Anda di halaman 1dari 4

HISTORY COMPETITION VII

Merdeka Belajar Ala Ki Hadjar Dewantara

“SEJARAH PENDIDIKAN NASIONAL”

Disusun Oleh:

HERLINA AGUSTIN 0059162132

LAILATUL NURY HIDAYAH 0064316300

SALSABILA RAMADHANI PUTRI RIADI 0053612094

SMA NEGERI 1 PACET

MOJOKERTO

2022
Lembar Pengesahan

Judul Karya Tulis : Merdeka Belajar Ala KH. Dewantara

Tema/Subtema : Sejarah Pendidikan Nasional

Ketua Tim : Herlina Agustin

1. Nama Lengkap : Herlina Agustin


2. NISN : 0059162132
3. Asal Instasi : SMAN 1 Pacet Mojokerto
4. Email : agustinherlina966@gmail.com
5. No.HP : 081235577910

Nama Lengkap Anggota

1. Lailatul Nury Hidayah


2. Salsabila Ramadhani Putri Riadi

Mojokerto, 1 November 2022

Mengetahui,

Guru Pembimbing Ketua Tim

Anis Ma’rufah, S. Pd Herlina Agustin

NIP. 19800726 200801 2 012 NISN. 0059162132


Merdeka Belajar Ala Ki Hadjar Dewantara

Herlina Agustin, Lailatul Nury Hidayah, Salsabila Ramadhani Putri Riadi

SMAN 1 Pacet

Ds. Pandanarum Kec. Pacet Kab. Mojokerto

Email : agustinherlina966@gmail.com

Abstrak

Merdeka belajar bukan berarti sebelumnya dijajah dalam belajar. Merdeka


belajar memberikan kebebasan pada siswa untuk bebas bereksplorasi untuk
berpikir kritis seluas-luasnya. Merdeka belajar merupakan suatu program yang
mengupayakan ekspresi minat bakat dan karakter belajar siswa secara bebas.
Merdeka belajar bukan hanya diterapkan oleh siswa tetapi juga pada guru yang
menjadi penghubung antara kurikulum dan minat siswa. Kurikulum merdeka
memberi kebebasan kepada siswa dalam mencapai kompetensi yang dipunya.
Merdeka belajar tidak akan bisa lepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara yang
menjadi menteri pendidikan pertama di Indonesia, sekaligus dijuluki sebagai
bapak pendidikan nasional. Ki Hadjar Dewantara pernah menuturkan bahwa
merdeka belajar itu merdeka atas diri sendiri. Atas gagasannya, Ki Hadjar
Dewantara mendirikan Taman Siswa yang menjadi tolak ukur pendidikan di
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk merelevansikan filosofi Ki Hadjar
Dewantara dengan merdeka belajar pada masa kini. Tujuan yang kedua adalah
untuk merasionalkan pendidikan pada masa Taman Siswa dengan kurikulum
merdeka pada generasi milenial.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik observasi
alami ( natural observation ), wawancara ( interviews ), dan studi sejarah (
historical research ). Pengumpulan data melalui observasi dan wawancara pada
guru beserta siswa SMAN 1 Pacet kelas X Mojokerto. Responden diambil
berjumlah 30 orang terdiri dari 4 guru, 1 Waka Kurikulum dan 25 siswa. Analisis
data menggunakan teknik triangulasi dengan model bogdan dan dalam sampel
penulisan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa merdeka belajar pada masa Ki
Hadjar Dewantara masih relevan dengan masa kini. Merdeka belajar pada masa
Ki Hajar Dewantara memberikan kesempatan yang sama pada kalangan rakyat
untuk menerima pendidikan, jadi pendidikan tidak hanya dimiliki oleh kalangan
tertentu. Pada masa sekarang, merdeka belajar membebaskan siswa untuk memilih
apa yang diminati. Jaman dulu pendidikan ditujukan untuk membangkitkan rasa
patriotisme dalam merebut kemerdekaan. Jaman sekarang, merdeka belajar
ditujukan untuk membangkitkan semangat siswa dalam memajukan Negara dan
mengisi kemerdekaan. Rasionalisasi pendidikan Taman Siswa dengan generasi
milenial. Pada jaman Taman Siswa, merdeka belajar masih dikemas secara
teacher center. Pada masa sekarang pendidikan dipusatkan kepada student center.

Kata kunci : Merdeka belajar, Taman Siswa, siswa, Ki Hadjar Dewantara,


pendidikan, studen centar, teacher center.

Anda mungkin juga menyukai