Anda di halaman 1dari 18

MEDIA KOMUNIKASI

“LABORATORIUM BAHASA”

Disusun Oleh :

Nama : Isnaini Marita

NIM : PO.71.25.1.21.079

Kelas : II B

Kelompok : 9

Dosen Pengampuh :

Masayu Nurhayati, SPd, M.Pd

drg. Saluna Deynilisa, M.Pd

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

JURUSAN D-III KESEHATAN GIGI

TAHUN AJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya. Makalah ini saya susun dengan tujuan supaya bermanfaat bagi
Masyarakat khususnya bagi teman-teman untuk menambah wawasan serta pengetahuan
mengenai “Laboratorium Bahasa”. Dalam makalah ini saya membahas tentang materi-
materi yang berhubungan dengan “Laboratorium Bahasa”, serta dalam makalah ini saya
buat dengan menggunakan Bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh para
pembaca ataupun teman-teman.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Palembang, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

Latar Belakang……….........................................................................................................1
Landasan Teori…….............................................................................................................2

Kesimpulan….......................................................................................................................9

Daftar Pustaka……….........................................................................................................10

Evaluasi……………………………………………………………………………………11

ii
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Laboratorium memainkan peranan penting didalam proses belajar mengajar


bahasa asing. Pertama , laboratorium bahasa menawarkan pembelajaran bahasa dengan
beberapa kemungkinan keuntungan seperti mendengar, menulis, berbicara dan mencontoh
model ujaran penutur asli (menurut Fatmawati and shaw)

Alasan lain keuntungan laboratorium bahasa adalah, belajar bahasa asing sangat
penting bagi pembelajar untuk tidak hanya memahami bahasa secara mental tapi
pembelajar juga dapat praktek terutama di kelas besar dimana sulit bagi seorang guru
memberi tiap pembelajar praktek secara memadai dan mengontrol akurasinya. Keberadaan
laboratorium bahasa akan sangat membantu karena ketersediaan fasilitas bagi fasilitas bagi
praktik individual, model yang akurat dan koreksi kesalahan (menurut Hocking)

Setelah mengetahui banyak manfaat dari laboratorium bahasa, beberapa pakar


pengajaran kemudian mengajukan pertanyaan apakah keberadaan laboratorium bahasa di
SMA sungguh dapat memperbaiki kemempuan berbahasa para siswa. Untuk menjawab
keingintahuan ini, beberapa penelitian telah dilakukan. Satu di antarannya dilakukan oleh
kurniawan (1999) yang mengnvestigasi pemanfaatan beberapa laboratorium bahasa di
beberapa SMA

Berdasarkan info yang peneliti terimah lab bahasa tersebut digunakan oleh para guru
bahasa Arab dan Inggris untuk mengajar menyimak tetapi dalam pelaksanaanya pastilah
ada kendala di sana-sini yang dihadapi oleh guru maupun pimpinan laboratorium bahasa.
Berdasarkan asumsi awal ini maka penulis tertarik untuk mencari tahu masalah-masalah
yang dihadapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mencari tahu problematika yang dihadapi oleh pimpinan dalam mengelola laboratorium
bahasa.

2. Mencari masalah-masalah yang dihadapi guru atau dosen dalam menggunakan


laboratorium bahasa.

1
LANDASAN TEORI

a. Pengelolaan Laboratorium Bahasa

1. Optimasi pemanfaatan laboratorium Optimasi ruangan adalah suatu usaha untuk


mengoptimasikan pemakaian ruangan sehingga laboratorium tersebut secara optimal
memberikan faedah dan penunjang pencapaian tujuan ruangan. Karakteristik ruangan yang
dikelola dengan baik (menurut Sudarwan Danim) :

a) Efektif

b) Efisien

c) Sehat dan aman

d) Peralatan / fasilitas selalu siap pakai dan aman

e) Seluruh aktivitas laboratorium mudah di control

f) Memenuhi kebutuhan psikologis.

