PADA
Dosen:
Tri Damayantho
200501072191
Secara umum, walaupun termasuk skala kecil, hanya memiliki sekitar 30 karyawan, tapi perusahaan ini
sudah memiliki komponen yang cukup lengkap, diantaranya adalah posisi HRD yang sudah diisi oleh
satu orang yang bekerja penuh di posisi tersebut. Hal ini menjadi keuntungan bagi hubungan antar
karyawan dan perusahaan yang terjalin dengan cukup lancar, secara vertikal dan horizontal sudah
dilakukan, baik antara staf dengan manajer, manajer dengan staf, direktur dengan staf dan direktur
dengan manajer.
Observasi yang dilakukan terhadap proses komunikasi di perusahaan ini mengikuti komponen
komunikasi Goldhaber. Komponen-komponen yang perlu dielaborasi adalah proses komunikasi
perusahaan yang berlangsung, baik secara vertikal, horizontal dan diagonal; pesan komunikasi yang
dipertukarkan, jaringan komunikasi yang digunakan, hambatan-hambatan komunikasi perusahaan yang
dihadapi, gaya kepemimpinan dan gaya komunikasi manajerial, kedudukan corporate communication
dalam perusahaan, iklim komunikasi perusahaan dan budaya yang diterapkan dalam perusahaan.
1
Analisis aspek kesesuaian antara aspek teoritis dengan prakteknya dalam perusahaan, meliputi;
kedudukan idealis dalam struktur organisasi Divisi Corporate Communication; siapa yang melakukan
peran dan fungsi corporate communication,
PEMBAHASAN
Konsep Komunikasi Goldhaber.
Definisi dan perspektif menurut Goldhaber (Ruliana, 2014: 20) adalah sebagai berikut:
• Organization occurs within acomplex open system which is influenced by and its
enviroment, both internal (called culture) and external. - Organisasi terjadi dalam suatu
sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh dan lingkungannya, baik internal (disebut
budaya) maupun eksternal.
• Organizational communication involve message and their flow, purpose, direction and
media.- Komunikasi organisasi melibatkan pesan dan saluran, tujuan,arah dan media.
• Organization communication involve people and their attitudes, feelings, relationship and
skill.- Komunikasi organisasi melibatkan orang-orang dan sikap mereka, perasaan, hubungan
dan keterampilan.
• Organization communication is the process of creating ang exchanging message within
a network of interdependent relationship to cope with enviromental uncertainity –
Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu
jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau selalu berubah-ubah.
Dari definisi yang diungkapkan oleh Goldhaber, tujuh konsep kunci yang terkandung didalammnya
adalah:
2
1. Proses (Process): suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka dinamis, yang menciptakan
dan saling menukar pesan di antara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukarkan
informasi ini berjalan terus menerus, maka dikatakan sebagai suatu proses.
2. Pesan (Message): Pesan adalah susunan simbolik yang penuh arti tentang orang, objek dan
kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang lain. Untuk berkomunikasi, seseorang
harus sanggup menyusun gambaran mental, memberi gambaran itu nama dan mengembangkan
suatu perasaan terhadapnya.
3. Jaringan (Network): Dalam suatu organisasi terdapat orang-orang yang menduduki posisi atau
peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang ini terjadi
melalui suatu set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.
4. Keadaan saling tergantung (Interdependence): konsep kunci komunikasi organisasi lainnya
adalah keadaan yang daling tergantung satu bagian dengan bagian yang lainnya.
5. Hubungan (Relationship): organisasi merupakan sistem terbuka, sistem kehidupan sosial,
maka untuk berfungsinya bagian-bagian itu terletak pada tangan manusia.
6. Lingkungan (Enviromenent): Lingkungan adalah semua totalitas secara fisik dan faktor sosial
yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem.
7. Ketidakpastian (Uncertainty): adalah perbedaan informasi yang tersedia yang tersedia dengan
informasi yang diharapkan.
