NANDA ARDELLA
C1C121027
Nanda Ardella
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Tabel Kebenaran..........................................................................................
B. Kalimat Terbuka..........................................................................................
C. Himpunan.....................................................................................................
D. Diagram Venn...............................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan
rumus-rumus tertentu dengan buku panduan yang sangat tebal dan
banyak.Matematika sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif,
kreatif, mandiri dan mampu menyelesaikan masalah sedangkan bahasa
sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan serta yang ada dalam
pikiran manusia.Jelas sekali bahwa Matematika sangat berperan dalam
kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika,
sekalipun kita mengambil jurusan ilmu sosial tetap saja ada pelajaran
Matematika di dalamnya karena mau tidak mau matematika digunakan
dalam aktivitas sehari-hari.Salah satunya penerapan himpunan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menggunakan pikiran
untuk memecahkan berbagai masalah yang ada.Termasuk dalam hal ini
adalah membuat keputusan.Sebelum membuat keputusan atau
memecahkan suatu permasalahan, terlebih dahulu kita diharapkan pada
permasalahan menarik kesimpulan dari beberapa gagasan atau informasi
yang telah ada.Untuk menarik kesimpulan dari berbagai informasi yang
ada tersebut diperlukan suatu kemampuan bernalar.Kemampuan bernalar
adalah kemampuan menarik kesimpulan dari sejumlah fakta, informasi,
gejala atau bukti-bukti yang telah ada sebelumnya. Dalam menarik
kesimpulan tersebut diperlukan suatu “kemampuan” agar proses dan
kesimpulan yang diperoleh sahih atau valid. Kaidah-kaidah dalam logika
akan mempermudah dan menjamin kesimpulan yang diperoleh sahih
(valid) dan juga dapat dipakai untuk menilai atau memeriksa proses
penarikan kesimpulan tersebut sahih atau tidak
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Tabel Kebenaran dan kalimat terbuka
2. Apa pengertian dari himpunan
3. Contoh dari himpunan
4. Apa pengertian diagram venn
5. Contoh dari diagram venn
C. Tujuan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud Tabel Kebenaran dan Kalimat
Terbuka
2. Untuk memahami kegunaan Tabel Kebenaran dalam logika
3. Untuk mengetahui pengertian himpunan
4. Untuk mengetahui contoh dari himpunan
5. Untuk mengetahui pengertian dari diagram venn
6. Untuk mengetahui contoh dari diagram venn
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tabel Kebenaran
Dalam logika matematika,tabel kebenaran adalah tabel dalam matematika
yang digunakan untuk melihat nilai kebenaran dari suatu
premis/pernyataan.Jika hasil akhir adalah benar semua (dilambangkan
B,T,atau 1),maka disebut Tautologi, sedangkan jika salah semua (S,F atau 0)
disebut Kontradiksi.Premis yang hasil akhirnya gabungan benar dan salah
disebut Kontingensi.
A A⋀∼ A
~A
T F F
F T F
2. p⋀(∼p ⋀q)
T T F F F
T F F F F
F T T T F
F F T F F
P Q ∼p p⇒q (p ⇒ q)⋀p
B B B B
B S S S
S B B S
S S B S
-
P
P
1 0
0 1
b. Konjungsi(p AND q/p ∧ q /p.q)
Misalkan p dan qadalah pernyataan.Konjungsi dari p dan q adalah
pernyataan majemuk “p dan q”,yang dilambangkan dengan p∧q.
Pernyataan majemuk p ∧q bernilai jika p dan q keduanya benar.
Pernyataan majemuk p ∧q bernilai salah jika salah satu p atau q
salah,ataup dan q keduanya salah.
P Q p.q
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 0
1 1 1
1 0 1
0 1 1
0 0 0
C. Kalimat Terbuka
Kalimat adalah rangkaian kata yang disusun menurut aturan
Bahasa yang mengandung arti. Sedangkan Kalimat terbuka dalam
pembahasan logika matematika terbagi menjadi dua yaitu kalimat
terbuka dan kalimat tertutup.Dengan kata lain,Kalimat terbuka
mempunyai nilai kebenaran ditentukan oleh variablenya.Variabel yang
termuat dalam kalimat terbuka dapat lebih dari satu.
Jika variable yang ada pada kalimat terbuka diganti Konstanta
maka kalimat tersebut mempunyai nilai kebenaran,benar atau
salah.Dengan demikian,kalimat terbuka adalah kalimat yang belum
dapat ditentukan niali kebenarannya.Kalimat terbuka biasanya
berbentuk persamaan (kalimat yang mengandung variable dan
menggunakan tanda “=”) atau berbentuk pertidaksamaan (kalimat
matematika yang mengandung variable dan menggunakan tanda
≠,≤,≥).
Misal diberikan sebuah kalimat matematika:2x+5 = 11
1. Kalimat tersebut akan bernilai benar ketika nilai variable x diganti
dengan 3.Seperti hasil yang diperoleh pada perhitungan berikut.
