Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LOGIKA PROPOSIONAL

Makalah ini disusun Memenuhi Tugas Mata Kuliah Logika Matematika

Dosen Pengampu : Melri Deswina, S.Pd., M.Pd.T

Disusun Oleh Kelompok 2:

Muhammad Gilang Ramadhan (23346013)

Rafid Hilmi (23346016)

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan Rahmat, hidayat, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Logika Proposional”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata
kami berharap semoga makalah tentang “Logika Proposional” bisa memberikan
manfaat maupun ispirasi terhadap pembaca.

Painan, 7 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................1
KATA PENGATAR ...............................................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................4
A. Latar Belakang .............................................................................................4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................5
C. Tujuan ...........................................................................................................5
D. Manfaat .........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................7
A. Interpretasi dan Semantik Formula Proposisional...................................... 7
B. Satisfiability, Validitas, Kontradiksi, dan Kontingensi ............................... 8
C. Konsekuensi logis dan kesetaraan logis ........................................................ 10
BAB III PENUTUP ..............................................................................................13
A. Kesimpulan .................................................................................................13
B. Saran ............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Logika proposisional merupakan cabang penting dalam ilmu logika yang
memungkinkan kita untuk melakukan analisis dan penalaran terhadap
pernyataan-pernyataan yang dinyatakan dalam bentuk proposisi atau
pernyataan tunggal. Logika proposisional menjadi dasar bagi berbagai bidang
ilmu seperti matematika, filsafat, ilmu komputer, dan bahkan linguistik.

Dalam logika proposisional, terdapat berbagai konsep dan teknik yang


digunakan untuk menganalisis dan memahami nilai kebenaran dari suatu
formula proposisional. Salah satu konsep yang penting adalah interpretasi dan
semantik formula proposisional, di mana interpretasi memberikan nilai
kebenaran terhadap proposisi berdasarkan pemberian nilai kebenaran untuk
proposisi atomik yang menyusunnya.

Selain itu, tabel kebenaran juga menjadi alat yang sangat berguna dalam
menganalisis nilai kebenaran suatu formula proposisional dalam berbagai
situasi interpretasi yang mungkin terjadi. Konsep-konsep seperti validitas,
satisfiability, kontradiksi, dan kontingensi menjadi penting dalam menentukan
sifat-sifat logis dari suatu formula proposisional.

Selain itu, dalam logika proposisional juga terdapat konsep-konsep penting


lainnya seperti konsekuensi logis dan kesetaraan logis. Konsekuensi logis
menggambarkan hubungan antara dua formula proposisional di mana salah satu
formula dianggap sebagai konsekuensi dari formula lainnya, sedangkan
kesetaraan logis menggambarkan hubungan kesetaraan antara dua formula di
mana keduanya memiliki nilai kebenaran yang sama dalam setiap situasi
interpretasi.
Dalam penulisan makalah atau pembahasan lebih mendalam tentang logika
proposisional, penting untuk memahami konsep-konsep dasar tersebut serta
menunjukkan bagaimana konsep-konsep tersebut dapat diterapkan dalam
analisis dan penalaran logis. Penggunaan contoh-contoh dan pembuktian formal
melalui tabel kebenaran atau deduksi logika dapat membantu memperjelas
konsep-konsep tersebut dan mengilustrasikan penerapannya dalam pemecahan
masalah logis yang lebih kompleks. Selain itu, pembahasan tentang hukum-
hukum ekuivalensi logika juga dapat menjadi tambahan yang berguna dalam
memperkuat pemahaman tentang logika proposisional secara keseluruhan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep interpretasi dan semantik dalam logika proposisional
memungkinkan penentuan nilai kebenaran suatu formula berdasarkan nilai
kebenaran proposisi atomik yang menyusunnya?
2. Bagaimana tabel kebenaran digunakan untuk menganalisis nilai kebenaran
suatu formula proposisional dalam berbagai situasi interpretasi?
3. Bagaimana konsep validitas, satisfiability, kontradiksi, dan kontingensi
dapat digunakan untuk menentukan sifat-sifat logis dari suatu formula
proposisional?
4. Bagaimana konsekuensi logis dan kesetaraan logis digunakan dalam
hubungan antara dua formula proposisional dalam logika proposisional?
5. Bagaimana hukum-hukum ekuivalensi logika digunakan untuk
menyederhanakan atau mengekspresikan ulang formula proposisional tanpa
mengubah nilai kebenarannya?

