Anda di halaman 1dari 55

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Tinggi Jakarta, yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

do
gu sebagai berikut dalam perkara antara ; --------------------------------------------------

1. PT. KASIH INDUSTRI INDONESIA, yang beralamat di Jl. Panjang

In
A
No. 36, Jakarta Barat 11530, yang dalam hal ini diwakili
oleh Kuasanya Dr. H. Asfifudin, SH., MH., Afdal Affan,
SH, Para Advokat yang tergabung pada Kantor Advokat
ah

lik
DR. H. Asfifudin, SH., MH., beralamat di Jalan Kebon
Jeruk Raya No. 14 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 26 Agustus
am

ub
2015 yang untuk selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING I semula PENGGUGAT KONVENSI /
ep
TERGUGAT REKONVENSI ;------------------------------------
k

2. PT. DAYA BAMBU SEJAHTERA, beralamat di Jalan Panjang No. 36,


ah

Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, yang dalam hal ini diwakili
R

si
oleh kuasanya : Dr. LILIS PURBA, SH., MH., M.Th dkk,
Advokat/ Pengacara & Konsultan Hukum “LILIS PURBA, SH.,

ne
ng

MH., M.Th & Associates, berkantor di Town House Aprtemen


City Resort Cengkareng Timur, Jakarta Barat, berdasarkan

do
gu

Surat Kuasa Khusus tertanggal 17 Mei 2016, selanjutnya


disebut sebagai PEMBANDING II semula TURUT
TERGUGAT KONVENSI ;--------------------------------------------------
In
A

M E L A W A N
ah

lik

1. PT. HUMPUSS, beralamat di Gedung Granadi, Lt. 9, Jl. HR


Rasuna Said Kav. X-1 No. 8-9, Jakarta Selatan 12950, ---
m

ub

2. PT. HUMPUSS TRADING, beralamat di Gedung Granadi, Lt. 3, Jl.


HR Rasuna Said Kav. X-1 No. 8-9, Jakarta Selatan 12950,
ka

ep

3. PT. HUMPUSS PATRAGAS, beralamat di Gedung Granadi, Lt. 6,


Jl. HR Rasuna Said Kav. X-1 No. 8-9, Jakarta Selatan
ah

12950,--------------------------------------------------------------------
R

es

Ketiganya, diwakili oleh kuasanya AGUS WIDJAJANTO, SH dkk,


M

ng

Advokat dari Kantor Hukum AGUS WIDJAJANTO & Partners,


on
gu

hal 1 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berkantor di Central Cikini, Gedung Arva Lt 4, Jln Cikini Raya No.

R
60, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 5

si
Oktober 2015, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING I, II, III
semula TERGUGAT I, II, III KONVENSI / PENGGUGAT I, II

ne
ng
REKONVENSI ;-----------------------------------------------------------------

Pengadilan Tinggi tersebut ; -----------------------------------------------------

do
gu Telah membaca berkas perkara dan surat – surat lainnya yang
berhubungan dengan perkara ini ;--------------------------------------------------------

In
A
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 12 Maret 2017
Nomor 105/PEN/PDT/2017/PT.DKI Jakarta, tentang Penunjukan Majelis
ah

lik
Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat
banding ;--------------------------------------------------------------------------------------
am

ub
2. Berkas perkara tanggal 12 Mei 2016 Nomor 506/PDT.G/2015/ PN.Jkt.Sel
dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ;----------------

TENTANG DUDUK PERKARA


ep
k

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya


ah

tertanggal 28 Agustus 2015 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan


R

si
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 28 Agustus 2015 di
bawah Register Perkara Perdata Gugatan No. 506/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel.,

ne
ng

telah mengemukakan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut :------------

PARA PIHAK

do
gu

Bahwa, Para Pihak di dalam Gugatan ini adalah sebagai berikut :----------------

1. Penggugat (PT KASIH INDUSTRI INDONESIA) ;-----------------------------


In
A

Penggugat merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan dan


tunduk berdasarkan hukum Indonesia, dengan Akta Pendirian
ah

lik

tertanggal 31 Maret 1998 nomor : 84, dibuat di hadapan Sinta Susikto,


Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan
m

ub

dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


dengan Surat Keputusannya tertanggal 19 Januari 2000. Anggaran
ka

Dasarnya telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir


ep

Pengurus Perseroan diangkat dengan Akta tertanggal 01 Oktober 2014


ah

nomor : 01, dibuat di hadapan Haji Zamri, Sarjana Hukum, Notaris


R

di Jakarta. Penggugat menjalankan kegiatan usaha salah satunya


es
M

ng

on
gu

hal 2 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam bidang jual beli (trading) batu bara. Hal mana tertuang dalam

si
Anggaran Dasarnya yang telah diubah dan di amandemen dari
waktu ke waktu ;-------------------------------------------------------------------------

ne
ng
2. (i) Tergugat 1 (PT HUMPUSS) ;-------------------------------------------------
Tergugat 1 merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan

do
gu dan tunduk kepada hukum Indonesia, berdasarkan akta Pendirian
perseroan berikut perubahannya dari waktu ke waktu.
(ii) Tergugat 2 (PT HUMPUSS TRADING) ;-----------------------------------

In
A
Tergugat 2 merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
dan tunduk kepada hukum Indonesia, berdasarkan akta Pendirian
ah

lik
perseroan berikut perubahannya dari waktu ke waktu.
(iii) Tergugat 3 (PT HUMPUSS PATRAGAS) ;-------------------------------
am

ub
Tergugat 3 merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
dan tunduk kepada hukum Indonesia, berdasarkan akta Pendirian
perseroan berikut perubahannya dari waktu ke waktu.
ep
k

3. Turut Tergugat (PT DAYA BAMBU SEJAHTERA) ;-------------------------


ah

Turut Tergugat merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan dan


R

si
tunduk kepada hukum Indonesia, berdasarkan akta Pendirian
perseroan berikut perubahannya dari waktu ke waktu ;

ne
ng

Catatan:
(1) Bahwa Direktur/Direktur Utama Turut Tergugat sejak awal didirikan

do
gu

pada tahun 1989 sampai dengan saat ini, adalah orang yang sama
dengan Direktur Utama Penggugat, yaitu Bapak Eka Wahyu Kasih.
(2) Bahwa, Bapak Eka Wahyu Kasih merupakan pemegang saham
In
A

Turut Tergugat sejak awal didirikan pada tahun 1989 sampai


dengan saat ini.
ah

lik

(3) Bahwa, Penggugat merupakan pemegang saham mayoritas Turut


Tergugat sejak tahun 2011.
m

ub

BAGIAN II
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
ka

1. Bahwa, pada tahun 2006 Penggugat mengikuti dan telah dinyatakan


ep

sebagai pemenang atas lelang pengadaan batubara untuk PLTU


ah

Suralaya yang diadakan oleh PT Indonesia Power.


R

2. Bahwa, sebagai tindak lanjut atas penetapan lelang tersebut,


es
M

Penggugat dengan PT Indonesia Power telah membuat dan


ng

on
gu

hal 3 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menandatangani Perjanjian No. 14.PJ/061/IP/2006 tertanggal 21

si
Februari 2006 perihal : Pengadaan Batu Bara untuk PLTU Suralaya
Periode Tahun 2006 – 2009 melalui Kontrak Tahunan Dengan Opsi

ne
ng
Perpanjangan 3 (tiga) Tahun, yang selanjutnya telah diaddendum
beberapa kali melalui:
- Addendum 1 tertanggal 20 Maret 2006;

do
gu - Addendum 2 tertanggal 6 Juli 2006;
- Addendum 3 tertanggal 2 Oktober 2006.

In
A
3. Bahwa, untuk melaksanakan pengadaan batubara untuk PLTU
Suralaya dengan PT Indonesia Power di atas, Penggugat memerlukan
ah

lik
modal kerja. Namun demikian, mengingat kondisi keuangan Penggugat
yang kurang baik pada saat itu dan juga menimbang opsi permohonan
am

ub
pinjaman kepada Bank membutuhkan waktu yang lama, Penggugat
kemudian mencari solusi pinjaman modal kerja tersebut, yaitu dengan
meminjam sejumlah dana dari Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3
ep
k

yang bersedia membantu memberikan pinjaman modal kerja.


ah

4. Bahwa, kesediaan pinjaman modal kerja yang diberikan Tergugat 1,


R

si
Tergugat 2, dan Tergugat 3 di atas kemudian selanjutnya dikemas
dengan transaksi Jual Beli Batu Bara, masing-masing dengan

ne
ng

Perjanjian serta perubahan dan tambahannya, sebagai berikut :


- Perjanjian Jual Beli Batu Bara tertanggal 2 Maret 2010 antara Turut

do
Tergugat (sebagai Penjual) dengan Tergugat 1 (sebagai
gu

Pembeli), yang dilanjutkan dengan Perjanjian Jual Beli Batu Bara


antara Tergugat 1 (sebagai Penjual) dengan Penggugat (sebagai
In
A

Pembeli) tertanggal 2 Maret 2010;


- Perjanjian Jual Beli Batu Bara tertanggal 4 Desember 2006 antara
ah

lik

Turut Tergugat (sebagai Penjual) dengan Tergugat 2 (sebagai


Pembeli), yang dilanjutkan dengan Perjanjian Jual Beli Batu Bara
m

ub

antara Tergugat 2 (sebagai Penjual) dengan Penggugat (sebagai


Pembeli) tertanggal 4 Desember 2006; dan
ka

- Perjanjian Jual Beli Batu Bara nomor 026/HPG/Perj/X/09 tertanggal


ep

5 Oktober 2009 antara Turut Tergugat (sebagai Penjual) dengan


Tergugat 3 (sebagai Pembeli), yang dilanjutkan dengan Perjanjian
ah

Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 3 (sebagai Penjual) dengan


es
M

ng

on
gu

hal 4 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat (sebagai Pembeli) nomor 027/HPG/Perj/X/09

si
tertanggal 5 Oktober 2009.
(seluruhnya selanjutnya disebut “Perjanjian Jual Beli Batu Bara”).

ne
ng
5. Bahwa Tergugat 1 dan Tergugat 2 (sebagai Penjual) pada akhir tahun
2006 menginginkan adanya jaminan pembayaran terhadap jual beli

do
gu batu bara dengan Penggugat (sebagai
Kesepakatan Penjaminan, sebagai berikut:
Pembeli), maka dibuat

- Kesepakatan Penjaminan tertanggal 2 Maret 2010 antara Tergugat

In
A
1, Penggugat, dan Turut Tergugat; dan
- Kesepakatan Penjaminan tertanggal 4 Desember 2006 antara
ah

lik
Tergugat 2, Penggugat, dan Turut Tergugat; dan
yang intinya menjamin bahwa Tergugat 1 dan Tergugat 2 akan
am

ub
menerima pembayaran pembelian batubara dari Penggugat bersamaan
dengan diterimanya pembayaran oleh PT Indonesia Power kepada
Penggugat, atau selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari kalender
ep
k

terhitung sejak tanggal dilakukannya pembayaran oleh Tergugat 1 dan


ah

Tergugat 2 kepada Turut Tergugat. Apabila Penggugat tidak melakukan


R
pembayaran kepada Tergugat 1 dan Tergugat 2 melebihi 30 hari

si
kalender tersebut, maka Turut Tergugat bertanggung jawab

ne
ng

sepenuhnya untuk membayar kewajiban Penggugat tersebut


kepada Tergugat 1 dan Tergugat 2.

do
6. Bahwa, di dalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara, masing-masing antara
gu

Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 (sebagai Penjual) dengan


Penggugat (sebagai Pembeli), yaitu pada Pasal 6 tentang Cara
In
A

Pembayaran, telah diatur mengenai denda keterlambatan, sebagai


berikut:
ah

lik

“Apabila penerimaan pembayaran oleh KASIH sebagaimana


dimaksud pada pasal ini melebihi jangka waktunya, maka
m

ub

terhitung mulai dari hari ke 31 (ketiga puluh satu), yang kemudian


diamandemen mulai hari ke 61 (keenam puluh satu) KASIH akan
ka

dikenakan denda sebesar 0,05% per hari dari nilai harga total
ep

batubara yang harus dibayar. Perhitungan denda tersebut


ah

berlaku hingga batas waktu tidak melebihi 30 (tiga puluh) hari


R

kalender terhitung sejak tanggal mulai pertama kali terlambat”.


es
M

ng

on
gu

hal 5 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan ketentuan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembebanan

si
denda keterlambatan sebesar 0,05% berdasarkan Pasal 6 Perjanjian
Jual Beli Batu Bara di atas, dibatasi dengan tidak melebihi 30 hari

ne
ng
kalender terhitung sejak hari pertama keterlambatan.