2x + 5 = 11
2x = 11 – 5
x=6:2
x=3
2. Namun,kalimat tersebut akan bernilai salah jika variable x diganti
menjadi nilai selain 3.Misalkan diambil nilai x = 5,kalimat terbuka
2x + 5 = 11 tersebut akan berniali salah.
Himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka adalah
himpunan semua pengganti dari variable – variable pada kalimat
terbuka sehingga kalimat tersebut bernilai benar.
Contoh kalimat terbuka dan penjelasannya:
(1). 4x + 6 = 18
(2) x2 – 4x – 12 = 0
(3) x adalah bilangan prima anatara 20 dan 30
Pada contoh (1) jika x = 3 maka diperoleh suatu pernyataan yang
benar,sebaliknya jika x = 5 akan diperoleh pernyataan yang
salah.Begitu juga untuk contoh (2) jika x = 6 maka diperoleh suatu
pernyataan yang benar, tetapi jika x = 8 maka diperoleh pernyataan
yang salah.
Untuk contoh nomor tidak (3) jika x = 23 maka diperoleh suatu
pernyataan yang benar, dan jika x = 5 maka akan diperoleh suatu
pernyataan yang salah.
Namun demikian tidak semua kalmat yang mengandung variable
adalah kalimat terbuka.Beberapa diantaranya dapat berbentuk
pernyataan.Untuk lebih jelasnya berikut adalah contoh kalimat
terbuka.
Contoh kalimat terbuka:
1. 2x – 9 = 17
2. 4y + 3 > 4
3. Dua dikali jumlah permen didalam kotak ditambah 5 adalah dua
puluh sembilang (dalam kalimat matamatika: 2x + 5 = 29)
4. Suatu bilangan dikuadratkan kemudian dikurangi empat hasilnya
sama dengan nol (dalam kalimat matematika: x2 – 4 = 0)
C. Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-lambang
yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang
merupakan anggota himpunan dan mana bukan anggota himpunan.
D. Contoh Himpunan
1. Himpunan berhingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya
dapat dihitung. Contohnya D = {bilangan genap kurang dari 10} atau A
= {2,4,6,8}. Himpunan D jumlah angotanya dapat dihitung yaitu
sebanyak 4 buah.
2. Himpunan tak hingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya
tidak terbatas atau tak hingga. Contohnya: A= {bilangan genap}, B=
{bilangan ganjil}
3. Himpunan kosong adalah suatu himpunan yang tidak memiliki anggota
sama sekali. Himpunan kosong dilambangkan dengan tanda {}.
Contohnya B = {bilangan genap antara 2 dan 4}. ditulis B={}={0}.
4. Himpunan equal/himpunan sama adalah himpunan yang anggotanya
sama
contohnya A= {b,c,d}
B={d,c,b}
A=B
5. Himpunan ekuivalen adalah himpunan-himpunan yang jumlah
anggotanya sama.
Contohnya A= {b,c,d} B={d,c,b}
A jumlahnya sama dengan B
6. Himpunan semesta adalah himpunan dari semua unsur yang sedang
dibicarakan. Himpunan semesta juga disebut himpunan uiversal dan
ditulis dengan huruf S.
contohnya:
A = {1,3,5,7,9}
himpunan semestanya berupa:
S = {bilangan asli}
S = {bilangan cacah}
S = {bilangan ganjil kurang dari 10}
7. Himpunan bagian adalah apabila setiap unsur dalam himpunan B
termasuk juga anggota A, maka B merupakan bagian dari himpunan A.
contohnya
B = {a,c,e}
A = {a,b,c,d,e}
jadi B bagian dari A.
8. Anggota himpunan n adalah suatu unsur dari suatu himpunan.
Contohnya
A = (a,b,c,d,e}
maka a elemen A
9. Himpunan lepas adalah ssuatu himpunan yang tidak mempunyai anggota
persekutuan dengan himpunan lain.
Contohnya
A = {d,e,f}
B = {g,h,i}
maka himpunan A tidak mempunyai anggota persekutuan dengan
himpunan B atau A//B
10. Bukan anggota himpunan adalah unsur ini tidak termasuk dalam
himpunan tersebut
contohnya
A = {a,b,c,d}
e bukan anggota himpunan A.
11. Himpunan biolangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggotanya
dimulai dari nol dan seterusnya
contoh
K = {0,1,2,3,4,5}
12. Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggotanya
dimulai dari bilangan satu dan seterusnya.
