Petunjuk Mengerjakan:
1. Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal
2. Tulislah identitas diri di lembar jawaban
3. Bacalah Soal dengan Teliti
4. Jawaban jelas dan terbaca sesuai dengan pertanyaannya
5. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal adalah 90 menit.
Soal:
3. Menurut sodara bisa tidak kita mengambil suatu permasalahan hukum langsung dari sumber
hukum ?
5. Apa yang sodara lakukan jika menemukan permasalahan hukum Islam yang tidak ada
Selamat Mengerjakan
Diverifikasi oleh: Dibuat oleh:
Dekan Hukum Ketua Program Studi Hukum Dosen Pengampu,
(H. Ari Gunardi, M.Pd) (Rifda Cita Zulfiah, M.Pd) (Asep Hilmi, M.H)
COVER
LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2020/2021
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PRIMAGRHA
Petunjuk:
1. Mahasiswa wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover lembar jawaban
2. Mahasiswa wajib mengisi dan menandatangani cover lembar jawaban
3. Jawaban dikerjakan diketik atau tulis tangan sesuai intruksi dosen
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover lembar jawaban
5. Jawaban berbentuk PDF.
Jawaban UTS
3. Menurut saya kita bisa mengambil suatu permasalahan hukum langsung dari sumber hukum tapi
harus dibarengi dengan narasumber dari beberapa para ahli di bidang permasalahan hukum
tersebut, agar kita tidak keluar dari jalur dasar hukum yang sedang kita kaji.
4. Menurut saya tidak semua orang dapat melakukan ijtihad, karena berijtihad dibutuhkan
pengetahuan yang meluas, bukan hanya dalam ilmu fiqh, tp juga dibutuhkan ilmu-ilmu lain yang
menunjang seperti ushul fiqh, tafsir qur'an tafsir hadist, nahwu, shorrof dll.Tanggung jawab
seorang mujtahid besar rosulullah pernah bersabda yang artinya " apabila seorang hakim
melakukan sebuah penelitian, apabila benar maka dia mendapat dua pahala, tapi apabila salah
maka ia mendapatkan satu pahala ( setidaknya ia sudah berusaha)." dan ia juga harus menyertakan
dalil2 yang di anggap kuat, agar tidak di ragukan dan dapat dikuatkan keshohihannya.
5. Menurut saya jika menemukan permasalahan hukum Islam yang tidak ada dalam sumber hukum
Islam dan pendapat para ulama, kita harus mencari jawaban yang mirip atau hampir serupa dengan
permasalahan yang sedang kita kaji tersebut dari buku-buku atau kitab-kitab hukum islam yang
diterbitkan oleh para ulama, karena jaman selalu berubah-ubah baik dari segi sosial, ilmu maupun
teknologi. Jadi kita harus menyamakan persepsi hukum yang sudah ada.