Dalam Alkitab, Tuhan berkata kepada Abraham bahwa Sara, isterinya, akan
memiliki seorang putra dari kandungannya sendiri. Tuhan berjanji bahwa Abraham
akan memiliki keturunan yang seperti bintang di langit atau pasir di tepi pantai
banyaknya. Namun Sarah tidak mampu menanti sampai waktu itu digenapi, ia
membuat keputusan sendiri dengan mengambil pembantunya, Hagar, dan
memberikannya kepada suaminya sehingga melahirkan Ismail. Sarah mengira dia
telah mempercepat janji Tuhan, dia bertindak seakan-akan Tuhan tidak mampu
bertindak sehingga membutuhkan bantuannya.
Apa yang terjadi adalah krisis dalam rumah tangganya. Sara kemudian memanen
buah dari apa yang ditaburnya yaitu penghinaan dan pelecehan oleh Hagar
kepadanya. Puncaknya krisis dalam rumah tangganya terjadi ketika Abraham harus
mengusir Hagar dan Ismail pergi meninggalkan mereka