Anda di halaman 1dari 9

ORIENTASI

P: Selamat siang mba


K: sudah solat mba?
P: sudah mba, sudah solat saya (sambil tersenyum)
K: sekarang sudah malam, sudah solat mba?
P: sudah solat saya mba sebelum saya menemui mbaknya, sebelumnya dengan mbak siapa saya
berbicara?
K: Latifah mbak
P: mbak Latifah nggeh, senang dipanggil siapa mba?
K: ifah
P: oke mba ifah, perkenalkan saya Nada Maulida, senang di panggil Nada
K: (menganggukan kepala tanda faham)
P: bagaimana perasaan ibu hari ini? tadi malam tidurnya bagaimana mba ifah? Nyenyak tidak
tidurnya?
K: ee tadi malam saya mendapat wahyu mbak, dari malaikat Roqib, dia mengatakan dan
menunjuk saya sebagai nabi mbak, katanya saya harus menyampaikan pesan berupa wahyu
kepada masyarakat, saya dipilih menjadi nabi mbak
P: oh jadi malaikat roqib yang menyampaikan itu kepada mba ifah?
K: iya mbak
P: oh iya mbak ifah saya mengerti perasaan mbak ifah (sambil memegang Pundak latifah) apa
yang mbak ifah katakan saya faham. Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang
mengenai apa yang mba ifah rasakan tadi?
K: (menganggukkan kepala)
P: mb ifah kira-kira kita akan berbincang – bincang berapa menit? jika 10-15 menit saja
bagaimana? bersedia tidak mba ifah?
K: bersedia
P: Dimana kita akan berbincang – bincang? bagaimana kalau kita berbincang – bincang disini?
K: (menganggukan kepala pertanda setuju)
TAHAP KERJA
P: baik mba ifah, tadi kan mba ifah menceritakan bahwa mbak ifah mendapat wahyu tadi malam
dari malaikat roqib
K: iya mba suster, tadi malam itu ya mbak saya mendapat wahyu dari malaikat roqib untuk
memerintahkan masyarakat untuk solat mbak, makanya dari awal saya berjumpa dengan mba
suster saya mengingatkan untuk solat, karena solat ini penting mba suster
P: iyaiya mba ifah, saya faham dengan yang mba ifah maksud (sambil memegangi Pundak klien)
namun coba kita bahas satu persatu ya mbak ifah. Mba ifah merasa bahwa mba ifah mendapat
wahyu dan mba ifah merasa bahwa mba ifah itu nabi yaa
K: iya mba
P: nah coba saya tanya dulu, nama mba tadi siapa?
K: ifah mba suster
P: ifah siapa tadi nama lengkapnya?
K: Latifah mba suster
P: oke mba ifah, tadi dari yang kita pelajari apakah ada nabi yang bernama Latifah?
K: (mencoba berfikir ada atau tidak)
P: nah semua orang itu tau, bahwa nabi tidak ada yang Namanya Latifah, coba mba ifah ingat-
ingat lagi (sambil memegang pundak) siapa nabi terakhir kita ?
K: (mencoba berfikir) nabi Muhammad mba suster
P: apakah ada nabi lagi setelah nabi Muhammad?
K: (mencoba berfikir kembali)
P: tidak ada kan mba ifah? Jadi mba ifah harus berfikir seperti itu (sambil memegangi Pundak
klien) mungkin memang benar mba ifah mendapat mimpi seperti itu, tapi bukan berarti mba ifah
itu adalah nabi. Bisa saja mimpi itu datang ke kita supaya kita menyampaikannya kepada orang
lain, nah itu suatu perbuatan yang baik juga. Contoh seperti tadi mba ifah menyampaikan dan
mengingatkan kepada orang lain bahwa solat itu baik, solat itu tiang agama. Nah itu bisa
disalurkan kepada masyarakat, tapi bukan berarti bahwa diri kita itu nabi, karena nabi terakhir
kita itu nabi Muhammad. Bagaimana mba ifah? Dari yang tadi saya sampaikan mba ifah setuju
tidak dengan pendapat saya?
K: engga mba, say aitu nabi, tadi malem saya dapat mimpi mba suster
P: tadi kan kita sudah bahas bahwa nabi terakhir kita itu nabi Muhammad dan tidak ada lagi nabi
