 10 sesi dan grup HA, grup
HILT, 5 sesi, n=21) J/cm2, total energi 20000-3000 J HILT 5 sesi menunjukkan penurunan fungsi.
6. Gworys 125 pasien OA lutut (LLLT 8 VAS, 10 sesi, 5 hari/minggu selama 2 minggu Grup HILT 12.4 J/cm2 menunjukkan penurunan
K, et J/cm2, n=34; HILT 12.4 J/ Laitinen, nyeri dan perbaikan fungsi yang paling besar
al.16 cm2, n=30; HILT 6.6 J/ cm2, Lequesne dibandingkan dengan grup yang lain.
(2012) n=30; laser placebo, n=31)
7. Kim, et 20 pasien OA lutut VAS, K- 12 sesi, 3 kali/minggu selama 4 minggu. Grup HILT+CPT menunjukkan penurunan nyeri dan
al.17 (HILT+CPT, n=10; CPT, WOMAC 1,500 mJ/cm2, 1 sesi selama 5 menit perbaikan fungsi yang lebih besar dibandingkan grup
(2016) n=10) CPT.

519
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 517-528

Bettencourt melaporkan penurunan Gworys et al. melaporkan bahwa HILT


nyeri yang signifikan untuk terapi HILT dengan dosis 12,4 J/titik menunjukkan
sedangkan kelompok laser plasebo tidak perbaikan nyeri dan fungsi paling besar
menunjukkan penurunan yang signifikan. dibandingkan dengan grup HILT dosis 6,6
Lebih lanjut penelitian ini memaparkan J/titik dan grup LLLT dosis 8 J/titik.
bahwa laser dengan panjang gelombang di Perbedaan tingkat perbaikan nyeri dan
bawah 1000 nm tidak menunjukkan efek fungsi pada grup HILT 6,6 J/cm2 dan grup
yang signifikan pada pengurangan nyeri LLLT 8 J/cm2 menunjukkan nilai yang
pada pasien dengan KOA. Output daya tidak signifikan.16 Selain itu, penambahan
yang rendah (11,2 atau 50 mW) tidak cukup HILT pada intervensi terapi fisik
dalam menghasilkan efek thermal.11 konvensional terbukti lebih efektif
Angelova et al. melaporkan bahwa dibanding terapi fisik konvensional tunggal
HILT dapat mengurangi nyeri dan pada penelitian yang dilakukan oleh Kim et
memperbaiki fungsi segera (setelah 7 sesi) al.17
dan jangka panjang (hingga 3 bulan setelah
pengobatan) pada pasien OA lutut.12 Pengaruh Latihan dan HILT terhadap
Sepakat dengan temuan penelitian di Nyeri dan Fungsi Pasien OA Lutut
atas, Rogoznica et al. melaporkan bahwa Tabel 2 menunjukan 7 artikel dengan
setelah 10 sesi terapi HILT, didapatkan subjek osteoartritis lutut pada tahun 2010
nyeri berkurang secara signifikan.13 sampai tahun 2020. Berdasarkan tabel 2
Viliani et al. melaporkan setelah 4 ditemukan bahwa terdapat 2 penelitian
bulan follow-up, terjadi regresi fungsi pada yang menunjukkan hasil kontradiktif, yaitu
grup HILT 10 sesi. Terdapat regresi fungsi latihan yang dikombinasikan dengan HILT
diduga karena diperlukan durasi terapi tidak memberikan perbaikan nyeri dan
HILT lebih dari 10 sesi untuk merangsang fungsi yang lebih maksimal dibandingkan
reaksi seluler yang lebih permanen.14 dengan latihan tunggal.
Kontradiktif dengan penelitian di atas, Alkatun et al. menemukan penurunan
Viliani et al. melakukan penelitian lanjutan nyeri dan fungsi yang lebih signifikan pada
dan melaporkan bahwa HILT 10 sesi sangat kelompok kombinasi latihan dan HILT
baik untuk mengontrol rasa sakit, meskipun setelah sesi terapi berakhir dan 3 bulan
belum diketahui bagaimana waktu sesi follow-up dibandingkan kelompok
laser yang optimal. Setelah 4 bulan follow- kombinasi latihan dan placebo laser.18
up, kelompok HILT 10 sesi mampu Keshie et al. juga melaporkan bahwa HILT
mempertahankan perbaikan fungsi, dan LLLT yang dikombinasikan dengan
sementara kelompok HILT 5 sesi olahraga efektif dalam menurunkan skor
menunjukkan sedikit regresi fungsi.15 VAS dan WOMAC setelah 6 minggu sesi
terapi dibandingkan sesi olahraga
tunggal.19

