Anda di halaman 1dari 34

PANDUAN MELAKUKAN INSPEKSI PLTS

Dari uraian di atas tergambar bahwa PLTS on grid memiliki bagian


yang:lebih sedikit dibandingkan dengan PLTS off grid, yaitu tidak
Sumber
Eko Arisman ST, Modul Inspeksi Fisik Instalasi
memiliki BCU dan Baterai sebagai penyimpan energi.
Energi Baru Terbarukan (PLTS dan PTB)
- Diklat ESDM 2014

B. Prosedur Pemeriksaan
Inspeksi Fisik adalah memeriksa dan meneliti kelaikan operasional
komponen-komponen penting pada sistem pembangkit.
Sesuai dengan namanya inspeksi ini dilakukan dengan melihat kondisi
fisik (secara visual dengan mata) dan menggunakan indera lainnya yaitu
kuping (pendengaran), kulit (suhu), kulit (getaran), hidung (bau). Secara
visual juga, dengan melihat name plate kita dapat diketahui indikasi
kelayakan komponen (kesesuain dengan standards) pada sebuah
Instalasi. Sebelum melakukan pemeriksaan/inspeksi, ada beberapa hal
yang harus diketahui, yaitu persiapan, pelaksanaan dan pembuatan
laporan hasil inspeksi.
Hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan inspeksi diantaranya
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Dokumen
a. Spesifikasi teknik peralatan utama
b. Gambar diagram satu garis (single line diagram)
c. Gambar dan tata letak (lay out) peralatan utama
d. Gambar dan tata letak pemadam kebakaran
e. Gambar sistem pentanahan
f. Gambar instalasi listrik gedung pembangkit
g. Sertifikat uji pabrik peralatan utama (sertifikat produk)
h. Buku manual operasi
i. Izin lingkungan dan dokumen lingkungan hidup
2. Pemeriksaan Secara Visual
3. Pemeriksaan Modul Surya
4. Pemeriksaan BCU/BCR

15
5. Pemeriksaan Baterai
6. Pemeriksaan Inverter
7. Pemeriksaan Sistem Pengkabelan/pengawatan
8. Pemeriksaan Sistem pembumian
9. Pengukuran Tahanan Sistem Pembumian

B.1 Pemeriksaan Dokumen


Pada review dokumen ini maka dokumen perencanaan atau
dokumen instalasi diperiksa untuk mendapatkan spesifikasi teknis
dan spesifikasi material instalasi yang akan diinspeksi.
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam rangka inspeksi adalah:

1 Informasi Lokasi
Referensi Identifikasi : ___________________________
proyek
Kapasitas Nominal : ___________________________
Sistem
Tanggal Pembangunan : ___________________________
Nama Pemilik : ___________________________
Alamat Lokasi : ___________________________

2 Informasi Perancang
Nama Perancang : ___________________________
Kontak Person : ___________________________
Alamat : ___________________________
Nomor Telepon : ___________________________
E-mail : ___________________________

3 Informasi Pemasang
Nama : ___________________________
Kontak Person : ___________________________
Alamat : ___________________________
Telepon : ___________________________
E-mail : ___________________________

4 Diagram Sistem
a. Gambar Lokasi/Diagram Instalasi Ya Tidak
b. Diagram Satu Garis Ya Tidak
Konfigurasi Array terlihat Ya Tidak
Pengawatan Array Ya Tidak
teridentifikasi
Ada Pembumian Array Ya Tidak
Combiner/Junction Box Ya Tidak
teridentifikasi

16
Konduit dari PV Array Ya Tidak
(Combiner/Junction Box) ke DC
Disconnecting Switch lalu ke
BCU teridentifikasi
BCU/BCR terspesifikasi Ya Tidak
Sistem Pembumian Peralatan Ya Tidak
diidentifikasi
Pemisah (DC dan AC Ya Tidak
disconnecting switch)
diidentifikasi
Baterai Bank terspesifikasi Ya Tidak
Konduit dari BCU ke DC Ya Tidak
Disconnecting switch lalu ke
Battery Bank teridentifikasi
Inverter terspesifikasi Ya Tidak
Konduit dari Inverter ke AC Ya Tidak
Disconnecting Switch lalu ke
beban terdentifikasi
Metoda pengawatan pada titik Ya Tidak
koneksi diidentifikasi.

