NPM 21420044
Group : 2K3
2022
KEDEWASAAN SERAT
BAB I
PENDAHULUAN
Tahan terhadap
Warna tidak putih tetapi kecoklat-
penyimpanan,pengolahan dan
coklatan.
pemakaian yang normal.
Kekuatan menurun oleh zat
pengoksidasi, karena terjadi oksi
selulosa, biasanya dalam pemutihan Kekuatan serat kapas dipengaruhi
berlebihan, penyinaran dalam oleh kadar selulosa dalam serat.
keadaan lembab atau pemanasan
yang lama pada suhu diatas 140°C
Kekuatan menurun oleh zat
Kekuatan dalam keadaan basah
penghidrolisa, asam dapat
lebih kuat dari pada dalam keadaan
menyebabkan terjadinya hidro-
kering.
selulosa
Alkali berpengaruh sedikit terhadap
serat, kecuali alkali kuat dengan
Kekuatan mulur serat kapas 13-
konsentrasi yang tinggi dapat
14% rata-rata 7%.
menyebabkan penggelembungan
serat.
Kapas mudah diserang jamur dan
Keliatan serat kapas relatif tinggi
bakteri dalam keadaan lembab dan
dibandingkan serat wol dan sutera.
pada suhu hangat.
Mempunyai moisture regain 7-8%.
Berat jenis 1.5-1.56.
Indeks bias 1.58 dalam keadaan
sejajar sumbu serat dan 1.53
melintang pada sumbu
Didalam setiap buah kapas yang telah masak, terbuka dan kering
selalu terdapat dua jenis serat kapas, serat dewasa dan serat muda. Serat
dewasa mempunyal ciri-ciri khas, lalah mempunyal dinding sekondair
yang berkembang sempurna, makin tebal dinding sekondair dari selulusa
ini makin dewasa seratnya. Makin tipis dinding tersebut, makin muda
seratnya. Apabila persentase serat, muda atau kurang dewasa ini
melampaui batas tertentu, maka akibatnya kita akan memperoleh
kesukaran dalam proses pemintalan dan proses pencelupannya dan jumlah
nep dalam benang dan kain jadinya akan meningkat.
Serat muda adalah serat yang jumlah lebar dinding kurang dari
lebar lumennya, apabila serat telah diberi larutan NaOH. Dilihat dibawah
mikroskop polarisasi yang menggunakan plat selenit biru akan nampak
berwarna biru atau biru purple. Gambar diatas memperlihatkan serat
dewasa dengan serat muda.
BAB III
PERCOBAAN
Alat : Pipet
: Gelas Piala
: Kaca Objek
: Kaca Penutup / Cover Glass
: Silet
: Jarum Jahit
: Oven
: Mikroskop
Bahan : Contoh Uji Serat Kapas
: Pereaksi NaOH 18%
: Gabus
: Lak Merah
: Benang Astra
Prosedur
Penampang membujur
Serat kapas diambil kemudian diratakan sejajar diatas kaca
objek dengan menggunakan jarum sehingga serat menjadi
terbuka, lalu ditutup dengan cover glass dan ditetesi dengan
larutan NaOH 18 %;
Amati penampang serat tersebut perbesaran sampai 400 kali
Hitung serat dewasa dan muda dengan jumlah minimal 100.
Penampang Melintang
Serat kapas diambil kemudian diratakan lalu diberi lak
merah biarkan sampai kering
Siapkan jarum kemudian beri benang
Siapkan gabus dan masukkan jarum ke dalam gabus, tarik
jarum sebagian sampai terdapat lengkungan dan
masukkan
sekelompok serat yang sudah diberi lak merah
tarik perlahan-lahan;
Irislah serat yang terdapat digabus setipis mungkin dengan
menggunakan cutter / silet simpan diatas kaca objek dan
tutup dengan kaca penutup tetesi dengan NaOH 18 %
Amati penampang serat secara melintang, perbesaran
sampai 400 kali Hitung jumlah serat yang dewasa dan
muda dengan jumlah minimal 100.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan berdasarkan perhitungan :
Jumlah minimal serat : 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠 𝐷𝑒w𝑎𝑠𝑎
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠 𝐷𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠 𝐷𝑒w𝑎𝑠𝑎+𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠 × 100%
𝑀𝑢𝑑𝑎
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan
Tujuan
Perhitungan
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 = 𝑁 × 𝐷2 × 𝐵
Keterangan :
N : Jumlah serat
D : Diameter
serat B : Berat
jenis
Poliester
Jumlah : 65
Diameter : 31.811
Berat Jenis : 1,40
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 = 𝑁 × 𝐷2 × 𝐵
= 65 × 31.811 2 × 1,40
= 92086,5146 (𝐴)
Rayon
Jumlah : 60
Diameter : 69,347
Berat Jenis : 1,53
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 = 𝑁 × 𝐷2 × 𝐵
= 60 × 69,347 2 × 1,53
= 445294,6 (𝐵)
𝐴
𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑠i𝑠i 𝑆𝑒𝑟𝑎𝑡 =
𝐴 + 𝐵 × 100%
996718,905
% 𝑃𝑜𝑙i𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟 =
996718,905 + × 100%
402020,902
= 71,25%
402020,902
% 𝑅𝑎𝑦𝑜𝑛 = × 100%
996718,905 + 402020,902
= 28,74%
Reaksi kimia yang terjadi dengan cara Clieber and Geake adalah :
2.2 Permanganometri
Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan
kalium permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi
ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Kalium
permanganat telah digunakan sebagai pengoksida secara meluas lebih dari
100 tahun. Reagensia ini mudah diperoleh, murah dan tidak memerlukan
indikator kecuali bila digunakan larutan yang sangat encer. Permanganat
bereaksi secara beraneka, karena mangan dapat memiliki keadaan oksidasi
+2, +3, +4, +6, dan +7 (Day, 1999).
Dalam suasana asam atau [H+] ≥ 0,1 N, ion permanganat mengalami
reduksi menjadi ion mangan (II) sesuai reaksi :
MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O E° = 1,51 Volt
Dalam suasana netral, ion permanganat mengalami reduksi menjadi
mangan dioksida seperti reaksi berikut :
MnO4- + 4H++ 3e- MnO2 + 2H2O E° = 1,70 Volt
Dan dalam suasana basa atau [OH-] ≥ 0,1 N, ion permanganat akan
mengalami reduksi sebagai berikut: (Svehla, 1995)
MnO4- + e- MnO42- E° = 0,56 Volt
Asam sulfat adalah asam yang paling sesuai, karena tidak bereaksi
terhadap permanganat dalam larutan encer. Dengan asam klorida, ada
kemungkinan terjadi reaksi:
2MnO4- + 10Cl- + 16H+ 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O
Reaksi Ferric Alumunium Sulfat dengan serat yang rusak
BAB III
PERCOBAAN
Hal lain yang harus diperhatikan dalam penetapan bilangan tembaga ini
adalah proses titrasi harus dilakukan pada suhu kurang lebih 60°C. Apabila suhu
titrasi lebih tinggi akan membentuk endapan coklat MnO2 yang mengganggu.
Sedangkan apabila suhu titrasi lebih rendah atau dingin, maka reaksi yang
berlangsung kan lama. Titik akhir dari titrasi adalah pada saat larutan berubah jadi
warna merah muda.
KESIMPULAN
Rahayu, Hariyanti dkk. (2005). “Bahan Ajar Praktikum Evaluasi Kimia 1 Analisa
Kualitatif dan Kuantitatif Kerusakan Serat Tekstil”. Bandung. Sekolah Tinggi
Teknologi Tekstil.