2. Tata letak peralatan laboratorium Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha
pengaturan penempatan peralatan di laboratorium, sehingga laboratorium tersebut
berwujud dan memenuhi persyaratan untuk beroperasi. Tujuan tata letak laboratorium
(menurut Sudarwan Danim) :

a) Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi


tanggung jawabnya.

b) Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna / pekerja / operator.

c) Memaksimalkan / mempermudah penggunaan peralatan.

d) Mempermudah pengawasan.

3. Administrasi fasilitas (inventaris) di laboratorium Inventaris adalah suatu kegiatan dan


usaha untuk menyediakan rekaman tentang keadaan semua fasilitas, barang-barang yang
dimiliki sekolah.

2
Bagi sekolah yang mempunyai beberapa laboratorium sangat penting untuk mendata
fasilitas /menginventaris alat dan bahan laboratorium untuk kegiatan pembelajaran siswa.
Ada beberapa laboratorium di suatu sekolah yaitu, laboratorium IPA yang terdiri dari
laboratorium kimia, fisika dan biologi, laboratorium komputer dan laboratorium bahasa.
Belajar bahasa asing di sekolah dapat dilakukan melalui beberapa cara. Berdasarkan sudut
pandang tempat belajar dapat dibagi menjadi 3 cara penyampaian. Pelajaran secara
konvensional dilakukan di dalam ruangan kelas. Sesekali penyampaian juga dapat
dilakukan di alam terbuka di luar kelas (menurut Sudarwan Danim).

Secara modern kegiatan belajar mengajar bahasa asing dilakukan di suatu ruangan yang
disebut laboratorium bahasa. Ada perbedaan dari 3 hal diatas yakni :

a) Pelajaran di dalam kelas. Guru menyampaikan materi kepada semua siswa secara satu
arah. Bertanya kepada semua siswa atau secara satu persatu. Guru dituntut bergerak secara
aktif menjangkau seluruh penjuru kelas agar dapat lebih memperhatikan setiap siswa.

b) Di alam Terbuka. Komunikasi guru dengan siswa dilakukan seperti penyampaian dalam
ruangan. Tetapi materi diharapkan dapat disampaikan secara lebih interaktif dan
menyenangkan. Kelemahan pembelajaran dengan metode ini dikarenakan
ketergantungannya terhadap cuaca dan kondisi lingkungan luar kelas tersebut.

c) Ruangan Laboratorium Bahasa.Jika peralatan laboratorium bahasa didesain secara


maksimal maka peningkatan kemampuan siswa dalam berbahasa asing dapat terjadi secara
signifikan. Simulasi berbagai cara berkomunikasi dapat dilakukan.

Pembelajaran bahasa asing melalui laboratorium bahasa dibagi menjadi 3 fungsi


dasar yaitu, percakapan (conversation), mendengarkan (listening) dan fungsi manajemen
instruktur dalam mengatur kegiatan belajar mengajar. Agar tercapai tingkat sangat mahir
maka suatu perangkat laboratorium bahasa yang sangat lengkap mempunyai lebih dari 50
fasilitas dan fungsi lab bahasa sebagai sarana pembelajaran (menurut Moleong, Laxi J).

Fungsi laboratorium bahasa sebagai sarana pembelajaran yang umum digunakan di


antaranya adalah sebagai berikut:

3
1) Listening.

Siswa mendengarkan melalui bantuan perangkat elektronik yang tersedia.

(a) Listening all. Semua siswa dapat langsung diarahkan untuk mendengarkan materi
pelajaran yang diberikan oleh guru pada salah satu Channel.

(b) Individu. Siswa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok secara acak maupun tetap
(tergantung desain laboratorium bahasa) kemudian setiap kelompok dapat diarahkan untuk
mendengarkan maksimal 3 materi yang berbeda pada setiap Channel.

c) Student select. Siswa dapat memilih sendiri materi pelajaran yang ingin didengarkan
dari 3 Channel yang tersedia melalui panel siswa (tombol A, B atau C).

2) Conversation/ Speaking

Siswa melakukan berbagai jenis percakapan.

