AFIFAH NASRUN
18.023.61.201.228
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...............................................................................3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................19
LAMPIRAN..................................................................................................21
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen sumber daya manusia memiliki peranan berarti untuk
keberhasilan suatu perusahaan, sebab manusia ialah aset hidup yang butuh
dipelihara serta dikembangkan. Oleh sebab itu karyawan wajib memperoleh
perhatian yang spesial dari perusahaan. Kenyataannya bahwa manusia sebagai
aset utama dalam perusahaan, wajib memperoleh perhatian serius serta dikelola
dengan baik. Perihal ini dimaksudkan agar sumber daya manusia yang dimiliki
oleh perusahaan sanggup memberikan kontribusi yang maksimal dalam upaya
pencapaian tujuan perusahaan. Dalam pengelolaan sumber daya manusia inilah
dibutuhkan manajemen yang sanggup mengelola sumber daya secara sistematis,
terencana, serta efektif.
Organisasi pembelajar (Learning Organization) adalah proses yang
berkelanjutan didalam suatu organisasi yang menyediakan kelancaran
pembelajaran dan pengembangan individu untuk semua pegawai, dengan tetap
menjaga transformasi secara terus menerus dan pemberdayaan sumber daya
manusia. Di dalam organisasi pembelajar (learning organization) yang efektif
membutuhkan skills yang harus dimiliki oleh setiap karyawan untuk membangun
organisasi pembelajar. Organisasi pembelajar yang optimal dapat memberikan
dampak positif terhadap prestasi dan pencapaian individu maupun capaian
bersama tim yang merupakan hasil karya berkualitas dalam suatu organisasi.
Prestasi kerja merupakan hasil pelaksanaan pekerjaan yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang karyawan yang
didasarkan pada kriteria tertentu baik secara kualitas maupun kuantitas yang
dicapai oleh seorang karyawan per satuan periode waktu dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab masing-masing yang telah diberikan
kepada karyawan di dalam suatu perusahaan. Begitu pentingnya arti kinerja,
karena kelangsungan hidup perusahaan sangat bergantung pada kinerja karyawan
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya. Oleh karena itu
setiap perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja karyawannya.
2
Dari hasil observasi yang dilakukan pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Luwu Timur menunjukkan bahwa Kantor
Satpol Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran mempunyai permasalahan
yang terjadi dalam perekrutan pegawai yang tidak memiliki kemampuan dan
keterampilan sesuai dengan kebutuhan organisasi sehingga merugikan organisasi
karena pegawai tidak mampu untuk bersaing berdasarkan atas kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki. Tidak diberikannya feedback kepada pegawai yang
memiliki kinerja yang tinggi sehingga menurunkan motivasi para pegawai untuk
bersaing dan terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya yang pada
akhirnya menghambat tugas pegawai tersebut dalam menghasilkan inovasi demi
kemajuan organisasi.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul Pengaruh Learning Organization Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Dan Pemadam Kebakaran
Kabupaten Luwu Timur.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh
learning organization terhadap kinerja pegawai pada kantor satuan polisi pamong
praja dan pemadam kebakaran kabupaten luwu timur ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh learning organization terhadap kinerja pegawai pada kantor
satuan polisi pamong praja dan pemadam kebakaran kabupaten luwu timur.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Yaitu untuk menambah wawasan dan untuk dapat mengetahui seberapa besar
pengaruh learning organization terhadap kinerja pegawai di sebuah
organisasi.
2. Bagi Perusahaan
4
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan membantu perusahaan untuk
menjadi bahan pertimbangan dalam memahami learning organization dan
meningkatkan kinerja pegawai bagi pihak Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Luwu Timur.
3. Bagi Akademis
Diharapkan dapat menjadi suatu referensi dan mengharumkan nama besar
serta meningkatkan kualitas Universitas Andi Djemma Palopo.
5
A. Penelitian Terdahulu
Purnamasari, (2019) telah melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh
Learning organization (Organisasi Pembelajaran), Kompetensi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Pada BNI Kantor Cabang Tebet. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Learning organization, Kompetensi dan Motivasi
berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja
karyawan ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan. Sedangkan hasil analisis
terpisah, menunjukkan masing-masing variabel bebas baik learning organization,
kompetensi maupun motivasi memberikan pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap variable terikat kinerja karyawan.