7. Bahwa, Perjanjian Jual Beli Batu Bara telah membatasi denda

do
gu keterlambatan sebesar 0,05% dengan jangka waktu maksimal 30 hari
kalender terhitung sejak hari pertama keterlambatan. Namun, di dalam
Kesepakatan Penjaminan justru mengatur, bahwa, setiap hari

In
A
keterlambatan pembayaran, Penggugat wajib membayar denda kepada
Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 sebesar 0,05% per hari dari
ah

lik
seluruh nilai pembayaran Penggugat kepada Tergugat 1, Tergugat 2,
dan Tergugat 3 yang terlambat. Perhitungan denda tersebut bersifat
am

ub
denda yang dikenakan denda lagi.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka secara jelas terlihat bahwa


ep
pembebanan denda yang terus menerus/berlapis tanpa batas
k

sebagaimana diatur dalam Poin 2 Kesepakatan di atas bukan saja tidak


ah

konsisten dengan pembebanan denda sebagaimana diatur dalam Pasal


R

si
6 Perjanjian Jual Beli Batu Bara, namun juga sangat memberatkan
Penggugat.

ne
ng

Hal ini terlihat pada saat Penggugat yang mulai tidak mampu memenuhi
kewajibannya kepada Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 terhitung

do
gu

sejak periode Desember 2010. Pada tahap ini Tergugat 1, Tergugat 2,


dan Tergugat 3 terus membebani Penggugat dengan perhitungan
In
A

denda terus menerus/berlapis tanpa batas sehingga Penggugat yang


sudah sulit tersebut semakin sulit dalam memenuhi kewajibannya
kepada Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3.
ah

lik

8. Bahwa, merujuk pada penjelasan di atas jelas pembebanan denda


yang terus menerus/berlapis tanpa batas sebagaimana diatur dalam
m

ub

Poin 2 Kesepakatan Penjaminan di atas oleh Tergugat 1, Tergugat 2,


ka

dan Tergugat 3 telah melanggar asas keadilan dan kepatutan


ep

sehingga menimbulkan hak bagi Penggugat untuk memohon


kepada Yang Terhormat Majelis Hakim perkara ini untuk
ah

menyatakan Kesepakatan Penjaminan serta Perjanjian Jual Beli


R

es

Batu Bara dibatalkan dan tidak mengikat secara hukum.


M

ng

on
gu

hal 6 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Terkait hal tersebut, sebagaimana yang akan diuraikan lebih lanjut

si
dalam Gugatan ini, Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 secara jelas
dan nyata telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum berupa

ne
ng
Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstandigheden)
terhadap Penggugat terkait dengan Perjanjian Jual Beli Batu Bara,
sehingga Penggugat terpaksa menderita kerugian materiil yang tidak

do
gu sedikit. Adapun Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van
Omstadigheden) yang dilakukan oleh Tergugat 1, Tergugat 2, dan

In
A
Tergugat 3 adalah sebagai berikut :
(i) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 telah memasukkan
ah

lik
klausula yang memberikan hak baginya untuk menjatuhkan denda
keterlambatan yang terus menerus/berlapis di dalam ketentuan
Poin 2 Kesepakatan Penjaminan yang merupakan bagian yang
am

ub
tidak terpisahkan dengan Perjanjian Jual Beli Batu Bara sehingga
menyebabkan Penggugat yang sudah tidak mampu melakukan
ep
pembayaran kepada Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3
k

terhitung sejak periode Desember 2010 terpaksa harus


ah

menanggung denda yang terus menerus/berlapis.


R

si
(ii) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 memasukan klausul
tentang keuntungan tetap yang sangat tinggi, yaitu sebesar

ne
ng

Rp.12.250/MT untuk batu bara berkalori 4.000 – 4.500 kcal/kg dan


sebesar Rp.24.500/MT untuk batu bara berkalori 4.600 – 5.200

do
gu

kcal/kg atau setara 26 % sampai dengan 28% per tahun.


Keuntungan tetap tersebut sangat tinggi setara dengan 2 sampai 3
In
kali lipat bunga pinjaman bank.
A

(iii) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 memasukan klausul


tentang keuntungan tetap yang telah ditentukan besarnya
ah

lik

walaupun Penggugat mengalami kerugian.

Perbuatan-perbuatan Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 tersebut


m

ub

patut digolongkan sebagai Perbutan Melawan Hukum berupa


Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstadigheden) terkait
ka

ep

dengan Perjanjian Jual Beli Batu Bara dan Kesepakatan Penjaminan


karena dibuat dengan itikad tidak baik dari Tergugat 1, Tergugat 2
ah

maupun Tergugat 3 dikarenakan memanfaatkan kondisi Penggugat


R

saat itu yang sangat membutuhkan dana sehingga bersedia menerima


es
M

persyaratan seberat apapun yang disyaratkan oleh Tergugat 1,


ng

on
gu

hal 7 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat 2 dan Tergugat 3 namun sudah sepatutnya suatu perikatan

si
wajib dilandasi oleh niat baik dari para pihak yang menanda-tanganinya.

BAGIAN III

ne
ng
TEORI PENYALAHGUNAAN KEADAAN (MISBRUIK VAN
OMSTANDIGHEDEN)

do
gu 1. Istilah Penyalahgunaan Keadaan
Istilah Penyalahgunaan Keadaan yang digunakan Penggugat pada
Gugatan ini dalam hukum Indonesia merupakan padanan dari istilah

In
A
misbruik van omstandigheden dan undue influence. Dalam hukum
kontrak, apabila kontrak tersebut terbentuk atas dasar ketidakpatutan
ah

lik
atau ketidakadilan yang terjadi pada suatu hubungan para pihak yang
tidak seimbang, maka hal itu dinamakan undue influence (hubungan
am

ub
yang berat sebelah).

Ajaran Penyalahgunaan Keadaan itu mengandung 2 (dua) unsur, yaitu:


ep
k

a. Unsur kerugian bagi satu pihak


ah

b. Unsur penyalahgunaan kesempatan oleh pihak lain.


R
Dari unsur yang ke-2 itu timbul 2 sifat perbuatan:

si
a. Penyalahgunaan keunggulan ekonomis.

ne
ng

b. Penyalahgunaan keunggulan kejiwaan.


Sedangkan menurut Setiawan SH, undue Influence, Misbruik van
Omstandigheden, Penyalahgunaan Keadaan, terdiri dari dua unsur,

do
gu

yaitu menimbulkan kerugian yang sangat besar dan menyalahgunakan


kesempatan.
In
A

Dengan demikian, dalam kasus undue influence harus ada suatu


bentuk eksploitasi oleh salah satu pihak atas pihak yang lebih lemah.
ah

Pihak yang berupaya membatalkan transaksi dengan dasar undue


lik

influence, harus membuktikan bahwa transaksi itu tidak jujur, bahwa dia
pihak yang tidak bersalah telah dirugikan. Pihak lainnya harus
m

ub

melindungi diri dengan membuktikan bahwa sudah ada nasihat


profesional dan independen yang telah diberikan sebelum transaksi
ka

ep

diakadkan.
Seseorang yang memiliki keunggulan posisi tawar akan dapat
ah

mendominasi dan mempengaruhi kehendak pihak lainnya dalam suatu


R

kontrak, sehingga pihak lain terpaksa mengadakan kontrak tersebut.


es
M

Sedikit banyaknya harus ada kedudukan terpaksa dari pihak yang


ng

on
gu

hal 8 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membutuhkan, dimana dalam keadaan itu tidak ada alternatif riil untuk

si
membuat kontrak dengan orang lain, dan dengan demikian juga tidak
ada kemungkinan untuk mengadakan kontrak yang riil.

ne
ng
Keunggulan yang tidak berimbang akan dapat melahirkan kesepakatan
yang timpang, sehingga melahirkan kontrak yang dilandasi dengan
kesepakatan semu, yang dibuat karena keterpaksaan. Pihak yang lebih

do
gu lemah untuk memenuhi keperluannya. Sepintas peristiwa tersebut
dilindungi dengan asas kebebasan berkontrak, dan karenanya

In
A
mempunyai kekuatan mengikat, namun karena kesepakatan yang diberi
tidak didasarkan atas kehendak bebas, melainkan karena keadaan
ah

lik
terpaksa, maka kontrak itu dapat dibatalkan atas dasar
Penyalahgunaan Keadaan. Kiranya dapat dikatakan, bahwa kebebasan
berkontrak yang tidak bertanggung jawab akan cenderung dapat
am

ub
menimbulkan Penyalahgunaan Keadaan. Dengan diakuinya
Penyalahgunaan Keadaan sebagai salah satu alasan pembatalan
ep
kontrak, maka ia sekaligus berfungsi sebagai faktor pembatas terhadap
k

praktik kebebasan dalam pembuatan kontrak.


ah

Pada Penyalahgunaan Keadaan masalahnya adalah mengenai


R

si
keunggulan pihak yang satu terhadap pihak lainnya. Keunggulan itu
tidak saja bersifat ekonomis, tetapi juga keunggulan kejiwaan atau

ne
ng

keduanya, baik keunggulan ekonomis maupun keunggulan kejiwaan.


Apabila dilakukan penyalahgunaan keunggulan, terjadilah

do
gu

Penyalahgunaan Keadaan.
Jadi, secara singkat dapat disimpulkan, bahwa Penyalahgunaan
In
Keadaan terjadi karena adanya inequality of bargaining power yang tak
A

dapat dihindari oleh pihak yang lemah dan pihak yang lebih kuat
menyalahgunakannya dengan memaksakan isi kontrak yang
ah

lik

memberinya keuntungan yang tidak seimbang.


m

2. Penyalahgunaan Keadaan Dalam Perjanjian Sebagai Perbuatan


ub

Melawan Hukum
ka

Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1365 KUHPerdata, suatu


ep

perbuatan melawan hukum haruslah mengandung unsur-unsur sebagai


berikut:
ah

a. Adanya suatu perbuatan;


es

b. Perbuatan tersebut melawan hukum;


M

ng

c. Adanya kesalahan dari pihak pelaku;


on
gu

hal 9 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Adanya kerugian bagi korban;

si
e. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian.

Berikut ini penjelasan bagi masing-masing perbuatan melawan hukum,

ne
ng
yaitu sebagai berikut:
a. Adanya suatu perbuatan

do
gu Suatu perbuatan melawan hukum diawali oleh suatu perbuatan
dari si pelakunya. Umumnya diterima anggapan bahwa dengan

In
perbuatan disini dimaksudkan, baik berbuat sesuatu (dalam arti
A
aktif) maupun tidak berbuat sesuatu (dalam arti pasif), misalnya
tidak berbuat sesuatu, padahal dia mempunyai kewajiban hukum
ah

lik
untuk membuatnya, kewajiban mana timbul dari hukum yang
berlaku.
am

ub
b. Perbuatan tersebut melawan hukum
Perbuatan yang dilakukan tersebut haruslah melawan hukum,
dengan unsur sebagai berikut:
ep
k

(a) Perbuatan yang melanggar undang-undangan yang berlaku.


ah

(b) Yang melanggar hak orang lain yang dijamin oleh hukum,
R

si
atau
(c) Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum si

ne
ng

pelaku; atau
(d) Perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan (geode

do
zeden);
gu

(e) Perbuatan yang bertentangan dengan sikap yang baik dalam


bermasyarakat untuk memperhatikan kepentingan orang lain.
In
A

c. Adanya kesalahan dari pihak pelaku


Agar dapat dikenakan Pasal 1365 KUHPerdata tentang perbuatan
ah

lik

melawan hukum, undang-undang dan yurisprudensi mensyaratkan


agar pada pelaku haruslah mengandung unsur kesalahan
m

(schuldelement) dalam melaksanakan perbuatan tersebut.


ub

Karena Pasal 1365 KUHPerdata mensyaratkan adanya unsur


ka

kesalahan (schuld) dalam suatu perbuatan melawan hukum, maka


ep

perlu diketahui bagaimanakah cakupan dari unsur kesalahan


tersebut. Suatu tindakan dianggap oleh hukum mengandung unsur
ah

kesalahan sehingga dapat dimintakan tanggung jawabnya secara


es

hukum jika memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:


M

ng

(a) ada unsur kesengajaan, atau


on
gu

hal 10 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(b) ada unsur kelalaian (negligence, culpa), dan

si
(c) tidak ada alasan pembenar atau alasan pemaaf
(rechtvaardigingsgrond) seperti keadaan overmacht,

ne
ng
membela diri, tidak waras dan lain-lain.
d. Adanya kerugian bagi korban
Adanya kerugian (schade) bagi korban juga merupakan syarat

do
gu agar gugatan berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata dapat
dipergunakan.

In
A
e. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian
Hubungan kausal antara perbuatan yang dilakukan dengan
ah

lik
kerugian yang terjadi juga merupakan syarat dari suatu perbuatan
melawan hukum.
Agar seseorang dapat dikatakan telah melakukan perbuatan
am

ub
melawan hukum sehingga dapat dikenakan Pasal 1365
KUHPerdata, maka unsur-unsur dari Pasal 1365 KUHPerdata
ep
tersebut haruslah terpenuhi seluruhnya. Jika ada salah satu unsur
k

yang tidak terpenuhi/tidak dapat dibuktikan penggugat maka tidak


ah

terjadi perbuatan melawan hukum tersebut.