Keterangan gambar:
1. Garis komando vertikal (hubungan atasan-bawahan)
2. Satu unit kerja dengan tugas dan fungsi sejenis
3
3. Garis tanggung jawab-komunikasi vertikal (hubungan bawahan atasan)
4. Komunikasi horizontal (hubungan antara dua pejabat yang mempunyai
posisi/level sama)
5. Satu unit klik (unit informal yang terbentuk oleh hubungan diantara beberapa
orang yang berbeda)
6. Komunikasi diagonal (hubungan antara dua pejabat yang berasal dari dua unit
kerja yang berbeda dan mempunyai level/posisi yang berbeda)
Berdasarkan teori diatas, berikut analisa Komunikasi Organisasi pada PT Karangsari Cipta Mandiri
(KCM):
2
1 3
4
2 1 5
7 7
4
Manajer Teknik. Garis tanggung jawab komunikasi vertikal yang terjadi antara bawahan dan
atasan (2, panah hijau) kasus yang diambil adalah hubungan komunikasi vertikal antara
bawahan dan atasan dari Staff Keuangan ke Direktur Utama.
5
perusahaan yang sdang berkembang, butuh SDM yang mumpuni, tetapi biasanya
SDM yang mumpuni memiliki target dan kesempatan yang luas dari tempat lain,
sehingga sulit untuk mempertahanan karyawan yang berkualitas. Terkadang
karyawan yang baru diberi sertifikasi bisa mencari jalan untuk resign karena ada
tawaran yang lebih baik. Disini seringkali peran HRD tidak maksimal. Selain itu,
komunikasi horizontal yang cukup intens terjadi antara Manajer Keuangan dan
Account Executive; biasanya untuk urusan penagihan, dan AE dengan Manajer
Teknik, ini terkait dengan progres dan pelaporan.
c. Proses Komunikasi Perusahaan; Komunikasi Diagonal (silang -unit yang berbeda):
komunikasi ini adalah komunikasi hubungan antara dua pejabat yang berasal dari
unit kerja yag berbeda dan mempunyai level dan posisi berbeda, pada gambar 4
disimbolkan dengan garis hitam no 5. Komunikasi ini yang cukup intens adalah
antara pejabat Direktur Teknik dengan Manajer Keuangan dan Direktur Keuangan
dengan Manajer Teknik.
6
b. Model Roda (Wheel): semua laporan, instruksi, perintah kerja dan pengawasan terpusat
satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih dimana tidak terjadi interaksi
diantara bawahan.
c. Model Lingkaran (Circle): semua anggota staff bisa terjadi interaksi pada setiap tiga
angkatan hirarkinya, tetapi tanpa ada kelanjutan pada tingkat yang lebih tinggi dan hanya
terbatas pada setiap level.
d. Model huruf Y: model ini tidak jauh berbeda dengan model rantai, yaitu terdapat empat
level jenjang hirarkinya. Satu supervisor mempunyai empat bawahan dan dua atasan
meungkin berbeda divisi/departemen.
e. Model saluran bebas (all channel): adalah pengembangan model lingkaran (circle), di
mana dari semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa
menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya.
a. Model Roda; model ini digunakan oleh PT KCM pada project pengambilan data dimana
para kontributor mewakili setiap propinsinya. Kontributor ini secara rutin melakukan
koordinasi di sistem melalui aplikasi andorid dimana koordinasi seperti pengarahan,
aktivitas, laporan dan yang dilakukan dilakukan langsung kepada supervisornya
sehingga tidak ada interaksi antar kontributor propinsi tersebut.
b. Model saluran bebas (all channel): model ini adalah model komunikasi yang praktis
sering digunakan dalam PT. KCM, karena perusahaan ini menganut prinsip
kekeluargaan, para karyawan dapat berinteraksi secara cair pada keseharian di kantor,
dan komunikasi terjadi tergantung pada topiknya, apabila topik keseharian, model
saluran bebas digunakan, jika menyangkiup operasional kantor, keuangan dan project,
kodel dapat berubah menjadi model rantai atau model Y.