setelah nabi Muhammad, nah sekarang coba kita lihat tahun, sekarang ini tahun berapa mba ifah?
K: tahun 2022 mba
P: nah sekarang saja sudah tahun 2022, setahu saya tidak ada lagi nabi setelah nabi Muhammad
apalagi di tahun 2022 mba ifah, nah sekarang mba ifah berada dimana? (sambil menepuk lengan
atas secara pelan)
K: dirumah mba
P: setahu mba ifah, mba ifah berada dirumah ya?
K: iya mba di rumah
P: jadi, sekarang mba ifah berada di rumah sakit (sambil menepuk lengan atas secara pelan)
sedang pengobatan, coba sekarang kita berada di daerah atau negara apa mba ifah?
K: Indonesia mba suster
P: nah setahu saya tidak ada nabi yang berasal dari negara Indonesia mba ifah, setuju tidak mba
ifah dengan apa yang kita bahas tadi? Dari segi nama mbak ifah, nama lengkap mba ifah tadi
siapa?
K: Latifah
P: mba Latifah, tidak ada nabi yang Namanya mba Latifah, nabi terakhir itu nabi Muhammad,
sepakat kita ya mba ifah?
K: iya mba
P: untuk waktu juga kita sudah berada di tahun 2022 mba ifah, tidak ada lagi nabi sampai tahun
2022 mba ifah, nabi terakhir yang kita tahu nabi Muhammad y amba ifah, selanjutnya tidak ada
nabi yang berasal dari Indonesia, bagaimana mba ifah sepakat tidak?
K: iya mba
P: jadi kegiatan mba ifah di ruangan apa? Mengapa mba ifah bisa seperti ini?(sambil menepuk
lengan atas klien) Mengaku diri bahwa mba ifah itu nabi
K: saya biasanya di rumah rajin bersih-bersih, bantu orang tua, terus setiap malam saya selalu
gelisah karena sering dimarahin orang tua, sejak itulah saya setiap malam selalu dapat mimpi dan
mulai timbul perasaan aneh gitu mba
P: sampai mba ifah mendapat mimpi seperti semalam itu ya?
K: (menganggukkan kepala) iyaa
P: jadi kegiatan apa yang biasa mba ifah lakukan di rumah? Tadi mba ifa bilang katanya suka
bersih-bersih ya, bersih-bersihnya itu seperti apa mba ifah?
K: menyapu, mengepel mbak
P: baik mba ifah berati senang melakukannya ya
K: iya mba
P: kalo bangun tidur mba ifah biasanya langsung merapikan kasurnya ya?
K: iya mba suster
P: oke, bagaimana kalau hari ini kita salurkan keinginan apa yang ingin mba ifah lakukan?
Seperti yang mba ifah katakan tadi bahwa mba ifah suka bersih-bersih? Dari yang tadi mba ifah
sebutkan apa yang paling mba ifah senangi?
K: menyapu mba suster
P: oke menyapu ya, jadi hari ini kita coba lakukan ya mba ifah untuk melakukan kegiatan yang
mba ifah suka tadi
K: (menganggukkan kepala)
P: baiklah kalau begitu langsung saja kita lakukan ya mba ifah
Melakukan kegiatan menyapu
P: nah bagus mba ifah sudah bisa melakukannya, ternyata mba ifah memang pintar ya
menyapunya
K: iya mba saya memang suka menyapu
P: oke, bagaimana kalau kegiatan mba ifah ini saya masukkan ke dalam jadwal harian mba ifah?
K: boleh mba suster
P: sedia nggeh mba ifah?
K: (menganggukkan kepala)
P: supaya mba ifah tidak terlalu berfikir ke kejadian yang tadi ya, bisa mba ifah lakukan dengan
kegiatan- kegiatan yang mba ifah senangi tadi, kita masukkan ke jadwal kegiatan ya?
K: (Menganggukkan kepala) iya mba
P: Silahkan mba ifah bisa tulis di buku ini ya pagi, siang, sore. Karna Kita akan melakukan 3×
dalam sehari.
K: begini ya mba suster?
P: iya benar. Kalo pagi maunya jam berapa?
K: jam 7 mba suster
P: oke tulis di samping tulisan pagi ya (sambil menunjuk kolom yang akan ditulis). kalo siang
mau jam berapa?
K: siang jam 12 mba suster
P: baik, tulis di samping tulisan siang ya. kalau sore mau jam berapa?
K: jam 5 mba