5 Module
Tegangan Open Circuit Max (Voc) :___________Volt
Arus Hubung Singkat (Isc) :___________Amp
Daya Maksimum pada Standard Test :___________Wp
Condition
Tegangan pada Pmax :___________Volt
Arus pada Pmax :___________Amp
Tegangan Sistem Max :___________Volt
Rating Fuse Series Max :___________Amp

6. Array
Jumlah module terhubung seri :_________buah
Jumlah paralel string module :_________rangkaian
Jumlah Module Total :_________buah
Tegangan Kerja :_________Volt
Arus Kerja :_________Amp
Maksimum Tegangan Sistem :_________Volt
Arus Hubung Singkat :_________Amp

7 BCU/BCR
Arus Maksimum :_________Amp
Tegangan Kerja :______s.d.______ Volt
Tegangan Maksimum :_________Volt

8 Inverter
Rating Daya :_________VA
DC Input
- Tegangan Nominal :_________Volt
- Daerah Kerja :______s.d.______ Volt
- Tegangan Input Maksimum yang :_________Volt
diperbolehkan

17
AC Output
- Frekuensi Output :______s.d.______ hz
- Tegangan Output :______s.d.______ Volt

9 Baterai
Tipe (Basah/Kering) :
Tegangan :_________Volt
Kapasitas :_________AH

10 Pengawatan
Kabel String
Merek/Pembuat :___________________________
Tipe :___________________________
Ukuran :________________________mm
Junction Box
Tipe Fuse String :___________________________
Rating Fuse String :_______________________Amp
Apakah terpasang Blocking Diode Ya Tidak
Rating Arus Blocking Dioda :_______________________Amp
Rating Tegangan Blocking :_______________________Volt
Dioda
Apakah Terpasang Surge protector Ya Tidak
Rating Tegangan Surge :_______________________Volt
protector
Rating Arus Surge Protector :_______________________Amp
Kabel Array
Merek / Pembuat :___________________________
Tipe :___________________________
Ukuran :___________________________

11 Proteksi
DC Disconnecting Switch
Lokasi :___________________________
Rating Tegangan DC :_______________________Volt
Disconnecting Switch
Rating Arus DC :_______________________Amp
Disconnecting Switch
AC Disconnecting Switch
Lokasi :___________________________
Rating Tegangan AC :_______________________Volt
Disconnecting Switch
Rating Arus AC :_______________________Amp
Disconnecting Switch
Proteksi Surja Petir
Ada Proteksi Surja Petir Ya, ada Tidak ada
Lokasi Proteksi Surja Petir :___________________________
Ukuran Proteksi Surja Petir :_______________________Amp
Proteksi Arus Lebih
Lokasi Proteksi Arus Lebih :___________________________
Ukuran Proteksi Arus lebih :_______________________Amp

18
Proteksi Arus Sisa
Ada Proteksi Arus Sisa (GPAS) Ya, ada Tidak
ada
Rating RCD :_______________________mA

12 Pembumian
Pembumian Array dan Rangka Array Ya, ada Tidak ada
(untuk Surja Petir/Lightning Surge)
Ukuran Penghantar :________________________mm
Pembumian array dan
rangka
Lokasi pembumian :___________________________

Pembumian Terhadap Sambaran Petir Ya, ada Tidak


(terhadap sambaran langsung ada
Petir/Direct Lightning)
Ukuran Penghantar :________________________mm
Pembumian terhadap
sambaran petir
Lokasi pembumian :___________________________

Detail untuk komponen-komponen atau bagian-bagian di atas


apabila tidak tercantum secara mendetail pada dokumen
perencanaan dapat dilihat secara langsung pada instalasi, hal ini
juga berguna untuk memastikan kesamaan antara dokumen
perencanaan atau desain dengan instalasi terpasang.

B.2. Pemeriksaan Secara Visual


Pemeriksaan secara visual pada butir ini ditujukan untuk mengetahui
keberadaan name plate dari komponen utama, kesesuaian dengan
standard yang berlaku atau ada dan kesesuaian dengan data
perencanaan atau pembangunan yang telah didapat melalui review
dokumen.

