Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS TRISAKTI

FAKULTAS KEDOKTERAN
GIGI
JAKARTA
2022
Kajian Materi Modul 8
Restorasi Kelas I

FADHIL MAR’IE MUHAMMAD


041051910033
KBK 17

Pembimbing: Dr. drg. Jeddy, Sp. KGA

UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS KEDOKTERAN
GIGI
JAKARTA
2022
Karies

Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih menjadi perhatian khusus, salah satunya
yaitu penyakit gigi dan mulut yang menjadi urutan tertinggi dalam kesehatan gigi dan mulut yaitu karies
gigi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, menunjukkan bahwa prevalensi
masalah kesehatan gigi dan mulut adalah 25,9% dan 68,9% tidak dilakukan perawatan, karena kurangnya
ketersedian tenaga medis gigi sehingga hanya 8,1% kemampuan dan keterjangkauan untuk mendapat
pelayanan kesehatan gigi. Penelitian yang telah dilakukan oleh Azizi menunjukkan bahwa prevalensi
karies pada anak usia 4–5 tahun prasekolah masih tinggi 76% dan 24% lainya bebas dari karies. 1

Kidd & Bechal, (2012) mengemukakan terdapat 4 faktor penyebab terjadinya karies yaitu:
mikroorganisme (bakteri), substrat (karbohidrat), host (permukaan gigi) dan waktu. Spesies bakteri yang
diidentifikasikan sebagai bakteri dalam perkembangan karies termasuk Streptokokus sp. terutama S.
mutan (khususnya pada karies akar) dan Lactobacilli sp. 2 (Haesman, 2006). Streptococcus mutans dan
Lactobacilus sp. merupakan bakteri yang bersifat kariogenik (Kidd & Bechal, 2012). 3 Karies merupakan
penyakit microbial dari jaringan gigi yang mengalami pengapuran yang ditandai dengan ternjadinya
demineralisasi jaringan inorganic dan kerusakan jaringan organik pada gigi. 4

Klasifikasi karies menurut G.V. Black

1. Kelas I : Kavitas pada pit dan fissure


2. Kelas II : Kavitas pada permukaan proksimal gigi posterior
3. Kelas III : Kavitas pada proksimal gigi anterior tetapi belum mengenai tepi insisal
4. Kelas IV : Kavitas pada proksimal gigi anterior mengenai tepi insisal
5. Kelas V : Kavitas mengenai 1/3 gingival permukaan bukal atau lingual
6. Kelas VI : Kavitas mengenai ujung cusp gigi posterior dan ujung edge insisal incisive
Gambar 1. Klasifikasi karies menurut G.V Black

Indikasi restorasi kelas I pada gigi sulung5:

1. Karies pada bagian pit dan fissure gigi posterior


2. Karies dengan kedalaman mencapai email, dentin terbatas, atau dentin dalam
3. Gigi dengan kelainan lesi periapikal yang luas.
4. Gigi sulung yang belum mengalami kegoyangan dan belum saat tanggal.

Kontraindikasi restorasi kelas I pada gigi sulung 5:

1. Karies pada bagian oklusal yang meluas ke daerah proksimal


2. Karies pada bagian oklusal yang melibatkan pulpa
3. Gigi yang goyang derajat 3-4.
4. Gigi sulung dengan kelainan pertumbuhan seperti dentiongenesis dan amelogenesis.
5. Pasien dengan kasus bruxism berat.

Alat

- Alat standar.
- Brush
- Microbrush
- Glass plate
- Cotton pellet, cotton roll
- Bur metal bulat.
- Bur diamond bulat dan fissure.
- Spatula dan paper pad.
- Plastic filling instrument.
- Light cure.
- Articulating paper.
- Bur finishing dan polising.
Bahan

 Komposit
- Etsa
- Bonding
- Komposit
 GIC
- Dentin conditioner
- GIC tipe II atau GIC tipe IX
- Vaseline/ cocoa butter
 Compomer
- Non Rinsing Conditioner (NRC)
- Bonding (Prime & Bond NT)
- Compomer

Penatalaksanaan Restorasi Kelas I

Persiapan sebelum perawatan

- Persiapan alat dan bahan


- Persiapan pasien:
o melepas sepatu, memaikai polibib, dan duduk di dental unit dengan posisi semi
supine
o operator melakukan pendekatan dengan pasien aga pasien merasa nyaman
o lakukan management behavior seperti; Tell-Show-Do5, distraksi6, atau modelling
- Persiapan Operator
 Urutan pemakaian APD level 3 menurut PDGI6:
o Scrub
o Cuci tangan 6 langkah WHO
o Head cover
o Masker bedah
o Gloves pertama
o Coverall/hazmat
o Gloves luar
o Goggles/ face shield
o Shoe cover
- Pemeriksaan plak dan membersihkan permukaan gigi dengan brush dan pumice
- Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll pada bagian bukal/labial dan lingual