C. Tujuan
1. Memahami konsep dasar dalam logika proposisional, termasuk interpretasi,
semantik, tabel kebenaran, dan konsep-konsep penting seperti validitas,
satisfiability, kontradiksi, dan kontingensi.
2. Menerapkan konsep-konsep tersebut dalam analisis dan penalaran terhadap
formula proposisional yang kompleks, serta mengidentifikasi sifat-sifat
logis dari formula tersebut.
3. Memahami hubungan antara konsekuensi logis dan kesetaraan logis antara
dua formula proposisional, serta bagaimana konsep tersebut digunakan
dalam memperjelas hubungan logis antara pernyataan-pernyataan.
4. Menguji keabsahan (validity), satisfiability, dan kontradiksi dari formula
proposisional menggunakan konsep-konsep logika proposisional yang telah
dipelajari.
5. Mengaplikasikan hukum-hukum ekuivalensi logika dalam
menyederhanakan atau mengekspresikan ulang formula proposisional tanpa
mengubah nilai kebenarannya.

D. Manfaat
1. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep dasar
dalam logika proposisional, seperti interpretasi, semantik, tabel kebenaran,
dan konsep-konsep penting lainnya. Hal ini akan membantu dalam
memahami dasar-dasar penalaran logis.
2. Memiliki kemampuan analisis yang lebih baik dalam mengevaluasi nilai
kebenaran suatu formula proposisional dalam berbagai situasi interpretasi.
3. membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih rasional dan tepat,
terutama dalam konteks penalaran logis dan analisis kebenaran pernyataan-
proposisi.
4. Penerapannya dapat diterapkan dalam berbagai bidang seperti filsafat,
linguistik, dan ilmu pengetahuan lainnya yang memerlukan penalaran yang
konsisten dan logis.
5. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyusun argumen yang jelas,
konsisten, dan logis, sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan
persuasif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Interpretasi dan semantik formula proposisional


interpretasi dari suatu formula logika proposisi adalah penberian nilai
kebenaran terhadap proposisi tersebut. interpretasi merupakabn pemetaan
antara suatu variabel proposisi terhadap nilai kebenaraannya.

Interpretasi proposisi atomik :


I (p) = T berarti p diinterpretasikan benar oleh interpretasi I
I (q) = F berarti q diinterpretasikan salah oleh interpretasi I

Interpretasi proposisi majemuk :


Nilai kebenaran proposisi majemuk dapat ditentukan dari nilai kebenaran
proposisi atom yang menyusunnya. Untuk formula yang kompleks, interpretasi
(disebut juga sebagai semantik) dapat ditentukan dengan meninjau interpretasi
setiap subformula yang ada pada formula tersebut.

Aturan semantik:
Misalkan A adalah sebuah formula dan I adalah interpretasi yang terdefinisi.
Untuk setiap proposisi atom yang muncul di A. Interpretasi untuk A
didefinisikan sebagai berikut:
Jika A = p (suatu proposisi atom), maka I (A) = I (p), dan nilainya sesuai
dengan definisi I untuk proposisi atom p yang bersesuaian.
Jika A = T, maka I (A) = I (T) =T. Kemudian jika A = F, maka I (A) = I (F)
= F.
Jika A = ~B, untuk suatu formula B, maka
T, jika I (B) = F
I (A) = I (~B) = ~I (B) = {
F, jika I (B) = T
Jika A = B ꓥ C, untuk suatu formula B dan C, maka

I (A) = I (B ꓥ C) = I (B) ꓥ I (C) =


T, jika I (B) = I (C) = T
{
𝐹
Jika A = B ꓦ C, untuk suatu formula B dan C, maka
F, jika I (B) = I (C) = F
I (A) = I (B ꓦ C) = I (B) ꓦ I (C) = {
T, lainnya
Jika A = B Ꚛ C, untuk suatu formula B dan C, maka
T, jika I (B) ≠ I (C)
I (A) = I (B Ꚛ C) = I (B) Ꚛ I (C) = {
F, jika I (C) = I (C)
Jika A = B → C, untuk suatu formula B dan C, maka I (A) =
I (B → C) = I (B) → I (C) =
F, jika I (B) = T namun I (C) = F
{
T, lainnya
Jika A = B ↔ C, untuk suatu formula B dan C, maka
T, jika I (B) = I (C)
I (A) = I (B ↔ C) = I (B) ↔ I (C) = {
F, jika I (B) ≠ I (C)

Interpretasi dan tabel kebenaran:

Satu baris tabel kebenaran bersesuaian dengan satu interpretasi dari


proposisi. Misalkan A adalah formula (p ∨ ~q) → (p ∧ q), tabel kebenaran untuk
A dapat diperoleh sebagai berikut :

dengan k = 1; 2; 3; 4.

