Template Jurnal UMSIDA New1
Template Jurnal UMSIDA New1
Abstract. This study aims to look at the role of middlemen as collectors and distributors in the marketing of fishery
crops through extensive trade network connections. The network connection of middlemen is used as a means of
transaction between farmers, middlemen and consumers. In this case study, middlemen help farmers to market
fishery products. When viewed in terms of transactions, middlemen have advantages and disadvantages. The
disadvantage of using middleman services is that the harvest will be deducted by 5% for the cost of middleman
services. And the advantage of using middleman services is that when farmers have abundant fish yields, middlemen
help make it easier for farmers to distribute the harvest. This research was conducted in the village of Banjasasri,
Tanggulangin District, Sidoarjo. In this study, data collection was carried out through interviews with as many as
10 informants.
Keywords – middleman; fish cultivation; fish farmers
Abstrak. Penelitian ini bertujuan melihat peranan tengkulak sebagai penadah dan penyalur dalam pemasaran hasil
panen perikanan melalui koneksi jaringan perdagangan yang luas. Koneksi Jaringan dari tengkulak digunakan
sebagai sarana transaksi antara petani, tengkulak dan konsumen. Pada studi kasus ini tengkulak membantu pihak
petani untuk memasarkan hasil perikanan. Apabila dilihat dari segi transaksi tengkulak mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Kekurangan menggunakan jasa tengkulak adalah hasil panen akan dipotong 5% keseluruhan untuk
biaya jasa tengkulak. Dan kelebihan menggunakan jasa tengkulak adalah apabila petani mempunyai hasil panen
ikan melimpah, tengkulak membantu mempermudah petani untuk mendistribusikan hasil panen. Penelitian ini
dilakukan di desa Banjasasri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data
melalui wawancara terhadap narasumber sebayak 10 orang.
Kata Kunci – Tengkulak;Budidaya ikan; petani ikan
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budidaya beragam jenis ikan di perairan merupakan upaya untuk meningkatkan produksi hasil perikanan. Pada
sektor budidaya perikanan dianggap pendukung perkembangan ekonomi pedesaan khususnya pada desa banjarasri.
Pemanfaatan sumberdaya di perairan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan kebutuhan akan
konsumsi, dan meningkatkan sumberdaya alam untuk kepentingan masyarakat [1] Desa Banjarasri kecamatan
Tanggulangin, kabupaten sidoarjo merupakan suatu pembudidaya ikan dengan hasil panen yang melimpah
khususnya ikan mujair, bandeng dan udang. Hasil dari panen perikanan di desa banjarasri diperkirakan sekitar 8
kuintal perhari . Namun dengan hasil panen yang melimpah tentu saja timbul suatu permasalahan di mana
keterbatasan sumber daya manusia dalam hal jual dan beli. Kehadiran tengkulak di wilayah desa banjarasri sidoarjo,
sebagai penadah dan penyalur dalam pemasaran hasil panen perikanan melalui koneksi jaringan perdagangan yang
luas. Koneksi Jaringan dari tengkulak digunakan sebagai sarana transaksi antara petani, tengkulak dan konsumen
[2].
Tengkulak memiliki peran dalam sistem pemasaran pertanian, karena tengkulak memiliki jaringan sosial yang
luas. Tengkulak bebas menerima dan mendistribusikan hasil ikan petani tambak dalam cakupan wilayah sidoarjo
atau luar wilayah sidoarjo, untuk kemudian dijual ke pabrik olahan ikan, rumah makan dan pasar-pasar tradisional
dengan harga yang telah disepakati. Daerah-daerah yang didistribusikan yaitu daerah jawa timur; Malang, madiun,
jombang tulungagung, kediri, luar jawa hingga ekspor ke luar negeri. Namun Kekurangan menggunakan jasa
tengkulak adalah hasil panen akan dipotong 5% keseluruhan untuk biaya jasa tengkulak. Hal ini dikarenakan status
dari petani adalah pemilik modal yang bersatus formal berbeda dengan tengkulak yang bersifat informal
berdasarkan [3] berpendapat bahwasannya petani akan lebih untung jika menjual langsung hasil pertaniannya
http://doi.org/10.21070/ijccd.v4i1.843
2|Page
kepada konsumen atau pedagang pasar daripada menjual ke tengkulak, namun dalam kondisi secara riil di desa
banjarasri sidoarjo panen dalam jumlah besar akan sulit di jual secara langsung ke pedagang, kecuali ada permintaan
industri pabrik atau rumah makan dalam jumlah banyak untuk ditampung, oleh karena itu tengkulak menjadi
jaringan yang lekat dalam sistem pertanian. Pada penelitian ini penulis akan memaparkan peranan tengkulak dalam
sistem perikanan di desa Banjarasri.
Copyright © 2018 Author [s]. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License (CC BY). The use,
distribution or reproduction in other forums is permitted, provided the original author(s) and the copyright owner(s) are credited and that the original
publication in this journal is cited, in accordance with accepted academic practice. No use, distribution or reproduction is permitted which does not comply
with these terms.
Page |3
Pada kerangka konseptual pada gambar blok diagram penelitian 2.1 langkah awal penulis
melakukan studi literature mengenai tengkulak dan jaringan sosial tengkulak untuk
memperoleh relasi. Kemudian melakukan observasi di tempat pelelangan ikan borg dan
melakukan wawancara ke narasumber yaitu petani tambak dan tengkulak. Pada proses
wawancara, data yang diambil berupa data primer sesuai dengan data narasumber. Kemudian
dilakukan analisis data dilapangan dengan teori dan studi literatur terdahulu. Kemudian
dibuat laporan sesuai kajian data,teori dan komparasi keuntungan dan kerugian hubungan
sosial antara petani dan tengkulak.
REFERENSI
[1] E. Romawati, A. Topan, and P. Plasma, “PERANAN TOKE DALAM USAHA BUDIDAYA PERIKANAN PETANI PLASMA (Studi
Kasus di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara),” J. Sosiol. Nusant., vol. Vol.3, no. 2, pp. 71–84,
2017, [Online]. Available: https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jsn
[2] Y. Asromi, “Peran pedagang pengumpul hasil bumi dalam pemasaran lada dan kopi : studi kasus pedagang pengumpul hasil bumi di
Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan Propinsi Lampung,” no. November 2002, 2003.
[3] P. Quartey, C. Udry, S. Al-hassan, and H. Seshie, “Igc Project on Agricultural Financing and Credit Constraints: the Role of
Middlemen in Marketing and Credit Outcomes in Ghana,” Inst. Stat. Soc. Econ. Res. Igc, no. March, p. 33, 2012.
[4] E. Nurul Azizah, “Peran Positif Tengkulak dalam Pemasaran Buah Manggis Petani : Studi Jaringan Sosial Tengkulak di Desa Karacak ,
Kecamatan Leuwiliang , Kabupaten Bogor,” Indones. J. Sociol. Educ. Policy, vol. 1, no. 1, pp. 81–102, 2016, [Online]. Available:
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/ijsep/article/view/6213
[5] A. R. Iwan Zaenul Fuad, Aenurofik, “BELENGGU TENGKULAK ATAS PETANI PEMBUDIDAYA LELE: Relasi Patron-Klien
Budidaya Lele Di Wonotunggal Jawa Tengah,” vol. 13, no. 88, pp. 88–98, 2019.
Copyright © 2018 Author [s]. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License (CC BY). The use,
distribution or reproduction in other forums is permitted, provided the original author(s) and the copyright owner(s) are credited and that the original
publication in this journal is cited, in accordance with accepted academic practice. No use, distribution or reproduction is permitted which does not comply
with these terms.