7
D. Saluran Komunikasi yang dilakukan:
Berikut ini adalah saluran komunikasi yang digunakan di PT KCM (Ruliana, 2014:33): (1)
Telepon, (2) Email, (3) makan siang bersama, (4) Sesi Pelatihan, (5) Rapat, (6) Curhat, (7)
Family Gathering, (8) Lembaran Presentasi, (9) Gosip, (10) Sistem pengirim pesan (WAG,Slack
dan Telegram), (11) Laporan berkala, (12) Konfrensi jarak jauh (zoom, G meet), dan (13)
pertemuan sosial.
8
Sedangkan bila menggunakan dimensi iklim hasil penelitian Redding (Ruliana, 2014: 160) maka
PT KCM berada pada dimensi ke empat yaitu terbuka dan tulus, dalam komunikasi formal dan
informal terdapat keterbukaan dan ketulusan dalam berkata dan mendengar.
Berdasarkan observasi diatas, maka bila kita kaitkan dengan Level Budaya Organisasi (Liliweri,
2014: 249) PT KCM sudah melalui tiga dari empat level analisis yaitu:
9
C. Kritik dan saran:
Kritik dan saran untuk PT KCM adalah, pada dasarnya PT KCM tidak terlalu fokus dalam
pengembangan komunikasi perusahaan, tetapi bidang tersebut sebenarnya dilakukan secara
oleh PT KCM sebagai bagian dari tugas dua divisi yaitu HRD dan AE. Dari hasil observasi,
masalah komunikasi di PT KCM adalah masalah-masalah yang mendasar, seperti hubungan
antar pribadi dan hubungan antar budaya yang kadang menjadikan asal muasal konflik di dalam
perusahaan. Selain itu kurang peka nya terhadap bahasa nonverbal, menjadi salah satu faktor
kesalahan komunikasi di PT KCM.
KESIMPULAN
Proses komunikasi pada PT KCM pada dasarnya berjalan secara otomatis dan tanpa perencanaan.
Tindakan komunikasi yang dilakukan berdasarkan kepentingan klien dari perusahaan, kemudian dibuat
perimbangan dengan kepentingan karyawan. Apabila PT KCM menjalankan Corporate Communication
yang baik, maka diyakini dapat meningkatkan sales dan memperluas jaringan kerjasama dengan
pemangku kepentingan lainnya terutama kerjasama dengan pemerintahan dan swasta.
Selain itu, kekurangan dari PT KCM dalam memperluas bisnisnya adalah, pada dasarnya PT KCM
memiliki relasi yang cukup banyak dengan rekanan dan klien mereka, dan apabila dikelola dengan baik,
turunan dari relasi tersebut akan lebih banyak. Sayangnya di PT KCM tidak mempunyai divisi corporate
communication, sehingga tidak ada divisi yang melanjutkan peluang-peluang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ruliana. Poppy, 2014. Komunikasi Organisasi; Teori dan Studi Kasus. Rajawali Pers, Divisi Buku
Perguruan Tinggi. PT Rajagrafindo Perkasa. Jakarta
Liliweri, Alo, 2014. Sosiologi & Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara, Jakarta.
Hermana, Dody. & Barlian, U.C, 2004. Komunikasi dalam Organisasi. Jurnal Administrasi Pendidikan.
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Kartono, P.P. & Kartikawangi, Dorien, 2018. The implementation of public organization communication
and its long-term effect on corporate image: A literature review of PT Astra Honda Motor. UGM
Digital Press. Yogyakarta.
10
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 200501072191
FAKULTAS : KOMUNIKASI
MENYATAKAN DENGAN SEBENARNYA, BAHWA MAKALAH YANG SAYA TULIS DENGAN JUDUL “KOMUNIKASI
PERUSAHAAN PADA PT KARANGSARI CIPTA MANDIRI (KCM)” BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA
SAYA SENDIRI, BUKAN MERUPAKAN PENGAMBILALIHAN TULISAN ATAU PIKIRAN ORANG LAIN YANG SAYA AKUI
APABILA DIKEMUDIAN HARI TERBUKTI ATAU DAPAT DIBUKTIKAN MAKALAH INI PLAGIAT, MAKA SAYA BERSEDIA
MADIUN, 27/11/2021
TRI DAMAYANTHO
200501072191