R

si
Berdasarkan penjelasan di atas serta dihubungkan dengan doktrin

ne
ng

Penyalahgunaan Keadaan, kiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa


Penyalahgunaan Keadaan dapat digolongkan kepada suatu perbuatan

do
melawan hukum apabila tindakan tersebut mengandung unsur-unsur
gu

sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 1365 KUHPerdata. Kemudian,


apabila dihubungkan dengan syarat sah perjanjian sebagaimana diatur
In
A

dalam Pasal 1320 KUH Perdata, maka Penyalahgunaan Keadaan


dalam suatu Perjanjian merupakan pelanggaran pada syarat “causa
ah

lik

yang halal” yang berakibat pada batal demi hukum.

4. Penyalahgunaan Keadaan dalam Yurisprudensi Hukum Perdata


m

ub

Sekalipun tidak diatur dalam KUH Perdata, penerapan Penyalahgunaan


Keadaan telah diterima dalam beberapa Putusan Mahkamah Agung RI,
ka

ep

berikut ini:
1) Putusan Mahkamah Agung No. 3431K/Pdt/1985, yakni perkara
ah

antara Sri Setianingsih melawan Ny. Boesono dan R. Boesono


R

dapat menjadi rujukan mengenai Penyalahgunaan Keadaan yang


es
M

telah diakui oleh yurisprudensi Mahkamah Agung. Pada perkara


ng

on
gu

hal 11 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ini, Sri Setianingsih selaku penggugat telah meminjamkan

si
sejumlah uang kepada Ny. Boesono dan R. Boesono selaku
tergugat dengan syarat bunga 10% per bulan dan buku

ne
ng
pembayaran pension diserahkan sebagai jaminan dari pinjaman
tersebut. Mahkamah Agung mempertimbangkan, bahwa kedua isi
yang menjadi syarat pinjaman tadi bertentangan dengan kepatutan

do
gu dan keadilan, sehingga secara ex aequo et bono dianggap patut
dan adil abila besarnya bunga adalah 1% per bulan, apalagi

In
A
penggugat adalah purnawirawan dan tidak mempunyai
penghasilan lain. Bunga yang telah dibayar oleh penggugat
ah

lik
sebesar Rp. 400.000.- harus dianggap sebagai pembayaran pokok
pinjaman, sehingga sisa hutang yang harus dibayar lagi oleh
tergugat sebagai sisa pokok pinjaman menjadi sebesar Rp.
am

ub
194.000.- Dengan pertimbangan demikian, Mahkamah Agung
memberi putusan pada pokoknya sebagai berikut: (1)
ep
Mengabulkan permohonan kasasi dari Penggugat-Penggugat
k

kasisi Ny. Boesono dan R. Boesono; (2) Membatalkan putusan


ah

Pengadilan Tinggi Semarang yang menguatkan putusan


R

si
Pengadilan Negeri Blora; (3) Menghukum para tergugat secara
tanggung renteng untuk membayar hutangnya sekaligus sebesar

ne
ng

Rp. 194.000.000.
2) Putusan Mahkamah Agung No. 1904K/Sip/1982, dalam kasus

do
gu

Luhur Sundoro melawan Dr. Soetardjo, dkk. dipandang juga


sebagai jurisprudensi yang tepat untuk melihat penerapan ajaran
In
Penyalahgunaan Keadaan di Indonesia. Dasar pertimbangan
A

hakim yang mengindikasikan adanya Penyalahgunaan Keadaan,


adalah: (1) Walaupun akta notaris yang memuat Dr. Soetardjo
ah

lik

(Terlawan III) memberi kuasa kepada Luhur Sundoro (Pelawan)


untuk antara lain menjual rumah sengketa kepada pihak ketiga
m

ub

maupun kepada diri Pelawan sendiri, dianggap sah, namun


mengingat riwayat terjadinya surat kuasa tersebut yang
ka

sebelumnya bermula dari surat pengakuan hutang dari Terlawan III


ep

dengan menjaminkan rumah sengketa, yang karena tidak dapat


ah

dilunasi pada waktunya, maka dirubah menjadi kuasa untuk


R

menjual beli rumah tersebut, sebenarnya merupakan perjanjian


es

semu untuk meneruskan perjanjian asli yang merupakan hutang


M

ng

on
gu

hal 12 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
piutang. (2) Karena Terlawan III terikat pula dengan hutang-hutang

si
lainnya yang sudah memperoleh putusan pengadilan yang
berkekuatan tetap, maka ia berada dalam posisi lemah dan

ne
ng
terdesak, sehingga terpaksa menandatangani perjanjian-perjanjian
dalam akta notaris yang bersifat memberatkan baginya, maka
perjanjian berikutnya dapat diklasifikasikan sebagai kehendak satu

do
gu pihak (eenzijdig contract) yang i.c. adalah tidak adil apabila
diperlakukan sepenuhnya terhadap Terlawan III. (3) Ternyata

In
A
terhadap rumah sengketa telah diletakkan conservatoir beslag
dalam perkara lain yang sudah memperoleh putusan pengadilan
ah

lik
yang berkekuatan tetap, maka dirasakan tidak adil, dan kreditur
lain akan sangat dirugikan apabila perlawanan Pelawan diterima.
(4) Karena terlawan III mengakui mempunyai hutang kepada
am

ub
Pelawan, dan telah menjaminkan rumah miliknya dan memberi
kuasa kepada Pelawan untuk memasang hipotik pertama, maka
ep
harus dianggap bahwa rumah sengketa telah dijaminkan kepada
k

Pelawan untuk melunasi hutangnya yang untuk adilnya ditambah


ah

ganti rugi sebesar 2% sebulan terhitung sejak tanggal terjadinya


R

si
hutang tersebut.
3) Putusan Mahkamah Agung No. 3333 K/2000, dalam kasus

ne
ng

Antonius Ibau (Penggugat/Terbanding/Penggugat Kasasi)


melawan PT Bunas Finance Indonesia dan PT Bunas Finance

do
gu

Indonesia Samarinda (Tergugat/Pembanding/Tergugat Kasasi)


juga telah menerima penerapan Penyalahgunaan Keadaan
In
sebagai faktor yang membatasi adanya kehendak yang bebas
A

dalam pembuatan kontrak. Dalam perkara ini kaidah hukum di


dalam amar putusan Mahkamah Agung tersebut menyebutkan
ah

lik

bahwa :
- Perjanjian baku yang memanfaatkan ketidakberdayaan salah
m

ub

satu pihak merupakan ketentuan yang tidak beritikad baik


sehingga sepatutnya dikesampingkan, dan dengan telah
ka

adanya pembayaran angsuran adalah bertentangan dengan


ep

kepatutan dan keadilan apabila hak Penggugat/Penggugat


ah

Kasasi atas mobil tersebut lenyap.


R

- Bahwa kuasa menjual dan surat pernyataan yang


es

ditandatangani Penggugat dibuat sepihak oleh Para Tergugat,


M

ng

on
gu

hal 13 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan pada waktu itu Penggugat dalam posisi lemah karena

si
membutuhkan kendaraan, sehingga mau tidak mau harus
disetujui oleh Penggugat.

ne
ng
BAGIAN IV
TERGUGAT 1, TERGUGAT 2, DAN TERGUGAT 3 TERBUKTI TELAH

do
gu MELAKUKAN PENYALAHGUNAAN KEADAAN (MISBRUIK VAN
OMSTADIGHEDEN) TERKAIT DENGAN PERJANJIAN JUAL BELI

In
A
BATU BARA
Berdasarkan Latar Belakang Permasalahan sebagaimana Penggugat
ah

lik
uraikan didalam Bagian II dan Teori Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van
Omstadigheden) didalam Bagian III, maka Tergugat 1, Tergugat 2, dan
Tergugat 3 dengan posisi ekonomisnya yang lebih tinggi dari Penggugat dan
am

ub
Turut Tergugat, terbukti telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum berupa
Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstadigheden). Tergugat 1,
ep
Tergugat 2, dan Tergugat 3 secara jelas dan nyata telah melakukan
k

Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstadigheden) terhadap


ah

Penggugat terkait dengan transaksi pinjaman modal kerja yang dikemas


R

si
dalam transaksi Jual Beli Batu Bara, sehingga Penggugat terpaksa
menderita kerugian materiil yang tidak sedikit. Adapun Penyalahgunaan

ne
ng

Keadaan (Misbruik Van Omstadigheden) yang dilakukan oleh Tergugat 1,


Tergugat 2, dan Tergugat 3 adalah sebagai berikut :

do
gu

(i) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 telah memasukkan klausula


yang memberikan hak baginya untuk menjatuhkan denda
In
keterlambatan yang terus menerus/berlapis di dalam ketentuan Poin 2
A

Kesepakatan Penjaminan yang merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dengan Perjanjian Jual Beli Batu Bara sehingga
ah

lik

menyebabkan Penggugat yang sudah tidak mampu melakukan


pembayaran kepada Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 terhitung
m

ub

sejak periode Desember 2010 terpaksa harus menanggung denda yang


terus menerus/berlapis.
ka

(ii) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 memasukan klausul tentang


ep

keuntungan tetap yang sangat tinggi, yaitu sebesar Rp.12.250/MT


ah

untuk batu bara berkalori 4.000 – 4.500 kcal/kg dan sebesar


R

Rp.24.500/MT untuk batu bara berkalori 4.600 – 5.200 kcal/kg atau


es
M

ng

on
gu

hal 14 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
setara 26 % sampai dengan 28% per tahun. Keuntungan tetap tersebut

si
sangat tinggi setara dengan 2 sampai 3 kali lipat bunga pinjaman bank.
(iii) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 memasukan klausul tentang

ne
ng
keuntungan tetap yang telah ditentukan besarnya walaupun
Penggugat mengalami kerugian.
Perbuatan-perbuatan Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 tersebut patut

do
gu digolongkan sebagai Perbuatan Melawan Hukum berupa Penyalahgunaan
Keadaan (Misbruik Van Omstadigheden) terkait transaksi Pinjaman modal

In
A
kerja yang dikemas dalam transaksi Perjanjian Jual Beli Batu Bara dengan
keuntungan tetap dan Kesepakatan Penjaminan dengan pengenaan denda
ah

lik
tidak terbatas, karena telah melanggar asas kepatutan dan keadilan.
BAGIAN V
KERUGIAN YANG DIDERITA PENGGUGAT AKIBAT
am

ub
PENYALAHGUNAAN KEADAAN (MISBRUIK VAN
OMSTANDIGHEDEN) OLEH TERGUGAT 1, TERGUGAT 2, DAN
ep
TERGUGAT 3
k

Bahwa, akibat tindakan Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van


ah

Omstadigheden) yang dilakukan oleh Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat


R

si
3 sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu :
(i) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 telah memasukkan klausula

ne
ng

yang memberikan hak baginya untuk menjatuhkan denda


keterlambatan yang terus menerus/berlapis di dalam ketentuan Poin 2

do
gu

Kesepakatan Penjaminan yang merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dengan Perjanjian Jual Beli Batu Bara sehingga
In
menyebabkan Penggugat yang sudah tidak mampu melakukan
A

pembayaran kepada Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 terhitung


sejak periode Desember 2010 terpaksa harus menanggung denda yang
ah

lik

terus menerus/berlapis.
(ii) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 memasukan klausul tentang
m

ub

keuntungan tetap yang sangat tinggi, yaitu sebesar Rp.12.250/MT


untuk batu bara berkalori 4.000 – 4.500 kcal/kg dan sebesar
ka

Rp.24.500/MT untuk batu bara berkalori 4.600 – 5.200 kcal/kg atau


ep

setara 26 % sampai dengan 28% per tahun. Keuntungan tetap tersebut


ah

sangat tinggi setara dengan 2 sampai 3 kali lipat bunga pinjaman bank.
R

es
M

ng

on
gu

hal 15 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(iii) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 memasukan klausul tentang

si
keuntungan tetap yang telah ditentukan besarnya walaupun
Penggugat mengalami kerugian.

ne
ng
telah menyebabkan Penggugat mengalami kerugian materil yang dapat
diuraikan sebagai berikut :
Pada awalnya pinjaman yang diberikan oleh Tergugat 1, Tergugat 2, dan

do
gu Tergugat 3 adalah sebesar Rp. 5.549.784.950,- (lima milyar lima ratus empat
puluh sembilan juta tujuh ratus delapan puluh empat ribu sembilan ratus lima

In
A
puluh Rupiah) namun dikarenakan dana pinjaman terus “diputar” dengan
cara Pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat dipinjamkan lagi
ah

lik
oleh Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 kepada Penggugat dan
Penggugat diwajibkan memberikan keuntungan tetap belum lagi ditambah
dengan denda yang terus menerus sehingga dana Tergugat 1, Tergugat 2
am

ub
dan Tergugat 3 dalam waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2006 sampai
dengan 2011 tersebut terus berkembang, menjadi sangat fantastis yaitu
ep
sebesar Rp. 2.394.125.026.605 (dua triliun tiga ratus Sembilan puluh empat
k

milyar seratus dua puluh lima juta dua puluh enam ribu enam ratus lima
ah

rupiah) bahkan Penggugat telah melakukan pembayaran kepada Tergugat


R

si
1, Tergugat 2 dan Tergugat 3, total sebesar Rp. 2.430.975.316.903 (dua
triliun empat ratus tiga puluh milyar Sembilan ratus tujuh puluh lima juta tiga

ne
ng

ratus enam belas ribu Sembilan ratus tiga rupiah). Penggugat yang beritikad
baik dalam gugatan ini mencadangkan haknya untuk menuntut

do
gu

pengembalian keuntungan tetap dan denda terus menerus yang diperoleh


Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 secara Melawan Hukum berupa
In
Penyelahgunaan Keadaan (Misbruik van Omstandigheden). Namun agar
A

terbebas dari denda yang terus menerus dihitung oleh Tergugat 1,


Tergugat 2 dan Tergugat 3 maka Penggugat dalam gugatannya saat ini
ah

lik

menuntut agar :
1. Perjanjian Jual Beli Batu Bara dan Kesepakatan Penjaminan dinyatakan
m

ub

batal dan tidak mengikat secara hukum.

