Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hernining

NIM : 22010050

Judul Artikel Review : Manajemen Pengambilan Keputusan

Hasil review yang diperoleh dari artikel diatas yaitu :

Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan
peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan
menyangkut keputusan – keputusan penting dan jangka panjang yang dapat dibuat manajer.
Seluruh proses perencanaan melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan
keputusan. Kualitas keputusan – keputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana yang
disusun.

Dalam membuat keputusan yang konsisten dan memaksimalkan nilai manajer menggunakan
asumsi-asumsi yaitu:
1. Asumsi Rasionalitas
Seorang pengambil keputusan yang rasional akan sepenuhnya bersikap logis dan
obyektif. Dengan cara merumuskan suatu masalah dengan seksama yang kemudian akan
memiliki suatu sasaran yang jelas dan terperinci. Dalam asumsi rasionalitas terdapat beberapa
hal yaitu:
a. Kejelasan masalah. Dalam pengambilan keputusan yang rasional masalah harus jelas dan
tidak mendua serta pengambil keputusan diandaikan memiliki informasi lengkap
mengenai situasi keputusan tersebut.
b. Orientasi tujuan. Dalam pengambilan keputusan rasional tidak ada pertentangan
mengenai tujuannya. Pengambil keputusan memiliki tujuan tunggal yang telah
dirumuskan dengan baik yang diusahakannya untuk dicapai.
c. Pilihan-pilihan yang diketahui. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan itu kreatif,
dapat mengidentifikasikan semua kriteria yang relevan, dan dapat mendata semua
alternatif yang dapat dijalankan serta mengetahui semua resiko yang mungkin dari setiap
alternatif.
d. Preferensi-preferensi yang jelas. Rasionalitas mengasumsikan bahwa kriteria dan
alternatif-alternatif itu dapat diurutkan menurut kepentingannya.
e. Preferensi-preferensi yang tetap. Selain referensi dan tujuan yang jelas diasumsikan
bahwa kriteria keputusan yang tegas itu konstan dan bobot-bobot yang ditetapkan
padanya mantap sepanjang waktu.
f. Tidak ada kendala waktu atau biaya. Pengambil keputusan yang rasional dapat
memperoleh informasi lengkap mengenai kriteria dan alternatif-alternatif sebab
diasumsikan bahwa tidak ada kendala waktu dan biaya.
g. Keuntungan maksimum. Pengambilan keputusan yang rasional senantiasa memilih
alternatif yang akan menghasilkan keuntungan ekonomi maksimum.

2. Asumsi Raionalitas Terbatas


Walaupun ada batas-batas terhadap rasionalitas sempurna, para manajer diharapkan
mengikuti proses rasional itu ketika mengambil keputusan, yaitu :
a. Perumusan masalah. :
1) Asumsi Rasionlitas Sempurna : Telah teridentifikasi suatu masalah organisasi yang
penting dan relevan
2) Asumsi Rasionalitas Terbatas : Masalah yang tampak adalah yang mencerminkan
kepentingan-kepentingan dan latar belakang manajer itu telah teridentifikasi.
b. Identifikasi Kriteria Keputusan :
1) Asumsi Rasionlitas Sempurna : Semua kriterianya teridentifikasi.
2) Asumsi Rasionalitas Terbatas : Telah teridentifikasi serangkaian terbatas kriteria
c. Alokasi bobot pada kriteria :
1) Asumsi Rasionalitas Sempurna : Semua kriterianya dievaluasi dan diberi angka dalam
rangka pentingnya bagi tujuan organisasi tersebut.
2) Asumsi Rasionalitas Terbatas : Telah dibangun suatu model sederhana untuk menilai
dan memeringkatkan criteria tadi; kepentingan diri pengambilan keputusan itu sangan
mempengaruhi penilaian-penilaian tadi.
d. Pengembangan Alternatif :
1) Asumsi Rasionalitas Sempurna : Telah dikembangkan secara kreatif suatu daftar
lengkap segala alternatif.
2) Asumsi Rasionalitas Terbatas : Telah teridentifikasi serangkaian terbatas alternatif
yang serupa.
e. Analisis Alternatif :
1) Asumsi Rasionalitas Sempurna : Segala alternatif dinilai dengan kriteria keputusan
tersebut serta bobot-bobotnya, dan konsekuensi setiap alternatif itu deketahui.
2) Asumsi Rasionalitas Terbatas : Dimulai dengan suatu keputusan yang lebih disukai,
alternatif-alternatif tadi dinilai, satu persatu dengan kriteria keputusan itu.
f. Pemilihan salah satu alternative :
1) Asumsi Rasionalitas Sempurna: Untuk memaksimalkan keputusan yang diambil,
keputusan dengan hasil ekonomis paling tinggi dari segi tujuan itulah yang dipilih.
2) Asumsi Rasionalitas Terbatas : Keputusan yang memadai: pencarian tersebut
berlanjut sampai ditemukan yang memuaskan dan mencukupi, saat itu usaha
pencarian berhenti.
g. Implementasi alternative :
1) Asumsi Rasionalitas Sempurna : Karena keputusan tersebut memaksimalkan peluang
mencapai satu-satunya tujuan yang telah dirumuskan, semua anggota organisasi
menerima pemecahan itu.
2) Asumsi Rasionlitas Terbatas : Pertimbangan politik dan kekuasaan akan
mempengaruhi sambutan, dan keterlibatan dengan keputusan tadi.
h. Evaluasi :
1) Asumsi Rasionalitas Sempurna : Hasil keputusan tadi secara obyektif dinilai dengan
masalah aslinya.
2) Asumsi Rasionalitas Terbatas : Pengukuran hasil-hasil keputusan itu jarang
sedemikian obyektif, sehingga menghilangkan kepentingan diri penilainya.

Anda mungkin juga menyukai