(a) Pair Row dan Pair Coloumn. Siswa secara berpasangan bercakap-cakap. Percakapan
dapat dilakukan dengan teman semeja atau teman di belakang/depan meja.

(b) fix Group. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Yang ada desain
laboratorium bahasa yang mengkelompokkan menjadi 2 kelompok saja ada yang lebih.
Intinya percakapan siswa dilakukan secara berkelompok.

(c) Random Group. Anggota tiap kelompok dipilih secara acak melalui fungsi ini maka
instruktur dapat lebih mudah membagi siswa berdasarkan tingkat kepandaian dan
memindahkan keanggotaan kelompok setiap saat.

(d) Intercom. Siswa dapat melakukan panggilan untuk percakapan dengan guru, kelompok
siswa demikian pula sebaliknya.

(e) Text to Speech. Guru dapat menuliskan text dalam bahasa Inggris untuk secara
otomatis diucapkan dalam bahasa Inggris oleh Komputer. Pengucapan text dapat diatur
kecepatan dan jenis suaranya.

4
(f) Multimedia control. Perangkat lunak juga menyediakan kendali khusus untuk
operasional file-file audio/video yang dapat digunakan untuk memberikan pelajaran khusus
berbasis multimedia.

(g) Audio Record. Guru dapat merekam suara dalam bentuk filefile audio untuk keperluan
soal, pengumuman atau hal-hal lain yang membutuhkan file audio.

(h) Audio Control. Guru dapat mengatur materi pelajaran atau suara apa yang masuk
melalui empat canel suara yang ada.

(i) Database. Setiap kelas yang akan menggunakan Laboratorium bahasa harus diisikan
data base-nya terlebih dahulu dalam computer. Dimulai dari Nama Kelas, tahun ajaran dan
semester yang berlaku, nama siswa beserta nama panggilannya, nomor induk serta nomor
meja yang di tempati oleh siswa sebagai identitasnya. Jadi setiap kelas akan memiliki data
base-nya sendiri-sendiri.

(j) Monitoring. Instruktur menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan siswa.

Dalam konteks pendidikan di sekolah laboratorium mempunyai fungsi sebagai


tempat proses pembelajaran dengan metode pratikum yang dapat memberikan pengalaman
belajar pada siswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai
gejala secara langsung. Kegiatan laboratorium/pratikum akan memberikan peran yang
sangat besar terutama dalam (menurut Moleong, Laxi J) :

1. Pemahaman konsep

2. Verifikasi kebenaran konsep

3. Menumbuhkan keterampilan proses serta afektif siswa

4. Menumbuhkan rasa suka dan motivasi terhadap pelajaran yang dipelajari.

5. Melatih kemampuan psikomotor

5
b. Upaya Pendukung dan Penghambat Terlaksanannya Laboratorium Bahasa

Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Hasil observasi peneliti menemukan


beberapa faktor pendukung pemanfaatan laboratorium bahasa dalam pembelajaran tematik
terpadu, diantaranya adalah sebagai berikut (menurut Syafaruddin) :

1. Ketersediaan fasilitas sekolah berupa laboratorium bahasa.

2. Ketersediaan CD pembelajaran yang beragam, berisi pembelajaran tematik, beberapa


muatan pembelajaran, cerita rakyat, film anak dan lagu-lagu anak.

3. Ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran di laboratorium bahasa yang tinggi.

4. Kemampuan guru dalam mengoperasikan perangkat laboratorium bahasa.

Peneliti juga mencatat beberapa faktor penghambat pemanfaatan laboratorium bahasa


dalam pembelajaran tematik terpadu tersebut, diantaranya sebagai berikut (menurut
Syafaruddin) :

1. Terdapat beberapa guru yang belum menguasai dalam mengoperasikan perangkat di


laboratorium bahasa karena kurangnya pelatihan.

2. Belum ada jadwal pemanfaatan laboratorium bahasa.

3. Belum ada perawatan perangkat laboratorium bahasa yang dilakukan sekolah secara
berkala sehingga beberapa perangkat terkadang mengalami kerusakan.