520
Rahmatya, GTN .dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Fisik...

Tabel 2. Literatur Terkait Pengaruh HILT terhadap Nyeri dan Fungsi Pasien OA Lutut
Peneliti
No. Subjek Alat Ukur Metode Hasil
(Tahun)
1. Akaltun 40 Pasien OA lutut grade Nyeri: 10 sesi, 5 sesi/minggu selama 2 minggu. Laser dengan 3 sesi pertama: Penurunan nyeri lebih
MS, et II-III klasifikasi VAS emisi pulse dengan dosis 12 J/cm2. 4 sesi berikutnya: emisi kontinyu signifikan pada
al.18 Kellgren-Lawrence Fungsi: dengan dosis 120 J/cm2. kelompok HILT+Ex
(2020) (HILT+EX, n=20; WOMAC Latihan meliputi latihan ROM, stretching, strengthening dan saat minggu ke 6,
PL+EX, n=20) flexibility. Latihan dimulai dengan latihan ROM aktif untuk sendi dibandingkan
tungkai bawah dalam posisi telentang dan tengkurap dilakukan dalam kelompok PL+EX.
rentang bebas nyeri dilanjutkan dengan latihan angkat kaki lurus,
quadricep setting, pillow-squeeze, angkat tumit, keseimbangan satu
kaki, step-up, dan latihan penguatan quadricep. Setiap latihan 10
kali/set dengan total 3 set. Istirahat 2 menit antar set.
2. Kheshie, 53 Pasien OA lutut grade Nyeri: 12 sesi, 2 sesi/minggu selama 6 minggu. Laser dengan total energi
Dalam nilai kekakuan,
et al.19 II-III klasifikasi VAS 1250 J. Latihan meliputi latihan ROM, strengthening dan flexibility.
didapatkan perbedaan
(2014) Kellgren-Lawrence Fungsi: ROM pra-latohan untuk sendi pinggul, lutut dan pergelangan kaki hasil yang lebih
(HILT+Ex, n=20; WOMAC dari posisi telentang dan tengkurap dalam rentang bebas nyeri, signifikan pada
LLLT+Ex, n=18; kemudian pemanasan di treadmill selama 10 menit dilanjutkan kelompok HILT+Ex
PL+Ex, n=15) latihan penguatan quadricep berupa latihan angkat tungkai lurus dan
dibandingkan
dilanjutkan dengan peregangan untuk otot hamstring dan betis. kelompok LLLT+Ex
dan PL+Ex.
3. Nazari 90 Pasien OA lutut grade Nyeri: 24 sesi terapi Didapatkan
A, et II-III klasifikasi VAS 48 J/cm2 per sesi peningkatan yang lebih
al.20 Kellgren-Lawrence Fungsi: Latihan meliputi latihan penguatan otot quadricep dan latihan signifikan pada
(2019) (HILT+Ex, n=30; WOMAC fleksibilitas (angkat kaki lurus, pillow-squeeze, angkat tumit, kelompok HILT+Ex
CPT+Ex, n=30; Ex, keseimbangan satu kaki, angkat kaki). dibanding kelompok
n=30) CPT+Ex dan Ex.