P: baik mba ifah, tulis di samping tulisan sore ya. Kalau mba ifah mengerjakannya sendiri beri
tanda M, kalau dibantu suster beri tanda B, kalau tidak dikerjakan beri tanda T.
K: baik mba suster
P: baik mba ifah, bagaimana perasaan mba ifah setelah kita melakukan kegiatan tadi?
K: senang mba
P: senang ya, apa yang ingin mba ifah lakukan dapat tersalurkan ya. Baik coba sebutkan apa saja
yang sudah kita bicarakan tadi?
K: saya harus mengakui bahwa saya bukan seorang nabi, karna tidak ada nabi lagi setelah nabi
Muhammad, mimpi itu datang kepada saya untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa solat
itu penting dan tiangnya agama namun saya tidak boleh menganggap mimpi itu datang kepada
saya sebagai petunjuk bahwa saya nabi. Dan untuk menyingkirkan pemikiran aneh itu saya harus
melakukan kegiatan yang saya senangi seperti menyapu. Begitu mba suster?
P: bagus mba ifah, sesuai jadwal yang sudah kita tulis di buku tadi nanti dilakukan ya mba ifah
sesuai kesepakatan yaitu melakukan 3× sehari pagi, siang dan sore ya. Untuk pertemuan
selanjutnya besok bagaimana kalau kita bertemu kembali?
K: boleh mba suster
P: baik. besok Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah mba ifah miliki ya? Mau di
mana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini lagi?
K: disini saja mba suster
P: baik besok kita bertemu lagi disini ya? Kira-kira mba ifah mau bertemunya jam berapa?
K: (bingung)
P: jam 9 pagi saja ya mba ifah, bagaimana?
K: iya mba suster
SP 2
ORIENTASI
P: “selamat pagi mba ifah, masih ingat dengan saya?
K: “masih mba”
P: “siapa coba nama saya?(tersenyum)
K: “ mba suster nada”
P: betull sekali hehe, bagaimana perasaannya saat ini mba ifah?
K: baik mba suster
P: Bagus! Sesuai dengan perjanjian pertemuan kemarin y amba ifah kita bertemu lagi untuk
menggali kemampuan yang pernah dimiliki mba ifah ya. Apakah mba ifah sudah mengingat-
ingat apa saja hobi atau kegemaran mba ifah?”
K: sudah mba suster
P: “Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
K: boleh mba suster
P: “Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi mba ifah tersebut?”
K: “disini saja mba”
P: “oke disini ya, Berapa lama mba ifah mau kita berbincang-bincang?
K: (masih berfikir)
P: “Bagaimana kalau 20 menit tentang hal tersebut?”
K: (Klien mengangguk)
KERJA
P: “Apa saja hobby mba ifah?
K: “saya suka menulis puisi mba suster”
P: Saya catat ya mba ifah, terus apa lagi?”
K: “saya juga suka menyanyi
P: “Wah.., rupanya mba ifah senang menyanyi ya, tidak semua orang bisa bernyanyi loh mba
ifah”
K: (tersenyum malu atas pujian)
P: “Bisa mba ifah ceritakan kepada saya kapan pertama kali mba ifah belajar menyanyi?
K: saya belajar menyanyi pertama kali waktu saya berada di bangku smp mba suster
P: siapa yang dulu mengajarkannya kepada mba ifah?
K: dulu saya di ajarkan oleh guru seni budaya saya
P: dimana mba ifah di ajarkan oleh guru tersebut?
K: “ saya diajarkan sewaktu saya di sekolah smp”
P: “okey, Bisa mba ifah contohkan kepada saya bagaimana bernyanyi yang baik itu?”
K: (menyanyikan lagu kesukaannya)
P: “Wah..bagus sekali suara mba ifah”
K: (tersenyum malu)
P: “Coba kita buat jadual untuk kemampuan mba ifah ini ya, berapa kali sehari mba ifah mau
bernyanyi?”
K: “3× sehari saja mba suster
P: “baik, Apa yang mba ifah harapkan dari kemampuan bernyanyi ini?”
K: “ saya berharap setelah saya bernyanyi saya bisa melupakan kejadian-kejadian aneh yang