C. Inspeksi Modul (Rangkaian Seri paralel)


Sebuah Array PV terdiri dari sejumlah modul PV yang disatukan untuk
mencapai tegangan yang diinginkan dan daya yang dibutuhkan untuk itu
instalasi tertentu.

19
Modul PV dihubungkan secara seri untuk meningkatkan tegangan.
Misalnya, dua buah modul dengan tegangan voc 36 volt yang dapat
dihubungkan secara seri untuk menciptakan sistem tegangan DC 72 volt.
Ini dapat dikaitkan dengan tegangan searah/DC 72 volt pada persyaratan
dalam pencapaian tambahan daya. Array ini dapat terdiri dari hanya dua
modul PV, atau ribuan modul PV. Modul PV dapat dihubungkan secara
seri untuk mendapatkan tegangan yang besar dan parallel untuk
memperoleh arus yang besar. Sebelum terhubung secara paralel, modul
dibentuk menjadi PV Array Listrik yang terhubung secara seri untuk
menghasilkan tegangan yang tepat. Sel-sel mengubah energi surya
menjadi listrik arus searah melalui efek fotovoltaik. Kebanyakan PV Array
menggunakan inverter untuk mengubah listrik DC yang dihasilkan oleh
modul ke arus bolak-balik ke dalam infrastruktur yang ada untuk lampu
listrik, motor, dan beban lain. Modul-modul dalam PV Array biasanya
pertama dihubungkan secara seri untuk mendapatkan tegangan yang
diinginkan, lalu kabel dihubungkan secara parallel. Solar Array biasanya
diukur dari daya puncak listrik yang hasilkan, dalam watt, kilowatt, atau
bahkan megawatt. Gambar grafik hubung seri PV Modul dapat dilihat
pada gambar 2.7 dan hubung seri paralel pada gambar 2.8 di bawah ini.

Gambar 2.7. Grafik Arus dan Tegangan pada Hubungan


Seri PV Array (V Besar)

20
Gambar 2.8. Grafik Arus dan Tegangan pada Hubungan
Paralel PV Array (I besar)

Gambar 2.9. Rangkaian Dua Modul Terhubung Secara Seri

Gambar 2.10. Rangkaian Dua Modul Terhubung Seri - Paralel

21
Hal hal yang diperiksa
Name Plate Module tersedia?
Ada Tidak Ada
Data Modul sesuai dengan dokumen instalasi?
Ya Tidak
Ya
Apakah Modul tersertifikasi
Tidak
Kualitas Output :
SNI 04-3850.2-1995 / SNI 04-6300-2000 /
IEC 61215: 2005-04 IEC 61646: 2008-05
Kualitas Modul
SNI IEC 61730-1 : 2008 SNI IEC 61730-2 : 2008
Standar Lainnya SPLN D3.022-1 : 2012 ______________
__________________________________

Gambar 2.11. Name Plate Module Photovoltaic

Apakah Module dalam kondisi fisik baik (tidak Ya Tidak


ada retakan, atau frame yang bengkok (akibat
rangka yang melendut)
Apakah Module terpasang dengan baik (baut Ya Tidak
ada dan terpasang kencang)
Pengawatan Module terpasang baik (tutup Ya Tidak
pengawatan tidak terbuka)
Ada suara, bau atau panas yang tidak normal Ya Tidak

Gambar 2.12 di bawah ini menunjukkan salah satu kerusakan pada modul
surya, yaitu modul pecah.

22
Gambar 2.12. Module Photovoltaic Pecah

C.1. Tata Letak


Tata letak berpengaruh penting untuk mendapatkan daya paling
optimal. Modul fotovoltaik perlu paparan maksimum sinar matahari
langsung dalam waktu yang lama serta terhindar dari pengaruh
bayangan (shading) apapun yang dapat mengurangi produksi daya
puncak (Wattpeak) modul. Potensi efek bayangan pada waktu yang
berbeda dari hari ke hari dan tahun ke tahun harus dipertimbangkan.
Beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah: kemudahan
instalasi & pemeliharaan; rugi daya potensial karena kabel; lokasi
komponen sistem lainnya - baterai, inverter dan beban, panjang
kawat ke baterai, tampilan PV Array dan kemudahan akses untuk
melakukan pemeliharaan serta pembersihan harus dipertimbangkan.
Idealnya panel harus ditempatkan agar tegak lurus terhadap
matahari siang hari, yaitu kearah Selatan/utara dan pada sudut
kemiringan kira-kira sama dengan sudut lintang, meskipun juga
modul-modul PV akan berfungsi bila dipasang secara datar. Sebuah
sudut dengan kemiringan curam akan meningkatkan output daya
puncak (wattpeak) selama bulan-bulan musim dingin ketika matahari
lebih rendah di langit, dengan mengorbankan beberapa output

