Makalah Tuntuan Ganti Kerugian
Makalah Tuntuan Ganti Kerugian
DISUSUN OLEH :
ANDI MUHAMMAD FAIZ NIZAR BAHARUDDIN
(B021191016)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PEMBAHASAN
• Pengertian
adalah hak seseorang untuk mendapat pemenuhan atas tuntutannya yang berupa
imbalan sejumlah uang karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan
hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.
dilakukan oleh pejabat yang berwenang terhadap pengelola keuangan negara yang
menimbulkan kerugian terhadap keuangan negara. Oleh karena itu, ketika terjadi
kerugian keuangan negara pada saat dilakukan pengelolaan keuangan negara oleh
tersebut.
Pada hakikatnya banyak cara yang dapat ditempuh untuk melakukan pengembalian
keuangan negara dengan tidak melanggar hukum keuangan negara. Satu diantara
banyak cara yang dapat ditempuh yakni tuntutan ganti kerugian. Jadi pada hakikatnya,
tidak berarti bahwa tuntutan ganti kerugian merupakan suatu bentuk penyelesaian
secara damai, meski begitu cara tersebut tetap diperbolehkan secara yuridis.
Adapun pengelolaan keuangan negara yang dapat dituntut ganti kerugian keuangan
negara meliputi menteri, pimpinan lembaga negara, pimpinan lembaga pemerintah non-
kementrian keuangan negara, pegawai negeri bukan bendahara, pejabat lain, dan
bendahara. Hal ini disebabkan karena telah melakukan pelanggaran hukum atau
karena kerugian keuangan negara antara lain, kekurangan uang, surat berharga, dan
Ganti kerugian keuangan negara dapat berupa sejumlah uang, atau barang yang
dapat dinilai dengan uang yang kemudian, harus dikembalikan kepada negara oleh
pelaku yang dituntut ganti kerugian. Ganti kerugian keuangan negara dilakukan oleh
pejabat yang berwenang berupa tindakan penuntutan. Hal ini dimaksudkan agar tidak
Dengan kata lain, pengembalian kerugian keuangan negara merupakan upaya hukum
dalam hukum keuangan negara yang boleh ditempuh dengan cara tuntuan ganti
kerugian.
anggaran negara/ barang negara. Oleh karena itu pejabat negara dituntut agar tidak
menimbulkan kerugian negara. Apabila terjadi kerugian keuangan negara maka pejabat
negara boleh dituntut ganti kerugian. Adapun pejabat negara yang boleh dituntut ganti
• Presiden
• Wakil Presiden
• Ketua, wakil ketua, ketua muda, dan hakim agung mahkamah agung serta ketua,
wakil ketua, ketua muda dan hakim pada semua badan peradilan kecuali hakim
Ad hoc.
keuangan negara di instansi masing-masing. Hal ini ditegaskan dalam pasal 1 angka 15
Undang-Undang nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan negara, bahwa menteri/
pimpinan lembaga adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan
tertuju kepada menteri, pimpinan lembaga negara, dan pimpinan lembaga pemerintah
umum negara.
pejabat negara menimbulkan kerugian keuangan negara maka pastilah dituntut untuk
waktu satu tahun anggaran. Maka, dalam kurun waktu satu tahun anggaran itu pejabat
Untuk menetapkan tuntutan ganti kerugian kepada pejabat negara, wajib didasarkan
pada kaidah hukum keuangan negara. Adapun ketentuan yang terdapat pada pasal 35
ayat (1) Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara, bahwa setiap
pejabat negara dan pegawai negeri bukan bendahara yang melanggar hukum atau
melalaikan kewajibannya baik langsung maupun tidak langsung yang dapat merugikan
Tidak dijelaskan oleh kaidah hukum keuangan negara tentang siapa yang
berwenang untuk mengajukan tuntutan ganti kerugian kepada pejabat negara. Namun,
barang negara pada kementrian negara, lembaga negara, dan lembaga non kementrian
negara maka diketahui bahwa yang berwenang melakukan tuntutan ganti kerugian
yakni presiden.
