Dosen Pengampu :
Nur Choiro Siregar, Ph. D.
DISUSUN OLEH:
ZAKY FARIS FATIN (23552010067)
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pemikiran logis merupakan dasar dari proses penalaran yang akurat dan pembentukan
argumentasi yang kuat. Untuk mengokohkan fondasi ini, terdapat tiga elemen kunci yang
memegang peran sentral: kata penghubung logis, pernyataan majemuk, dan tabel kebenaran .
Kata penghubung logis, dalam beragam bentuknya seperti konjungsi, preposisi, dan
adverbia, adalah komponen bahasa yang mengaitkan pernyataan atau gagasan. Mereka
memungkinkan kita untuk membentuk deretan argumen yang koheran dan padu. Di dalam
ranah logika proposisional, pemahaman yang mendalam terhadap kata penghubung logis
menjadi kunci dalam menilai kebenaran dari pernyataan yang kompleks.
Pernyataan majemuk adalah jenis pernyataan yang terdiri dari dua atau lebih pernyataan
tunggal yang dihubungkan oleh kata penghubung logis. Mereka memberi kemampuan untuk
menyusun argumentasi yang lebih kompleks dan menyeluruh. Pemahaman yang mendalam
mengenai struktur dan hubungan antar pernyataan dalam membentuk argumentasi yang solid
dan jelas.
Tabel kebenaran adalah instrumen yang sangat efisien dalam menilai kebenaran dari
pernyataan majemuk. Mereka menampilkan visualisasi yang jelas terhadap berbagai
kemungkinan nilai kebenaran yang dapat muncul dari kombinasi pernyataan tunggal. Dengan
menggunakan tabel kebenaran, kita dapat menguji validitas dan konsistensi dari argumentasi
yang kompleks.
Pentingnya memahami dan menguasai konsep-konsep ini tidak hanya terbatas pada
konteks akademik. Mereka memberikan dukungan terhadap kemampuan kita dalam
menafsirkan informasi, mengambil keputusan yang rasional, dan membangun argumentasi
yang persuasif dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam makalah ini, kami akan menggali dengan mendalam peran dari masing-masing
elemen ini dalam pemikiran logis, sambil memberikan contoh aplikasi praktis untuk
mempertajam pemahaman. Dengan fondasi yang kokoh dalam kata penghubung logis,
pernyataan majemuk, dan tabel kebenaran, kita dapat menghadapi tantangan dalam pemikiran
logis dengan penuh keyakinan dan ketepatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Kata Penghubung Logis
Kata penghubung logis merupakan kata atau konjungsi yang menunjukkan hubungan
logis antara kalimat-kalimat, mempengaruhi struktur dan kejelasan komunikasi. Penggunaan
yang tepat dari kata penghubung logis penting untuk memastikan kejelasan dan kebenaran
dalam komunikasi, memungkinkan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
pembaca atau pendengar. Contoh penerapannya terlihat dalam paragraf argumentasi, di mana
kata penghubung logis berperan dalam mengaitkan pernyataan dengan argumen yang
mendukungnya. Pilihan kata penghubung logis yang tepat dapat meningkatkan kekuatan
argumen dan meyakinkan pembaca tentang kebenaran dari pendapat yang disampaikan.
Konjungsi logis adalah sebuah operasi pada dua nilai logika, biasanya terkait dengan
dua proposisi. Hasilnya adalah nilai benar hanya jika kedua operand adalah benar. Operator ini
sering dilambangkan sebagai "dan" atau "&", dan merupakan operator kebenaran fungsional.
Simbol ∧ umum digunakan untuk merepresentasikan operator ini dan dianggap sebagai yang
paling umum dan kontemporer. Ketika diterapkan pada sekelompok operand, operasi "dan"
menghasilkan nilai benar jika setiap operand adalah benar, artinya A dan B harus keduanya
benar agar menjadi benar.
- Nilai Kebenaran: Sebuah konjungsi dianggap benar hanya jika kedua operand benar.
- Simbol: Simbol untuk konjungsi adalah ∧, yang dapat diartikan sebagai "dan".