B. Satisfiability, validitas, kontradiksi, dan kontingensi


Definisi :
Misalkan A adalah sebuah formula logika proposisi. A dikatakan absah
(validitas) jika A benilai benar (T) untuk setiap interpretasi yang diberikan
pada A. Dalam hal ini A juga dikatakan sebagai suatu tautologi.
A dikatakan terpenuhi (satisfable) jika terdapat setidaknya sebuah
interpretasi I untuk A yang membuat A bernilai benar (T).
A dikatakan kontradiksi/ tak dapat terpenuhi (contradictory/ unsatisfiable)
jika A benilai salah (F) untuk setiap interpretasi yang diberikan pada A.
A dikatakan contingency jika A tidak absah dan tidak juga kontradiksi.

Contoh validitas:
Periksa apakah formula A yang berupa (p ⨁ q) ∨ (p ⊕∼ q) bersifat absah,
terpenuhi, atau kontradiksi.
Solusi: dengan tabel kebenaran, perhatikan bahwa

Karena terdapat sebuah interpretasi yang mengakibatkan A bernilai benar,


maka A merupakan formula yang terpenuhi. Kemudian, karena setiap
interpretasi yang diberikan pada A mengakibatkan A bernilai benar, maka A
merupakan formula yang absah.
Contoh kontradiksi:
Contoh satisfiability dan kontigensi:
(p V (q → r)) Ʌ (p V r)

C. Konsekuensi logis dan kesetaraan logis


Definisi:
Misalkan A dan B adalah dua formula logika proposisi:
Formula A dan B dikatakan setara atau ekuivalen (logically equivalent)
jika formula
𝐴↔𝐵
Merupakan tautologi. Hal ini dituliskan dengan 𝐴 ≡ 𝐵 atau 𝐴 ⟺ 𝐵 .
Formula B dikatakan sebgai konsekuensi logis (logical consequence) dari
A jika formula
𝐴⟶𝐵
Merupakan tautology. Hal ini dituliskan dengan 𝐴 ⇒ 𝐵 .

Contoh konsekuensi logis


Ditunjukkan bahwa ((𝑝 → 𝑞) ∧ 𝑝) ⟹ 𝑞
Solusi : dengan tabel kebenaran akan ditunjukkan bahwa ((𝑝 → 𝑞) ∧ 𝑝) →
𝑞 adalah tautology, tinjau bahwa
Untuk menunjukkan konsekuensi logis manapun setara logika antar dua
formula, maka kita dapat:
• Menggunakan table kebenaran
• Menggunakan hukum-hukum ekuivalensi logika
Contoh kesetaraan logis

(a) –(p → q) ≡ p Ʌ –q

Karena kolom ke 5 dan ke-6 dari tabel diatas mempunyai isi yang sama
maka kalimat majemuk tersebut terbukti sebuah ekivalensi.

Hukum ekuivalensi logika


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam logika proposisional, interpretasi dan semantik formula menjadi
fondasi untuk memahami nilai kebenaran suatu formula. Interpretasi
merupakan pemetaan antara variabel proposisi dengan nilai kebenaran yang
bersesuaian, sedangkan aturan semantik mengatur nilai kebenaran formula
majemuk berdasarkan nilai kebenaran proposisi atom yang membentuknya.
Konsep satisfiability, validitas, kontradiksi, dan kontingensi menggambarkan
sifat-sifat nilai kebenaran suatu formula, sementara konsekuensi logis dan
kesetaraan logis menguraikan hubungan antara formula-logika proposisional.
Hukum ekuivalensi logika menjadi alat penting dalam menyederhanakan dan
mengidentifikasi kesamaan antara formula-logika proposisional yang
kompleks, memudahkan analisis dan penalaran dalam konteks logika
proposisional.

B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita
semua dalam mengembangkan pemahaman tentang inti dari logika
proposisional, yang mana fokus utamanya adalah menganalisis dan memahami
hubungan logis antara berbagai pernyataan atau proposisi. Melalui pendekatan
ini, kita dapat merancang metode yang tepat untuk secara sistematis
menyatakan dan mengevaluasi kebenaran dari beragam kombinasi proposisi-
proposisi tersebut. Semoga dengan demikian, wawasan dan kemampuan
analisis logika kita semakin terasah dan terperinci.
DAFTAR PUSTAKA

Marzuki Ahmad., d. (2023). KONSEP LOGIKA. SOLOK: PT MAFY MEDIA LITERASI


INDONESIA.

Maran, R. R. (2007). Pengantar Logika. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai