Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Luh Putu Silfia Maharani

NIM : 2070121036
SGD 9
COVID-19

Menurut Hidayani, (2020) berdasarkan hasil literature review yang diperoleh , adapun faktor –
faktor risiko yang berkaitan dengan COVID 19 terdiri :
1. Karakteristik individu berkaitan dengan individu dari pasien yaitu dari segi
a) Umur yaitu umur yang dominan terkena covid 19 > atau sama dengan 65 tahun
berisiko lebih besar dibandingkan umur dibawah 62 tahun.
b) Jenis kelamin dari imunitas bawaan biasanya laki laki sering keluar rumah
dibandingkan dengan perempua sehingga laki laki lebih rentan terkena covid
akibat tingkat pengetahuan terutama mengenai faktor risiko dan epidemiologi
covid 19
2. Infeksi nosocomial dari penderita dan staf rumah sakit
Menurut wang (2020) menyatakan bahwa infeksi nosocomial sangat berbahaya bagi
penderita atau pasien lain yang dirawat dan juga orang yang sehat
3. Penyakit komorbid hipertensi
ARB akan menumpuk AT2 sehingga akan menyebabkan dampak pemicu peradangan dan
reaktivitas imun akut di paru paru sehingga treatment hipertensi akan dapat
meningkatkan risiko COVID 19.
4. Penyakit komorbid kardiovasculer
5. Penyakit komorbid diabetes mellitus
Orang yang diabetes mellitus dengan covid 19 akan meningkatkan sekresi hormone
hiperglikemik seperi catecolamin dan glukortikoid dengan menghasilkan elevasi glukosa
dalam darah.
6. Penyakit komorbid paru obstruktif
Pada pengobatan PPOK akan membutuhkan ACE dan ARB sebagai perlindungan
fisiologis pada paru akan tetapi obat tersebut akan memicu masuknya SARCoV2 atau
corona virus sehingga peningkatan risiko COVID 19 akan meningkat.
7. Tanda dan gejala
Adapun 3 tanda dan gejala utama yaitu demam, batu kering (sebagian kecil berdahak)
dan sulit bernafas atau sesak.
8. Riwayat merokok
Merokok menjadi penyebab meningkatnya reseptor ACE 2 yang menjadi reseptor virus
corona penyebab Covid 19.
Macam – macam pencegahan dibagi menjadi 4 yaitu : primordial, primer, sekunder, dan tersier.
Pencegahan primordial adalah pencegahan yang dilakukan sebelum terjadinya penyakit seperti
dengan makan – makanan bergizi yang seimbang, melakukan olahraga dan istirahat yang cukup.
Pencegahan primer adalah pencegahan yang penyakit sudah berada di sekitar kita, antara lain
dengan mencuci tangan dengan sabut dan air mengalir, hindari menyentuh mata, hidung, dan
mulut dengan tangan yang belum dicuci, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, tinggal
di rumah jika sedang mengalami sakit, rajin menggunakan masker, imunisasi rutin. Pencegahan
sekunder merupakan pencegahan pada saat kuman sudah masuk ke dalam tubuh dengan deteksi
dini dan pengobatan secepatnya, sehingga seseorang yang panas disertai nafas cepat dan sesaj
nafas harus segera dilakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan untuk mengetahui penyebab dan
mendapatkan pengobatan secepatnya. Pencegahan tersier yaitu pencegahan untuk
menghindarkan terjadinya kecatatan yang lebih parah (Laksono, 2021).

Referensi :
Hidayani, W. R. (2020). Faktor Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan COVID 19 :
Literature Review | Hidayani | Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS). Jurnal Untuk
Masyarakat Sehat (JUKMAS), 4(2), 120–134.
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas/article/view/1015/696
Laksono, S. (2021). Peranan Kesehatan Masyarakat di Arena perumahsakitan untuk
Meningkatkan Kesehatan Individu Penyintas COVID-19. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 16(September), 189–194. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi,

Anda mungkin juga menyukai