B. Prosedur Pemeriksaan
Inspeksi Fisik adalah memeriksa dan meneliti kelaikan operasional
komponen-komponen penting pada sistem pembangkit.
Sesuai dengan namanya inspeksi ini dilakukan dengan melihat kondisi
fisik (secara visual dengan mata) dan menggunakan indera lainnya yaitu
kuping (pendengaran), kulit (suhu), kulit (getaran), hidung (bau). Secara
visual juga, dengan melihat name plate kita dapat diketahui indikasi
kelayakan komponen (kesesuain dengan standards) pada sebuah
Instalasi. Sebelum melakukan pemeriksaan/inspeksi, ada beberapa hal
yang harus diketahui, yaitu persiapan, pelaksanaan dan pembuatan
laporan hasil inspeksi.
Hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan inspeksi diantaranya
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Dokumen
a. Spesifikasi teknik peralatan utama
b. Gambar diagram satu garis (single line diagram)
c. Gambar dan tata letak (lay out) peralatan utama
d. Gambar dan tata letak pemadam kebakaran
e. Gambar sistem pentanahan
f. Gambar instalasi listrik gedung pembangkit
g. Sertifikat uji pabrik peralatan utama (sertifikat produk)
h. Buku manual operasi
i. Izin lingkungan dan dokumen lingkungan hidup
2. Pemeriksaan Secara Visual
3. Pemeriksaan Modul Surya
4. Pemeriksaan BCU/BCR
15
5. Pemeriksaan Baterai
6. Pemeriksaan Inverter
7. Pemeriksaan Sistem Pengkabelan/pengawatan
8. Pemeriksaan Sistem pembumian
9. Pengukuran Tahanan Sistem Pembumian
1 Informasi Lokasi
Referensi Identifikasi : ___________________________
proyek
Kapasitas Nominal : ___________________________
Sistem
Tanggal Pembangunan : ___________________________
Nama Pemilik : ___________________________
Alamat Lokasi : ___________________________
2 Informasi Perancang
Nama Perancang : ___________________________
Kontak Person : ___________________________
Alamat : ___________________________
Nomor Telepon : ___________________________
E-mail : ___________________________
3 Informasi Pemasang
Nama : ___________________________
Kontak Person : ___________________________
Alamat : ___________________________
Telepon : ___________________________
E-mail : ___________________________
4 Diagram Sistem
a. Gambar Lokasi/Diagram Instalasi Ya Tidak
b. Diagram Satu Garis Ya Tidak
Konfigurasi Array terlihat Ya Tidak
Pengawatan Array Ya Tidak
teridentifikasi
Ada Pembumian Array Ya Tidak
Combiner/Junction Box Ya Tidak
teridentifikasi
16
Konduit dari PV Array Ya Tidak
(Combiner/Junction Box) ke DC
Disconnecting Switch lalu ke
BCU teridentifikasi
BCU/BCR terspesifikasi Ya Tidak
Sistem Pembumian Peralatan Ya Tidak
diidentifikasi
Pemisah (DC dan AC Ya Tidak
disconnecting switch)
diidentifikasi
Baterai Bank terspesifikasi Ya Tidak
Konduit dari BCU ke DC Ya Tidak
Disconnecting switch lalu ke
Battery Bank teridentifikasi
Inverter terspesifikasi Ya Tidak
Konduit dari Inverter ke AC Ya Tidak
Disconnecting Switch lalu ke
beban terdentifikasi
Metoda pengawatan pada titik Ya Tidak
koneksi diidentifikasi.