6
c. Apa yang dilakukan ketika di laboratorium bahasa

Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-


kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium biasanya dibedakan menurut disiplin
ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium komputer, dan laboratorium
bahasa. laboratorium bahasa adalah ruangan yang dilengkapi dengan alat-alat keperluan
pengajaran bahasa berupa meja lab, headset, proyektor, dan peralatan pendukung lainnya
(menurut Malayu SP Hasibuan).

Di dunia sekolah, laboratorium merupakan salah satu fasilitas sekolah yang harus ada.
Dalam kegiatan belajar, laboratorium sekolah lebih berperan untuk mendukung kegiatan
belajar siswa, Contohnya laboratorium bahasa. Di laboratorium bahasa terdapat sejumlah
alat-alat serta sarana untuk bahan belajar siswa. dan fungsi laboratorium tersebut yaitu
untuk memudahkan siswa dalam menyerap pelajaran. Umumnya di laboratorium bahasa
terdapat berbagai jenis peralatan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan para
siswa dalam berbahasa asing. Melalui laboratorium bahasa, diharapkan para siswa akan
terbantu dalam meningkatkan kemampuannya berbahasa asing (menurut Malayu SP
Hasibuan).

Secara umum, peralatan dalam laboratorium bahasa dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut.

1. Peralatan elektronik. perangkat ini berperan penting untuk meningkatkan kemampuan


para siswa dalam pelajaran bahasa asing.

2. Furnitur dan aksesori ruangan. Peralatan ini berfungsi untuk memberikan rasa nyaman
bagi para siswa ketika belajar di dalam ruangan laboratorium.

3. Perangkat multimedia. Salah satu yang penting dalam laboratorium bahasa.

Peralatan multimedia bisa digunakan oleh siswa ketika kegiatan belajar bahasa asing
sedang berlangsung. sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing bagi
para siswa. Para guru biasanya akan melakukan kegiatan belajar mengajar yang
menyenangkan agar kemampuan para siswa dalam berbahasa asing semakin lancar.

laboratorium bahasa biasanya terdapat sebuah proyektor yang akan digunakan untuk
memutar video percakapan berbahasa asing.

7
Para siswa yang memperhatikan tayangan berbahasa asing dan melakukan pengamatan
akan diminta membuat laporan tentang tayangan tersebut (menurut Malayu SP Hasibuan).

Kegiatan meningkatkan kemampuan bahasa akan semakin nyaman dilakukan bila


diadakan di laboratorium bahasa. Tidak bisa dipungkiri adanya fasilitas laboratorium dapat
meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak didik di sekolah. Pihak sekolah sudah
sepatutnya memiliki fasilitas laboratorium bahasa tersebut. Sebab melalui kegiatan
laboratorium, para siswa bisa meningkatkan kemampuan dalam berbahasa asing (menurut
Malayu SP Hasibuan).

8
KESIMPULAN

Laboratorium memainkan peranan penting didalam proses belajar mengajar bahasa


asing. Pertama , laboratorium bahasa menawarkan pembelajaran bahasa dengan beberapa
kemungkinan keuntungan seperti mendengar, menulis, berbicara dan mencontoh model
ujaran penutur asli (menurut Fatmawati and shaw)

Alasan lain keuntungan laboratorium bahasa adalah, belajar bahasa asing sangat
penting bagi pembelajar untuk tidak hanya memahami bahasa secara mental tapi
pembelajar juga dapat praktek terutama di kelas besar dimana sulit bagi seorang guru
memberi tiap pembelajar praktek secara memadai dan mengontrol akurasinya. Keberadaan
laboratorium bahasa akan sangat membantu karena ketersediaan fasilitas bagi fasilitas bagi
praktik individual, model yang akurat dan koreksi kesalahan (menurut Hocking)