Priyatno, (2020) telah melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh
Kepemimpinan, Komunikasi dan learning organization Terhadap Kinerja
Pegawai Di Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 1). Kepemimpinan, komunikasi dan learning
organization secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara. 2). Kepemimpinan
berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara. 3). Komunikasi
berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara. 4). Learning
organization berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara.
Harimu et al, (2021) telah melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh
Knowledge Management dan Learning organization terhadap Kinerja Karyawan
PT. Hasjrat Abadi Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Knowledge
Management berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 2).
Learning organization berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
6
3. People
Subsistem ini adalah para stakeholder yang memiliki kepentingan dengan
organisasi, yang terdiri dari: karyawan, pelanggan, partner bisnis, supplier,
komunitas, dan manajemen/pimpinan.
4. Knowledge
Subsistem ini berfungsi mengelola pengetahuan/ilmu pengetahuan yang
dibutuhkan dan dihasilkan oleh organisasi, yang terdiri dari enam elemen,
antara lain: acquition (akuisisi), creation (kreasi), storage (penyimpanan),
analysis and data mining (analisa dan pengolahan data), transfer and
dissemination (transfer dan penyampaian), dan application and validation
(aplikasi dan validasi).
5. Technology
Subsistem teknologi berfungsi memberikan dukungan, dan sebagai alat dalam
mengintegrasikan jaringan teknologi dan informasi yang memungkinkan
terjadinya akses dan pertukaran informasi dan pembelajaran. Teknologi
dalam organisasi pembelajar digunakan untuk:
a. Mengelola ilmu pengetahuan yang dilakukan dengan teknologi berbasis
komputer dengan mengumpulkan, koding, menyimpan, dan mentransfer
informasi dalam organisasi dan dunia luar.
G. Kinerja Pegawai
Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam (Mangkunegara, 2013:67).
Kinerja dikaitkan dengan hasil tingkat karyawan dan organisasi. Kinerja menjadi
variabel yang menarik bagi para sarjana dan praktisi karena dampaknya pada hasil
yang mempengaruhi garis bawah organisasi (Pandey dikutip Fitrianda, 2013).
10
I. Dimensi Kinerja
Dimensi kinerja pegawai merupakan pengukuran berdasarkan perilaku yang
condong pada aspek kualitatif daripada kuantitatif yang terukur. Pengukuran
berdasarkan perilaku umumnya bersifat subyektif dimana diasumsikan karyawan
dapat menguraikan dengan tepat kinerja yang efektif untuk dirinya sendiri
maupun untuk rekan kerjanya. Kelemahan utama kriteria pengukuran ini adalah
rentan terhadap bias pengukuran karena kinerja diukur berdasarkan persepsi.
Menurut Hasibuan, (2017) adapun dimensi kinerja antara lain:
1. Kesetiaan, penilaian mengukur kesetiaan pegawai terhadap pegawai serta
jabatannya dalam organisasi.
2. Prestasi kerja, penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang
dapat dihasilkan pegawai tersebut dari uraian pekerjaannya.
11
J. Indikator Kinerja
Pengukuran kinerja diawali dengan penetapan indikator kinerja, dan format
pengukuran kinerja yang digunakan untuk mengidentifikasi indikator kinerja dan
nilai pencapaian sebagai dasar penilaian capaian kinerja kegiatan, program,
kebijaksanaan.
Adapun indikator kinerja menurut Mangkunegara, (2013) yaitu:
1. Kualitas Pekerjaan
12
Kualitas kerja adalah beberapa lama seorang karyawan mengerjakan apa yang
harusnya dikerjakan.
2. Komitmen Kerja
Merupakan suatu tingkat dimana pegawai mempunyai rasa tanggung jawab
kerja dengan instansi terkait.
3. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu adalah seberapa lama waktu yang digunakan seorang
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
K. Kerangka Pikir
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Luwu
Timur merupakan instansi pemerintah yang berperan dalam segala kegiatan yang
berhubungan dengan penegakan perda dan perkada, menyelenggarakan ketertiban
umum dan ketentraman, menyelenggarakan perlindungan masyarakat dan
melakukan pencegahan, pengendalian, penyelamatan, penanganan kebakaran serta
penyelamatan dalam kondisi berbahaya manusia. Pada Tahun 2016 Satuan Polisi
Pamong Praja berubah menjadi Dinas Satuan Polisi Pamong Praja & Damkar.