Meski begitu, pasal 35 ayat (4) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang
bentuk pelaksaan pasal 35 ayat (4) Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang
kenyataannya tidak ada kaidah hukum yang mengatur tuntutan ganti kerugian kepada
presiden pada saat menimbulkan kerugian keuangan negara.
Seharusnya terdapat peraturan yang mengatur dengan rinci mengenai tata cara
tuntutan ganti kerugian kepada menteri, pimpinan lembaga negara, dan pimpinan
lembaga non kementerian negara baik itu dalam bentuk Undang-Undang ataupun
peraturan pemerintah agar tidak terjadi kekosongan hukum apabila terjadi kerugian
perbendaharaan negara, bendahara merupakan orang atau badan yang diberi tugas
atas nama negara untuk menerima, menyimpan, dan menyerahakan uang atau barang,
atau surat berharga milik negara. Adapun jenis bendahara berdasarkan tugasnya dalam
• Bendahara penerimaan
• Bendahara pengeluaran
Ketika terjadi kerugian keuangan negara yang disebabkan oleh bendahara, maka
kerugian itu tidak boleh dipeti-eskan karena berpengaruh pada kegiatan yang
membutuhkan pembiayaana dari keuangan negara. Kerugian keuangan negara wajib
dilaporkan oleh atasan langsung atau kepala kantor kepada menteri, pimpinan lembaga
negara, dan pimpinan lembaga pemerintah non kementerian negara yang berkompeten
untuk itu.
lembaga pemerintah non kementerian negara, atasan langsung atau kepala kantor juga
menetapkan tuntutan ganti rugi keuangan negara yang dilakukan oleh bendahara
berada ditangan bpk bukan menteri, pimpinan lembaga negara, dan pimpinan lembaga
Proses tuntutan kerugian dimulai dengan pembuatan surat tanggung jawab mutlak
oleh bendahara yang bersangkutan, dan itu wajib. Apabila bendahara tidak membuat
surat keterangan tanggung jawab mutlak maka akan diberikan teguran berupa surat
penetapan batas waktu pertanggung jawaban tidak sesuai dengan kenyataan (fakta
pembelaan diri.
Apabila pada saat itu bendahara berada pada kondisi memaksa (force majeur)
berdasarkan surat kuasa khusus. Pada hakikatnya, surat gugatan itu dibuat untuk
perlawanan.
Oleh karena itu, sebelum menerbitkan surat keputusan penetapan batas waktu
melakukan penelitian secara cermat mengenai ada tidaknya kerugian keuangan negara
yang disebabkan oleh bendahara agar tidak terjadi pencemaran nama baik. Jika
bendahara.
Perlu diketahui, surat keputusan penetapan batas waktu pertanggung jawaban
merupakan dua bentuk keputusan yang memiliki sifat hukum yang berbeda. Sifat
hukum surat keputusan penetapan batas waktu pertanggung jawaban bendahara terikat
wajib melakukan penyelesaian ganti kerugian berdasarkan tata cara yang ditentukan.
Tata cara penggantian kerugian keuangan negara kepada bendahara diberlakukan pula
bagi perusahaan umum dan perusahaan perseorangan yang seluruh atau paling sedikit
diawali dengan tuntutan ganti kerugian dan diikuti dengan surat keputusan pembenaan
tidak mutlak harus bertanggung jawab secara pribadi. Tanggung jawab tersebut boleh
(3) undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara, bahwa presiden
pegawai negeri serta pihak-pihak lain yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana
pengelolaan keuangan negara juga terkadang dilaksanakan oleh pegawai negeri sipil
bukan bendahara. Pada saat melakukan pengelolaan keuangan negara, pegawai
negeri sipil bukan bendahara juga wajib untuk menaati kaidah hukum keuangan negara
agar tidak terjadi kerugian pada keuangan negara. Apabila pegawai negeri sipil bukan
pengelolaan keuangan, maka atasan langsung atau kepala kantor wajib melaporkan hal
tersebut kepada menteri, pimpinan lembaga negara, atau pimpinan lembaga negara
non pemerintahan. Atasan langsung atau kepala kantor juga dapat melaporkan hal
Pegawai negeri bukan bendahara yang terbukti melanggar hukum atau melalaikan
jawab mutlak, maka menteri, pimpinan lembaga negara, atau pimpinan lembaga negara
menurut peraturan pemerintah nomro 38 tahun 2016 tentang tata cara ganti kerugian
negara/ daerah terhadap pegawai bukan bendahara atau pejabat lain.