4. Alayat, 67 Pasien OA lutut grade Fungsi: 12 sesi, 2 sesi/minggu selama 6 minggu Setelah masa follow-up
et al.21 I-III klasifikasi Kellgren- WOMAC 15 J/cm2, 3000 J/sesi. penurunan nyeri dan
(2017) Lawrence Latihan meliputi latihan ROM, flexibility, stretching dan perbaikan fungsional
(HILT+GCS+Ex, n=23; strengthening. lebih signifikan pada
GCS+Ex, n=22; Laser kelompok
placebo+Ex, n=22) HILT+GCS+Ex
dibandingkan

521
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 517-528

Peneliti
No. Subjek Alat Ukur Metode Hasil
(Tahun)
kelompok GCS+Ex
dan Laser placebo+Ex.
5. Ciplak 48 Pasien OA lutut grade Nyeri: 10 sesi selama 2 minggu. HILT pertama kali diaplikasikan dalam; Pada kelompok HILT +
ED, et II-III klasifikasi VAS emisi kontinyu: 12j / cm2 selama 4 menit dan emisi pulse 150j / cm2 Hotpack didapatkan
al.22 Kellgren-Lawrence Fungsi: selama 6 menit. penurunan nyeri yang
(2018) (Hotpack+TENS+US, WOMAC Latihan meliputi quadriceps strengthening, hamstring strengthening, lebih signifikan
n=24; HILT+hotpack, dan isometric exercise. dibandingkan
n=24) kelompok
Hotpack+TENS+US.
6. Vassao 33 pasien OA lutut Fungsi: 16 sesi, 2 sesi/minggu selama 8 minggu. Laser dengan emisi Latihan + HILT tidak
PG, et (Exercise + Placebo, WOMAC kontinyu, 808 nm, 100 mW/titik, 4 J/titik, 91 J/cm2, total 56 J/lutut. memberikan perbaikan
al.23 n=17; Exercise + HILT, Kuesioner Latihan meliputi pemanasan 5 menit di treadmill, 6 latihan kekuatan fungsi dibandingkan
(2020) n=13) Lequesne (hip abductors chair, hip adductors chair, seated leg-raise, hip lift, dengan Latihan
knee flexors chair, knee extensors chair). Latihan terdiri dari 3 set tunggal.
masing-masing 8 repetisi dan istirahat 2-3 menit antar set.
7. Gomes 100 Pasien OA lutut Nyeri: 12 sesi, 3 sesi/minggu selama 4 minggu. Laser dengan total energi Diantara semua
CA, et grade II-III berdasarkan NRPS, 2400 J. Latihan meliputi pemanasan di treadmill selama 10 menit, kelompok, perubahan
al.24 klasifikasi Kellgren- PPT supine bridge, angkat kaki lurus dalam posisi telentang, ekstensi lutut fungsi paling besar
(2020) Lawrence (Ex, n=20; Fungsi: dalam posisi duduk, fleksi lutut dalam posisi tengkurap, squat ditunjukan oleh grup
Ex+PL, n=20; Ex+ICT, WOMAC dinding, abduksi pinggul/rotasi/ekstensi lateral dalam posisi olahraga tunggal.
n=20; Ex+SDT, n=20; berbaring menyamping, abduksi pinggul dalam posisi berdiri,
Ex+PHOTO, n=20) ekstensi pinggul/rotasi lateral dalam posisi tengkurap. 24 sesi latihan
dilakukan 3 kali/minggu selama 8 minggu.

