LOGIKA PROPOSIONAL
FAKULTAS TEKNIK
2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan Rahmat, hidayat, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Logika Proposional”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata
kami berharap semoga makalah tentang “Logika Proposional” bisa memberikan
manfaat maupun ispirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................1
KATA PENGATAR ...............................................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................4
A. Latar Belakang .............................................................................................4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................5
C. Tujuan ...........................................................................................................5
D. Manfaat .........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................7
A. Interpretasi dan Semantik Formula Proposisional...................................... 7
B. Satisfiability, Validitas, Kontradiksi, dan Kontingensi ............................... 8
C. Konsekuensi logis dan kesetaraan logis ........................................................ 10
BAB III PENUTUP ..............................................................................................13
A. Kesimpulan .................................................................................................13
B. Saran ............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Logika proposisional merupakan cabang penting dalam ilmu logika yang
memungkinkan kita untuk melakukan analisis dan penalaran terhadap
pernyataan-pernyataan yang dinyatakan dalam bentuk proposisi atau
pernyataan tunggal. Logika proposisional menjadi dasar bagi berbagai bidang
ilmu seperti matematika, filsafat, ilmu komputer, dan bahkan linguistik.
Selain itu, tabel kebenaran juga menjadi alat yang sangat berguna dalam
menganalisis nilai kebenaran suatu formula proposisional dalam berbagai
situasi interpretasi yang mungkin terjadi. Konsep-konsep seperti validitas,
satisfiability, kontradiksi, dan kontingensi menjadi penting dalam menentukan
sifat-sifat logis dari suatu formula proposisional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep interpretasi dan semantik dalam logika proposisional
memungkinkan penentuan nilai kebenaran suatu formula berdasarkan nilai
kebenaran proposisi atomik yang menyusunnya?
2. Bagaimana tabel kebenaran digunakan untuk menganalisis nilai kebenaran
suatu formula proposisional dalam berbagai situasi interpretasi?
3. Bagaimana konsep validitas, satisfiability, kontradiksi, dan kontingensi
dapat digunakan untuk menentukan sifat-sifat logis dari suatu formula
proposisional?
4. Bagaimana konsekuensi logis dan kesetaraan logis digunakan dalam
hubungan antara dua formula proposisional dalam logika proposisional?
5. Bagaimana hukum-hukum ekuivalensi logika digunakan untuk
menyederhanakan atau mengekspresikan ulang formula proposisional tanpa
mengubah nilai kebenarannya?
C. Tujuan
1. Memahami konsep dasar dalam logika proposisional, termasuk interpretasi,
semantik, tabel kebenaran, dan konsep-konsep penting seperti validitas,
satisfiability, kontradiksi, dan kontingensi.
2. Menerapkan konsep-konsep tersebut dalam analisis dan penalaran terhadap
formula proposisional yang kompleks, serta mengidentifikasi sifat-sifat
logis dari formula tersebut.
3. Memahami hubungan antara konsekuensi logis dan kesetaraan logis antara
dua formula proposisional, serta bagaimana konsep tersebut digunakan
dalam memperjelas hubungan logis antara pernyataan-pernyataan.
4. Menguji keabsahan (validity), satisfiability, dan kontradiksi dari formula
proposisional menggunakan konsep-konsep logika proposisional yang telah
dipelajari.
5. Mengaplikasikan hukum-hukum ekuivalensi logika dalam
menyederhanakan atau mengekspresikan ulang formula proposisional tanpa
mengubah nilai kebenarannya.
D. Manfaat
1. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep dasar
dalam logika proposisional, seperti interpretasi, semantik, tabel kebenaran,
dan konsep-konsep penting lainnya. Hal ini akan membantu dalam
memahami dasar-dasar penalaran logis.
2. Memiliki kemampuan analisis yang lebih baik dalam mengevaluasi nilai
kebenaran suatu formula proposisional dalam berbagai situasi interpretasi.
3. membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih rasional dan tepat,
terutama dalam konteks penalaran logis dan analisis kebenaran pernyataan-
proposisi.
4. Penerapannya dapat diterapkan dalam berbagai bidang seperti filsafat,
linguistik, dan ilmu pengetahuan lainnya yang memerlukan penalaran yang
konsisten dan logis.
5. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyusun argumen yang jelas,
konsisten, dan logis, sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan
persuasif.
BAB II
PEMBAHASAN
Aturan semantik:
Misalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisi.
Untuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A
didefinisikan sebagai berikut:
Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuai
dengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.
Jika A = T, maka I (A) = I (T) =T. Kemudian jika A = F, maka I (A) = I (F)
= F.
Jika A = ~B, untuk suatu formula B, maka
T, jika I (B) = F
I (A) = I (~B) = ~I (B) = {
F, jika I (B) = T
Jika A = B ꓥ C, untuk suatu formula B dan C, maka
dengan k = 1; 2; 3; 4.
Contoh validitas:
Periksa apakah formula A yang berupa (p ⨁ q) ∨ (p ⊕∼ q) bersifat absah,
terpenuhi, atau kontradiksi.
Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa
(a) –(p → q) ≡ p Ʌ –q
Karena kolom ke 5 dan ke-6 dari tabel diatas mempunyai isi yang sama
maka kalimat majemuk tersebut terbukti sebuah ekivalensi.
A. Kesimpulan
Dalam logika proposisional, interpretasi dan semantik formula menjadi
fondasi untuk memahami nilai kebenaran suatu formula. Interpretasi
merupakan pemetaan antara variabel proposisi dengan nilai kebenaran yang
bersesuaian, sedangkan aturan semantik mengatur nilai kebenaran formula
majemuk berdasarkan nilai kebenaran proposisi atom yang membentuknya.
Konsep satisfiability, validitas, kontradiksi, dan kontingensi menggambarkan
sifat-sifat nilai kebenaran suatu formula, sementara konsekuensi logis dan
kesetaraan logis menguraikan hubungan antara formula-logika proposisional.
Hukum ekuivalensi logika menjadi alat penting dalam menyederhanakan dan
mengidentifikasi kesamaan antara formula-logika proposisional yang
kompleks, memudahkan analisis dan penalaran dalam konteks logika
proposisional.
B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
semua dalam mengembangkan pemahaman tentang inti dari logika
proposisional, yang mana fokus utamanya adalah menganalisis dan memahami
hubungan logis antara berbagai pernyataan atau proposisi. Melalui pendekatan
ini, kita dapat merancang metode yang tepat untuk secara sistematis
menyatakan dan mengevaluasi kebenaran dari beragam kombinasi proposisi-
proposisi tersebut. Semoga dengan demikian, wawasan dan kemampuan
analisis logika kita semakin terasah dan terperinci.
DAFTAR PUSTAKA