23
berkurang di musim panas, (tetap akan memiliki sudut lintang
ditambah 15 º).
Untuk menghindari pengaruh karat bahan frame mount dapat dibuat
dengan aluminium atau stainless steel dan bautnya yang digunakan
harus dibuat tahan terhadap karat dan mampu menahan angin.
Gambar 2.13 di bawah menunjukkan beberapa bentuk tata letak
Modul.

Gambar 2.13. Struktur Penopang PV Array


(Mounting Struktur PV Array)

C.2 Kemiringan
Sudut kemiringan memiliki dampak yang besar terhadap radasi
matahari di permukaan panel surya. Untuk sudut kemiringan tetap,
daya maksimum selama satu tahun akan diperoleh ketika sudut
kemiringan panel surya sama dengan lintang lokasi (Foster
24
dkk,2010). Misalnya panel surya yang terpasang di khatulistiwa
(lintang = 0°) yang diletakkan mendatar (angle = 0°), akan
menghasilkan energi maksimum.
Biasanya, lokasi terbaik untuk modul surya adalah meja modul yang
menghadap selatan, tapi atap wajah timur atau barat juga dapat
diterima.

D. Inspeksi Inverter Off Grid dan On Grid


Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus
listrik searah (DC Direct Current) menjadi arus listrik bolak balik (AC
Alternating Current).
Inverter mengkonversi arus DC 12/24 volt dari sumber arus backup seperti
batere, panel surya/solar cell menjadi AC 220 volt setara PLN. Dalam
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), inverter diperlukan untuk
menyediakan sumber arus AC untuk perangkat listrik seperti lampu,
televisi, pompa air, dan lain-lain.

Macam-macam Inverter :
1. Square sine wave inverter adalah tipe inverter yang
menghasilkan Output gelombang (sinus) persegi, jenis inverter ini
tidak cocok untuk beban AC tertentu seperti motor induksi atau
transformer, selain tidak dapat bekerja square sine wave dapat
merusak peralatan tersebut.
2. Modified sine wave inverter adalah tipe inverter yang
menghasilkan Output gelombang persegi yang
disempurnakan/persegi kuasi yang merupakan kombinasi antara
square wave dan sine wave.. Inverter ini masih dapat menggerakan
perangkat yang menggunakan kumparan, hanya saja tidak maksimal
serta faktor energy-loss yang besar.. dan tidak cocok dengan
perangkat elektronik yang sensitif atau khusus, misalnya laser printer

25
tertentu, peralatan audio.

3. Pure sine wave inverter adalah tipe inverter yang


menghasilkan Output gelombang sinus murni setara PLN. Inverter
jenis ini diperlukan terutama untuk beban-beban yang menggunakan
kumparan induksi agar bekerja lebih mudah, lancar dan tidak cepat
panas.
4. Grid Tie Inverter adalah tipe special inverter yang dirancang untuk
menyuntikkan arus listrik ke sistem distribusi tenaga listrik yang
sudah ada, misalkan PLN/Genset. Inverter tersebut harus
disinkronkan dengan frekuensi grid yang sama, biasanya berisi satu
atau lebih fitur maksimum power point tracking untuk mengkonversi
jumlah maksimum daya yang tersedia, dan juga termasuk fitur
proteksi keselamatan.
Gambar 2.14 di bawah ini adalah bentuk dari gelombang tegangan
inverter.

