Disusun Oleh :
SEMESTER 3A
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada penulis
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Aljabar Boolean” tepat waktu. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas Dosen Amanda Syahri Nasution, S.Pd.,M.Pd. pada mata kuliah
Himpunan dan Logika di Universitas Muslim Nusantara (UMN). Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku Dosen mata
kuliah Himpunan dan Logika. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…..…………………………………......………………….….
Daftar isi………...…………………………………………..…………………
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................…………………………...
1.2 Rumusan Masalah........…….....……………...........................…………...
1.3 Tujuan ..………………………………………...........................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Aljabar Boolean.............................................................................
2.2 Hukum-hukum aljabar boleean.....................................................................
2.3 Fungsi Boolean dan Ekspresi Boolean..........................................................
2.4 Bentuk Kanonik.............................................................................................
BAB II PENUTUP
Kesimpulan….....………………………….........................................................
Saran………………………..................……………….......................................
Daftar Pustaka .……………………..........……………......................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3. Tujuan Penulisan
BAB II
5
PEMBAHASAN
Misalkan B himpunan yang didefinisikan pada operasi “∨”, “∧”, dan “~” .
Misalkan 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B maka 𝐵,∨,∧,~,0,1
disebut aljabar boolean jika memenuhi aksioma (Postulat Huntington) berikut:
dengan 𝑥,𝑦,𝑧 ∈ 𝐵
a. 𝑥 ∨ 𝑦 = 𝑦 ∨ 𝑥 a. 𝑥 ∨ 0 = 𝑥
b. 𝑥 ∧ 𝑦 = 𝑦 ∧ 𝑥 b. 𝑥 ∧ 1 = 𝑥
a. 𝑥 ∨ 𝑦 ∨ 𝑧 = 𝑥 ∨ 𝑦 ∨ 𝑧 a. 𝑥 ∨ ~𝑥 = 1
b. 𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 𝑧 = 𝑥 ∧ (𝑦 ∧ 𝑧) b. 𝑥 ∧ ~𝑥 = 0
3. Hukum distributif
a. 𝑥 ∨ 𝑦 ∧ 𝑧 = 𝑥 ∨ 𝑦 ∧ (𝑥 ∨ 𝑧)
b. 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑧 = 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ (𝑥 ∧ 𝑧)
6
Dalam buku tertentu agar menyerupai dengan aritmatika, operasi ∨ diganti
+, operasi ∧ diganti * atau . , dan operasi ~ diganti (’). Aljabar proposisi dan
aljabar himpunan merupakan aljabar boole, sehingga sifat-sifatnya mirip.
Dalam subbab 7.1 sudah disampaikan bahwa hukum-hukum pada aljabar boole
mirip dengan hukum pada himpunan atau proposisi. Hukum pada aljabar boole
a. 𝑥 ∨ 0 = 𝑥 a. 𝑥 ∨ 𝑦 = 𝑦 ∨ 𝑥
b. 𝑥 ∧ 1 = 𝑥 b. 𝑥 ∧ 𝑦 = 𝑦 ∧ 𝑥
6. Hukum involusi:
2. Hukum negasi (komplemen)
~ ~𝑥 = 𝑥
a. 𝑥 ∨ ~𝑥 = 1
7. Hukum dominansi/ikatan:
b. 𝑥 ∧ ~𝑥 = 0
a. 𝑥 ∧ 0 = 0
b. 𝑥 ∨ 1 = 1
7
3. Hukum distributif: 8. Hukum absorbsi (penyerapan):
a. 𝑥 ∨ 𝑦 ∧ 𝑧 = 𝑥 ∨ 𝑦 ∧ (𝑥 ∨ 𝑧) a. 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑥 = 𝑥
b. 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑧 = 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ (𝑥 ∧ 𝑧) b. 𝑥 ∨ 𝑦 ∧ 𝑥 = 𝑥
4. Hukum asosiatif:
a. 𝑥 ∨ 𝑦 ∨ 𝑧 = 𝑥 ∨ 𝑦 ∨ 𝑧
b. 𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 𝑧 = 𝑥 ∧ (𝑦 ∧ 𝑧)
9. Hukum idempotent:
a. 𝑥 ∧ 𝑥 = 𝑥
b. 𝑥 ∨ 𝑥 = 𝑥
a. ~( 𝑥 ∨ 𝑦 )= ~𝑥 ∧ ~𝑦
b. ~ (𝑥 ∧ 𝑦) = ~𝑥 ∨ ~𝑦
a. ~0 = 1
b. ~1 = 0
Fungsi boolean adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi boole, yang ditulis
n
f : B →B
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut
ganda-n di dalam daerah asal B.
8
Definisi 2.2 Ekspresi Boolean
Secara aljabar, fungsi boole dapat dinyatakan dalam tabel kebenaran dan
rangkaian logika. Jika fungsi boole dinyatakan dalam tabel kebenaran, maka
untuk fungsi boolean dengan n peubah, kombinasi dari nilai peubahnya sebanyak
n
2 . Kedua fungsi boole dikatakan sama jika kedua ekspresi boole-nya ekivalen.