Contohnya
D = {1,2,3,4,}
13. Himpunan bilangan genap adalah himpunan yang anggotanya dimulai
dari angka
contohnya
G = {2,4,6,8,10}
14. Himpunan bilangan ganjil adalah himpunan yang anggota bilanganya
tidak habis dibagi dua
contohnya
K = {1,3,5,7}
15. Himpunan blangan prima adalah himpunan bilangan yang anggotanya
semua bilangan yang memiliki dua faktor
contohnya
Y = {2,3,,5,7}
16. Himpunan kuadrat bilangan cacah adalah himpunan bilangan cacah yang
anggotanya dipangkatkan dua. Contohnya Y = {0^2,1^2,3^2)
Penyelesaian :
1. A = {2, 4, 6, 8, 10}
n (A) = 5
2. B = {x | 1 < x < 6, x Î Asli}
B = {2, 3, 4, 5}
n(B) = 4
3. C = {x | x > 5, x Î Riil}
n(C) = ~
4. D = {x | x bilangan cacah yang lebih kecil dari 10}
D = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 ,9}
n(D) = 10
5. E = {x | x bilangan prima yang lebih kecil dari 15}
E = {2, 3, 5, 7, 11, 13}
n(E) = 6
Contoh :
A = {0,1,2,3,4}
B = {2,3,4,5,6}
Maka A - B = {0,1}
dan B - A ={5,6}
e) Beda Setangkup
Beda Setangkup (symetric difference) dari himpunan A dan B
adalah himpunan yanganggotanya ada pada himpunan A atau B, tetapi
tidak pada keduanya.
Notasi : A Å B = (A È B) – (A Ç B) atau : A Å B = (A – B) È (B – A)
Contoh:
A = { Win3.1, Win3.11, Win95,Win97 }
B = { Win95,Win97,Win98,Win98SE, WinME,Win2000 }
A ⊕ B = { Win3.1, Win3.11, Win98, Win98SE ,WinME,
Win2000 }
G. Sifat-sifat Operasi pada Himpunan
1) Hukum Identitas
a) A Èf = A
b) A Ç S = A
c) A Åf = A
2) Hukum Null
a) A Çf = f
b) A È S = S
c) A Å A = f
3) Hukum Komplemen
a) A È Ac = S
b) A Ç Ac = f
4) Hukum Idempoten
a)A È A = A
b) A Ç A = A
5) Hukum Involusi
(Ac)c = A
6) Hukum Penyerapan
a)A È (A Ç B) = S
b) A Ç (A È B) = A
7) Hukum Komutatif
a) A È B = B È A
b) A Ç B = B Ç A
c) A Å B = B Å A
8) Hukum Asosiatif
a) A È (B È C) = (A È B) È C
b) A Ç (B Ç C) = (A Ç B) Ç C
c) A Å (B Å C) = (A Å B) Å C
9) Hukum Distributif
a) A È (B Ç C) = (A È B) Ç (A È C)
b) A Ç (B È C) = (A Ç B) È (A Ç C)
10) Hukum De Morgan
a) (A Ç B) c = A cÈ B c
b) (A È B) c = A cÇ B c
E.Diagram Venn
Diagram venn adalah diagram yang menampilkan kolerasi atau hubungan
antarhimpunan yang berkesuaian dalam suatu kelompok.Diagram ini
cetuskan oleh ilmuwan asal Inggris John Venn.
F.Contoh dan bentuk himpunan
a.Himpunan Bagian adalah himpunan yang memiliki anggota A yang juga
merupakan anggota himpunan B,jadi dapat dikatakan bahwa semua
anggota A dan B.
b.Himpunan jumlah yang sama adalah himpunan ini menyatakan bahwa setiap
A dan B terdiri dari anggota yang benar-benar sama baik segi banyaknya angka
atau jenis angka.
c.Himpunan berpotongan adalah dua himpunan yang saling berpotongan dan
memiliki kesamaan dari setiap atau beberapa anggotanya.
d.Himpunan saling lepas adalah bahwa setiap anggota A tidak saling
bergantung dengan anggota B atau tidak sama.
e.Himpunan Gabungan adalah gambaran diagram vennya mirip seperti irisan
atau himpunan berpotongan.
BAB III
PENUTUP
a.kesimpulan
Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan dalam pembuatan makalah ini,
diantaranya yaitu:
1. Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang-
lambang yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana
yang merupakan anggota himpunan dan mana bukan anggota himpunan.
2. Diagram venn adalah diagram yang menampilkan kolerasi atau
Implikasi adalah pernyataan majemuk yang disajikan dalam
“jika…,maka…” atau operasi penggabungan dua buah pernyataan yang
menggunakan penghubung logika “jika…,maka…” yang dilambangkan
dengan “→ atau “⇒”.
3. Biimplikasi adalah pernyataan bersyarat berbentuk “p jika dan hanya jika q”.
Biimplikasi disebut juga dwi arah atau bikondisional atau ekuivalensi. Pernyataan
ini merupakan gabungan dari p ⇒ q dan q ⇒ p, karena itu dinamakan dwi arah.
Biimplikasi “p jika dan hanya.
b. saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam
berbagai disiplin ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan
agar kita lebih seius dalam mempelajari matematika dan jangan dijadikan
matematika sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk dipelajari karena
matematika adalah bagian sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan
kita.
DAFTAR PUSTAKA