Anda di halaman 1dari 17

LOGIKA MATEMATIKA

Dosen Pengampu: Khaerunisak, M.Pd.

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Konsep Dasar Matematika”

Disusun Oleh:

Kelomok 3

Anieq Hakim (2319028)

Ila Khayati Muflikhah (2319030)

Silfiyan (2319035)

Eka Puji Astuti (2319038)

KELAS C

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas


rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Logika Matematika” sesuai rencana. Sholawat serta salam
senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Khaerunisak,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar Matematika atas
tugas yang telah diberikan semoga dapat menambah wawasan penulis
tentang logika matematika.
Demikian kata pengantar dari penulis. Penulis mohon maaf apabila
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Kepada para
pembaca khususnya mahasiswa IAIN Pekalongan, penulis harap makalah
ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran yang membangun penulis butuhkan
untuk perbaikan makalah ini.

Pekalongan, 22 September 2020

Penulis
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................1
C. TUJUAN.............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3

A. OPERASI UNER DAN BINER..........................................................................................3


B. PERNYATAAN MAJEMUK BERTINGKAT...................................................................7
C. TAUTOLOGY, KONTRADIKSI, ARGUMENT, DAN ATURAN INFERENSI..............9

BAB III PENUTUP............................................................................................................... 12

A. KESIMPULAN.................................................................................................................12
B. SARAN.............................................................................................................................12

UJI PEMAHAMAN MATERI.............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
sesuatu yang tidak terlihat oleh panca indra namun dapat dibuktikan
kebenaranya. Matematika bukanlah ilmu alam atau “Natural Science”
seperti ilmu fisika, kimia, atau biologi yang merupakan ilmu alam. Ilmu
matematika merupakan ilmu pasti yang sama jawabanya meskipun
beragam caranya. Stagtima masyarakat tentang matematika hanya
mengenai angka dan berhitung semata menjadikan matematika disegani
anak-anak dan menganggapnya sulit.
Matematika memiliki beberapa cabang seperti; aritmatika,
geometri, kalkulus, statistika, aljabar, dan trigonometri. Logika
matematika termasuk dalam pembagian kalkulus. Logika matematika
menjelaskan tentang ilmu logika yang bersangkut paut dengan ilmu
computer dan logika filosofis ema utama dalam logika matematika antara
lain adalah kekuatan ekspresif dari logika formal dan kekuatan deduktif
dari sistem pembuktian formal. Logika matematika sering dibagi ke dalam
cabang-cabang dari teori himpunan, teori model, teori rekursi, teori
pembuktian, serta matematika konstruktif.
Logika matematika dipecah lagi menjadi beberapa cabang seperti
operasi uner dan biner, pernyataan majemuk bertingkat, tautology,
kontradiksi, argument, dan aturan inferensi. Di dalam logika matematika
juga dikenal dengan table kebenaran yang meliputi konjungsi, disjungsi,
implikasi, dan biimplikasi.

B. RUMUSAN MASALAH

1
Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan rumus
masalah, yaitu:
1. Apa yang dimaksud operasi uner dan biner?
2. Apa yang dimaksud pernyataan majemuk?
3. Apa yang dimaksud tautology, kontradiksi, argument, dan aturan
inferensi?

C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui tentang operasi uner dan biner?
2. Untuk mengetahui tentang pernyataan majemuk?
3. Untuk mengetahui tentang tautology, kontradiksi, argument, dan
aturan inferensi?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. OPERASI UNER DAN BINER


Operasi dalam matematika dibagi menjadi dua, yaitu operasi uner
dan biner. Operasi uner terdiri dari satu unsur sedangkan operasi biner
terdiri dari dua unsur. 1Berikut penjelasan tentang opersi uner dan biner:
1. Operasi Uner
Operasi uner merupakan operasi yang hanya
melibatkan satu unsur atau satu pernyataan. Operasi uner
dalam logika yaitu negasi “~”. Negasi atau ingkaran
merupakan suatu pernyataan yang bernilai salah jika
pernyataan semula bernilai benar. Dan pernyataan bernilai
benar jika pernyataan semula bernilai salah.
Contohnya:
p : Makhluk hidup akan mati
~p : Makhluk hidup tidak akan mati
q : Rena masuk sekolah
~q : Rena tidak masuk sekolah
Tabel 1.1 Nilai Kebenaran Negasi

