Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ami Kusuma Fauziyah

Kelas : XII MIPA 4

Tugas Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

1. Wawancara terhadap ustadz tentang perbuatan yang mencerminkan sikap kerja keras dan
tanggung jawab.
Hasil wawancara
 Ami : "Menurut bapak, ciri seseorang yang memiliki rasa bertanggung jawab atas
kewajibannya ialah orang yang seperti apa?"
Pak ustadz : "Menurut bapak cirinya ialah orang-orang yang tidak lalai dengan
urusan dunia maupun urusan akhiratnya. Di dunia ia bekerja keras dan bertanggung
jawab atas segala yang ia kerjakan untuk akhiratnya. Contohnya saja Baginda
Rasulullah saw beliau berdakwah dijalan Allah dan mengajarkan kebaikan pada
umatnya, beliau pula tidak melupakan urusan pribadinya dengan Allah, beliau
senantiasa beribadah pada Allah."

 Ami : "Menurut bapak, apakah ada keterkaitan antara kerja keras dan tanggung
jawab, jika ada apa contoh nyatanya?"
Pak ustadz : "Jelas ada, contohnya begini jika kita sudah bekerja keras dengan
penuh harap kita ingin sukses dunia akhirat tapi sewaktu waktu kita lalai lalu kita
terkadang khilaf. Apakah kita akan mendapat hasil yang sesuai dengan yang kita
inginkan? Tentu hasilnya akan berbeda. Bila kita bekerja keras pasti ada dorongan
dalam diri untuk bertanggung jawab."

 Ami : "Mengapa umat Islam harus bekerja keras dan bertanggung jawab?"
Pak ustadz : "Karena dalam Al-Qur'an ada perintah-perintah Allah yang
mewajibkan umat Islam untuk bekerja keras dan bertanggung jawab seperti QS.At-
Taubah ayat105, QS.Al-Kahfi ayat 79, QS.Al-Qashas ayat 26-27, QS.Saba ayat 12-13."

 Ami : "Cara bapak mewujudkan kerja keras dan tanggung jawab dalam
kehidupan sehari-hari?"
Pak Ustadz : "Cara bapak yaitu senantiasa mengingat kewajiban bapak , apa saja
yang bapak tanggung di dunia dan apa saja yang bapak tanggung di akhirat, cukup
begitu saja sisanya tinggal ikhtiar dan tawakal."

 Ami : "Apa bukti nyata yang bapak rasakan setelah tawakal kerja keras dan selalu
berusaha bertanggung jawab?"
Pak ustadz : "Alhamdulillah nya bapak masih diijinkan Allah hidup tenang dan
damai, bapak masih diberikan hidup untuk bertanggung jawab atas kerja keras
bapak selama ini ya seperti memperbaiki khilaf yang bapak lakukan. Bapak
bersyukur bapak masih merasakan hidup di dunia dengan segala kenyamanan yang
Allah berikan."

 Ami : "Apakah ada prinsip prinsip yang harus dimiliki seorang muslim dalam
bekerja dan bertanggung jawab?"
Pak Ustadz : "Ada, kerja keras seorang muslim haruslah kerja keras yang terhindar
dari segala macam yang telah diharamkan Allah swt. Tanggung jawab seorang
muslim haruslah yang sesuai dengan jalan Allah swt."

2. Catatlah sikap kerja keras dan bertanggung jawab


 Contoh Kerja Keras
1) Belajar dengan sunggung sungguh
2) Tidak mudah menyerah , tetap semangat dalam hal apapun
3) Disiplin pada waktu, tidak membiasakan diri mengulur-ulur waktu
4) Professionalisme dalam setiap pekerjaan
5) Berusaha keras memperoleh keridhaan Allah dan mempunyai hubungan
baik dengan relasinya
6) Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan
 Contoh Bertanggung Jawab
1) Menaati semua peraturan yang ada di sekolah, Di rumah , maupun di
lingkungan masyarakat
2) Melaksanakan tugas tugas yang sudah di berikan oleh guru ataupun orang
tua
3) Apabila melakukan kesalahan, mengakui kesalahan tersebut kemudian
meminta maaf dan mencari solusi terbaik sebagai wujud tanggung jawab

3. Contoh kasus tidak bertanggung jawab


 Tidak menjalankan kewajiban
 Tidak bisa menjaga amanah
 Tidak memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah swt
 Menjadi pemimpin yang tidak bertanggung jawab
 Melakukan perbuatan tercela
 Melanggar larangan Allah swt

4. Cerita pengalaman di masa lalu tentang sikap yang kurang bertanggung jawab

Dulu saya pernah disuruh untuk membersihkan lemari oleh ibu saya, tetapi saya lupa
amanah dari ibu saya. Jadi saya tidak membersihkan lemari. Dan hal itu merupakan sikap
yang tidak bertanggung jawab saya terhadap amanah yang diberikan ibu saya

5. Kisah teladan dari sikap Tanggung Jawab Yang Dapat Diterapkan Dalam Kehidupan Dengan
Mencontoh Kisah Nabi Muhammad Saw.
Contoh Akhlak Rasulullah Dalam Kehidupan Sehari-hari – Keimanan yang dimiliki
seseorang biasanya digambarkan melalui kepribadiannya, dan salah satu cara untuk
mengetahui keimanan seseorang dapat kita lihat dari prilakunya sehari-hari.
Kepribadian menggambarkan keimanan seseorang. Kita bisa mengetahui keimanan
seseorang melihat dari tingkah laku kesehariannya. Rasulullah sendiri telah menetapkan
tujuan pertama dari bi’tsahnya, dan cara yang terang dalam dakwahnya, yaitu dengan sabda
beliau yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, :

‫انما بعثت التمم مكارم االخالق‬


“Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan budi pekerti luhur.”(HR. Bukhari,
Abu Daud, dan Hakim)