Penatalaksanaan restorasi dengan Komposit7

1. Lakukan opening kavitas menggunkakan round bur untuk akses pembuangan karies
2. Buang jaringan karies menggunakan ekskavator atau metal round bur kemudian bersihkan dan
keringkan
3. Isolasi Kembali gigi menggunakan cotton roll pada bagian bukal/labial dan lingual
4. Pemilihan warna komposit sesuai dengan warna gigi asli
5. Gigi di etsa selama 15-20 detik kemudian bilas hingga bersih dan keringkan, email akan terlihan lebih
buram
6. Aplikasikan bonding agent menggunakan microbrush kemudian semprotkan udara selama 5 detik dan
polimerisasi selama 10 detik
7. Aplikasikan bahan komposit dengan Teknik incremental layer by layer, dengan ketebalan tiap lapis
maksimal 2mm dan polimerisasi selama 15-2o detik
8. Cek oklusi menggunakan articulating paper
9. Buang bagian yang berlebihan menggunakan super fine diamond bur kemudian poles menggunakan
enhance bur

Penatalaksanaan restorasi dengan GIC

1. Lakukan opening kavitas menggunkakan round bur untuk akses pembuangan karies
2. Buang jaringan karies menggunakan ekskavator atau metal round bur kemudian bersihkan dan
keringkan
3. Isolasi gigi menggunakan cotton roll
4. Aplikasikan dentin conditioner untuk menghilangkan smear layer kemudian bilas dan keringkan
5. Aduk bubuk dan cairan GIC di atas glass plate yang telah dilapisi paperpad dengan perbandingan
mengikuti petunjuk pabrik dengan Gerakan melipat
6. Setelah bahan homogen dan konsistensi GIC dempul, ambil bahan menggunakan plastic filling plastic
dan mesukkan ke dalam kavitas mengikuti anatomi gigi asli
7. Cek oklusi dan artikulasi
8. Jika ada bagian yang berlebih maka buang menggunakan super fine bur
9. Lindungi restorasi menggunakan varnish atau cocoa butter agar tidak terkontaminasi saliva
10. Lakukan pemolesan dengan Arkansas bur setelah 24 jam

Penatalaksanaan restorasi dengan Kompomer

1. Lakukan opening kavitas menggunkakan round bur untuk akses pembuangan karies
2. Buang jaringan karies menggunakan ekskavator atau metal round bur kemudian bersihkan dan
keringkan
2. Gigi yang telah dipreparasi dikeringkan
3. Mengaplikasikan NRC selama 20 detik dan keringkan dengan menggunakan semprotan udara
4. Mengaplikasikan Prime & Bond NT selama 20 detik, keringkan dengan semprotan udara selama 5
detik hingga permukaan kavitas terlihat mengkilap dan lakukan penyinaran selama 10 detik
5. Mengaplikasikan bahan compomer selapis demi selapis dan setiap lapisan disinar. Setelah seluruh
kavitas sudah terisi penuh, lepaskan matriks dan dilakukan penyinaran pada permukaan labial dan
palatal masing-masing 20 menit.
6. Tumpatan dirapikan menggunakan flame shaped finishing bur
7. Polishing dan finishing
DAFTAR PUSTAKA

11. Azizi, Zafer. The Prevalence of Dental Caries in Primary Dentition in 4- to 5-Year-Old Preschool
Children in Northern Palestine. Hindawi Publishing Corporation International Journal of Dentistry
Volume 2014. Article ID 839419.
12. Heymann, Harald.O. (2011). Sturdevant’s Art and Science of Operative Dentistry. (6th.ed.). New
York: Mosby Elsevier. hlm: 41–42, 222–223, 259, 272
13. Kidd, Edwina A.M, Sally Joyston-Bechal, 2012. Dasar-dasar Karies Penyakit dan
Penanggulangannya, Jakarta, EGC, h. 145-52.
14. Cameron A, Widmer R, Hall R. Handbook of pediatric dentistry. 4th ed. Edinburgh: Mosby/Elsevier;
2013.
15. Gupta, A., dkk., 2014, Behaviour management of an anxious child, Stomatologija, Baltic Dental and
Maxillofacial Journal; Vol. 16, No 1.
16. Duggal, M., Cameron, A., Toumba, J., 2013, Paediatric Dentistry at a Glance, 1st ed., Blackwell Pub.,
Oxford, hal.21
17. Banerjee A., Watson T., Pickard’s Manual of Operative dentistry 9 th edition, Oxford university press;
2011

Anda mungkin juga menyukai