522
Rahmatya, GTN .dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Fisik...

Sepakat dengan hasil penelitian di atas, untuk meningkatkan kapasitas latihan dan
Nazari et al. memaparkan mengenai membantu pemulihan dan adaptasi.25
pengaruh kombinasi HILT+latihan dan Latihan fisik dianggap sebagai keadaan
kombinasi CPT+latihan pada skala TUG, fisiologis yang membuat tubuh stres,
6MWT, dan WOMAC (subskala nyeri) sehingga terjadi perubahan konsentrasi
yang meskipun tidak berbeda secara kortisol pasca-latihan yang disebabkan oleh
signifikan setelah terapi, namun keduanya aktifasi axis hipotalamus-hipofisis-adrenal.
menunjukkan hasil yang lebih baik Stres latihan fisik merangsang sistem saraf
daripada latihan tunggal.20 Alayat et al. simpatis, menyebabkan stimulasi sekresi
juga melaporkan bahwa HILT yang hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA),
dikombinasikan dengan glukosamin dan meningkatkan tingkat sekresi
latihan lebih efektif daripada glukosamin corticotropine-releasing hormone yang
dan latihan saja dalam terapi pasien OA mengaktifkan hipofisis anterior dan
lutut.21 Kombinasi HILT dan latihan juga merangsang pelepasan hormon
terbukti lebih unggul dibandingkan adrenokortikotropin (ACTH). Kehadiran
kombinasi Ultrasound, TENS dan latihan ACTH merangsang korteks adrenal untuk
didasarkan pada penelitian yang dilakukan melepaskan kortisol.26
oleh Ciplak et al.22 Terdapat treshold dari konsumsi
Kontradiktif dengan hasil penelitian di oksigen maksimal seseorang (VO2max) yang
atas, Vassao et al. dan Gomes et al. menghasilkan peningkatan signifikan
menunjukkan penambahan HILT tidak dalam sirkulasi kortisol. VO2max latihan
memberikan perbedaan tingkat perbaikan dipengaruhi oleh jenis dan intensitas
nyeri dan fungsi yang signifikan pada terapi latihan. Latihan intensitas tinggi (65-75%
latihan tunggal. Tidak adanya efek laser dari VO2max) selama 4 minggu secara
pada penurunan nyeri bisa dikaitkan signifikan meningkatkan kadar serum
dengan jumlah energi yang ditawarkan ke kortisol. Sedangkan olahraga intensitas
jaringan melebihi nilai optimal yang rendah (45-60% dari VO2max) selama 4
dibutuhkan untuk memodulasi proses minggu secara signifikan menurunkan
inflamasi pada sendi pasien dan mencegah kadar serum kortisol. 27
efek analgesik. Penelitian lain
menunjukkan hasil positif dalam penurunan Pengaruh Latihan Fisik terhadap
nyeri menggunakan dosis energi total per Mikrobioma Usus Pasien OA Lutut
lutut yang lebih rendah dari penelitian Secara umum, mikroorganisme usus
ini.23,24 menjaga keseimbangan antara tubuh
manusia dan lingkungan luarnya. Fungsi
Pengaruh Latihan Fisik terhadap Kadar mikroorganisme usus antara lain membantu
Serum Kortisol Pasien OA Lutut penyerapan nutrisi, memelihara
Kadar kortisol meningkat sebagai homeostasis metabolik, melindungi dari
respons terhadap tekanan psikologis dan infeksi, dan meningkatkan imunitas
fisik seperti perubahan hidup, suhu ekstrem sistemik dan mukosa.28 Filum bakteri yang
dan latihan fisik. Menanggapi stres akibat paling representatif dari mikrobioma usus
olahraga, kortisol memiliki banyak fungsi individu yang sehat adalah Bacteroidetes
spesifik yang membantu tubuh dan Firmicutes sedangkan genera yang
memodifikasi dan beradaptasi terhadap paling representatif adalah Bacteroides,
stres, antara lain mobilisasi asam lemak Faecalibacterium dan Bifidobacterium.29
bebas dari jaringan adiposa, katabolisme Penelitian Xie et al. menemukan bahwa
protein, stimulasi glukoneogenesis di hati, terdapat beberapa perbedaan distribusi
dan penghambatan pengambilan glukosa mikrobioma usus antara penderita OA
oleh kerja otot rangka. Respon ini bertindak dengan individu normal. Selain itu,