2. Pengembalian kelebihan pembayaran kepada Tergugat 1, Tergugat 2,


ka

ep

dan Tergugat 3 sebesar Rp. 36.850.290.298 (tiga puluh enam milyar


tujuh ratus delapan puluh satu juta seratus lima puluh empat ribu dua
ah

ratus Sembilan puluh delapan rupiah).


R

es

BAGIAN VI
M

ng

PETITUM
on
gu

hal 16 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa, sehubungan dengan penjelasan di atas, maka dengan ini

si
Penggugat untuk memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim yang
memeriksa Perkara a quo dengan petitum sebagai berikut:

ne
ng
Dalam Putusan Akhir
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 telah melakukan

do
gu Perbuatan Melawan Hukum berupa Penyalahgunaan Keadaan
(Misbruik Van Omstadigheden)dengan melakukan:

In
A
(i) memasukkan klausula yang memberikan hak baginya untuk
menjatuhkan denda keterlambatan yang terus menerus/berlapis
ah

lik
di dalam ketentuan Poin 2 Kesepakatan Penjaminan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian Jual
Beli Batu Bara sehingga menyebabkan Penggugat yang sudah
am

ub
tidak mampu melakukan pembayaran kepada Tergugat 1,
Tergugat 2, dan Tergugat 3 terhitung sejak periode Desember
ep
2010 terpaksa harus menanggung denda yang terus
k

menerus/berlapis.
ah

(ii) memasukan klausul tentang keuntungan tetap yang sangat


R

si
tinggi, yaitu sebesar Rp.12.250/MT untuk batu bara berkalori
4.000 – 4.500 kcal/kg dan sebesar Rp.24.500/MT untuk batu bara

ne
ng

berkalori 4.600 – 5.200 kcal/kg atau setara 26 % sampai dengan


28% per tahun. Keuntungan tetap tersebut sangat tinggi setara

do
gu

dengan 2 sampai 3 kali lipat bunga pinjaman bank.


(iii) memasukan klausul tentang keuntungan tetap yang telah
In
ditentukan besarnya walaupun Penggugat mengalami kerugian.
A

3. Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 1 (sebagai


Penjual) dengan Penggugat (sebagai Pembeli) tertanggal 2 Maret 2010
ah

lik

beserta seluruh perubahan dan tambahannya, batal dan tidak mengikat


secara hukum.
m

ub

4. Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 2 (sebagai


Penjual) dengan Penggugat (sebagai Pembeli) tertanggal 4 Desember
ka

2006 beserta seluruh perubahan dan tambahannya, batal dan tidak


ep

mengikat secara hukum.


ah

5. Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 3 (sebagai


R

Penjual) dengan Penggugat (sebagai Pembeli) nomor


es
M

ng

on
gu

hal 17 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
027/HPG/Perj/X/09 tertanggal 5 Oktober 2009 beserta seluruh

si
perubahan dan tambahannya, batal dan tidak mengikat secara hukum.
6. Menyatakan Kesepakatan Penjaminan tertanggal 3 Maret 2010 antara

ne
ng
Tergugat 1, Penggugat, dan Turut Tergugat, adalah batal dan tidak
mengikat secara hukum.
7. Menyatakan Kesepakatan Penjaminan tertanggal 4 Desember 2006

do
gu antara Tergugat 2, Penggugat, dan Turut Tergugat, batal dan tidak
mengikat secara hukum.

In
A
8. Menghukum Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 secara tanggung
renteng untuk mengembalikan kepada Penggugat, kelebihan
ah

lik
pembayaran yang telah dibayarkan Penggugat kepada Tergugat 1,
Tergugat 2 dan Tergugat 3, sebesar Rp.36.850.290.298 (tiga puluh
enam milyar tujuh ratus delapan puluh satu juta seratus lima puluh
am

ub
empat ribu dua ratus Sembilan puluh delapan rupiah).
9. Menghukum Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh pada Putusan
ep
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
k

10. Menghukum Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 secara tanggung


ah

renteng untuk membayar seluruh biaya perkara dalam perkara a quo


R

si
sebagaimana yang ditetapkan dalam putusan akhir perkara a quo.

ne
ng

Atau jika Majelis Hakim berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-
adil-nya (Ex Aquo et Bono).

do
Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I
gu

telah mengajukan jawabannya secara tertulis tertanggal 12 November 2015


yang pada pokoknya sebagai berikut :
In
A

EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT (EXCEPTIO DECLINATOIR)


ah

lik

PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN TIDAK BERWENANG


UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA NO.
m

ub

506/PDT.G/2014/PN.SEL.

1. Bahwa berdasarkan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara TERGUGAT I


ka

ep

dan PENGGUGAT tertanggal 2 Maret 2010.


Pasal 16 Menyatakan :
ah

1. “Apabila timbul perselisihan antara Humpuss dan KASIH,


R

es

berkenaan dengan pelaksanaan perjanjian ini, maka Para Pihak


M

ng

on
gu

hal 18 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan menyelesaiakan dengan cara musyawarah untuk mufakat

si
terlebih dahulu.
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak mencapai

ne
ng
mufakat dalam waktu selambatnya 30 ( tiga puluh ) hari kalender
terhitung sejak tanggal pertama kali diadakan musyawarah, maka
PARA PIHAK setuju untuk menyelesaikan melalui Badan Arbitrase

do
gu Nasional (BANI) yang berkedudukan di Jakarta, dengan
menggunakan prosedur dan peraturan-peraturan BANI, dengan

In
A
ketentuan biaya proses penyelesaian melalui BANI akan
ditanggung oleh pihak yang dinyatakan kalah.
ah

lik
3. Selama proses Arbitrase, Humpuss dan KASIH harus tetap
melaksanakan kewajiban masing-masing sampai dengan tanggal
putusan BANI.
am

ub
4. Putusan BANI merupakan Putusan yang bersifa Final dan
mengikat PARA PIHAK”.
ep
k

2. Bahwa berdasarkan Pasal 3 Undang Undang No. 3 Tahun 1999


ah

menyatakan:
R

si
“Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa
para pihak yang telah terikat dalam perjanjian Arbitrse.”

ne
ng

Pasal 11 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase


menyatakan:

do
1. “Adanya suatu perjanjian Arbitrase tertulis meniadakan hak para
gu

pihak untuk menyajukan penyelesaian sengketa atau beda


pendapat yang termuat dalam perjanjian ke Pengadilan Negeri
In
A

2. Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan


didalam suatu penyelesaian sengketa yang telah ditetapkan melalui
ah

lik

Arbitrase, kecuali dalam hal-hal tertentu yang ditetapkan didalam


udang-undang ini”.
m

ub

Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas, maka Pengadilan Negeri Jakarta


Selatan tidak berwenang meriksa dan mengadili perkara a quo karena
ka

ep

antara TERGUGAT I dan PENGGUGAT berdasarkan perjanjian tertanggal 2


Maret 2010, telah memilih BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia) yang
ah

berkedudukan di Jakarta sebagai tempat penyelesaian perselisiihan.


R

es
M

ng

on
gu

hal 19 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa karena kami mengajukan Eksepsi Absolut, maka kami mohon kepada

si
Majelis Hakim yang meriksa perkara a quo untuk memutus dalam Putusan
Sela terlebih dahulu sebelum memutus Pokok Perkara.

ne
ng
EKSEPSI OBSCUUR LIBEL

GUGATAN PENGGUGAT KABUR

do
gu Bahwa Gugatan PENGGUGAT telah terjadi Kontradiksi antara Posita dan
Petitum Gugatan PENGUGAT dalam Positanya pada halaman 11

In
A
menyatakan :
“Perbutan-perbuatan Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 tersebut
ah

patut digolongkan sebagai perbuatan melawan hukum berupa

lik
penyalahgunaan keadaan (Misbruk Van Omstadigheden), terkait
transaksi Pinjaman Modal Kerja yang dikemas didalam transaksi Jual
am

ub
Beli Batu Bara dengan keuntungan tetap dan kesepakatan
penjaminan dengan pengenaan denda tidak terbatas, karena telah
ep
melanggar asas kepatutan dan keadilan”.
k
ah

Gugatan PENGGUGAT didalam halaman 13 Petitumnya menyatakan:


R
3. “Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 1

si
(sebagai penjual) dengan Penggugat (sebagai pembeli) tertanggal

ne
ng

2 Maret 2010 beserta seluruh perubahan dan tambahannya, batal


dan tidak mengikat secara hukum.
4. Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 2

do
gu

(sebagai penjual) dengan Penggugat (sebagai pembeli) tertanggal


4 Desember 2006 beserta seluruh perubahan dan tambahannya
In
A

batal dan tidak mengikat secara hukum.


5. Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 3
ah

lik

(sebagai penjual) dengan Penggugat (sebagai pembeli) Nomor


027/HPG/Perj /X/09 tertanggal 5 Otober 2009 beserta seluruh
perubahan dan tambahannya, batal dan tidak mengikat secara
m

ub

hukum.
ka

6. Menyatakan Kesepakatan Perjanjian tertanggal 3 Maret 2010


ep

antara Tergugat 1, Penggugat, dan Turut Tergugat, adalah batal


dan tidak mengikat secara hukum.
ah

7. Menyatakan Kesepakatan Penjaminan tertanggal 4 Desember 2006


R

es

antara Tergugat 2, Penggugat dan Turut Tergugat, batal dan tidak


M

mengikat secara hukum”.


ng

on
gu

hal 20 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan uraian–uraian diatas PENGGUGAT menyatakan bahwa

si
perbuatan TERGUGAT I, TERGUGAT II DAN TERGUGAT III digolongkan
telah melukan Perbuatan Melawan Hukum.

ne
ng
Tetapi didalam Petitumnya PENGGUGAT meminta Pembatalan Perjanjian.

Bahwa karena Perbuatan Melawan Hukum diatur didalam Pasal 1365

do
gu KUHPerdata sedangkan Pembatalan Perjanjian diatur didalam Pasal 1265
KUHPerdata, maka dengan demikian telah terjadi Kontradiksi antara Posita

In
dan Petitum dengan demikian Gugatan dianggap Kabur (Obscuur Libel)
A
DALAM POKOK PERKARA
ah

lik
1. Bahwa TERGUGAT I menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil dari
PENGGUGAT kecuali yang diakui kebenaranya oleh TERGUGAT I.
am

ub
2. Bahwa merupakan Fakta Hukum antara TERGUGAT dengan
PENGGUGAT telah terjadi perbuatan hukum berupa Perjanjian Jual
Beli Batu Bara tertanggal 2 Maret 2010.
ep
k

3. Bahwa pada tanggal 2 Maret 2010 telah dilakukan kesepatan


ah

Penjaminan antara TERGUGAT I dengan PENGGUGAT


R

si
4. Bahwa didalam Gugatan PENGGUGAT mempermasalahkan Pasal 6
tentang cara pembayaran didalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara

ne
ng

PENGGUGAT dengan TERGUGAT I

Pasal 6 menyatakan :

do
gu

“ Apabila Penerimaan Pembayaran oleh KASIH sebagimana


dimaksud pada pasal ini melebihi jangka waktunya. Maka
In
A

terhitung sejak mulai dari hari ke 31 (ketiga puluh satu) yang


kemudian diamandemen mulai hari ke 61(keenam puluh satu)
ah

akan dikenakan denda 0,05 % perhari dari nilai harga total Batu
lik

Bara yang harus dibayar. Perhitungan denda tersebut berlaku


hingga batas waktu tidak melebihi 30 hari (tigapuluh) hari
m

ub

kalender terhitung sejak pertama keterlambatan”.


ka

5. Bahwa Pasal 1249 KUHPerdata menyatakan :


ep

“Jika didalam suatu perikatan ditentukan bahwa yang lalai


memenuhinya, sebagai ganti rugi harus membayar jumlah uang
ah

tertentu, maka kepada yang lain tak boleh diberikan suatu jumlah
es

yang lebih maupun yang kurang daripada jumlah itu”


M

ng

on
gu

hal 21 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa didalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara PENGGUGAT

si
dengan TERGUGAT I tertanggal 2 Maret 2010 yang salah satu isinya
yaitu Pasal 6 sebagaimana disebutkan dalam point 4, sudah disepakati

ne
ng
antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I, maka tidak ada alasan bagi
PENGGUGAT untuk membatalkan perjanjian tersebut

do
gu 7. Bahwa Pasal 1338 KUHPerdata menyatakan :
“Semua perjanjian yang dibuat secara syah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatanya.