Dalam konteks pendidikan di sekolah laboratorium mempunyai fungsi sebagai tempat


proses pembelajaran dengan metode pratikum yang dapat memberikan pengalaman belajar
pada siswa untuk berinteraksi dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai gejala
secara langsung. Kegiatan laboratorium/pratikum akan memberikan peran yang sangat
besar terutama dalam (menurut Moleong, Laxi J):

1. Pemahaman konsep

2. Verifikasi kebenaran konsep

3. Menumbuhkan keterampilan proses serta afektif siswa

4. Menumbuhkan rasa suka dan motivasi terhadap pelajaran yang dipelajari.

5. Melatih kemampuan psikomotor

9
DAFTAR PUSTAKA

Malayu SP Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta:


PT. Bumi Aksara. Diakses tahun 2012.
Sudarwan Danim. Media Komunikasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta. Diakses
tahun 2008
Setya pranata, S. Laboratorium Bahasa Sebagai Media Pengajaran. Diakses tahun 2003
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta. Diakses
tahun 2008.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Diakses tahun 2008
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi VI,
Yogyakarta: Rineka Cipta. Diakses tahun 2002
Hersey and Blancard, Management of Organizational Behavior, New Jersey: Englewood
Cliffs. Diakses tahun 1998
Moleong, Laxi J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya. Diakses
tahun 2000
Muhammad, Suwarsono, Manajemen Strategik; Konsep dan Kasus. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN. Diakses tahun 2002
Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan; Konsep, Strategi, dan Aplikasi,
Jakarta: Grasindo. Diakses tahun 2002

10
EVALUASI

1. Kegiatan guru dalam: melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topic/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam: belajar
dari aneka sumber; menggunakan seragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain; memfasilitasi terjadinya interaksi antar-peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; melibatkan peserta
didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik
melakukan percobaan dilaboratorium, studio, atau lapangan disebut kegiatan...

a. Elaborasi

b. Eksplorasi

c. Konfirmasi

d. Browsing

e. Contextual teaching learning

2. Menerapkan suatu prinsip (applying a principle), membat model (model building),


mengevaluasi (evaluating), merencanakan (planning), memperhitungkan 4 meramalkan
kemungkinan (extrapolating), meramalkan (predicting), menduga 4 mengemukan
pendapat mengambil kesimpulan (inferring) temasuk klasifikasi kata kerja operasional
Sesuai dengan tingkat Berpikir.

a. Berhubungan dengan mencari keterangan (dealing with retrieval).

b. Memproses (processing)

c. Menerapkan dan Mengevaluasi

d. Perilaku yang kreatif

e. Perilaku-perilaku kompleks, masuk akal, dan bisa mengambil /pertimbangan /keputusan


(complex, logical, judgmental behaviors

11
3. “Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

kalimat tersebut adalah….

a. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional

b. Fungsi pendidikan nasional

c. Tujuan pendidikan nasional

d. Sasaran pendidikan nasional

e. Arah kebijakan pembangunan nasional

4. Segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik...
a. Media pembelajaran

b. Evaluasi pembelajaran

c. Metode pembelajaran

d. Model pembelajaran

e. Model grafik

5. Untuk membantu siswa menguasai kemampuan menggambar berbagai bangun datar,


guru menggunakan poster berbagai gambar bangun datar dalam kegiatan pembelajaran.
Pemilihan media tersebut didasarkan pada kesesuaian dengan .....

a. Karakteristik media

b. Tujuan pembelajaran

12
c. Karakteristik siswa

d. Situasi dan kondisi kelas

e. Fungsi pembelanjaran

13
Pertanyaan :

Dari : Indah Dwi Safitri

Nim : PO7125121056

Kelas : II B

Tadi sudah dijelaskan tentang pengelolaan laboratorium bahasa, lalu apa tujuan dari tata
letak laboratorium (menurut Sudarwan Danim) ?

Jawaban :

a) Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi


tanggung jawabnya.

b) Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna / pekerja / operator.

c) Memaksimalkan / mempermudah penggunaan peralatan.

d) Mempermudah pengawasan.

14

Anda mungkin juga menyukai