- Konjungsi: Dua pernyataan yang digabungkan oleh sebuah konjungsi disebut
konjungsi.
- Aturan: Pernyataan gabungan p ∧ q dikenal sebagai konjungsi dari p dan q. Ini hanya
benar jika kedua pernyataan komponennya benar; jika tidak, adalah salah.
3
1.2. Pernyataan Majemuk
Sebuah pernyataan majemuk melibatkan penggabungan dua atau lebih pernyataan
individu untuk menciptakan pernyataan baru atau menyampaikan makna yang berbeda. Ini
melibatkan penggunaan istilah penghubung yang mengaitkan pernyataan-pernyataan tersebut.
Pernyataan majemuk ini digunakan untuk membentuk argumen yang rumit dan meyakinkan.
Dalam pernyataan majemuk, berbagai jenis istilah penghubung digunakan untuk
menghubungkan pernyataan-pernyataan individu, termasuk:
A. Konjungsi (∧)
Konjungsi diterapkan pada pernyataan majemuk yang terdiri dari dua pernyataan (p dan
q) yang dihubungkan dengan kata "dan". Keabsahan konjungsi hanya terjadi jika kedua
pernyataan benar. Konjungsi akan menjadi salah jika salah satu atau keduanya salah. Tabel
kebenaran konjungsi digunakan untuk menggambarkan kebenaran pernyataan.
Contoh:
Maka p^q berarti "5 adalah bilangan prima dan ganjil" (pernyataan benar).
B. Disjungsi
Disjungsi adalah frasa majemuk yang menggunakan kata "atau" untuk menghubungkan
klausa, dan diwakili oleh simbol "V". Pernyataan dalam disjungsi akan dianggap benar jika
setidaknya satu dari klausa itu benar, dan akan dianggap salah hanya jika kedua-duanya salah.
4
Dengan kata lain, pernyataan hanya akan dianggap salah jika kedua klausa dalamnya salah.
Meskipun salah satu klausa bernilai salah, pernyataan tetap dianggap benar. Di bawah ini
adalah tabel kebenaran untuk disjungsi:
Contoh:
C. Biimplikasi
Biimplikasi merupakan jenis pernyataan majemuk yang dicirikan dengan penggunaan
frase "jika dan hanya jika". Dalam konteks pernyataan majemuk, biimplikasi direpresentasikan
dengan simbol "↔". Biimplikasi hanya akan dianggap benar apabila kedua pernyataan (p dan
q) keduanya benar atau keduanya salah. Biimplikasi akan dianggap salah jika salah satu dari
dua pernyataan bernilai salah. Dibawah ini adalah tabel kebenaran untuk biimplikasi:
Contoh:
5
q: 40 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah)
p<->q: 20 x 2 = 40 jika dan hanya jika 40 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah).
Setiap tabel kebenaran memiliki kolom untuk setiap variabel input (misalnya, A dan
B), beserta kolom terakhir yang menampilkan semua hasil mungkin dari operasi logis yang
direpresentasikan oleh tabel tersebut (misalnya, A XOR B). Setiap baris dalam tabel kebenaran
mewakili susunan potensial dari variabel input (misalnya, A=benar, B=salah), beserta hasil dari
operasi untuk nilai-nilai tersebut.
7
BAB III
KESIMPULAN
Kata penghubung logis seperti "dan", "atau", "maka", dan "jika dan hanya jika"
digunakan untuk membentuk beberapa pernyataan tunggal menjadi satu pernyataan majemuk.
Pernyataan majemuk adalah kalimat yang dibentuk oleh dua pernyataan atau lebih, dan terdapat
kata hubung seperti "dan", "atau", "jika … maka", "jika dan hanya jika …", "meskipun", dan
"tetapi". Tabel kebenaran digunakan untuk menentukan nilai kebenaran dari pernyataan
majemuk. Dengan memahami konsep-konsep tersebut, kita dapat mengasah kemampuan
berpikir kritis dan rasional dalam menarik kesimpulan dari suatu keadaan atau kondisi tertentu.
8
DAFTAR PUSTAKA