523
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 517-528

Bifidobacterium, Faecalibacterium dan kartilago dan tulang subkondral melalui


Alistipes dapat digunakan sebagai retakan di tidemark.35
biomarker pada penderita OA.30 Namun, Beberapa penelitian telah
penelitian mengenai hal ini masih perlu menunjukkan bahwa latihan fisik dapat
ditindaklanjuti. memodulasi komponen mikrobioma usus,
Apabila keseimbangan meningkatkan kekebalan mukosa usus,
mikroorganisme usus rusak dan terjadi meningkatkan rasio Bacteroidetes-
ketidakseimbangan komposisi mikrobioma Firmicutes, mengubah profil asam empedu
usus, hal ini akan mengakibatkan gangguan dan meningkatkan produksi asam lemak
metabolisme dan respon inflamasi derajat rantai pendek.36-38
rendah dalam tubuh, dimana keduanya
merupakan komponen penting dari PENUTUP
patogenesis OA.31 Mikrobioma usus dapat Berdasarkan tinjauan literatur, dapat
menginduksi perkembangan OA melalui disimpulkan bahwa HILT berpengaruh
jalur metabolik (sistemik) dan translokasi pada perbaikan pasien OA lutut, baik itu
mikroba (lokal). Sementara lapisan usus yang dikombinasikan dengan latihan
membentuk penghalang yang membatasi maupun tidak. Latihan yang
transportasi melintasi endotel, pola dikombinasikan dengan HILT memberikan
molekuler terkait mikroba (MAMPs) sering perbaikan nyeri dan fungsi yang lebih
menembus endotel usus dan memasuki maksimal, dibandingkan dengan latihan
sirkulasi sistemik kemudian memulai tunggal. Untuk mendapatkan hasil yang
respon pro-inflamasi pada sel imun residen optimal dan tahan lama, dosis pemberian
serta menstimulasi reseptor imun bawaan di HILT dan latihan perlu diperhatikan.
tulang, kartilago dan sinovium. MAMPs Jumlah energi HILT yang melebihi nilai
mencakup faktor-faktor seperti optimal akan memodulasi proses inflamasi
lipopolisakarida (LPS), peptidoglikan, pada sendi pasien dan mencegah efek
flagellin, dan DNA sel bakteri. Sementara analgesik.
kemampuan bakteri hidup untuk melewati Perlu penelitian lebih lanjut mengenai
endotel dan diangkut melalui sirkulasi jenis latihan dan dosis HILT yang paling
sistemik ke organ yang jauh masih memberikan perbaikan pada penderita OA
kontroversial.32 lutut dan diharapkan untuk mencari jurnal
Bagaimana mikroorganisme usus dengan mempertimbangkan periode yang
mencapai kartilago sendi masih belum berbeda.
jelas. Kartilago sendi tidak memiliki
pembuluh darah karena sebagian nutrisi DAFTAR PUSTAKA
kartilago artikular didapatkan melalui 1. Hussain SM, Neilly DW. Baliga, S.
difusi dari cairan synovial dan sum-sum Knee osteoarthritis: a review of
tulang subkondral.33 Diperkirakan bahwa management options. Scottish Medical
ukuran pori matriks ekstraseluler kartilago Journal. 2016; 61(1): 7-16.
rerata adalah sekitar 6 nm, sedangkan 2. Woolf AD, Pfleger B. Burden of major
ukuran sebagian besar bakteri berkisar musculoskeletal conditions. Bull
antara 100 nm-4000 nm. Oleh karena itu, World Health Organ. 2003;81(9):646–
penetrasi bakteri melalui zona superfisial 56.
tulang rawan tampaknya tidak mungkin 3. Lestari, Desfi, 2014. Osteoartritis
dilakukan kecuali terjadi erosi yang besar.34 Genu Bilateral On 53 Years Old
Di dalam zona kalsifikasi, kartilago dipasok Woman with Grade II Hypertension.
oleh saluran vaskular. Saluran tersebut Vol 3 No 1
lebih banyak dan meluas pada kondisi OA
dan memungkinkan bakteri untuk
bermigrasi dari darah ke zona kalsifikasi