Gambar 2.14. Bentuk Gelombang Tegangan Inverter

Grid Tie Inverter juga dikenal sebagai synchronous inverter dan perangkat
ini tidak dapat berdiri sendiri, apalagi bila jaringan tenaga listriknya tidak
tersedia. Dengan adanya grid tie inverter kelebihan KWh yang diperoleh

26
dari sistem PLTS ini bisa disalurkan kembali ke jaringan listrik PLN untuk
digunakan bersama.
Rugi-rugi/loss yang terjadi pada inverter biasanya berupa dissipasi daya
dalam bentuk panas. Effisiensi tertinggi dipegang oleh grid tie inverter
yang diklaim bisa mencapai 95-97% bila beban outputnya hampir
mendekati batas bebannya.
Sedangkan pada umumnya effisiensi inverter adalah berkisar 50-90%
tergantung dari tipe inverter dan beban outputnya. Bila beban outputnya
semakin mendekati beban kerja inverter yang tertera maka effisiensinya
semakin besar, demikian pula sebaliknya.
Modified sine wave inverter bila dipaksakan untuk beban-beban induktif
maka effisiensinya akan jauh berkurang dibandingkan dengan pure sine
wave inverter. Perangkat beban akan menyedot daya 20% lebih besar
dari yang seharusnya. Oleh karena itu dari sisi harga maka pure sine
wave inverter adalah yang paling mahal selain Grid Tie Inverter.

Hal hal yang diperiksa


Name Plate Inverter tersedia
Ada Tidak Ada
Data name Inverter sesuai dengan data perencanaan atau pembangunan ?
Ya Tidak
Tipe Grid Connected Inverter Ya Tidak
Apakah Inverter tersertifikasi Ya Tidak
IEC 62116 Lainnya
IEC 62109-1
IEC 62109-2 ________________________
IEEE Std 929
IEEE Std 1547 ________________________

________________________

________________________

________________________

27
Inverter memenuhi persyaratan teknik
Ya Tidak

Gambar 2.15. Inverter dan Lokasi Name Plate Inverter

Hal-hal yang diinspeksi :


Inverter pada lokasi yang baik (aman dari Ya Tidak
jangkauan orang, tidak terkena sinar
matahari, tidak terkena hujan, ada
ventilasi yang baik)
Inverter dalam kondisi baik (permukaan Ya Tidak
bersih, pengawatan baik dan rapi)
Indikator dan panel pada Inverter bekerja Ya Tidak
baik
Ada suara, bau atau panas yang tidak Ya Tidak
normal

Gambar 2.16 dan gambar 2.17 dibawah ini adalah gambar grid connected
dan inverter indoor
28
Gambar 2.16. Grid Connected Inverter

Gambar 2.17. Inverter (Indoor)

E. Inspeksi Batere dan BCU/BCR


Pada beberapa skema di PV sistem, baterai memegang peranan yang
penting. seperti diketahui bahwa output dari PLTS bersumber dari
intensitas sinar matahari, karena itu seiring dengan berubahnya kondisi
sinar matahari yang berubah-ubah pada pada satu hari, maka bervariasi
pula output tenaga listrik yang dihasilkan PLTS dalam satu hari itu. saat
langit cerah, listrik yang dihasilkan besar. saat cuaca mendung, output
listriknya pun rendah. ini merupakan salah satu masalah pada sistem
listrik, kenapa?
Pada sistem kelistrikan, penting untuk menjaga supaya energi yang
29
dibangkitkan sama dengan energi yang dibutuhkan, hal ini berkaitan
dengan kestabilan sistem. kalau sumber energi berasal dari sinar matahari
yang kondisinya tidak bisa kita perkirakan, maka akan timbul masalah.
saat energi listrik di sistem berlebih, frekuensi akan naik. saat energi listrik
kurang, frekuensi akan turun. dua-duanya bisa mengakibatkan kerusakan
pada peralatan listrik. Peralatan bisa mati mendadak, atau tiba-tiba jadi
kepanasan makanya penting untuk mengatur energi yang dibangkitkan.
Solusinya adalah dengan menggunakan baterai. Baterai difungsikan
sebagai penyimpan energi dari sinar matahari. saat energi matahari
berlebih, sisanya akan masuk ke baterai, saat energi matahari kurang,
kekurangannya diambilkan dari energi yang tersimpan di baterai. dengan
adanya baterai, sistem menjadi lebih stabil dan andal.

