1
Kenneth C. Laudon dan Jane C. Laudon, 2007, “ Sistem Informasi Mamanemen (Mengelola Perusahaan
Digital)”, (Jakarta: Salemba Empat, Edisi 10), hal. 48-49
Proses bisnis lainnya melewati banyak wilayah fungsional beerbeda dan
membutuhkan koordinasi antar departemen. Walaupun awalnya tampak sebagai
sebuah proses yang sederhana, memenuhi sebuah pesanan ternyata merupakan
serangkaian proses bisnis yang sangat rumit yang membutuhkan koordinasi yang
sangat kuat dari kelompok-kelompok fungsional utama pada sebuah perusahaan.
Lebih jauh lagi, untuk melakukan seluruh langkah proses pemenuhan pesanan ini
dengan efesien, dibutuhkan sejumlah besar informasi. Informasi yang dibutuhkan
harus mengalir dengan cepat di dalam perusahaan dengan rekan bisnis, seperti
perusahaan pengiriman, dan dengan pelanggan. Sistem informasi dapat membuat
semua ini mungkin.
B. Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis
Dua cara sistem informasi dapat meningkatkan proses bisnis, yaitu: meningkatkan
efesiensi proses yang telah ada dan memungkinkan keseluruhan proses baru yang
memungkinkan merubah bisnis. Sistem informasi mengoptimatiskan banyak tahap
pada proses bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti, pengecekan
kredit klien, serta pengiriman pesanan. Namun saat ini, tekhnologi informasi dapat
melakukan banyak lagi. Tehnologi baru dapt mengubah arus informasi. Dengan kata
lain, informasi dapat memungkinkan secara keseluruhan proses bisnis yang baru.
Informasi bahkan dapat merubah cara bekerja bisnis dan mendorong model bisnis
yang sepenuhnya baru berdasarkan model bisnis yang tidak dapat dibayangkan tanpa
teknologi informsi.2
Dengan menganalisa suatu proses bisnis pada perusahaan maka dapat mencapai
pengertian yang sangat jelas mengenai bagaimana sebenarnya sutu bisnis itu berjalan.
Sebagai contoh, dengan menganalisa proses pelayyanan pelanggan, maka dapat
memepelajari waktu yang dibutuhkan untuk menjawab permintaan pelanggan dan
layanan, berupa banyak tahap yang dilibatkan. Berupa analisis proses produksi bisnis.
2
Kenneth C. Laudon dan Jane C. Laudon, 2007, “ Sistem Informasi Mamanemen (Mengelola Perusahaan
Digital)”, (Jakarta: Salemba Empat, Edisi 10), hal. 50
2.3 Sistem Untuk Kolaborasi dan Kerja Tim
A. Apa Itu Kolaborasi
Kolaborasi merupakan sebuah kerjasama dengan orang lain untuk mencapai suatu
tujuan bersama secara eksplisit. Kolaborasi fokus terhadap penyelesaian tugas atau
misi yang biasanya terjadi di dalam sebuah bisnis atau organisasi dan di antara
pelaku bisnis. Kolaborasi bisa antara satu pihak dengan pihak lain atau banyak
pihak dengan banyak pihak lainnya.
Seorang karyawan dapat berkolaborasi dalam sebuah kelompok yang informal
yang bukan merupakan bagian yang formal dari sebuah struktur organisasi
perusahaan bisnis, atau mereka dapat diorganisasikan ke dalam sebuah tim formal.
Tim memiliki misi khusus yang ditugaskan oleh seseorang dalam bisnis tersebut
kepada mereka. Anggota tim perlu berkolaborasi unntuk menyelesaikan tugas-
tusgas khusus dan secara kolektif mencapai misi dari tim.
Kolaborasi dan kerja tim bisa menjadi sangat penting saat ini dibandingkan
sebelumnya dengan berbagai alasan:
1. Perubahan sifat pekerjaan. Contohnya perubahan dari sifat pekerjaan telah
berubah dari pabrik manufaktur dan pekerjaan perkantoran pra-komputer di
mana setiapa tahapan dalam proses produksi terjadi secara independen antara
satu dengan lainnya dan dikoordinasikan oleh seorang pengawas.untuk saat
ini, sustu pekerjaan lebih mebutuhkan koordinasidan interaksi yang lebih
baik antara masing-masing pihak yang terlibat di dalam mengahasilkan
sebuah produk atau lainnya.
2. Pertumbuhan pekerjaan profesionalitas. Pekerjaan yang interaksi merupakan
pekerjaan profesional di sektor jasa yang membutuhkan koordinasi dan
kolaborasi yang erat. Pekerjaan profesional memerlukan pendidikan yang
tinggi dan pembagian informasi serta pendapat dalam menyelesaikan sebuah
pekerjaan.
3. Perubahan organisasi dalam perusahaan. Sebagian industri yang lama, para
manajer akan melakukan pengorganisasian pekerjaan berdasarkan hierarki.
Perintah turun dari sustu hierarki dan tanggapan harus beregerak kembali ke
atas hierarki. Saat ini, pekerja di organisasikan ke dalam kelompok dan tim,
dan para anggota di dalam tim diharapkan untuk mengembangkan metode
masing-masing dalam menyelesaikan tugas.
4. Perubahan ruang lingkup perusahaan, pekerjaan di dalam sebuah perusahaan
telah dari satu lokasi menjadi beberapa lokasi kantor atau pabrik. Dengan
kehadiran globalisasi saat ini, maka kebutuhan akan koordinasi yang erat
antara desain, produksi dan pemasaran akan menjadi sangat penting dan
dalam suatu skala yang baru.
5. Perubahan budaya kerja bisnis. Sebagaian besar penelitian tentang kolaborasi
berpendapat bahwa tim kerja dengan latar belakang yang berbeda akan
menghasilkan sebuah hasil yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan
dengan individu yang bekerja sendiri.3
B. Manfaat Bisnis Dari Kolaborasi dan Kerja Tim
Bersumber dari berbagai artikel para pelaku bisnis dan komunikasi akademik
meyakini bahwa semakin kolaboratif suatu organisasi bisnis, semakin sukses bisnis
tersebut dan kolaboratif antarpersahaan menjadi semakin penting dibandingkan
dulu. Manfaat dari kolaborasi begitu signifikan, berikut manfaat yang sudah
diidentifikasi.4
3
Natalie Amelia Putri, 2020, “ Sistem Informasi Manajemen Bisnis Elektronik Global Dan Kolaborasi”, (Jakarta:
Universitas Mercu Buana)
4
Risca Fitri Ayuni, “SIM Global E-Bussiness & Kolaborasi”, (https://pdfcoffee.com/makalah-sim-global-e-
business-amp-kolaborasi-pdf-free.html) Diakses pada 27 September 2021, Pukul 19:32 WIB
Layanan pelanggan Orang yang bekerja berama-sama
menggunakan perangkat kolaborasi dan
jejaring sosial dapat menyelsaikan
masalah dan keluhan pelanggan lebih
cepat dan efektif daripada mereka yang
bekerja secra terisolasi
Kinerja keuangan Perusahaan yang kolaboratif memiliki
penjualan, pertumbuhan dan kinerja
keuangan yang lebih unggul.