Organisasi pembelajar (Learning Organization) adalah proses yang
berkelanjutan didalam suatu organisasi yang menyediakan kelancaran
pembelajaran dan pengembangan individu untuk semua pegawai, dengan tetap
menjaga transformasi secara terus menerus dan pemberdayaan sumber daya
manusia. Adapun indikator pada variabel independen ini yakni learning
organization yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian
yaitu personal mastery (keahlian pribadi), building shared vision (visi bersama),
dan team learning (belajar tim) (Fitrianda, 2016).
Kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang karyawan yang
didasarkan pada kriteria tertentu baik secara kualitas maupun kuantitas yang
dicapai oleh seorang karyawan per satuan periode waktu dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab masing-masing yang telah diberikan
kepada karyawan di dalam suatu perusahaan. Adapun indikator pada variabel
dependen ini yaitu kualitas pekerjaan, komitmen kerja, serta ketetapan waktu
(Mangkunegara, 2013).
13
Learning Organization
Fitrianda, (2016)
1. Personal mastery (Keahlian Pribadi)
2. Building shared vision (Visi Bersama)
3. Team learning (Belajar Tim)
Kinerja Pegawai
Mangkunegara, (2013)
1. Kualitas Pekerjaan
2. Komitmen Kerja
3. Ketetapan Waktu
Rekomendasi
L. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah diduga bahwa learning organization
14
a. Data kualitatif, menurut Sugiyono, (2017) data kualitatif adalah data yang
berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar, dan
foto.
b. Data kuantitatif, menurut Sugiyono, (2017) data kuantitatif yaitu data
yang berupa bilangan atau angka-angka yang berhubungan dengan
penelitian, seperti jumlah pembelian dan umur responden.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari:
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui observasi atau pengamatan
secara langsung melalui wawancara dengan responden, yang berupa
jawaban atau hasil dari kuesioner yang disebarkan kepada pegawai Kantor
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Luwu
Timur, seperti: pekerjaan, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan
(Sugiyono, 2013).
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh penulis dengan mempelajari dan
menelaah serta mengumpulkan buku-buku referensi mengenai teori-teori
yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen perusahaan serta
dengan cara mencari banyak sumber dari media internet (Sugiyono, 2013).
sampling jenuh, yaitu menentukan jumlah sampel sama dengan jumlah populasi
yang ada. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 47 orang.
Berdasarkan skala tersebut, maka dapat dihitung interval dengan data sebagai
berikut:
Kategori :
a. 1,00 – 1,80 = Sangat tidak setuju (STS)
b. 1,81 – 2,60 = Tidak setuju (TS)
c. 2,61 – 3,40 = Cukup setuju (CS)
d. 3,41 – 4,20 = Setuju (S)
e. 4,21 – 5,00 = Sangat setuju (SS)
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini untuk mengetahui keadaan di mana seluruh faktor pengguna tidak
memiliki varian yang sama untuk pengamatan atas seluruh independen.
Heteroskedastisitas berarti penyabaran titik data populasi pada bidang
regresi tidak konstan. Gejala ini ditimbulkan dari perubahan situasi yang
tidak tergambarkan dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas pada
penelitian ini menggunakan uji Gleijser (Ghozali, 2014 dikutip
Winowoda, 2018).
Y = a + bX + c
Keterangan:
Y = Kinerja Pegawai
X = Learning Organitation
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
c = Eror
a. Uji T
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) signifikan berarti
pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan)
sekaligus digunakan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak
(Sugiyono, 2017).
Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai tabel
(dengan menggunakan df 5% atau Alpha 5%). Jika t hitung lebih kecil daripada t
tabel, artinya variabel independen (X) tidak berpengaruh terhadap nilai variabel
dependen (Y), begitu pula jika terjadi sebaliknya.
F. Defenisi Operasional
1. Learning organization atau organisasi pembelajaran merupakan organisasi
yang terus bergerak untuk meningkatkan daya kerja organisasi dengan terus
memperbaiki kemampuan organisasi atau individu pada organisasi agar dapat
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
2. Kinerja pegawai merupakan suatu hasil yang didapatkan seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya dengan kurun waktu tertentu dan demi
mewujudkan sasaran, tujuan visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui
perencanaan strategis suatu organisasi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. (2017b). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (26th ed.).
Alvabeta.
LAMPIRAN