Hal hal yang diperiksa


Name Plate Baterai Bank tersedia
Ada Tidak Ada

Data Name Plate Baterai sesuai dengan data perencanaan atau


pembangunan ?
Ya Tidak

Apakah Baterai tersertifikasi Ya Tidak


SNI 04 6392 2000 / Lainnya
EC 61427-1:1999 ________________________
________________________

Gambar 2.18. Name Plate Baterai

30
Hal-hal yang diinspeksi adalah :
Baterai pada lokasi yang baik (aman dari Ya Tidak
jangkauan orang (ada pelindung atau dalam
ruanga khusus), tidak terkena sinar
matahari, tidak terkena hujan, ada ventilasi
yang baik).
Baterai tertata dengan baik pada rak atau Ya Tidak
lemari baterai
Baterai dalam kondisi baik (tidak ada yang Ya Tidak
pecah, terminal yang kotor/berkarat, suhu
baterai tidak wajar (terlalu panas).
Pengawatan Baterai dalam kondisi baik Ya Tidak
(pengawatan baik dan rapi).
Rak atau lemari baterai dalam kondisi baik. Ya Tidak
Untuk rak atau lemari baterai dari Ya Tidak
logam,terdapat pembumian yang baik
Ada suara, bau atau panas yang tidak Ya Tidak
normal

Gambar 2.19 dan gambar 2.20 di bawah ini menunjukkan kondisi Baterai
yang baik dan pengawatan baterai.

Gambar 2.19. Instalasi Baterai (Battery Bank)

31
Gambar 2.20. Pengawatan Terminal Baterai

Gambar 2.21. Pengawatan Pembumian Dudukan Baterai Bank

Gambar 2.22 di bawah ini adalah gambar kondisi baterai pelat rusak
dan baik.

32
Gambar 2.22. Kondisi Baterai Pelat Tersulfasi (Rusak)
dan Pelat Baik

Hal hal yang diperiksa


Name Plate BCU tersedia
Ada Tidak Ada
Data Name Plate BCU sesuai dengan data
perenacanaan/pembangunan ?
Ya Tidak
Apakah BCU tersertifikasi Ya Tidak
SNI 04 6391 2000 / Lainnya
EN 50314-3,1999 ________________________
________________________
________________________
________________________
________________________

33
Gambar 2.23. BCU dan Lokasi Name Plate BCU

Hal-hal yang diinspeksi :


BCU pada lokasi yang baik (aman dari Ya Tidak
jangkauan orang, tidak terkena sinar
matahari, tidak terkena hujan, ada
ventilasi yang baik)
BCR dalam kondisi baik (permukaan Ya Tidak
bersih, pengawatan baik dan rapi)
Indikator dan panel pada BCU bekerja Ya Tidak
baik
Ada suara, bau atau panas yang tidak Ya Tidak
normal

Gambar 2.24 di bawah ini adalah gambar BCU PLTS yang sedang diukur.

34
Gambar 2.24. BCU PLTS SHS

F. Inspeksi Sistem Proteksi


Hal-hal yang di inspeksi :
1. Pembumian Instalasi atas Sambaran Langsung dan tak langsung
Petir
Terdapat 3 tipe akibat sambaran petir (lightning strike) :
1). Sambaran Petir langsung (Direct Lightning Strike)
a. Tinggi dari gelombang arus 50% dari serangan petir memiliki
tinggi gelombang arus 15 s.d. 20 kA.
b. Namun demikian, beberapa gelombang arus petir memiliki
arus hingga 200 ~ 300 kA.
c. Adalah tidak mungkin untuk melindungi fasilitas yang terkena
langsung sambaran petir.
d. Dibutuhkan proteksi dengan penangkal petir atau kawat bumi
yang digelar diatas instalasi.

35
Gambar 2.25. Proteksi Sambaran Petir Langsung dengan
Kawat Bumi yang Digelar Diatas Instalasi

2). Sambaran Petir Tidak langsung 1 : Induksi Elektromagnet


a. Arus petir yang diakibatkan pelepasan muatan antara awan
dan bumi mengindukasikan medan magnet.
b. Surja Petir diinduksikan pada penghantar oleh medan
magnet didekatnya.