524
Rahmatya, GTN .dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Fisik...

4. Ebnezar, J., Nagarathna, R., Bali, Y. & 12. Angelova, A., & Ilieva, E. M.
Nagendra, H.R. 2011. Effect of an Effectiveness of high intensity laser
integrated approach of yoga therapy on therapy for reduction of pain in knee
quality of life in osteoarthritis of the osteoarthritis. Pain Research and
knee joint: A randomized control Management, 2016, 2016.
study. International Journal of Yoga; 13. Štiglić-Rogoznica, et al. Analgesic
4:55-63 effect of high intensity laser therapy in
5. Arirachakaran A, Choowit P, knee osteoarthritis. Collegium
Putananon C, et al. Is antropologicum, 2011, 35.2: 183-185.
unicompartmental knee arthroplasty 14. Viliani, T., Carabba, C., Mangone, G.,
(UKA) super or to total knee & Pasquetti, P. High Intensity Pulsed
arthroplasty (TKA)? A systematic Nd: YAG Laser in painful knee
review and meta-analysis of osteoarthritis: the biostimulating
randomized controlled trial. Eur J protocol. Energy for Health, 2012, 9:
Orthop Surg Traumatol. 18-22.
2015;25(5):799–806. 15. Viliani, T., et al. High intensity laser
6. Bannuru RR, Schmid CH, Kent DM, et therapy in knee osteoarthritis:
al. Comparative effectiveness of comparison between two different
pharmacologic interventions for knee pulsed-laser treatment protocols.
osteoarthritis: a systematic review and Energy for Health, 2010, 5: 26-29.
network meta-analysis. Ann Intern 16. Gworys, K., Gasztych, J., Puzder, A.,
Med. 2015;162(1):46–54. Gworys, P., & Kujawa, J. Influence of
7. Pas HI, Winters M, Haisma HJ, et al. various laser therapy methods on knee
Stem cell injections in knee joint pain and function in patients with
osteoarthritis: a systematic review of knee osteoarthritis. Ortopedia,
the literature. Br J Sports Med. 2017; Traumatologia, Rehabilitacja, 2012,
51(15):1125–33. 14.3: 269-277.
8. Goh SL, Persson MSM, Stocks J, et al. 17. Kim, G. J., et al. The effects of high
Efficacy and potential determinants of intensity laser therapy on pain and
exercise therapy in knee and hip function in patients with knee
osteoarthritis: a systematic review and osteoarthritis. Journal of physical
meta-analysis. Ann Phys Rehabil Med. therapy science, 2016, 28.11: 3197-
2019;62(5):356–65. 3199.
9. Fransen M, McConnell S, Harmer AR, 18. Akaltun, et al. Efficacy of high
et al. Exercise for osteoarthritis of the intensity laser therapy in knee
knee. Cochrane Database Syst Rev. osteoarthritis: a double-blind
2015;1:CD004376. controlled randomized study. Clinical
10. Uthman OA, et al. Exercise for lower Rheumatology, 2020, 1-7.
limb osteoarthritis: systematic review 19. Kheshie, A. R., Alayat, M. S. M., &
incorporating trial sequential analysis Ali, M. M. E. High-intensity versus
and network meta-analysis. BMJ. low-level laser therapy in the treatment
2013;347: f5555. of patients with knee osteoarthritis: a
11. Bettencourt, F. Effects of Class IV randomized controlled trial. Lasers in
Laser in Knee Osteoarthritis: A medical science, 2014, 29.4: 1371-
Randomized Control Trial. Journal of 1376.
Arthritis, 2020, 9.1: 1-5.

