JAWABAN!
1. Balik lagi kepada manfaat ilmu mantiq itu sendiri yaitu untuk dapat berfikir dengan benar
hingga menyapaikan seseorang kepada kesimpulan yang benar. Maka itu menjadi sangat
penting dalam program studi ilmu alqur’an dan tafsir, yang mana dalam mengkaji alqur’an
membutukan pemikiran yang benar agar dapat mencapaikan kesimpulan yang logis dan
Penyampaian yang benar. Dalam belajar ilmu mantiq kekuatan berfikir bisa meningkat
hingga dapat mengkoreksi kesalahan pikiran kita sampai pada pengambilan keputusan.
2.
PENGERTIAN ISTIDLAL
Kata Istidlal berasal dari kata Arab. Akar kata istidlal adalah dari kata “daal”,
yang berarti mengambil dalil atau kesimpulan yang diambil dari dari petunjuk yang ada.
Sedang arti dalil sendiri adalah petunjuk. Petunjuk untuk digunakan untuk mendapatkan
satu kesimpulan.
Contoh:
- Bahwa adanya api di balik tembok adalah atas dasar itu kita berdalil dengan
adanya asap yang mengepul di atasnya. Atau:
- Karena A = B –sedang B = C – maka hasilnya A = C. dalam hal ini dasar kita
mengatakan A = C adalah atas dasar karena A = B –sedang B = C.
Kalau demikian, maka dapatlah dikatakan bahwa istidlal adalah sesuatu yang dapat
dipakai untuk membangun argumentasi untuk menyampaikan k8ita pada suatu
kesimpulan.
PEMBAGIAN ISTIDLAL
Istidlal terdiri dari dua macam, yaitu Istidlal Qiyasi dan Istidlal Istiqra’I (istiqra’I
disebut juga istinbathi).
a. Pengertian Istidlal Qiyasi
Kata qiyas berasal dari bahasa Arab yang berarti ukuran. Miqiyas berarti
alat mengukur. Maksudnya di sini adalah mengukur sesuatu dengan sesuatu yang
lain.
Dari kedua definisi tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa istidlal Istiqra’I adalah
proses berpikir dengan cara menarik suatu kesimpulan umum berdasarkan fakta-
fakta setelah terlibih dahulu dilakukan penelitian yang cermat dan tepat. Istilah
lain untuk istidlal istiqra’I ini adalah Istinbathi (induktif). Contoh:
Setiap hewan menggerakkan rahang bawah ketika menguyah makanan
3. Silogisme atau Qiyas adalah salah satu bagian dari istidlal atau pencarian dalil, petunjuk
atau indikator yang dapat menujiu pada sat kesimpulan. Qiyas ialah merupakan kalimat
yang tersusun dari beberapa qadhiyah. Kata qiyas berasal dari bahasa arab yang berarti
ukuran, miqiyas berarti alat mengukur. Maksudnya di sini adalah mengukur sesuatu
dengan sesuatu yan lain.
Qiyas dalam ilmu mantiq adalah ucapan atau kata yang terususun dari dua atau
beberapa qadhiyah, manakala qadhiyah-qadhiyah tersebut benar, maka akan muncul dari
padanya dengan sendirinya qadhiyah benar yang lain dinamakan natijah.
Ada pula yang nendefinisikan qiyas sebagai suatu pengambilan kesimpulan di
mana kita menarik dari dua macam keputusan/qadhiyah yang mengandung unsur
bersamaan dan salah satunya harus universal, suatu keputusan ketiga yang kebenarannya
sama dengan kebenaran yang ada pada keputusan sebelumnya.
Sebagaimana A = B, ini keputusan pertama sedang B = C ini keputusan kedua,
Hasilnya/kesimpulannya adalah A = C.
Contoh I: Contoh II
Tiap-tiap bid’ah itu sesat Besi itu, ialah logam
Tiap yang sesat masuk neraka Tiap-tiap logam ialah unsur
Jadi: tiap bid’ah masuk Maka besi itu merupakan unsur.
neraka
4. .
ق َوا ِح ٍد َأ ْم ٌر قُفِي
ُ ص ْد ِ َتَنَاقُضٌ ُخ ْلفُ ْالق
َ َك ْيفَ َو * ضيَّتَ ْي ِن فِي
“Tanaqudh ialah perbedaan dua qadhiyah dalam segi kualitas dan kebenaran yang
satu tiu merupakan perkara yang diikuti.”
Kalau dua qodhiyyah berbeda (tanaaqudh) dengan sendirinya salah satu dari
qodhiyyah itu pasti benar, dan yang lain tidak benar.
Contohnya :
1) Tiap-tiap besi, ialah logam. Naqidhnya atau kebalikannya: Sebagian besi
tidak logam.
2) Tiap-tiap manusia itu binatang. Kebalikannya sebagian manusia
bukanbinatang.
Dengan contoh ini, nampaklah suatu qadhiyah yang pertama jelas benarnya, dan
yang kedua naqidhnya atau kebalikannya jelas salah. Jadi untuk membuktikan
kebenaran suatu qadhiyah, dengan melihat kebalikannya yang salah itu, maka
tetaplah qadhiyah tadi benar.
Macam-macam tanaqudh.
.
2) Tanaqudh qadhiyah syartiyah muttasilah.