Gambar 2.26. Induksi Elektromagnet

36
3). Sambaran Petir Tidak langsung 2 : Induksi Elektrostatik
a. Muatan positif diinduksikan pada penghantar oleh awan
badai di atasnya.
b. Setelah hilangnya muatan di awan karena pelepasan beban,
muatan positif pada penghantar mengalir ke dua arah
penghantar sebagai surja petir.

Gambar 2.27. Induksi Elektrostatik

Gambar 2.28 Proteksi Akibat Sambaran Petir Tidak Langsung


(Surja Petir) menggunakan Surge Protector/Absorber

Gambar 2.29. Bagian Atas PLTS Gambar 2.30. Pembumian


Menunjukkan Penangkal Petir Penangkal Petir dan Surja

37
Gambar 2.31. Bagian Atas PLTS Gambar 2.32. Pembumian
tanpa Penangkal Petir Penangkal Surja Petir

Gambar 2.33. Surge Protector pada Junction Box PLTS

38
2. Inspeksi pada sistem pembumian
Terdapat proteksi terhadap sambaran petir Ya Tidak
langsung
Sistem pengawatan terhadap sambaran petir Ya Tidak
langsung dalam kondisi baik
Terdapat proteksi terhadap surja petir Ya Tidak
Sistem pengawatan terhadap surja petir Ya Tidak
dalam kondisi baik
Pembumian Array dan Rangka Array (Surja Ya Tidak
Petir/Lightning Surge) digabungkan dengan
pembumian terhadap sambaran petir
Terdapat proteksi surja untuk peralatan Ya Tidak
Proteksi surja untuk peralatan dalam keadaan Ya Tidak
baik
Sistem pengawatan proteksi surja untuk Ya Tidak
peralatan dalam kondisi baik

3. Pengukuran Tahanan Sistem Pembumian


Tahanan pembumian perlu dibedakan antara tahanan untuk pembumian
sistem dan tahanan pembumian untuk proteksi terhadap petir.
a. Tahanan pembumian untuk proteksi petir secara langsung dan
tidak langsung. Tahanan pembumian untuk sistem proteksi ini
sebaiknya adalah sekecil mungkin untuk memberikan jalan
tersingkat aliran arus ke bumi. Tahanan ini dibatasi harus lebih
kecil dari 5 ohm.
Besar tahanan pembumian untuk proteksi Ya Tidak
petir secara langsung dan tidak langsung 5
ohm.

b. Tahanan pembumian instalasi biasanya dibatasi hingga


maksimum tegangan sentuh akibat adanya arus ke bumi hanya
mencapai 50 V AC. Besar tahanan dalam hal ini dibatasi oleh
besar arus bumi yang diizinkan mengalir oleh proteksi arus lebih.
Atau secara sederhana R bumi 5 ohm (pendekatan praktis)

39
Besar tahanan pembumian untuk proteksi Ya Tidak
instalasi R bumi 50 V / I Proteksi insalasi
Besar tahanan pembumian untuk proteksi Ya Tidak
petir secara langsung dan tidak langsung 5
ohm.

c. Pembumian Instalasi atas Sambaran Tidak langsung Petir


Ada Tidak Ada

d. Penggunaan Surge Protector untuk melindungi instalasi atas


Sambaran Tidak langsung Petir
Ada Tidak Ada

e. Adanya Bypass Diode pada module


Ada Tidak Ada

f. Adanya Fuse untuk string


Ada Tidak Ada

g. Adanya Blocking Diode pada Juction Box


Ada Tidak Ada

h. Adanya Disconnecting Switch sisi DC


Ada Tidak Ada

i. Adanya Disconnecting Switch sisi AC


Ada Tidak Ada

j. Adanya Proteksi Overcurrent


Ada Tidak Ada

40
k. Adanya Proteksi Arus Sisa (GPAS)
Ada Tidak Ada

G. Perlengkapan atau Peralatan Pengamanan Kebakaran


Hal hal yang diinspeksi :
Alat Pemadam Kebakaran
Ada Tidak Ada
Alat pemadam Kebakaran sesuai memenuhi persyaratan teknik
(untuk kebakararan listrik) ?
Ya Tidak

Gambar 2.34. Pemadam Kebakaran pada Ruang Kontrol

Peralatan Disconnecting Switch (disconnecting switch akan memutus


sumber energi yang menyebabkan kebakaran tetap berlangsung)
Sisi DC antara PV Array dengan BCU
Ada Tidak Ada
Sisi DC antara BCU dengan Batere Bank
Ada Tidak Ada
Sisi AC antara Inverter dengan Beban
Ada Tidak Ada

