Anda di halaman 1dari 3

Muhamad Imam Fauzan

065122033
Kelas B
Tugas Pertemuan ke 6

1. Apa yang dimaksud dengan otonomi daerah?


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Otonomi daerah adalah hak,
wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam UU No. 23 tahun 2014 pasal 1 ayat 6, pengertian
Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri.

2. Apa yang di sebut dengan system presidensial?


Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan yang
pemegang kekuasaan eksekutifnya tidak harus bertanggung jawab
kepada legislatif. Pemegang kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan
oleh badan legislatif meskipun kebijakan yang dijalankan tidak disetujui
oleh pemegang kekuasaan legislatif Ciri-ciri sistem pemerintahan
presidensial adalah:
• Pemerintahan dan negara dipimpin langsung oleh
presiden.
• Presiden selain berkedudukan sebagai kepala negara
sekaligus sebagai kepala pemerintahan.
• Presiden mempunyai wewenang mengangkat para
menteri yang merupakan bawahannya.
• Menteri bertanggung jawab langsung kepada presiden.
• Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan
umum atau pemilu, sehingga presiden dalam masa
jabatannya tidak bisa dijatuhkan oleh parlemen.
• Sebagai penyeimbang, presiden juga tidak dapat
membubarkan parlemen.
• Presiden bertanggung jawab terhadap konstitusi

3. Apa saja yang merupakan tangtangan desintegrasi


bangsa? Desintegrasi bangsa itu adalah tidak terpadu dalam
keragamannya artinya terakumulasi kesenjangan-kesenjangan yang
dirasakan dan diamati dalam kehidupannya sehingga membuat warga
masyarakat terkotak-kotak(terbagi-bagi, terpisah-pisah, terpecah-pecah)
Gejala disintegrasi dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebagai
berikut:
1. Ketidaksesuaian anggota kelompok mengenai tujuan kehidupan sosial
kemasyarakatan yang telah disepakati.
2. Norma dan nilai sosial yang ada sudah tidak mampu lagi untuk
membantu anggota masyarakat dalam mencapai tujuan baik individu
maupun kelompok.
3. Norma dan nilai kelompok yang telah disepakati anggota kelompok
saling bertentangan satu sama lain.
4. Sanksi yang diterapkan sebelumnya sudah lemah bahkan tidak
dilaksankan dengan konsekuen.
5. Tindakan anggota masyarakat telah bertentangan dengan norma dan
nilai kelompok.

Ada tiga kemungkinan penyebab terjadinya disintegrasi bangsa yaitu


sebab internal, kultural, dan struktural. Berikut penjelasannya:
1. Internal
Sebab internal ini berasal diri sendiri, yakni menyangkut pada kualitas
pribadi manusia. Hal ini seringkali terjadi akibat pemahaman dan
intepretasi yang kurang tepat terhadap sistem nilai budaya. Kemudian
muncul perilaku fatalistik, intoleran,
meninggikan suku bangsa masing-masing, hingga penggunaan bahasa
yang tidak proposional.

2. Kultural
Sebab kultural menyangkut tentang pandangan nilai dan sikap mental
serta perilaku masyarakat. Pandangan ini muncul dari system nilai
budaya yang menghargai cara hidup yang menghindari kesenangan
duniawi dan keharmonisan. Kelompok ini memiliki kecenderungan
untuk melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat dan berujung
pada kesengsaraan orang banyak. Mereka juga tidak saling mengenal
dan menghargai kebudayaan kelompo ketnis hingga tidak menerima
nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

3. Struktural
Sebab struktural terjadi akibat adanya struktur kekuasaan yang
memberikan ruang bagi lahirnya disintegrasi bangsa. Contohnya
rendahnya legitimasi pemerintahan, kekacauan ekonomi, tingginya
represi, banyaknya pelanggaran HAM, hingga ketidakadilan dari
pemerintah pusat terhadap daerah.

Anda mungkin juga menyukai