sering datang kepada saya“
P: “ baik, Ada tidak hobi atau kemampuan mba ifah yang lain selain bernyanyi?”
K: “ ya itu menulis puisi yang saya sebutin di awal mba suster
TERMINASI
P: “Bagaimana perasaan mba ifah setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan mba
ifah?”
K: “ senang mba suster”
P: “baik, Setelah ini coba mba ifah lakukan latihan volley sesuai dengan jadual yang telah kita
buat ya?”
K: “ iya mba suster”
P: “Besok kita ketemu lagi ya mba ifah?”
K: “ iya mba”
P: “Bagaimana kalau besok sebelum makan siang?
K: (menganggukkan kepala tanda setuju)
P: Di sini saja ya setuju mba ifah?”
K: boleh mba suster
P: “Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus mba ifah minum, setuju?”
K: (menganggukkan kepala)
SP 3 Pasien :Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar
ORIENTASI
P: “selamat pagi mba ifah, masih ingat dengan saya?
K: “masih mba”
P: “siapa coba nama saya?(tersenyum)
K: “ mba suster nada”
P: betull sekali hehe Bagaimana mba ifah sudah dicoba latihan bernyanyinya?
K: “ sudah mba suster, seperti ini (menyanyikan lagu sesuai kehendak klien)
P: “wah…Bagus sekali suaranya mba ifah”
K: (tersenyum malu)
P: “Sesuai dengan janji kita kemarin. bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang obat
yang harus mba ifah minum?”
K: (menganggukkan kepala tanda setuju)
P: “Dimana kita mau berbicara?”
K: “ disini saja mba suster”
P: “Berapa lama mba ifah mau kita berbicara? 20 atau 30 menit?
K: “20 menit saja mba suster”
KERJA
P: “mba ifah, berapa macam obat yang diminum/ Jam berapa saja obat diminum?”
K: “kenapa saya harus minum obat-obat ini?
P: “mba ifah perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”
K: ohh begituu”
P: “ iya mba ifah, Obatnya ada tiga macam ya mba, yang warnanya oranye namanya CPZ
gunanya supaya mba ifah tenang, yang putih ini namanya THP gunanya supaya mba ifah bisa
rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya supaya pikiran mba ifah jadi teratur.
Semuanya ini diminum 3 kali sehari setiap jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”.
K: (mengangguk faham)
P: “Bila nanti setelah minum obat mulut mba ifah terasa kering, untuk membantu mengatasinya
mba ifah bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu”.
K: (mengangguk tanda mengerti)
P: “Sebelum minum obat ini mba ifah perlu mengecek dulu label di kotak obat apakah benar
nama mba ifah tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, dan jam berapa saja
harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar”
K: “emang harus diminum terus ya mba suster? Kalo lagi males minum gimana?”
P: “Obat-obat ini harus diminum secara teratur jangan sampai males ya mba ifah karena
kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya
mba ifah tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter”.
K: “iya mba suster”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bang B setelah kita bercakap-cakap

tentang obat yang bang B minum?. Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”

“Mari kita masukkan pada jadual kegiatan abang. Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat makan
minta sendiri obatnya pada suster”

“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya Bang!”

“bang, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan. Bagaimana kalau
seperti biasa, jam 10 dan di tempat sama?”

“Sampai besok.”

Anda mungkin juga menyukai