5 Module
Tegangan Open Circuit Max (Voc) :___________Volt
Arus Hubung Singkat (Isc) :___________Amp
Daya Maksimum pada Standard Test :___________Wp
Condition
Tegangan pada Pmax :___________Volt
Arus pada Pmax :___________Amp
Tegangan Sistem Max :___________Volt
Rating Fuse Series Max :___________Amp
6. Array
Jumlah module terhubung seri :_________buah
Jumlah paralel string module :_________rangkaian
Jumlah Module Total :_________buah
Tegangan Kerja :_________Volt
Arus Kerja :_________Amp
Maksimum Tegangan Sistem :_________Volt
Arus Hubung Singkat :_________Amp
7 BCU/BCR
Arus Maksimum :_________Amp
Tegangan Kerja :______s.d.______ Volt
Tegangan Maksimum :_________Volt
8 Inverter
Rating Daya :_________VA
DC Input
- Tegangan Nominal :_________Volt
- Daerah Kerja :______s.d.______ Volt
- Tegangan Input Maksimum yang :_________Volt
diperbolehkan
17
AC Output
- Frekuensi Output :______s.d.______ hz
- Tegangan Output :______s.d.______ Volt
9 Baterai
Tipe (Basah/Kering) :
Tegangan :_________Volt
Kapasitas :_________AH
10 Pengawatan
Kabel String
Merek/Pembuat :___________________________
Tipe :___________________________
Ukuran :________________________mm
Junction Box
Tipe Fuse String :___________________________
Rating Fuse String :_______________________Amp
Apakah terpasang Blocking Diode Ya Tidak
Rating Arus Blocking Dioda :_______________________Amp
Rating Tegangan Blocking :_______________________Volt
Dioda
Apakah Terpasang Surge protector Ya Tidak
Rating Tegangan Surge :_______________________Volt
protector
Rating Arus Surge Protector :_______________________Amp
Kabel Array
Merek / Pembuat :___________________________
Tipe :___________________________
Ukuran :___________________________
11 Proteksi
DC Disconnecting Switch
Lokasi :___________________________
Rating Tegangan DC :_______________________Volt
Disconnecting Switch
Rating Arus DC :_______________________Amp
Disconnecting Switch
AC Disconnecting Switch
Lokasi :___________________________
Rating Tegangan AC :_______________________Volt
Disconnecting Switch
Rating Arus AC :_______________________Amp
Disconnecting Switch
Proteksi Surja Petir
Ada Proteksi Surja Petir Ya, ada Tidak ada
Lokasi Proteksi Surja Petir :___________________________
Ukuran Proteksi Surja Petir :_______________________Amp
Proteksi Arus Lebih
Lokasi Proteksi Arus Lebih :___________________________
Ukuran Proteksi Arus lebih :_______________________Amp
18
Proteksi Arus Sisa
Ada Proteksi Arus Sisa (GPAS) Ya, ada Tidak
ada
Rating RCD :_______________________mA
12 Pembumian
Pembumian Array dan Rangka Array Ya, ada Tidak ada
(untuk Surja Petir/Lightning Surge)
Ukuran Penghantar :________________________mm
Pembumian array dan
rangka
Lokasi pembumian :___________________________
19
Modul PV dihubungkan secara seri untuk meningkatkan tegangan.
Misalnya, dua buah modul dengan tegangan voc 36 volt yang dapat
dihubungkan secara seri untuk menciptakan sistem tegangan DC 72 volt.
Ini dapat dikaitkan dengan tegangan searah/DC 72 volt pada persyaratan
dalam pencapaian tambahan daya. Array ini dapat terdiri dari hanya dua
modul PV, atau ribuan modul PV. Modul PV dapat dihubungkan secara
seri untuk mendapatkan tegangan yang besar dan parallel untuk
memperoleh arus yang besar. Sebelum terhubung secara paralel, modul
dibentuk menjadi PV Array Listrik yang terhubung secara seri untuk
menghasilkan tegangan yang tepat. Sel-sel mengubah energi surya
menjadi listrik arus searah melalui efek fotovoltaik. Kebanyakan PV Array
menggunakan inverter untuk mengubah listrik DC yang dihasilkan oleh
modul ke arus bolak-balik ke dalam infrastruktur yang ada untuk lampu
listrik, motor, dan beban lain. Modul-modul dalam PV Array biasanya
pertama dihubungkan secara seri untuk mendapatkan tegangan yang
diinginkan, lalu kabel dihubungkan secara parallel. Solar Array biasanya
diukur dari daya puncak listrik yang hasilkan, dalam watt, kilowatt, atau
bahkan megawatt. Gambar grafik hubung seri PV Modul dapat dilihat
pada gambar 2.7 dan hubung seri paralel pada gambar 2.8 di bawah ini.
20
Gambar 2.8. Grafik Arus dan Tegangan pada Hubungan
Paralel PV Array (I besar)
21
Hal hal yang diperiksa
Name Plate Module tersedia?
Ada Tidak Ada
Data Modul sesuai dengan dokumen instalasi?
Ya Tidak
Ya
Apakah Modul tersertifikasi
Tidak
Kualitas Output :
SNI 04-3850.2-1995 / SNI 04-6300-2000 /
IEC 61215: 2005-04 IEC 61646: 2008-05
Kualitas Modul
SNI IEC 61730-1 : 2008 SNI IEC 61730-2 : 2008
Standar Lainnya SPLN D3.022-1 : 2012 ______________
__________________________________
Gambar 2.12 di bawah ini menunjukkan salah satu kerusakan pada modul
surya, yaitu modul pecah.
22
Gambar 2.12. Module Photovoltaic Pecah
23
berkurang di musim panas, (tetap akan memiliki sudut lintang
ditambah 15 º).
Untuk menghindari pengaruh karat bahan frame mount dapat dibuat
dengan aluminium atau stainless steel dan bautnya yang digunakan
harus dibuat tahan terhadap karat dan mampu menahan angin.
Gambar 2.13 di bawah menunjukkan beberapa bentuk tata letak
Modul.