P ~p ~(~p)
B S B
S B S

Contoh Negasi Operasi Uner2

p : 4 + 4 = 16, maka

~p : 4 + 4 ≠ 16
1
Maulana, Konsep Dasar Matematika Dan Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis-
Kreatif, (Sumedang: UPI Sumedang Press, 2017) hlm.57-58
2
Cece Kustiawan, Konsep Dasar Matematika, (Jawa Barat: UPI Sumedang Press, 2016)
hlm.3-4

3
~p : Tidak benar 4 + 4 = 16

ꞇ (p) = S dan ꞇ (~p) = B

2. Operasi Biner
Operasi biner yang biasa kita kenal seperti
penjumlahan, pengurangan, pembagian, perpangkatan,
perkalian. Namun, dalam operasi biner logika matematika
dikenal dengan sebutan konjungsi, disjungsi, implikasi, dan
biimplikasi.
a) Konjungsi
Suatu operasi yang terdiri dari dua
buah pernyataan tunggal yang digabungkan
dengan menggunakan kata hubung “dan”
yang dilambangkan dengan (^).
Table 1.2 Nilai kebenaran konjungsi

p Q p˄q
B B B
B S S
S B S
S S S

Contoh:

p : Jakarta adalah salah satu Ibu Kota


Indonesia
q : Bandung adalah salah satu kota di
Jawa Barat
ꞇ (p) = B dan ꞇ (q) = B

4
p ˄ q : Jakarta adalah Ibu Kota Indonesia dan
Bandung adalah Ibu Kota Jawa Barat.
(BENAR)
Jadi, ꞇ (p ˄ q) = B

b) Disjungsi
Merupakan gabungan dari dua
operasi tunggal yang menggunakan
konjungsi “atau” dengan lambang (˅).
Table 1.3 Nilai Kebenaran Disjungsi

p Q p˅q
B B B
B S B
S B B
S S S

Contoh:
s:9-2=7
t : 13 adalah bilangan ganjil
ꞇ (s) = B dan ꞇ (t) = B
s ˅ t : 9 - 2 = 7 atau 13 adalah bilangan
ganjil. (BENAR).
Jadi, ꞇ (s ˅ t) = B

c) Implikasi
Merupakan gabungan dari dua
premis yang menggunakan konjungsi
“maka” dilambangkan dengan (=>). Jika P
maka Q.

5
Table 1.4 Nilai Kebenaan Implikasi

p q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B

Contoh:
Jika pohon jati dapat menggugurkan
daunnya maka salah satu faktor dari 12
adalah 5. Hipotesis bernilai benar, konklusi
bernilai salah, sehingga implikasi bernilai
SALAH.

d) Biimplikasi

Merupakan pernyataan manjemuk


yang dinotasikan dengan lambang ( <=> ).
Maksud dari lambang trsebut yaitu “Jika P
dan hanya Jika Q”.

Table 1.5 Nilai Kebenaran Biimplikasi

P q p↔q
B B B
B S S
S B S
S S B
Contoh:

10 – 2 = 6 jika dan hanya jika 2 + 5 = 10


10 – 2 = 6, ꞇ (p) = S
2 + 5 = 10, ꞇ (q) = S

6
ꞇ (p ↔ q) = B3

B. PERNYATAAN MAJEMUK BERTINGKAT


Pernyataan merupakan kalimat yang dapat dibuktikan benar atau
salahnya atau bahkan belum bias dibuktikan benar salahnya. Biasanya
suatu pernyataan dilambangkan dengan huruf kecil seperti p,q,r,s. contoh
suatu pernyataan:
1. Bandung terletak di provinsi Jawa Barat. (Benar)
2. Angka 5 merupakan bilangan genap. (Salah)
3. 5 + x =8 (Belum bias dibuktikan benar salahnya)
Pernyataan majemuk bertingkat dalam logika dibagi menjadi dua,
yaitu kalimat terbuka dan negasi (ingkaran pernyataan).
1. Kalimat Terbuka
Merupakan kalimat yang masih mengandung variable.
Sehingga belum bisa diketahui nilai benar atau salahnya.
Variable tidak hanya soal angka tapi juga dapat mewakili
tempat atau benda. Contoh: x merupakan factor prima, sekolah
itu bagus dan bersih, pasar itu jauh. Pernyataan-pernyataan di
atas belum bisa dibuktikan nilai benar atau salahnya karena
belum spesifik.
2. Negasi
Suatu penyataan yang diingkar, dilambangkan dengan
symbol (~). Jika terdapat pernyataan p maka ingkaranya adalah
~p (negasi p).

Table 2.1 Nilai Kebenaran Negasi4


3
Geonawan Rubyanto, Matematika Dasar untuk PGSD, (Malang: Gunung Samudera, 2015), hlm.
32-36
4
Sri Kurniangsih, Kurtanti, Sulistiyono, Matematika SMA dan MA untuk kelas X semester 2,
(Jakarta: Erlangga, 2007) hlm. 3-6

7
P ~p

B S

S B

Contoh:
p: cuaca hari ini terang
~p: cuaca hari ini mendung atau cuaca hari ini sedang hujan
Pernyataan majemuk bertingkat adalah gabungan dua pernyataan yang
memunyai konjungsi dan, atau, maka, jika..dan hanya jika…
Contoh pernyataan majemuk:

p: Saya suka buah

q: Saya suka sayur

jika

p ^ q = saya suka buah dan sayur

p v q = saya suka buah atau sayur

p => q = saya suka buah maka saya suka sayur

p < = > = jika saya suka buah dan hanya jika saya suka sayur

table 2.25

Kata Hubung Logika Lambang Istilah


… dan… ^ Konjungsi
… atau … V Disjungsi
…. Maka … => Implikasi
Jika… dan hanya jika… <=> Biimplikasi

C. TAUTOLOGY, KONTRADIKSI, ARGUMENT, DAN ATURAN


INFERENSI
1. Tautologi
5
Sri Kurniangsih, Kurtanti, Sulistiyono, Matematika SMA….hlm.10

8
Tautology adalah suatu proposisi atau premis yang variabelnya
selalu bernilai benar.
Contoh:
Buktikan bahwa statement p v ~ (p ^ q) adalah tautology

Table 3.1 Nilai kebenaran p v ~ (p ^ q)

P q p^q ~ (p ^ q) p v ~ (p ^ q)

B B B S B

B S S B B

S B S B B

S S S B B

2. Kontradiksi
Kontradiksi merupakan kebalikan dari kontradiksi. Dimana nilai
semua variable proposisi bernilai salah.6
Contoh:
Buktikan bahwa (p ^ q) ^ ~ (p v q)

p Q p^q pvq ~ (p v q) (p ^ q) ^ ~ (p v q)

B B B B S S

B S S B S S

S B S B S S

S S S B S S

3. Argument
6
M.Rusli, I Ketut Putu Suniantara, Anggun Nugraha, Logika & Matematika, (Yogyakarta: ANDI,
2018) hlm. 4-8

9
Argument adalah suatu proposisi berbentuk [H1  H2  H3…….]  K
[H1  H2  H3…….] disebut proposisi sedangkan K adalah kesimpulan.
Contoh:
p: saya lapar
q: saya makan

H1 : pq
H2 :  q
K :p
Terdapat beberapa dalil yang digunakan untuk mengetahui apakah
argument tersebut benar atau salah yaitu: dalil de morgan, dalil
asosiatif, dalil komutatif, dalil komplemen. Selain itu, untuk
membuktikan kebenaran suatu argument bisa menggunakan aturan
inferensia dan metode pohon.