Maksudnya ekivalen adalah kedua ekspresi boole tersebut tidak sama tetapi
mempunyai nilai yang sama (menyatakan fungsi yang sama). Hal ini bisa
dibuktikan dengan menggunakan tabel kebenaran atau dengan menurunkan
ekspresi boole sampai mendapatkan ekspresi yang lain dengan menggunakan
hukum-hukum yang terdapat pada aljabar boole.
Contoh 2.1:
Penyelesaian:
x Y z 𝒙∧𝒚 𝒙 ∧ 𝒚 ∨ ~𝒛
1 1 1 1 1
1 1 0 1 1
1 0 1 0 0
1 0 0 0 1
0 1 1 0 0
0 1 0 0 1
0 0 1 0 0
0 0 0 0 1
Tabel 2.2: Tabel kebenaran 𝑓 𝑥,𝑦,𝑧 = 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ ~𝑧
9
Contoh 2.2:
E1 : (𝑥 ∧ 𝑦 )∨ (𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 𝑧 )∨ 𝑧 ; E2: (𝑥 ∧ 𝑦) ∨ 𝑧
Penyelesaian:
x y z 𝒙∧𝒚 𝒙∧𝒚∧z E1 E2
1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 0 1 1
1 0 1 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0
Tabel 2.3: Tabel kebenaran E1 : (𝑥 ∧ 𝑦 )∨ (𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 𝑧 )∨ 𝑧 dan E2: (𝑥 ∧ 𝑦) ∨ 𝑧
Dari Tabel 2.3 juga menunjukkan bahwa nilai E1 ≡ E2. Jadi E1ekivalen dengan E2.
10
MenurutRinaldi Munir (2010:298), Ekspresi Boolean yang
menspesifikasikan suatu fungsi dapat disajikan dalam dua bentuk berbeda.
Pertama, sebagai penjumlahan dari hasil kali dan kedua sebagai perkalian dari
hasil jumlah. Misalnya,
f ( x , y , z )=¿ ∧ y ) ∧ z ∨ (x∧ y ) z + (𝒙 ∧ 𝒚 ∧ z)
Dan
g ( x , y , z ) =¿ ∨ y ∨ z) ∧ ( x ∨ ~y ∨ z) ∧ ( x ∨ y ∨ ~z) ∧ (~ x ∨ ~y ∨ z)
adalah dua buah fungsi yang sama (dapat ditunjukkan dari tabel kebenarannya).
Fungsi yang pertama, f muncul dalam bentuk penjumlahan dari hasil
kali,sedangkan fungsi yang kedua, g, muncul dalam bentuk penjumlahan dari
hasil kali. Perhatikan juga bahwa setiap suku (term) di dalam ekspresi
mengandung literal yang lengkap dalam peubah x, y , dan z, baik peubahnya tanpa
komplemen maupun dengan komplemen. Ada dua macam bentuk term, yaitu
minterm (hasil kali) dan maxterm (hasil jumlah).
11
2.4.
12
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Misalkan B himpunan yang didefinisikan pada operasi “∨”, “∧”, dan “~” .
Misalkan 0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B maka 𝐵,∨,∧,~,0,1
disebut aljabar boolean jika memenuhi aksioma (Postulat Huntington) berikut:
dengan 𝑥,𝑦,𝑧 ∈ 𝐵
a. 𝑥 ∨ 𝑦 = 𝑦 ∨ 𝑥 a. 𝑥 ∨ 𝑦 ∧ 𝑧 = 𝑥 ∨ 𝑦 ∧ (𝑥 ∨ 𝑧)
b. 𝑥 ∧ 𝑦 = 𝑦 ∧ 𝑥 b. 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ 𝑧 = 𝑥 ∧ 𝑦 ∨ (𝑥 ∧ 𝑧)
a. 𝑥 ∨ 𝑦 ∨ 𝑧 = 𝑥 ∨ 𝑦 ∨ 𝑧 a. 𝑥 ∨ 0 = 𝑥
b. 𝑥 ∧ 𝑦 ∧ 𝑧 = 𝑥 ∧ (𝑦 ∧ 𝑧) b. 𝑥 ∧ 1 = 𝑥
a. 𝑥 ∨ ~𝑥 = 1
b. 𝑥 ∧ ~𝑥 = 0
Fungsi boolean adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi boole, yang ditulis
n
f : B →B
yang dalam hal ini Bn adalah himpunan yang beranggotakan pasangan terurut
ganda-n di dalam daerah asal B.
14
SARAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Sirait, Hasanuddin Ir. 2010. Diktat Pendukung Matematika Diskrit. Manado :Displin
Ilmu Teknik STMIK PARNA RAYA MANADO MANADO
16