C.2 Kemiringan
Sudut kemiringan memiliki dampak yang besar terhadap radasi
matahari di permukaan panel surya. Untuk sudut kemiringan tetap,
daya maksimum selama satu tahun akan diperoleh ketika sudut
kemiringan panel surya sama dengan lintang lokasi (Foster
24
dkk,2010). Misalnya panel surya yang terpasang di khatulistiwa
(lintang = 0°) yang diletakkan mendatar (angle = 0°), akan
menghasilkan energi maksimum.
Biasanya, lokasi terbaik untuk modul surya adalah meja modul yang
menghadap selatan, tapi atap wajah timur atau barat juga dapat
diterima.
Macam-macam Inverter :
1. Square sine wave inverter adalah tipe inverter yang
menghasilkan Output gelombang (sinus) persegi, jenis inverter ini
tidak cocok untuk beban AC tertentu seperti motor induksi atau
transformer, selain tidak dapat bekerja square sine wave dapat
merusak peralatan tersebut.
2. Modified sine wave inverter adalah tipe inverter yang
menghasilkan Output gelombang persegi yang
disempurnakan/persegi kuasi yang merupakan kombinasi antara
square wave dan sine wave.. Inverter ini masih dapat menggerakan
perangkat yang menggunakan kumparan, hanya saja tidak maksimal
serta faktor energy-loss yang besar.. dan tidak cocok dengan
perangkat elektronik yang sensitif atau khusus, misalnya laser printer
25
tertentu, peralatan audio.
Grid Tie Inverter juga dikenal sebagai synchronous inverter dan perangkat
ini tidak dapat berdiri sendiri, apalagi bila jaringan tenaga listriknya tidak
tersedia. Dengan adanya grid tie inverter kelebihan KWh yang diperoleh
26
dari sistem PLTS ini bisa disalurkan kembali ke jaringan listrik PLN untuk
digunakan bersama.
Rugi-rugi/loss yang terjadi pada inverter biasanya berupa dissipasi daya
dalam bentuk panas. Effisiensi tertinggi dipegang oleh grid tie inverter
yang diklaim bisa mencapai 95-97% bila beban outputnya hampir
mendekati batas bebannya.
Sedangkan pada umumnya effisiensi inverter adalah berkisar 50-90%
tergantung dari tipe inverter dan beban outputnya. Bila beban outputnya
semakin mendekati beban kerja inverter yang tertera maka effisiensinya
semakin besar, demikian pula sebaliknya.
Modified sine wave inverter bila dipaksakan untuk beban-beban induktif
maka effisiensinya akan jauh berkurang dibandingkan dengan pure sine
wave inverter. Perangkat beban akan menyedot daya 20% lebih besar
dari yang seharusnya. Oleh karena itu dari sisi harga maka pure sine
wave inverter adalah yang paling mahal selain Grid Tie Inverter.
________________________
________________________
________________________
27
Inverter memenuhi persyaratan teknik
Ya Tidak
Gambar 2.16 dan gambar 2.17 dibawah ini adalah gambar grid connected
dan inverter indoor
28
Gambar 2.16. Grid Connected Inverter
30
Hal-hal yang diinspeksi adalah :
Baterai pada lokasi yang baik (aman dari Ya Tidak
jangkauan orang (ada pelindung atau dalam
ruanga khusus), tidak terkena sinar
matahari, tidak terkena hujan, ada ventilasi
yang baik).
Baterai tertata dengan baik pada rak atau Ya Tidak
lemari baterai
Baterai dalam kondisi baik (tidak ada yang Ya Tidak
pecah, terminal yang kotor/berkarat, suhu
baterai tidak wajar (terlalu panas).
Pengawatan Baterai dalam kondisi baik Ya Tidak
(pengawatan baik dan rapi).
Rak atau lemari baterai dalam kondisi baik. Ya Tidak
Untuk rak atau lemari baterai dari Ya Tidak
logam,terdapat pembumian yang baik
Ada suara, bau atau panas yang tidak Ya Tidak
normal
Gambar 2.19 dan gambar 2.20 di bawah ini menunjukkan kondisi Baterai
yang baik dan pengawatan baterai.
31
Gambar 2.20. Pengawatan Terminal Baterai
Gambar 2.22 di bawah ini adalah gambar kondisi baterai pelat rusak
dan baik.
32
Gambar 2.22. Kondisi Baterai Pelat Tersulfasi (Rusak)
dan Pelat Baik
33
Gambar 2.23. BCU dan Lokasi Name Plate BCU
Gambar 2.24 di bawah ini adalah gambar BCU PLTS yang sedang diukur.