In
A
Suatu perjanjian tidak bisa ditarik kembali selain dengan sepakat
kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh
ah

lik
undang-undang dinyatakn cukup jelas untuk itu.”

Prof. DR. Mariam Darus Badrulzaman, SH,FCBArb dalam bukunya


am

ub
Hukum Perikatan Dalam KUHPerdata Buku ketiga Yurispudensi,
Doktrin, Serta Penjelasannya menyatakan : ep
Untuk dapat memenuhi Pasl 1338 KUHPerdata maka harus memenuhi :
k

1. Persetujuan harus dibuat secara sah, artinya perjanjian itu harus


ah

diadakan dengan memenuhi syarat Pasal 1320 KUHPerdata.


R

si
2. Perjanjian mengikat sebagai undang-undang bagi para pihak yang
membuatnya (Pacta Sunt Servanda). Artinya perjanjian itu wajib

ne
ng

ditaati tanpa berhak mengubahnya secara sepihak.


3. Perjanjian dilaksanakan dengan itikad baik artinya, bahwa

do
gu

perjanjian itu harus dilaksanakan secara rasional dan patut /


pantas (rational en billjk) yang hidup didalam masyarakat. Figur ini
dinamakan Objective goode trouw maka itikad baik dapat diartikan
In
A

secara subyektif, yaitu kejujuran (Subjective goode trouw) artinya


sikap batin yang terkandung didalam diri manusia diterapkan
ah

lik

didalam hukum benda Buku II KUHPerdata.


4. Didalam hukum Romawi dibedakan antara perjanjianyang secara
m

ub

ketat terikat pada undang-undang ( Contractus Stricti Juris) dan


perjanjian yang baik ( Contractus bonae Fidei ), hakim memberi
ka

keputusan menurut syarat-syarat dari kewajaran (redelijkheid) dan


ep

kepatutan kewajaran dapat dimengerti dengan akal sehat,


ah

sedangkan kepatutan dengan merujuk kepada perasaan, sopan ,


R

patut dan adil.


es
M

ng

on
gu

hal 22 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa untuk syarat sahnya perjanjian harus memenuhi pasal 1320

si
KUHPerdata, Pasal 1320 KUHPerdata menyatakan :

Untuk syarat sahnya perjanjian diperlukan empat syarat :

ne
ng
1. Sepakat untuk mereka yang mengikatkan dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian

do
gu 3.
4.
Suatu hal yang hal tertentu
Suatu sebab yang halal

In
Bahwa Menurut Prof. DR. Mariam Darus Badrulzaman, SH,FCArb
A
dalam bukunya Hukum Perikatan dalam KHUPerdata Buku Ketiga
Yurisprudensi, Doktrin, Serta Penjelasannya tentang Pasal 1320
ah

lik
KUHPerdata menyatakan :
Dilihat dari Struktur Perjanjian, maka aset membedakan
am

ub
bagian-bagian perjanjian, bagian inti (Wezenlijk Oordel) dan
bagian yang bukan inti (Non Wejenlijk Oodel). Bagian inti
disebut esensialia, sedangakan bagian dibedakan atas
ep
k

naturalia dan accidentalia.


ah

Esensialia : Bagian ini merupakan sifat yang harus ada didalam


R

si
perjanjian, Sifat yang menentukan atau yang
menyebabkan perjanjian itu Tercipta (Constructeve

ne
ng

Oordel). Seperti persetujuan antara para pihak dan


obyek perjanjian.

do
gu

Nazulia : Bagian ini merupakan sifat bawaan (natuur) perjanjian


Seperti menjamin tidak ada cacat dalam bidang yang
In
A

dijual (Vrijwaring)

Accidentalia : Bagian ini merupakan sifat yang melekat pada


ah

lik

perjanjian jika Secara tegas diperjanjikan oleh para


pihak misalnya, domisili Para pihak.
m

ub

Kedua syarat yang pertama yang ditentukan didalam Pasal 1320


KHUPerdata adalah syarat Subyektif karena berkaitan dengan Subyek
ka

Perjanjian, yaitu kesepakatan dan cakap membuat perjanjian, kedua


ep

syarat terakhir adalah syarat obyektif, yaitu mengenai obyek perjanjian


ah

dan kausa, yaitu tujuan mengadakan perjanjian.


R

es
M

ng

on
gu

hal 23 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No.

si
80 K/SIP/1975 tanggal 4 Juli 1979 tentang syarat-syarat untuk sahnya
perjanjian

ne
ng
Dalam kaidahnya menyatakan :

Perjanjian yang dibuat karena causa yang tidak diperkenankan

do
gu (Ongeoorloofde oorzak) adalah tidak syah didalam perkara Perjanjian
Keagenan Pertamina antara Soeyoto, Direktur CV. Famili Jaya (selaku

In
Tergugat) Agen minyak tanah anggota rukun santoso Kediri, bertempat
A
tinggal di Jalan Panglima Sudirman No. 31 Trenggalek, melawan
PFX.Trenggono Sastrawidjaya (Penggugat), Pengusaha SPBU 73.492
ah

lik
dan Agen Minyak Tanah Pertamina, bertempat tinggal di Panglima
Sudirman No, 28 A Trenggalek.
am

ub
9. Bahwa karena Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT I tertanggal 2 Maret 2010 dibuat telah memenuhi
ep
Pasal 1320 KUHPerdata, maka dengan demikian perjanjian tersebut
k

tidak bisa dibatalkan.


ah

R
10. Bahwa pasal 1338 KHUPerdata menyatakan :

si
“Semua Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai

ne
ng

undang-undang bagi mereka yang membuatnya.


Suatu Perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan
sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang

do
gu

oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.


Suatu Perjanjian itu harus dilaksanakan dengan itikad baik”.
In
A

Menurut Prof. Dr. Mariam Badrulzaman,SH, FCBArb dalam bukunya


Hukum Perikatan dalam KUHPerdata Bukuta Ketiga Yurisprudensi,
ah

lik

Doktrin, serta Penjelasannya menjelaskan tentang Pasal 1338


KUHPerdata sebagai berikut :
1. Perjanjian dibuat secara sah artinya perjanjian itu harus diadakan
m

ub

dengan memenuhi syarat pasal 1320 KUHPerdata.


ka

2. Perjanjian mengikat sebagai undang-undang bagi para pihak yang


ep

membuatnya (Pacta Sunt Survanda) artinya, perjanjian itu wajib


ditaati tanpa mengubahnya secara sepihak.
ah

3. Perjanjian dilaksanakan dengan itikad baik , artinya bahwa


R

es

perjanjian itu harus dilaksanakan dengan rasional dan patut /


M

pantas (rational en billjk) yang hidup didalam masyarakat.


ng

on
gu

hal 24 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Bahwa sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata, maka Perjanjian antara

si
TERGUGAT I dengan PENGGUGAT tertanggal 2 Maret 2010 berlaku
mengikat dan harus dilaksanakan.

ne
ng
12. Bahwa karena Perjanjian antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I
tertanggal 2 Maret 2010 telah dilaksanakan dan telah berakhir maka

do
gu PENGGUGAT tidak bisa membatalkan suatu perjanjian yang telah
berakhir.

In
13. Bahwa didalam Gugatannya halaman 9 PENGGUGAT menyatakan
A
tentang penyalahgunaan keadaan didalam Yurisprudensi Hukum
Perdata :
ah

lik
“Sekalipun tidak diatur didalam KUHPerdata, penerapan
penyalahgunaan keadaan telah diterima dalam beberapa
am

ub
Putusan Mahkamah Agung”

14. Bahwa menurut sitem hukum Anglo Saxon Yurisprudensi berarti Ilmu
ep
Hukum sedangkan menurut hukum Eropa Kontinental Yurisprudensi
k

berarti Putusan Pengadilan.


ah

R
Dan dalam kaitanya dengan Yurisprudensi terdapat aliran hukum

si
diantaranya :

ne
ng

Aliran Legisme
Menurut Aliran ini Yurisprudensi tidak atau kurang penting, aliran ini
menganggap bahwa semua hukum sudah terdapat didalam undang-

do
gu

undang. Hakim dalam melakukan tugasnya terikat dengan undang-


undang tersebut dengan menggunakan metode berfikir deduktif sebagai
In
A

contoh :

Si A membeli (Premis Minor / Kasus)


ah

lik

Si A harus membayar (Konklusi / Penerapan hukum)

Dengan demikian menurut aliran ini pengetahuan primer tentang


m

ub

hukum adalah pengetahuan tentang undang-undang sehingga


mempelajari Yurisprudensi masalah sekunder.
ka

ep

Menurut Prof. Z. Asikin Kusumaatmadja, SH


ah

Kekuatan Yurisprudensi di Indonesia bersifat “Persuasive Presedent”


R

lain halnya di negara-negara penganut Anglo Saxon, dimana dianut


es

adanya sistem “the binding force of precedent” atau asas “stare decicist
M

ng

on
gu

hal 25 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
et quira non movere” secara gradual asas mengikat hakim pada

si
Yurisprudensi yang bersifat esensial yang disebut ratio decidensi pada
asasnya, lembaga preseden dalam sistem hukum Comman law System

ne
ng
menentukan ketentuan-ketentuan hukum itu dikembangkan dalam
proses penerapannya. Hal ini berarti, bahwa ia merupakan hasil karya
dari para hakim dan bukan dari ahli hukum yang lain, seperti pengajar-

do
gu pengajar pada Perguruan Tinggi, bagaimanapun pandangannya
mereka ini, sebaiknya karya-karya hakim itu hanya diakui sebagai

In
A
hukum manakala ia dihasilkan dalam suatu proses pengadilan.
Pendapat seorang hakim yang dinyatakan diluar tugasnya mengadili,
ah

lik
bukan merupakan ketentuan hukum yang sah.

15. Bahwa karena dasar yang diajukan PENGGUGAT didalam Gugatannya


am

ub
mendalilkan tentang penyalahgunaan keadaan dalam Yurisprudensi
Hukum Perdata adalah Putusan Mahkamah Agung :
1. No. 341 K/PDT/1985
ep
k

2. No. 1904 K/SIP/1982


ah

3. No. 3333 K/2000


R

si
Bukan merupakan Yurisprudensi, maka dengan demikian putusan
tersebut tidak bisa dijadikan dasar untuk memutus perkara a quo

ne
ng

Maka Berdasarkan uraian-uarain diatas TERGUGAT I Memohon kepada


Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini untuk memberikan

do
gu

putusan sebagai berikut

DALAM EKSEPSI
In
A

1. Menerima Eksepsi dari TERGUGAT I.


2. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima.
ah

lik

DALAM POKOK PERKARA


1. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya .
2. Menghukum Kepada TERGUGAT untuk membayar biaya perkara yang
m

ub

timbul adanya Gugatan ini


ka

Menimbang bahwa selanjutnya atas gugatan Penggugat tersebut,


ep

Tergugat II telah mengemukakan jawabannya secara tertulis tertanggal


ah

12 November 2015 yang pada pokoknya sebagai berikut :


R

es

EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT (EXCEPTIO DECLINATOIR)


M

ng

on
gu

hal 26 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN TIDAK BERWENANG

si
UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARANO.
506/PDT.G/2014/PN.SEL.

ne
ng
1. Bahwa berdasarkan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara TERGUGAT
II dan PENGGUGAT tertanggal 4 Desember 2006.
Pasal 16 Menyatakan :

do
gu 1. “Apabila timbul perselisihan antara Humpuss dan KASIH,
berkenaan dengan pelaksanaan perjanjian ini, maka Para

In
A
Pihak akan menyelesaiakan dengan cara musyawarah untuk
mufakat terlebih dahulu.
ah

lik
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak mencapai
mufakat dalam waktu selambatnya 30 ( tiga puluh ) hari
kalender terhitung sejak tanggal pertama kali diadakan
am

ub
musyawarah, maka PARA PIHAK setuju untuk
menyelesaiakan melalui Badan Arbitrase Nasional (BANI)
ep
yang berkedudukan di Jakarta, dengan menggunakan
k

prosedur dan peraturan-peraturan BANI, dengan ketentuan


ah

biaya proses penyelesaian melalui BANI akan ditanggung oleh


R

si
pihak yang dinyatakan kalah.
3. Selama proses Arbitrase, Humpuss dan KASIH harus tetap

ne
ng

melaksanakan kewajiban masing-masing sampai dengan


tanggal putusan BANI.

do
gu

4. Putusan BANI merupakan Putusan yang bersifa Final dan


mengikat PARA PIHAK”.
In
A

2. Bahwa berdasarkan Pasal 3 Undang Undang No. 3 Tahun 1999


menyatakan :
ah

“Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa para


lik

pihak yang telah terikat dalam perjanjian Arbitrse.”