pribadi pegawai negeri bukan bendahara yang meyebabkan kerugian keuangan negara
pada saat megelola keuangan negara. Meskipun secara pribadi, tuntutan ganti kerugian
tidak mutlak ditujukan kepada pegawai negeri bukan bendahara yang bersangkutan
ahli warisnya apabila yang bersangkutan sedang dalam pengampuan, melarikan diri,
Pengenaan sanksi adminstratif yang dimaksud berdasar kepada pasal 34 ayat (3)
administratif tersebut tidak dapat diberlakukan kepada yang bersangkutan apabila telah
meninggal dunia.
penyelesaian kerugian negara (majelis). Tata cara penggantian kerugian negara melalui
negara. Tata cara penggantian kerugian keuangan negara juga dapat diberlakukan
kepada perusahaan umum dan perseroan yang seluruh atau paling sedikit lima puluh
satu persen sahamnya dimiliki oleh negara, sepanjang tidak diatur dalam Undang-
Undang tersendiri.
tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara,
pejabat lain juga dapat dikenakan tuntutan ganti kerugian keuangan negara apabila
negara, maka wajib dilaporkan kepada pimpinan lembaga tersebut untuk menetapkan
tuntutan ganti kerugian keuangan negara dalam bentuk surat keputusan oleh pimpinan
lembaga tersebut agar memiliki kekuatan hukum mengikat. Selain itu, kerugian
keuangan negara juga dapat dilaporkan kepada badan pemeriksa keuangan dalam
jangka waktu selambat-lambatnya tujuh hari setelah kerugian keuangan negara itu
diketahui.
Pejabat lain yang terbukti melakukan perbuatan melanggar hukum atau melalaikan
kewajibannya sehingga menimmbulkan kerugian keuangan negara, segera dimintakan
untuk membuat surat keterangan tanggung jawab mutlak. Apabila yang bersangkutan
tidak membuat surat keterangan tanggung jawab mutlak maka pimpinan lembaga
langsung yang berwenang tidak berhasil mendapatkan ganti kerugian dari pejabat lain
yang dituntut maka presiden berwenang mengambil alih penyelesaian ganti kerugian
keuangan negara tersebut. Bentuk teguran kepada pejabat lain yang tidak membuat
tanggung jawab secara pribadi atas kerugian keuangan negara yang telah
atau ahli warisnya apabila sedang berada dalam pengampuan, melarikan diri, atau
meninggal dunia. Meski begitu tanggung jawab pengampu, yang memeroleh hak, dan
ahli warisnya dapat terbebas dari tanggung jawab tersebut apabila sudah berada dalam
jangka waktu tiga tahun atau ketika pengampu dan ahli warisnya tidak
keuangan negara yang dilaksanakan oleh pejabat lain yang bersangkutan. Penggantian
kerugian keuangan negara juga dapat dilakukan melalui pertimbangan penyelesaian
kerugian negara (majelis). Secara prinsip tata cara penggantian kerugian keuangan
persyaratan yang ditentukan sehingga tidak dapat dikenakan tuntutan ganti kerugian
• Hak negara dinyatakan kadaluarsa bila dalam jangka waktu lima tahun sejak
ganti kerugian.
• Hak negara dinyatakan kadaluarsa apabila dalam waktu delapan tahun sejak
tersebut ditetapkan.
Pembebasan tuntutan ganti kerugian keuangan negara dapat terjadi bila terdapat
lain terbebasnya yang bersangkutan dari tuntutan ganti kerugian adalah karena tidak
kealpaan atau kelalaian baik itu disengaja maupun tidak disengaja, seharusnya
negara.