525
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 517-528

20. Nazari, A., Moezy, A., Nejati, P., & 27. Idosas M. Respostas hormonais agudas
Mazaherinezhad, A. Efficacy of high- a diferentes intensidades de exercícios
intensity laser therapy in comparison resistidos em; 2008.
with conventional physiotherapy and 28. Elnozhe, F. M. M. Long Term Effect of
exercise therapy on pain and function Different Exercise Intensities on
of patients with knee osteoarthritis: a Serum Cortisol Level in Osteoarthritis
randomized controlled trial with 12- Patients. Current Journal of Applied
week follow up. Lasers in medical Science and Technology, 2016, 1-9.
science, 2019, 34.3: 505-516. 29. Kamada, N.; Seo, S.U.; Chen, G.Y.;
21. Alayat, M. S. M., Aly, T. H. A., Nunez, G. Role of the gut microbiota
Elsayed, A. E. M., & Fadil, A. S. M. in immunity and inflammatory disease.
Efficacy of pulsed Nd: YAG laser in Nat. Rev. Immunol. 2011, 13, 321–
the treatment of patients with knee 335.
osteoarthritis: a randomized controlled 30. De Sire, et al. Microbiota and
trial. Lasers in medical science, 2017, inflammatory bowel disease: An
32.3: 503-511. update. Recenti Prog. Med. 2018, 109,
22. Ciplak, E., Akturk, S., Buyukavci, R., 570–573.
& Ersoy, Y. Efficiency of high 31. Xie, Z., et al. Structural Characteristics
intensity laser therapy in patients with and Functional Analysis of Gut
knee osteoarthritis. Medicine Science| Microbiome in Patients with
International Medical Journal, 2018, 7: Osteoarthritis. 2020.
724-727. 32. Dunn C, Velasco C, Rivas A, et al.
23. Vassão, P. G., et al. Level of pain, Identification of a human cartilage
muscle strength and posture: effects of microbial DNA signature and
PBM on an exercise program in characterization of distinct
women with knee osteoarthritis–a microbiome profiles associated with
randomized controlled trial. Lasers in osteoarthritis [abstract 2005]. Arthritis
Medical Science, 2020, 1-8. Rheumatol 2018;70(suppl 10).
24. de Paula Gomes, C. A. F., Politti, F., de 33. Hernandez, C. J. The microbiome and
Souza Bacelar Pereira, C., da Silva, A. bone and joint disease. Current
C. B., Dibai-Filho, A. V., de Oliveira, rheumatology reports, 2017, 19(12),
A. R., & Biasotto-Gonzalez, D. A. 77.
Exercise program combined with 34. Sterner B, Harms M, Wöll S, et al. The
electrophysical modalities in subjects effect of polymer size and charge of
with knee osteoarthritis: a randomised, molecules on permeation through
placebo-controlled clinical trial. BMC synovial membrane and accumulation
Musculoskeletal Disorders, 2020, 21: in hyaline articular cartilage. Eur J
1-11. Pharm Biopharm 2016;101:126–36.
25. Kraemer WJ, Ratamess NA. Hormonal 35. Gabner S, Häusler G, Böck P. Vascular
responses and adaptations to resistance canals in permanent hyaline cartilage:
exercise and training. Sports Medicine. development, corrosion of
2005;35(4):339-61. nonmineralized cartilage matrix, and
26. Viru A, Viru M. Cortisol-essential removal of matrix degradation
adaptation hormone in exercise. products. Anat Rec 2017;300:1067–
International Journal of Sports 82.
Medicine. 2004;25(06):461-4.

526
Rahmatya, GTN .dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Fisik...

36. Ticinesi A., et al. Gut Microbiota, 38. Hsu Y.J., et al. Effect of intestinal
Muscle Mass and Function in Aging: A microbiota on exercise performance in
Focus on Physical Frailty and mice. J. Strength Cond. Res. 2015, 29,
Sarcopenia. Nutrients 2019, 17, 1633. 552–558.
37. Picca A., et al. Gut Microbial,
Inflammatory and Metabolic
Signatures in Older People with
Physical Frailty and Sarcopenia:
Results from the BIOSPHERE Study.
Nutrients 2019, 26, 65.

527
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 517-528

528

Anda mungkin juga menyukai