Pasal 11 Undang- Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase
m

ub

menyatakan:
1. “Adanya suatu perjanjian Arbitrase tertulis meniadakan hak
ka

ep

para pihak untuk menyajukan penyelesaian sengketa atau beda


pendapat yang termuat dalam perjanjian ke Pengadilan Negeri
ah

2. Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur


R

tangan didalam suatu penyelesaian sengketa yang telah


es
M

ng

on
gu

hal 27 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditetapkan melalui Arbitrase, kecuali dalam hal-hal tertentu

R
yang ditetapkan didalam udang-undang ini”.

si
Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas, maka Pengadilan Negeri Jakarta

ne
ng
Selatan tidak berwenang meriksa dan mengadili perkara a quo karena
antara TERGUGAT II dan PENGGUGAT berdasarkan perjanjian tertang 4

do
gu Desember 2006, telah memilih BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)
yang berkedudukan di Jakarta sebagai tempat penyelesaian perselisihan.

In
Bahwa karena kami mengajukan Eksepsi Absolut, maka kami mohon kepada
A
Majelis Hakim untuk memutus dalam Putusan Sela terlebih dahulu sebelum
memutus Pokok Perkara.
ah

lik
am

ub
EKSEPSI OBSCUUR LIBEL ep
GUGATAN PENGGUGAT KABUR
k

Bahwa Gugatan PENGGUGAT telah terjadi Kontradiksi antara Posita dan


ah

Petitum
R

si
Gugatan PENGUGAT dalam Positanya pada halaman 11 menyatakan :

ne
ng

“Perbutan-perbuatan Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3


tersebut patut digolongkan sebagai perbuatan melawan hukum
berupa penyalahgunaan keadaan (Misbruk Van Omstadigheden),

do
gu

terkait transaksi Pinjaman Modal Kerja yang dikemas didalam


transaksi Jual Beli Batu Bara dengan keuntungan tetap dan
In
A

kesepakatan penjaminan dengan pengenaan denda tidak terbatas,


karena telah melanggar asas kepatutan dan keadilan”.
ah

lik

Gugatan PENGGUGAT didalam halaman 13 Petitumnya menyatakan:


3. “Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 1
m

ub

(sebagai penjual) dengan Penggugat (sebagai pembeli)


tertanggal 2 Maret 2010 beserta seluruh perubahan dan
ka

tambahannya, batal dan tidak mengikat secara hukum.


ep

4. Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 2


(sebagai penjual) dengan Penggugat (sebagai pembeli)
ah

tertanggal 4 Desember 2006 beserta seluruh perubahan dan


es

tambahannya batal dan tidak mengikat secara hukum.


M

ng

on
gu

hal 28 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 3

si
(sebagai penjual) dengan Penggugat (sebagai pembeli) Nomor
027/HPG/Perj /X/09 tertanggal 5 Otober 2009 beserta seluruh

ne
ng
perubahan dan tambahannya, batal dan tidak mengikat secara
hukum.
6. Menyatakan Kesepakatan Perjanjian tertanggal 3 Maret 2010

do
gu antara Tergugat 1,Penggugat, dan Turut Tergugat, adalah
batal dan tidak mengikat secara hukum.

In
A
7. Menyatakan Kesepakatan Penjaminan tertanggal 4 Desember
2006 antara Tergugat 2, Penggugat dan Turut Tergugat, batal
ah

lik
dan tidak mengikat secara hukum”.

Bahwa berdasarkan uraian–uraian diatas PENGGUGAT menyatakan bahwa


am

ub
perbuatan TERGUGAT I, TERGUGAT II DAN TERGUGAT III digolongkan
telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

Tetapi didalam Petitumnya PENGGUGAT meminta Pembatalan Perjanjian.


ep
k

Bahwa karena Perbuatan Melawan Hukum diatur didalam Pasal 1365


ah

KUHPerdata sedangakan Pembatalan Perjanjian diatur didalam Pasal 1265


R

si
KUHPerdata, maka dengan demikian telah terjadi Kontradiksi antara Posita
dan Petitum dengan demikian Gugatan dianggap Kabur (Obscuur Libel)

ne
ng

DALAM POKOK PERKARA

A. DALAM KONVENSI

do
gu

1. Bahwa TERGUGAT II menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil dari


PENGGUGAT kecuali yang diakui kebenaranya oleh TERGUGAT II.
In
A

2. Bahwa merupakan Fakta Hukum antara TERGUGAT dengan


PENGGUGAT telah terjadi perbuatan hukum berupa Perjanjian Jual
ah

lik

Beli Batu Bara tertanggal 4 Desember 2006.

3. Bahwa pada tanggal 2 Maret 2010 telah dilakukan kesepatan


m

ub

Penjaminan antara TERGUGAT II dengan PENGGUGAT


ka

4. Bahwa didalam Gugatan PENGGUGAT mempermasalahkan Pasal 6


ep

tentang cara pembayaran didalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara
PENGGUGAT dengan TERGUGAT II
ah

Pasal 6 menyatakan :
es

“ Apabila Penerimaan Pembayaran oleh KASIH sebagimana


M

ng

dimaksud pada pasal ini melebihi jangka waktunya. Maka


on
gu

hal 29 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhitung sejak mulai dari hari ke 31 (ketiga puluh satu) yang

si
kemudian diamandemen mulai hari ke 61(keenam puluh satu)
akan dikenakan denda 0,05 % perhari dari nilai harga total Batu

ne
ng
Bara yang harus dibayar. Perhitungan denda tersebut berlaku
hingga batas waktu tidak melebihi 30 hari (tigapuluh) hari
kalender terhitung sejak pertama keterlambatan”.

do
gu 5. Bahwa Pasal 1249 KUHPerdata menyatakan :
“Jika didalam suatu perikatan ditentukan bahwa yang lalai

In
A
memenuhinya, sebagai ganti rugi harus membayar jumlah uang
tertentu, maka kepada yang lain tak boleh diberikan suatu
ah

lik
jumlah yang lebih maupun yang kurang daripada jumlah itu”

6. Bahwa didalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara PENGGUGAT


am

ub
dengan TERGUGAT I tertanggal 2 Maret 2010 yang salah satu isinya
yaitu Pasal 6 sebagaimana disebutkan dalam point 4, sudah disepakati
antara PENGGUGAT dan TERGUGAT II, maka tidak ada alasan bagi
ep
k

PENGGUGAT untuk membatalkan perjanjian tersebut


ah

7. Bahwa Pasal 1338 KUHPerdata menyatakan :


R

si
“Semua perjanjian yang dibuat secara syah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatanya.

ne
ng

Suatu perjanjian tidak bisa ditarik kembali selain dengan


sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang

do
gu

oleh undang-undang dinyatakn cukup jelas untuk itu.”

Prof. DR. Mariam Darus Badrulzaman, SH,FCBArb dalam bukunya


In
A

Hukum Perikatan Dalam KUHPerdata Buku ketiga Yurispudensi,


Doktrin, Serta Penjelasannya menyatakan :
ah

lik

Untuk dapat memenuhi Pasl 1338 KUHPerdata maka harus memenuhi :


1. Persetujuan harus dibuat secara sah, artinya perjanjian itu harus
diadakan dengan memenuhi syarat Pasal 1320 KUHPerdata.
m

ub

2. Perjanjian mengikat sebagai undang-undang bagi para pihak yang


ka

membuatnya (Pacta Sunt Servanda). Artinya perjanjian itu wajib


ep

ditaati tanpa berhak mengubahnya secara sepihak.


3. Perjanjian dilaksanakan dengan itikad baik artinya, bahwa
ah

perjanjian itu harus dilaksanakan secara rasional dan patut /


R

es

pantas (rational en billjk) yang hidup didalam masyarakat. Figur ini


M

dinamakan Objective goode trouw maka itikad baik dapat diartikan


ng

on
gu

hal 30 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
secara subyektif, yaitu kejujuran (Subjective goode trouw) artinya

si
sikap batin yang terkandung didalam diri manusia diterapkan
didalam hukum benda Buku II KUHPerdata.

ne
ng
4. Didalam hukum Romawi dibedakan antara perjanjian yang secara
ketat terikat pada undang-undang (Contractus Stricti Juris) dan
perjanjian yang baik (Contractus bonae Fidei), hakim memberi

do
gu keputusan menurut syarat-syarat dari kewajaran (redelijkheid) dan
kepatutan kewajaran dapat dimengerti dengan akal sehat,

In
A
sedangkan kepatutan dengan merujuk kepada perasaan, sopan ,
patut dan adil.
ah

lik
8. Bahwa untuk syarat sahnya perjanjian harus memenuhi pasal 1320
KUHPerdata, Pasal 1320 KUHPerdata menyatakan :
am

ub
Untuk syarat sahnya perjanjian diperlukan empat syarat :
1. Sepakat untuk mereka yang mengikatkan dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian
ep
k

3. Suatu hal yang hal tertentu


ah

4. Suatu sebab yang halal


R

si
Bahwa Menurut Prof. DR. Mariam Darus Badrulzaman, SH,FCArb
dalam bukunya Hukum Perikatan dalam KHUPerdata Buku Ketiga

ne
ng

Yurisprudensi, Doktrin, Serta Penjelasannya tentang Pasal 1320


KUHPerdata menyatakan :

do
gu

Dilihat dari Struktur Perjanjian, maka aset membedakan bagian-bagian


perjanjian, bagian inti (Wezenlijk Oordel) dan bagian yang bukan inti
(Non Wejenlijk Oodel). Bagian inti disebut esensialia, sedangakan
In
A

bagian dibedakan atas naturalia dan accidentalia.


Esensialia : Bagian ini merupakan sifat yang harus ada didalam
ah

lik

perjanjian, Sifat yang menentukan atau yang


menyebabkan perjanjian itu Tercipta (Constructeve
m

ub

Oordel). Seperti persetujuan antara para pihak dan


obyek perjanjian.
ka

Nazulia : Bagian ini merupakan sifat bawaan (natuur)


ep

perjanjian Seperti menjamin tidak ada cacat dalam


ah

bidang yang dijual (Vrijwaring)


R

es
M

ng

on
gu

hal 31 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Accidentalia : Bagian ini merupakan sifat yang melekat pada

si
perjanjian jika Secara tegas diperjanjikan oleh para
pihak misalnya, domisili Para pihak.

ne
ng
Kedua syarat yang pertama yang ditentukan didalam Pasal 1320
KHUPerdata adalah syarat Subyektif karena berkaitan dengan Subyek

do
gu Perjanjian, yaitu kesepakatan dan cakap membuat perjanjian, kedua
syarat terakhir adalah syarat obyektif, yaitu mengenai obyek perjanjian
dan kausa, yaitu tujuan mengadakan perjanjian.

In
A
Berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No.
80 K/SIP/1975 tanggal 4 Juli 1979 tentang syarat-syarat untuk sahnya
ah

lik
perjanjian

Dalam kaidahnya menyatakan :


am

ub
Perjanjian yang dibuat karena causa yang tidak diperkenankan
(Ongeoorloofde oorzak) adalah tidak syah didalam perkara Perjanjian
ep
k

Keagenan Pertamina antara Soeyoto, Direktur CV. Famili Jaya (selaku


Tergugat) Agen minyak tanah anggota rukun santoso Kediri, bertempat
ah

R
tinggal di Jalan Panglima Sudirman No. 31 Trenggalek, melawan

si
PFX.Trenggono Sastrawidjaya (Pengugat), Pengusaha SPBU 73.492

ne
ng

dan Agen Minyak Tanah Pertamina, bertempat tinggal di Panglima


Sudirman No, 28 A Trenggalek.

9. Bahwa karena Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara PENGGUGAT

do
gu

dengan TERGUGAT II tertanggal 4 Desember 2006 dibuat telah


memenuhi Pasal 1320 KUHPerdata, maka dengan demikian perjanjian
In
A

tersebut tidak bisa dibatalkan.

10. Bahwa pasal 1338 KHUPerdata menyatakan :


ah

lik

“Semua Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai


undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
m

ub

Suatu Perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan


sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang
ka

oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.


ep

Suatu Perjanjian itu harus dilaksanakan dengan itikad baik”.


ah

Menurut Prof. Dr. Mariam Badrulzaman,SH, FCBArb dalam bukunya


R

Hukum Perikatan dalam KUHPerdata Bukuta Ketiga Yurisprudensi,


es
M

ng

on
gu

hal 32 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Doktrin, serta Penjelasannya menjelaskan tentang Pasal 1338

si
KUHPerdata sebagai berikut :
1. Perjanjian dibuat secara sah artinya perjanjian itu harus diadakan

ne
ng
dengan memenuhi syarat pasal 1320 KUHPerdata.
2. Perjanjian mengikat sebagai undang-undang bagi para pihak yang
membuatnya (Pacta Sunt Survanda) artinya, perjanjian itu wajib

do
gu ditaati tanpa mengubahnya secara sepihak.
3. Perjanjian dilaksanakan dengan itikad baik , artinya bahwa

In
A
perjanjian itu harus dilaksanakan dengan rasional dan patut /
pantas (rational en billjk) yang hidup didalam masyarakat.
ah

lik
11. Bahwa sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata, maka Perjanjian antara
TERGUGAT II dengan PENGGUGAT tertanggal 4 Desember 2006
am

ub
berlaku mengikat dan harus dilaksanakan.

