LATAR
BELAKANG
Saat ini Indonesia sedang menghadapi ancaman
serius akibat meningkatnya jumlah perokok.
Prevalensi perokok laki-laki di Indonesia
merupakan yang tertinggi di dunia dan diprediksi
bahwa lebih dari 97 juta penduduk Indonesia
terpapar asap rokok (Riskesdas, 2013). Fenomena
peningkatan prevalensi merokok terlihat lebih
besar pada kelompok anak-anak dan remaja.
Riskesdas 2018 menunjukan bahwa terjadi
peningkatan prevalensi merokok pada penduduk
usia 18 tahun yang awalnya dari 7,2% menjadi
9,1%.
Tingginya angka konsumsi rokok di Indonesia
dipengaruhi oleh cukai rokok Indonesia yang
sangat rendah yaitu sebesar 27% dari harga jual.
Cukai Indonesia tersebut merupakan cukai
terendah kedua di negara ASEAN, hal ini jauh
berbeda dari cukai negara-negara lain yang
mencapai 75-85% dari harga jual, seperti halnya
cukai di Singapura sebesar 74% dan Thailand 70%.
Dalam Pasal 50 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 109 Tahun 2012 tentang
Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif
Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, telah
ditetapkan beberapa kawasan bebas asap rokok,
seperti fasilitas pelayanan kesehatan, tempat
proses belajar mengajar, tempat anak bermain,
tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja,
dan tempat umum. Taman Rekreasi Sengkaling
masuk dalam kategori tempat umum.
Minimnya kesadaran masyarakat dalam hal
mematuhi peraturan yang telah ada menyebabkan
banyak pengunjung menjadi resah. Oleh sebab itu,
adanya masalah tersebut membuat kami
berinisiatif untuk menyadarkan para masyarakat
yang melanggar aturan tersebut.
Penerapan kawasan tanpa asap rokok sangat
penting untuk dapat menyelamatkan kehidupan.
Larangan merokok di kawasan tanpa rokok akan
memberikan dampak kesehatan bagi perokok
maupun bukan perokok. Larangan ini akan
mengurangi paparan bukan perokok pada asap
tembakau lingkungan dan mengurangi konsumsi
rokok di antara para perokok.
SOCIAL MARKETING Page 02
IDENTIFIKASI
ATURAN
AKIBAT
WAKTU KRUSIAL
CARA MENGKOMUNIKASIKANNYA
Masyarakat sekitar
Anak-anak
Keluarga
Pengunjung taman bermain
Seseorang pengidap penyakit ASMA dan penyakit lainnya.
Tukang bersih-bersih
Penjual rokok
Pabrik atau perusahaan rokok
Petani tembakau
SASARAN KOMUNIKASI
Berdasarkan riset yang nanti akan kami lakukan, maka akan ditemukan jenis approach
dalam social marketing yang sesuai untuk diterapkan untuk menyelesaikan masalah
sosial tersebut.
SOCIAL MARKETING Page 04
STAKEHOLDER
PMR
PMI
Pihak Kesehatan
POSITIONING
Ketika kita berada di tahap resah akan perokok yang sudah melanggar aturan larangan
merokok.
ANALISIS SITUASI
Jumlah perokok di Indonesia mengalami
peningkatan setiap tahunnya, terutama bagi
perokok laki-laki. Sehingga perokok pasif, yaitu
orang yang tidak merokok, namun terpapar
asapnya pun terkena dampak negatifnya.
Banyak faktor yang membuat prevalensi
perokok di Indonesia meningkat setiap tahunnya.
Salah satu faktor adalah banyaknya yang
meremehkan peraturan larangan merokok di
tempat umum, sehingga kebebasan bagi
perokok aktif untuk merokok lebih besar
dibanding hak perokok pasif di Indonesia untuk
mendapatkan udara segar.
Peraturan mengenai larangan merokok di
Indonesia terutama di sekitar Kota Malang tentu
sudah banyak menghiasi dinding di setiap sudut
kota, akan tetapi masih banyak juga masyarakat
yang melanggar peraturan tersebut.
Ternyata walau peraturan tertulis di dinding
setiap sudut tempat umum tidak dapat
membendung jumlah perokok aktif yang
melanggar peraturan tersebut. Sehingga
dibutuhkan sebuah langkah kongkrit untuk
membuat peraturan mengenai larangan
merokok bisa berfungsi dengan baik.
SOCIAL MARKETING Page 05
TUJUAN
Tindakan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa saling menghargai antara perokok
aktif dan korban dari perokok aktif tersebut, sehingga tidak ada pihak yang saling
dirugikan.
PROBLEM STEATMENT
SMART GOALS
OBJECTIVE
PROGRAM
Mesasang pamflet copywriting
berisi himbauwan untuk tidak
merokok disekitar Taman
Rekreasi Sengkaling.
TARGET SASARAN
Pengunjung Taman Rekreasi Sengkaling yang
merupakan seorang perokok aktif.
TARGET AUDIENCE
PRIMER
SES : B - C2
Karakteristik : Seorang pengunjung Taman Rekreasi Sengkaling yang merupakan
perokok aktif.
Profesi : Pekerja
Demografi : 15 - 60 tahun (Generasi Z, Generasi Y, Generasi X, dan Babybomers)
SKUNDER
SES : B - C2
Karakteristik : Seorang pengunjung Taman Rekreasi Sengkaling yang merupakan seorang
perokok pasif.
Profesi : Mahasiswa dan Pekerja
Demografi : 15 - 60 tahun (Generasi Z, Generasi Y, Generasi X, dan Babybomers)
SOCIAL MARKETING Page 07
KEY MESSAGE
“Ciptakan Udara Segar Bebas Rokok”
TAGLINE
“Mari Bersama Kita Saling Merangkul dan
Menghargai Udara Bersih Semua Orang”
KOGNITIF
Metode
Menempelkan pamflet copywriting dibeberapa bagian Taman Rekreasi Sengkaling
untuk memberi himbauan menganai larangan merokok di tempat umum.
AFEKTIF
Metode
Setelah melakukannya penempelan pamflet mengenai larangan merokok, kami bisa
memilah mayoritas wisatawan tertarik atau tidaknya dengan program yang kami buat
melalui riset.
KONATIF
Metode
Dengan tertempelnya pamflet yang telah team kami buat dan pasang di area Taman
Rekreasi Sengkaling, maka diharapkan pengunjung perokok aktif mengetahui akan
larangan merokok yang telah ada dan tertempel.
TIMELINE
PROGRAM BULAN
persiapan
Survei tempat
Melakukan realisasi
BUDGETING
TOTAL RP 480.000,-
EVALUASI
INDIKATOR METODE
PROGRAM ALAT
KEBERHASILAN EVALUASI