Anda di halaman 1dari 1

ika kita membaca kisah hidup Daud kita bisa melihat bagaimana pengenalan Daud akan Tuhan

membuat dia mampu untuk terus berjalan bahkan di dalam lembah kekelaman sekalipun.
Di dalam 1 Samuel 21:10 -15, kita bisa membaca bagaimana Daud yang sedang melarikan diri dari
kejaran Saul, pada akhirnya ditangkap oleh orang Filistin, yang membuat dia menjadi sangat takut dan
bahkan sampai pura pura gila. Tetapi ditengah keterjepitannya itu, kita bisa melihat bagaimana Daud
tetap menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, yang dia ungkapkan melalui Mazmur
34 dan Mazmur  56 yang Daud tulis pada masa masa itu.
“Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku
percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” —  Mazmur 56:4-5 TB
“Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena
Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.”
—  Mazmur 34:2-3 TB
Ya, dua bagian dari ayat di atas,  Daud tulis pada saat dia berada di dalam lembah kekelaman pada
salah satu fase hidupnya. Bahkan di dalam 1 Samuel 30 kita bisa melihat bagaimana Daud yang benar
benar sangat terjepit tetap menguatkankan kepercayaannya kepada Tuhan Allahnya seperti ada
tertulis sebagai berikut:
“Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh
rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud
menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya.” —  1 Samuel 30:6 TB
Teman teman terkasih, bagaimana dengan diri kita? Seringkali bagaimana respon kita pada saat kita
diijinkan berada dalam lembah kekelaman, dapat mengungkapkan sejauh mana pengenalan dan
penyerahan diri kita kepada pribadi Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus. Apakah respon kita terus
menguatkan kepercayaan kita kepadaNya, atau justru sebaliknya berlari menjauh dari kasihNya?
Oleh karenanya teman teman, mari kita terus belajar untuk mengenal Dia, mengenal dan memahami
betapa besarnya kasih karuniaNya yang Bapa kita sudah sediakan kepada kita anak anakNya di dalam
Tuhan Yesus Kristus, sehingga “sekalipun aku berjalan di dalam lembah kekelaman”, sekalipun aku
berjalan melalui padang belantara, sekalipun aku berjalan di dalam kesesakan, sekalipun aku berjalan
di dalan ketidakpastian dalam hidup, kita tetap bisa berkata seperti Daud “aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku”. Amin.
“Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa
lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu,
sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh
kepenuhan Allah. Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan
atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di
dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.”  —  Efesus
3:18-21 TB

Anda mungkin juga menyukai