Itu semua tidak lain hanya dikarenakan beliau mempunyai kegigihan serta semangat yang
tinggi dalam menjalankan tugas dari Allah, juga beliau mempunyai akhlak yang terpuji.
Beliaulah sosok manusia sempurna dan dicintai Allah. Dia juga berkehendak agar setiap
mukmin menjalani kehidupannya dengan meneladani beliau. Allah s.w.t.berfirman :

‫لق ﺪ لﻜم ﻜاﻦ فﻲ ﺮﺴﻮل هللا ا ﺴﻮﺓ لمﻦ ﺤسنة كا ﻦ ﻴﺮﺠﻮ هللا اﻵخﺮ ﻮالﻴﻮم ﻮﺬﻜﺮ هللا خﻴﺮا ثﻴﺮاﻜ‬
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suru tauladan yang baik bagimu yaitu bagi
orang yang mengharap(rahmat)Allah dan (kedatangan)hari kiamat dan dia banyak
mengingat Allah.”(QS. Al-Ahzab :21)

Ketika Ummul Mukminin ‘Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah s.a.w., ia menjawab :

‫ﻜا ﻦ القﺮاﻦ خلقه‬

“Akhlak Beliau adalah Al-Qur’an.“(H.R. Ahmad)

Masa kanak-kanak Muhammad s.a.w.dihabiskannya di alam pedesaan yang berudara bersih,


yaitu di desa Bani Sa’idah. Alam dan pendidikan desa telah memberikan kesan mendalam
dalam watak dan kepribadiannya. Tubuhnya menjadi sehat dan kuat, akhlaknya baik dan
lidahnya fasih.

Tidak itu saja, kehidupan desa telah membuat beliau menjadi orang yang bertanggung
jawab, dan tabah dalam mengahadapi segala penderitaan. Ia semakin terkenal sebagai
seorang pemuda hasyimi yang luhur, seorang bangsa Quraisy yang mempunyai kedudukan
tinggi, keturunan orang yang terhormat dan disegani di kota Makkah, namun tidak sombong
dan tidak pula membanggakan diri.
‘Abdullah bin ‘Amr mengatakan :Rasulullah bukan seorang yang buruk dan berperilaku tidak
senonoh. Rasulullah bersabda :

‫ا ﻦ اﺤﺴنﻜم خﻴاﺮﻜم من لقاخ‬

“Orang-orang yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang terbaik budi pekertinya.”

“Anas bin Malik mengatakan :”Aku melayani Rasulullah selama sepuluh tahun. Demi Allah,
Beliau sama sekali tidak pernah membentak dengan ucapan “husy”, dan tidak pernah pula
Beliau menegur “Mengapa engkau berbuat begitu?”, atau kenapa engkau tidak berbuat
begitu?”.(H.R. Muslim)
Al-Qur’an merupakan gambaran nyata akan perilaku Rasulullah sebagai manusia terbaik dari
sisi akhlak maupun penampilan fisik. Beliau memberi kepada orang yang memboikotnya,
memaafkan orang yang menganiayanya, menjalin ikatan dengan orang yang
memutuskannya, dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya.
Akhlak Rasulullah kepada Istri
Rasulullah bersabda : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling
baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada isterinya.”(H.R.
Tirmidzi)
”orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang baik akhlaknya dan paling
lembut terhadap keluarganya.”(H.R. Bukhari)

Sebagai seorang suami sudah sepantasnya menyadari bahwa dalam pandangan islam sebaik-
baiknya seorang lelaki adalah yang lemah dan lembut juga bersikap baik terhadap istrinya.
Jadi jika ada suami yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga, terhadap istri ataupun
anak anaknya maka jelasnya dia bukan lelaki yang baik dalam pandangan islam.

Memiliki kepribadian yang baik adalah hal utama yang harus dimiliki oleh seorang suami,
mengingat dia adalah pemimpin bagi keluarga maka suami bertanggung jawab penuh atas
kebaikan dan keburukan yang dilakukan anak dan istrinya. Jadi bila suami ingin memiliki
anak dan istri yang baik dlam pandangan islam, maka terlebih dahulu yang harus dia perbaiki
adalah akhlaknya terhadap keluarganya yaitu istri dan anaknya.

Akhlak Rasulullah terhadap tetangga

Dalam islam telah ditetapkan hukum bertetangga, menuduhkan hal-hal buruk, serta
menjerumuskan tetangga adalah beberapa contoh dari prilaku tidak baik yang tidak
selayaknya kita lakukan kepada tetangga kita.

Hal tersebut ada dalam sabda Rasulullah :

‫ﻮالالالﻴﺆمﻦ ﻮالالالﻴﺆمﻦ ﻮالالالﻴﺆمﻦ قﻴل مﻦ ﻴا ﺮﺴﻮل الال قال ال ﺬﻱ الﻴﺄمﻦﺠاﺮﻩﺒواﺌقه‬

“Demi Allah, ia tidak beriman. Demi Allah, ia tidak beriman. Demi Allah, ia tidak beriman.
Seorang sahabat bertanya :”siapakah wahai Rasul Allah?”, Beliau menjawab :”Orang yang
tetangganya tidak merasa aman karena perbuatan jahatnya.”(H.R. Bukhari)

Kita sangat dianjurkan sekali untuk dapat menjaga perasaan hati dari tetangga – tetangga
yang ada disekitar kita. Tetangga sebenarnya adalah orang yang sebenarnya berada paling
dekat dengan kita dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam lingkungan sosial. Hari-hari
kitapun tidak terlepas dari pertolongan dan bantuan mereka, itulah mengapa wajib bagi kita
menjaga hubungan baik dengan tetangga kita.

Anda mungkin juga menyukai