41
Data Name Disconnecting Switch sesuai dengan data perencanaan
atau pembangunan ?
Ya Tidak

Gambar 2.35. Disconnecting Switch DC Side dan AC Side

H. Perlengkapan atau Pelindung Terhadap Bahaya Benda


Bertegangan
Hal hal yang diinspeksi :
Ada barrier terhadap benda bertegangan
Ada Tidak Ada

Gambar 2.36. Pintu Instalasi Gambar 2.37. Pintu Instalasi


Outdoor Indoor

42
Gambar 2.38. Battery Bank Gambar 2.39. Battery Bank
dengan pelindung Terminal Tanpa Pelindung Terminal
(salah)

I. Sistem Instalasi/Pengawatan
Instalasi
Instalasi disini hanya mencakup bagian yang keseluruhan instalasi,
namun pada satu bagian ini akan dibahas masalah kondisi umum
instalasi dan bangunan sipil.
Kondisi Instalasi secara visual Baik ?
Ya Tidak
Kondisi Bangunan Sipil secara visual baik (tidak ada kebocoran) ?
Ada Tidak Ada
Pintu, Jendela dan Ventilasi dalam kondisi baik ?
Ya Tidak
Instalasi PV Array dalam kondisi baik (tidak ada karat, lendutan
rangka, baut/mur module yang lepas/hilang) ?
Ya Tidak

Pengawatan
Pemeriksaan yang dilakukan :
Penghantar yng digunakan sesuai (tipe) Ya Tidak
Seluruh meter dan indikator dalam kondisi Ya Tidak
baik dan bekerja
Kabel antar module PV terpasang baik dan Ya Tidak
tidak menggantung

43
Pengawatan antara PV array dengan Junction Ya Tidak
Box dan BCU/Inverter terpasang baik dan
terlindung
Pengawatan terpasang baik dan terminasi Ya Tidak
kuat
Pengawatan yang tertutup atau berada dalam Ya Tidak
konduit dalam keadaan baik
Tanda/Sign untuk bagian bagian yang penting Ya Tidak
ada, posisi mencolok dan dalam kondisi
mudah dipahami

Gambar 2.40. Penghantar Indoor digunakan untuk Outdoor

Gambar 2.41 di bawah ini adalah meter dan indikator sistem


pengawatan

Gambar 2.41. Meter dan Indikator Sistem Pengawatan

44
Gambar 2.42. Pengawatan antar Modul Menggantung

Gambar 2.43. Pengawatan antar Modul Menggantung

45
Gambar 2.44. Pengawatan antar Modul Menggantung

Gambar 2.45. Pengawatan PV Array Terhampar Tanpa Pelindung

46
Gambar 2.46. Pengawatan pada Junction Box (Pemasangan
Terminasi Ditandai untuk Pemeriksaan Kekencangan Baut)

Gambar 2.47. Pengawatan pada Konduit di Bawah Tanah

47
Gambar 2.48. Tanda/Sign untuk Disconnecting Switch sekaligus
Proteksi pada PLTS Grid Connected

J. Rangkuman
Inspeksi Fisik adalah bagian dari pembinaan dan pengawasan bidang
ketenagalistrikan yang dilakukan oleh PNS Inspektur Ketenagalistrikan.
Selain inspeksi fisik bentuk bentuk lain inspeksi adalah pemeriksaan
instalasi listrik, pengawasan pengujian instalasi listrik, pengawasan
pengujian individual instalasi pembangkit, dll.
Pada Inspeksi Fisik PLTS, bagian-bagian yang diinspeksi adalah Modul,
Inverter, Baterai dan BCU/BCR, Sistem Proteksi, Perlengkapan atau
peralatan pengaman kebakaran, perlengkapan atau pelindung terhadap
benda bertegangan serta sistem instalasi dan pengawatan lebih detail.
Sebagai bagian dari pemenuhan persyaratan keteknikan maka bagian
bagian PLTS juga telah memiliki persyaratan khusus, baik standar
nasional maupun standar internasional.

48

Anda mungkin juga menyukai