34
Gambar 2.24. BCU PLTS SHS
35
Gambar 2.25. Proteksi Sambaran Petir Langsung dengan
Kawat Bumi yang Digelar Diatas Instalasi
36
3). Sambaran Petir Tidak langsung 2 : Induksi Elektrostatik
a. Muatan positif diinduksikan pada penghantar oleh awan
badai di atasnya.
b. Setelah hilangnya muatan di awan karena pelepasan beban,
muatan positif pada penghantar mengalir ke dua arah
penghantar sebagai surja petir.
37
Gambar 2.31. Bagian Atas PLTS Gambar 2.32. Pembumian
tanpa Penangkal Petir Penangkal Surja Petir
38
2. Inspeksi pada sistem pembumian
Terdapat proteksi terhadap sambaran petir Ya Tidak
langsung
Sistem pengawatan terhadap sambaran petir Ya Tidak
langsung dalam kondisi baik
Terdapat proteksi terhadap surja petir Ya Tidak
Sistem pengawatan terhadap surja petir Ya Tidak
dalam kondisi baik
Pembumian Array dan Rangka Array (Surja Ya Tidak
Petir/Lightning Surge) digabungkan dengan
pembumian terhadap sambaran petir
Terdapat proteksi surja untuk peralatan Ya Tidak
Proteksi surja untuk peralatan dalam keadaan Ya Tidak
baik
Sistem pengawatan proteksi surja untuk Ya Tidak
peralatan dalam kondisi baik
39
Besar tahanan pembumian untuk proteksi Ya Tidak
instalasi R bumi 50 V / I Proteksi insalasi
Besar tahanan pembumian untuk proteksi Ya Tidak
petir secara langsung dan tidak langsung 5
ohm.
40
k. Adanya Proteksi Arus Sisa (GPAS)
Ada Tidak Ada
41
Data Name Disconnecting Switch sesuai dengan data perencanaan
atau pembangunan ?
Ya Tidak
42
Gambar 2.38. Battery Bank Gambar 2.39. Battery Bank
dengan pelindung Terminal Tanpa Pelindung Terminal
(salah)
I. Sistem Instalasi/Pengawatan
Instalasi
Instalasi disini hanya mencakup bagian yang keseluruhan instalasi,
namun pada satu bagian ini akan dibahas masalah kondisi umum
instalasi dan bangunan sipil.
Kondisi Instalasi secara visual Baik ?
Ya Tidak
Kondisi Bangunan Sipil secara visual baik (tidak ada kebocoran) ?
Ada Tidak Ada
Pintu, Jendela dan Ventilasi dalam kondisi baik ?
Ya Tidak
Instalasi PV Array dalam kondisi baik (tidak ada karat, lendutan
rangka, baut/mur module yang lepas/hilang) ?
Ya Tidak
Pengawatan
Pemeriksaan yang dilakukan :
Penghantar yng digunakan sesuai (tipe) Ya Tidak
Seluruh meter dan indikator dalam kondisi Ya Tidak
baik dan bekerja
Kabel antar module PV terpasang baik dan Ya Tidak
tidak menggantung
43
Pengawatan antara PV array dengan Junction Ya Tidak
Box dan BCU/Inverter terpasang baik dan
terlindung
Pengawatan terpasang baik dan terminasi Ya Tidak
kuat
Pengawatan yang tertutup atau berada dalam Ya Tidak
konduit dalam keadaan baik
Tanda/Sign untuk bagian bagian yang penting Ya Tidak
ada, posisi mencolok dan dalam kondisi
mudah dipahami
44
Gambar 2.42. Pengawatan antar Modul Menggantung
45
Gambar 2.44. Pengawatan antar Modul Menggantung
46
Gambar 2.46. Pengawatan pada Junction Box (Pemasangan
Terminasi Ditandai untuk Pemeriksaan Kekencangan Baut)
47
Gambar 2.48. Tanda/Sign untuk Disconnecting Switch sekaligus
Proteksi pada PLTS Grid Connected
J. Rangkuman
Inspeksi Fisik adalah bagian dari pembinaan dan pengawasan bidang
ketenagalistrikan yang dilakukan oleh PNS Inspektur Ketenagalistrikan.
Selain inspeksi fisik bentuk bentuk lain inspeksi adalah pemeriksaan
instalasi listrik, pengawasan pengujian instalasi listrik, pengawasan
pengujian individual instalasi pembangkit, dll.
Pada Inspeksi Fisik PLTS, bagian-bagian yang diinspeksi adalah Modul,
Inverter, Baterai dan BCU/BCR, Sistem Proteksi, Perlengkapan atau
peralatan pengaman kebakaran, perlengkapan atau pelindung terhadap
benda bertegangan serta sistem instalasi dan pengawatan lebih detail.
Sebagai bagian dari pemenuhan persyaratan keteknikan maka bagian
bagian PLTS juga telah memiliki persyaratan khusus, baik standar
nasional maupun standar internasional.
48