4. Aturan Inferensia
Aturan inferensia terbagi menjadi tiga yaitu, modus ponens, modus
tollens, dan kaidah sillogisme.
a) Modus Ponens c) Kaidah Sillogisme
pq pq
p qr
q pr

b) Modus Tollens7

pq
q
p

Contoh:

7
Walidatush Sholihah, Lia Yuliawati, Nur Aziezah, Logika Matematika, (Bogor: IPB Press, 2020)
hlm.37-40

10
Jika hari ini praktikum biologi, maka pastilah hari ini adalah hari
Rabu. Hari ini adalah hari Rabu. Oleh karena itu, hari ini praktikum
matematika.
Jawab:
p: praktikum biologi
q: hari ini hari rabu

P1 : p  q
P2 : q
K:p
Jadi, argument di atas sah.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

11
Matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang tidak
termasuk ke dalam ilmu alam. Ilmu matematika dapat dibuktikan
kebenaranya meski pembahasannya tidak tampak oleh mata. Di dalam
ilmu matematika terdapat beberapa cabang seperti kalkulus, aljabar,
statistic, dan sebagianya.
Logika matematika merupakan bagian dari ilmu matematika.
Biasanya imu ini dipakai dalam bahasa pemograman sehingga
membutuhkan penalaran yang kuat. Di dalam ilmu atematika terdapat
beberapa pokok pembahasan seperti operasi uner dan biner, tautology,
kontradiksi, argumentasi, aturan inferensia, dan pernyataan majemuk
bertingkat.

B. SARAN
Berdasarkan penyusunan makalah Konsep Dasar Matematika
penulis menyadari masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis
berharap pembaca dapat memberikan saran yang bersifat membangun
dalam perbaikan makalah ini. Bagi para pembaca dan teman-teman
lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh
maka penulis berharap agar pembaca dapat membaca referensi lain baik
dari jurnal, artikel ilmiah, atau buku-buku yang sudah tersedia.

Uji Pemahaman Materi

1. Manakah diantara kalimat berikut yang berupa pernyataan dan kalimat


terbuka!

12
a. Indahnya lukisan itu
b. Bandung terletak di Jawa Barat
c. 3 – 2x = 15
2. Tulislah ingkaran (negasi) dari pernyataan berikut!
a. p: sekarang hujan lebat
b. ( 5-3) 2 = ( 5 + 3 ) (5 – 3)
3. Jika mahasiswa bersalah, maka dia dihukum. Dia tidak dihukum, jadi dia
tidak bersalah. Buktikan kebenaran argument tersebut!
4. Buatlah table kebenaran dari p => (p v q)!
5. Selidiki apakah pernyataan kalimat majemuk ( p v q )  p merupakan
tautologi, kontradiksi, atau bukan keduanya!

Daftar Pustaka

Sholihah, Walidatush, Lia Yuliawati, Nur Aziezah. 2020.Logika Matematika. Bogor: IPB
Press

13
Rusli, M, I Ketut Putu Suniantara, Anggun Nugraha. 2018. Logika & Matematika.
Yogyakarta: ANDI

Kurniangsih, Sri, Kurtanti, Sulistiyono. 2007.Matematika SMA dan MA untuk kelas X


semester 2. Jakarta: Erlangga

Rubyanto, Geonawan . 2015.Matematika Dasar untuk PGSD.Malang: Gunung Samudera

Kustiawan, Cece .2016.Konsep Dasar Matematika.Jawa Barat: UPI Sumedang Press

Maulana.2017.Konsep Dasar Matematika Dan Pengembangan Kemampuan Berpikir


Kritis-Kreatif. Sumedang: UPI Sumedang Press

14

Anda mungkin juga menyukai