12. Bahwa didalam Gugatannya halaman 9 PENGGUGAT menyatakan


tentang penyalahgunaan keadaan didalam Yurisprudensi Hukum
ep
k

Perdata :
ah

“Sekalipun tidak diatur didalam KUHPerdata, penerapan


R

si
penyalahgunaan keadaan telah diterima dalam beberapa
Putusan Mahkamah Agung”

ne
ng

13. Bahwa menurut sistem hukum Anglo Saxon Yurisprudensi berarti Ilmu
Hukum sedangkan menurut hukum Eropa Kontinental Yurisprudensi

do
gu

berarti Putusan Pengadilan.

Dan dalam kaitanya dengan Yurisprudensi terdapat aliran hukum


In
A

diantaranya :

Aliran Legisme
ah

lik

Menurut Aliran ini Yurisprudensi tidak atau kurang penting, aliran ini
menganggap bahwa semua hukum sudah terdapat didalam undang-
undang. Hakim dalam melakukan tugasnya terikat dengan undang-
m

ub

undang tesebut dengan menggunakan metode berfikir deduktif sebagai


ka

contoh :
ep

Si A membeli (Premis Minor / Kasus)


Si A harus membayar (Konklusi / Penerapan hukum)
ah

es
M

ng

on
gu

hal 33 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian menurut aliran ini pengetahuan primer tentang

si
hukum adalah pengetahuan tentang undang-undang sehingga
mempelajari Yurisprudensi masalah sekunder.

ne
ng
Menurut Prof. Z. Asikin Kusumaatmadja, SH
Kekuatan Yurisprudensi di Indonesia bersifat “Persuasive Presedent”

do
gu lain halnya di negara-negara penganut Anglo Saxon, dimana
adanya sistem “the binding force of precedent” atau asas “stare decicist
dianut

et quira non movere” secara gradual asas mengikat hakim pada

In
A
Yurisprudensi yang bersifat esensial yang disebut ratio decidensi pada
asasnya, lembaga preseden dalam sistem hukum Comman law System
ah

lik
menentukan ketentuan-ketentuan hukum itu dikembangkan dalam
proses penerapannya. Hal ini berarti, bahwa ia merupakan hasil karya
am

ub
dari para hakim dan bukan dari ahli hukum yang lain, seperti pengajar-
pengajar pada Perguruan Tinggi, bagaimanapun pandangannya
mereka ini, sebaiknya karya-karya hakim itu hanya diakui sebagai
ep
k

hukum manakala ia dihasilkan dalam suatu proses pengadilan.


ah

Pendapat seorang hakim yang dinyatakan diluar tugasnya mengadili,


R
bukan merupakan ketentuan hukum yang sah.

si
14. Bahwa karena dasar yang diajukan PENGGUGAT didalam Gugatannya

ne
ng

mendalilkan tentang penyalahgunaan keadaan dalam Yurisprudensi


Hukum Perdata adalah Putusan Mahkamah Agung :

do
1. No. 341 K/PDT/1985
gu

2. No. 1904 K/SIP/1982


3. No. 3333 K/2000
In
A

Bukan merupakan Yurisprudensi, maka dengan demikian putusan


tersebut tidak bisa dijadikan dasar untuk memutus perkara a quo.
ah

lik

B. DALAM REKONVENSI

1. Bahwa TERGUGAT II KONVENSI dalam kedudukannya sekarang


m

ub

sebagai PENGGUGAT II REKONVENSI akan mengajukan Gugatan


ka

Balasan terhadap PENGGUGAT KONVENSI dalam kedudukannya


ep

sebagai TERGUGAT REKONVENSI.


ah

2. Bahwa seluruh dalil bagian Konvensi mohon dipandang, dikemukakan


R

dan termasuk dalam dalil Gugatan Rekonvensi.


es
M

ng

on
gu

hal 34 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa antara PENGGUGAT I REKONVENSI dengan TERGUGAT

si
REKONVENSI telah terjadi perbuatan hukum berupa Jual Beli Batu
Bara yang dituangkan didalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara tanggal 2

ne
ng
Maret 2010.

4. Bahwa karena Jual Beli Batu Bara antara PENGGUGAT II

do
gu REKONVENSI dengan
masalah, maka Hutang TERGUGAT REKONVENSI
TERGUGAT REKONVENSI mengalami
beserta denda
terhitung sampai dengan 28 Februari 2015 sebesar Rp.

In
A
111.694.486.575.

5. Bahwa sesuai Pasal 1238 KUHPerdata menyatakan :


ah

lik
Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan Surat Perintah atau
dengan akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi
am

ub
perikatan sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si berutang
akan harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang telah
ditentukan.
ep
k

Prof. DR. Mariam Badrulzaman, SH, FCBArb dalam bukunya Hukum


ah

Perikatan dalam KUHPerdata Buku Ketiga Yurisprudensi, Doktrin, serta


R

si
Penjelasanya, menjelaskan tentang Pasal 1238 KUHPerdata

ne
ng

Pernyataan lalai (Somasi, Ingebrekkejtelling) adalah upaya hukum


(rechmiddel) dimana kreditur memberitahukan, menegur, serta
memperingatkan (aan maning, somasie, kennisgeving) kepada debitur

do
gu

saat selambat-lambatnya ia wajib memenuhi prestasi dan apabila saat


itu dilampaui, maka debitur telah lalai.
In
A

1. Saat debitur lalai adalah sejak kepada debitur disampaikan


teguran.
2. Pernyataan lalai dilakukan melalui surat perintah, akta sejenis,
ah

lik

dan demi perikatannya sendiri


3. Waktu pemenuhan perikatan telah lewat.
m

ub

6. Bahwa karena TERGUGAT REKONVENSI telah memenuhi unsur


ka

Pasal 1238 KUHPerdata, maka dengan demikian TERGUGAT


ep

REKONVENSI telah melakukan Wanprestasi


ah

Maka Berdasarkan uraian-uraian diatas TERGUGAT II KONVENSI dan


R

PENGGUGAT II REKONVENSI Memohon kepada Majelis Hakim yang


es
M

ng

on
gu

hal 35 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memeriksa dan memutus perkara ini untuk memberikan putusan sebagai

si
berikut :

I. DALAM KONVENSI

ne
ng
1. DALAM EKSEPSI
- Menerima Eksepsi dari TERGUGAT II

do
gu 2.
- Menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima
DALAM POKOK PERKARA
Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya

In
A
II. DALAM REKONVENSI
1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT REKONVENSI untuk
ah

lik
seluruhnya.
2. Menyatakan TERGUGAT REKONVENSI telah melakukan
am

ub
Wanprestasi.
3. Menyatakan Hutang beserta denda TERGUGAT REKONVENSI
terhadap PENGUGAT II REKONVENSI sebesar Rp.
ep
k

111.694.486.575
ah

III. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


R

si
Menghukum kepada PENGGUGAT KONVENSI/TERGUGAT
REKONVENSI untuk membayar biaya perkara.

ne
ng

Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat III

do
gu

telah mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal 12 November 2015


yang pada pokoknya sebagai berikut :
In
A

EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT (EXCEPTIO DECLINATOIR)


PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN TIDAK BERWENANG
ah

lik

UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA NO.


506/PDT.G/2014/PN.SEL.
1. Bahwa berdasarkan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara TERGUGAT
m

ub

III dan PENGGUGAT Nomor 027/HPG/Perj/X/09 tertanggal 5 Oktober


ka

2009.
ep

Pasal 16 Menyatakan :
1. “Apabila timbul perselisihan antara Humpuss dan KASIH,
ah

berkenaan dengan pelaksanaan perjanjian ini, maka Para Pihak


R

es

akan menyelesaiakan dengan cara musyawarah untuk mufakat


M

terlebih dahulu.
ng

on
gu

hal 36 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak mencapai

si
mufakat dalam waktu selambatnya 30 ( tiga puluh ) hari kalender
terhitung sejak tanggal pertama kali diadakan musyawarah, maka

ne
ng
PARA PIHAK setuju untuk menyelesaiakan melalui Badan
Arbitrase Nasional (BANI) yang berkedudukan di Jakarta, dengan
menggunakan prosedur dan peraturan-peraturan BANI, dengan

do
gu ketentuan biaya proses penyelesaian melalui BANI akan
ditanggung oleh pihak yang dinyatakan kalah.

In
A
3. Selama proses Arbitrase, Humpuss dan KASIH harus tetap
melaksanakan kewajiban masing-masing sampai dengan tanggal
ah

lik
putusan BANI.
4. Putusan BANI merupakan Putusan yang bersifa Final dan
mengikat PARA PIHAK”.
am

ub
2. Bahwa berdasarkan Pasal 3 Undang Undang No. 3 Tahun 1999
menyatakan :
ep
k

“Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa


ah

para pihak yang telah terikat dalam perjanjian Arbitrse.”


R
Pasal 11 Undang- Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase

si
menyatakan:

ne
ng

1. “Adanya suatu perjanjian Arbitrase tertulis meniadakan hak para


pihak untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau beda
pendapat yang termuat dalam perjanjian ke Pengadilan Negeri

do
gu

2. Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan


didalam suatu penyelesaian sengketa yang telah ditetapkan
In
A

melalui Arbitrase, kecuali dalam hal-hal tertentu yang ditetapkan


didalam udang-undang ini”.
ah

lik

Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas, maka Pengadilan Negeri Jakarta


Selatan tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo karena
m

antara TERGUGAT III dan PENGGUGAT berdasarkan perjanjian tertanggal


ub

5 Oktober 2009, telah memilih BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)


ka

yang berkedudukan di Jakarta sebagai tempat penyelesaian perselisihan.


ep

Bahwa karena kami mengajukan Eksepsi Absolut, maka kami mohon kepada
ah

Majelis Hakim untuk memutus terlebih dahulu dalam Putusan Sela sebelum
R

memutus Pokok Perkara


es
M

EKSEPSI OBSCUUR LIBEL


ng

on
gu

hal 37 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
GUGATAN PENGGUGAT KABUR

si
Bahwa Gugatan PENGGUGAT telah terjadi Kontradiksi antara Posita dan
Petitum Gugatan PENGUGAT dalam Positanya pada halaman 11

ne
ng
menyatakan :
“Perbutan-perbuatan Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3

do
gu tersebut patut digolongkan sebagai perbuatan melawan hukum
berupa penyalahgunaan keadaan (Misbruk Van Omstadigheden),
terkait transaksi Pinjaman Modal Kerja yang dikemas didalam

In
A
transaksi Jual Beli Batu Bara dengan keuntungan tetap dan
kesepakatan penjaminan dengan pengenaan denda tidak
ah

lik
terbatas, karena telah melanggar asas kepatutan dan keadilan”.

Gugatan PENGGUGAT didalam halaman 13 Petitumnya menyatakan:


am

ub
3. “Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 1
(sebagai penjual) dengan Penggugat (sebagai pembeli) tertanggal
2 Maret 2010 beserta seluruh perubahan dan tambahannya, batal
ep
k

dan tidak mengikat secara hukum.


ah

4. Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 2


R

si
(sebagai penjual) dengan Penggugat (sebagai pembeli) tertanggal
4 Desember 2006 beserta seluruh perubahan dan tambahannya

ne
ng

batal dan tidak mengikat secara hukum.


5. Menyatakan Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara Tergugat 3

do
(sebagai penjual) dengan Penggugat (sebagai pembeli) Nomor
gu

027/HPG/Perj /X/09 tertanggal 5 Oktober 2009 beserta seluruh


perubahan dan tambahannya, batal dan tidak mengikat secara
In
A

hukum.
6. Menyatakan Kesepakatan Perjanjian tertanggal 3 Maret 2010
ah

lik

antara Tergugat 1,Penggugat, dan Turut Tergugat, adalah batal


dan tidak mengikat secara hukum.
m

7. Menyatakan Kesepakatan Penjaminan tertanggal 4 Desember


ub

2006 antara Tergugat 2, Penggugat dan Turut Tergugat, batal dan


ka

tidak mengikat secara hukum”.


ep

Bahwa berdasarkan uraian–uraian diatas PENGGUGAT menyatakan bahwa


ah

perbuatan TERGUGAT I, TERGUGAT II DAN TERGUGAT III digolongkan


R

telah melakkan Perbuatan Melawan Hukum.


es
M

Tetapi didalam Petitumnya PENGGUGAT meminta Pembatalan Perjanjian.


ng

on
gu

hal 38 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa karena Perbuatan Melawan Hukum diatur didalam Pasal 1365

si
KUHPerdata sedangkan Pembatalan Perjanjian diatur didalam Pasal 1265
KUHPerdata, maka dengan demikian telah terjadi Kontradiksi antara Posita

ne
ng
dan Petitum dengan demikian Gugatan dianggap Kabur (Obscuur Libel)

DALAM POKOK PERKARA

do
gu A.

1.
DALAM KONVENSI

Bahwa TERGUGAT III menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil dari

In
A
PENGGUGAT kecuali yang diakui kebenaranya oleh TERGUGAT III.

2. Bahwa merupakan Fakta Hukum antara TERGUGAT III dengan


ah

lik
PENGGUGAT telah terjadi perbuatan hukum berupa Perjanjian Jual
Beli Batu Bara No. 027/HPG/Perj/X/09 tertanggal 5 Oktober 2009.
am

ub
3. Bahwa pada tanggal 2 Maret 2010 telah dilakukan kesepatan
Penjaminan antara TERGUGAT III dengan PENGGUGATep
4. Bahwa didalam Gugatan PENGGUGAT mempermasalahkan Pasal 6
k

tentang cara pembayaran didalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara
ah

PENGGUGAT dengan TERGUGAT III


R

si
Pasal 6 menyatakan :
“ Apabila Penerimaan Pembayaran oleh KASIH sebagimana

ne
ng

dimaksud pada pasal ini melebihi jangka waktunya. Maka


terhitung sejak mulai dari hari ke 31 (ketiga puluh satu) yang

do
gu

kemudian diamandemen mulai hari ke 61(keenam puluh satu)


akan dikenakan denda 0,05 % perhari dari nilai harga total Batu
In
Bara yang harus dibayar. Perhitungan denda tersebut berlaku
A

hingga batas waktu tidak melebihi 30 hari (tigapuluh) hari kalender


terhitung sejak pertama keterlambatan”.
ah

lik

5. Bahwa Pasal 1249 KUHPerdata menyatakan :


“Jika didalam suatu perikatan ditentukan bahwa yang lalai
m

ub

memenuhinya, sebagai ganti rugi harus membayar jumlah uang


tertentu, maka kepada yang lain tak boleh diberikan suatu jumlah
ka

ep

yang lebih maupun yang kurang daripada jumlah itu”

6. Bahwa didalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara PENGGUGAT


ah

dengan TERGUGAT III tertanggal 5 Oktober 2009 yang salah satu


es

isinya yaitu Pasal 6 sebagaimana disebutkan dalam point 4, sudah


M

ng

on
gu

hal 39 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disepakati antara PENGGUGAT dan TERGUGAT III, maka tidak ada

si
alasan bagi PENGGUGAT untuk membatalkan perjanjian tersebut

7. Bahwa Pasal 1338 KUHPerdata menyatakan :

ne
ng
“Semua perjanjian yang dibuat secara syah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatanya.

do
gu Suatu perjanjian tidak bisa ditarik kembali selain dengan sepakat
kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-
undang dinyatakn cukup jelas untuk itu.”

In
A
Prof. DR. Mariam Darus Badrulzaman, SH,FCBArb dalam bukunya
Hukum Perikatan Dalam KUHPerdata Buku ketiga Yurispudensi,
ah

lik
Doktrin, Serta Penjelasannya menyatakan :
am

ub
Untuk dapat memenuhi Pasl 1338 KUHPerdata maka harus memenuhi :
1. Persetujuan harus dibuat secara sah, artinya perjanjian itu harus
ep
diadakan dengan memenuhi syarat Pasal 1320 KUHPerdata.
k

2. Perjanjian mengikat sebagai undang-undang bagi para pihak yang


ah

membuatnya (Pacta Sunt Servanda). Artinya perjanjian itu wajib


R

si
ditaati tanpa berhak mengubahnya secara sepihak.
3. Perjanjian dilaksanakan dengan itikad baik artinya, bahwa

ne
ng

perjanjian itu harus dilaksanakan secara rasional dan patut /


pantas (rational en billjk) yang hidup didalam masyarakat. Figur ini

do
gu

dinamakan Objective goode trouw maka itikad baik dapat diartikan


secara subyektif, yaitu kejujuran (Subjective goode trouw) artinya
sikap batin yang terkandung didalam diri manusia diterapkan
In
A

didalam hukum benda Buku II KUHPerdata.


4. Didalam hukum Romawi dibedakan antara perjanjian yang secara
ah

lik

ketat terikat pada undang-undang ( Contractus Stricti Juris) dan


perjanjian yang baik ( Contractus bonae Fidei ), hakim memberi
m

ub

keputusan menurut syarat-syarat dari kewajaran (redelijkheid) dan


kepatutan kewajaran dapat dimengerti dengan akal sehat,
ka

sedangkan kepatutan dengan merujuk kepada perasaan, sopan ,


ep

patut dan adil.


ah

8. Bahwa untuk syarat sahnya perjanjian harus memenuhi pasal 1320


R

KUHPerdata, Pasal 1320 KUHPerdata menyatakan :


es
M

Untuk syarat sahnya perjanjian diperlukan empat syarat :


ng

on
gu

hal 40 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Sepakat untuk mereka yang mengikatkan dirinya

si
2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian
3. Suatu hal yang hal tertentu

ne
ng
4. Suatu sebab yang halal

Bahwa Menurut Prof. DR. Mariam Darus Badrulzaman, SH,FCArb

do
gu dalam bukunya Hukum Perikatan dalam KHUPerdata Buku Ketiga
Yurisprudensi, Doktrin, Serta Penjelasannya tentang Pasal 1320
KUHPerdata menyatakan :

In
A
Dilihat dari Struktur Perjanjian, maka aset membedakan bagian-bagian
perjanjian, bagian inti ( Wezenlijk Oordel) dan bagian yang bukan inti
ah

lik
(Non Wejenlijk Oodel). Bagian inti disebut esensialia, sedangakan
bagian dibedakan atas naturalia dan accidentalia.
am

ub
Esensialia : Bagian ini merupakan sifat yang harus ada didalam
perjanjian, Sifat yang menentukan atau yang
menyebabkan perjanjian itu Tercipta (Constructeve
ep
k

Oordel). Seperti persetujuan antara para pihak dan


ah

obyek perjanjian.
R

si
Nazulia : Bagian ini merupakan sifat bawaan (natuur)
perjanjian Seperti menjamin tidak ada cacat dalam

ne
ng

bidang yang dijual (Vrijwaring)


Accidentalia : Bagian ini merupakan sifat yang melekat pada

do
perjanjian jika Secara tegas diperjanjikan oleh para
gu

pihak misalnya, domisili Para pihak.

Kedua syarat yang pertama yang ditentukan didalam Pasal 1320


In
A

KHUPerdata adalah syarat Subyektif karena berkaitan dengan Subyek


Perjanjian, yaitu kesepakatan dan cakap membuat perjanjian, kedua
ah

lik

syarat terakhir adalah syarat obyektif, yaitu mengenai obyek perjanjian


dan kausa, yaitu tujuan mengadakan perjanjian.
m

ub

Berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No.


80 K/SIP/1975 tanggal 4 Juli 1979 tentang syarat-syarat untuk sahnya
ka

ep

perjanjian

Dalam kaidahnya menyatakan :


ah

Perjanjian yang dibuat karena causa yang tidak diperkenankan


es

(Ongeoorloofde oorzak) adalah tidak syah didalam perkara Perjanjian


M

ng

on
gu

hal 41 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keagenan Pertamina antara Soeyoto, Direktur CV. Famili Jaya (selaku

si
Tergugat) Agen minyak tanah anggota rukun santoso Kediri, bertempat
tinggal di Jalan Panglima Sudirman No. 31 Trenggalek, melawan

ne
ng
PFX.Trenggono Sastrawidjaya (Pengugat), Pengusaha SPBU 73.492
dan Agen Minyak Tanah Pertamina, bertempat tinggal di Panglima
Sudirman No, 28 A Trenggalek.

do
gu 9. Bahwa karena Perjanjian Jual Beli Batu Bara antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT III tertanggal 5 Oktober 2009 dibuat telah

In
A
memenuhi Pasal 1320 KUHPerdata, maka dengan demikian perjanjian
tersebut tidak bisa dibatalkan.
ah

lik
10. Bahwa pasal 1338 KHUPerdata menyatakan :
“Semua Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
am

ub
undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
Suatu Perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan
sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang
ep
k

oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.


ah

Suatu Perjanjian itu harus dilaksanakan dengan itikad baik”.


R

si
Menurut Prof. Dr. Mariam Badrulzaman,SH, FCBArb dalam bukunya
Hukum Perikatan dalam KUHPerdata Bukuta Ketiga Yurisprudensi,

ne
ng

Doktrin, serta Penjelasannya menjelaskan tentang Pasal 1338 KUHPerdata


sebagai berikut :

do
gu

1. Perjanjian dibuat secara sah artinya perjanjian itu harus diadakan


dengan memenuhi syarat pasal 1320 KUHPerdata.
2. Perjanjian mengikat sebagai undang-undang bagi para pihak yang
In
A

membuatnya (Pacta Sunt Survanda) artinya, perjanjian itu wajib


ditaati tanpa mengubahnya secara sepihak.
ah

lik

3. Perjanjian dilaksanakan dengan itikad baik , artinya bahwa


perjanjian itu harus dilaksanakan dengan rasional dan patut /
m

ub

pantas (rational en billjk) yang hidup didalam masyarakat.

11. Bahwa sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata, maka Perjanjian antara
ka

ep

TERGUGAT III dengan PENGGUGAT tertanggal 5 Oktober 2009


berlaku mengikat dan harus dilaksanakan.
ah

12. Bahwa didalam Gugatannya halaman 9 PENGGUGAT menyatakan


R

es

tentang penyalahgunaan keadaan didalam Yurisprudensi Hukum


M

Perdata :
ng

on
gu

hal 42 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Sekalipun tidak diatur didalam KUHPerdata, penerapan

si
penyalahgunaan keadaan telah diterima dalam beberapa
Putusan Mahkamah Agung”

ne
ng
13. Bahwa menurut sistem hukum Anglo Saxon Yurisprudensi berarti Ilmu
Hukum sedangkan menurut hukum Eropa Kontinental Yurisprudensi
berarti Putusan Pengadilan.

do
gu Dan dalam kaitanya dengan Yurisprudensi terdapat aliran hukum
diantaranya

In
A
Aliran Legisme
Menurut Aliran ini Yurisprudensi tidak atau kurang penting, aliran ini
ah

lik
menganggap bahwa semua hukum sudah terdapat didalam undang-
undang. Hakim dalam melakukan tugasnya terikat dengan undang-
am

ub
undang tesebut dengan menggunakan metode berfikir deduktif sebagai
contoh :
Si A membeli (Premis Minor / Kasus)
ep
k

Si A harus membayar (Konklusi / Penerapan hukum)


ah

Dengan demikian menurut aliran ini pengetahuan primer tentang


R

si
hukum adalah pengetahuan tentang undang-undang sehingga
mempelajari Yurisprudensi masalah sekunder.

ne
ng

Menurut Prof. Z. Asikin Kusumaatmadja, SH


Kekuatan Yurisprudensi di Indonesia bersifat “Persuasive Presedent”

do
gu

lain halnya di negara-negara penganut Anglo Saxon, dimana dianut


adanya sistem “the binding force of precedent” atau asas “stare decicist
In
et quira non movere” secara gradual asas mengikat hakim pada
A

Yurisprudensi yang bersifat esensial yang disebut ratio decidensi pada


asasnya, lembaga preseden dalam sistem hukum Comman law System
ah

lik

menentukan ketentuan-ketentuan hukum itu dikembangkan dalam


proses penerapannya. Hal ini berarti, bahwa ia merupakan hasil karya
m

ub

dari para hakim dan bukan dari ahli hukum yang lain, seperti pengajar-
pengajar pada Perguruan Tinggi, bagaimanapun pandangannya
ka

ep

mereka ini, sebaiknya karya-karya hakim itu hanya diakui sebagai


hukum manakala ia dihasilkan dalam suatu proses pengadilan.
ah

Pendapat seorang hakim yang dinyatakan diluar tugasnya mengadili,


R

bukan merupakan ketentuan hukum yang sah.


es
M

ng

on
gu

hal 43 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14. Bahwa karena dasar yang diajukan PENGGUGAT didalam Gugatannya

si
mendalilkan tentang penyalahgunaan keadaan dalam Yurisprudensi
Hukum Perdata adalah Putusan Mahkamah Agung :

ne
ng
1. No. 341 K/PDT/1985
2. No. 1904 K/SIP/1982
3. No. 3333 K/2000

do
gu Bukan merupakan Yurisprudensi, maka dengan demikian putusan
tersebut tidak bisa dijadikan dasar untuk memutus perkara a quo.

In
A
B. DALAM REKONVENSI
ah

1. Bahwa TERGUGAT III KONVENSI dalam kedudukannya sekarang

lik
sebagai PENGGUGAT III REKONVENSI akan mengajukan Gugatan
Balasan terhadap PENGGUGAT KONVENSI dalam kedudukannya
am

ub
sebagai TERGUGAT REKONVENSI.

2. Bahwa seluruh dalil bagian Konvensi mohon dipandang, dikemukakan


ep
k

dan termasuk dalam dalil Gugatan Rekonvensi.


ah

3. Bahwa antara PENGGUGAT III REKONVENSI dengan TERGUGAT


R

si
REKONVENSI telah terjadi perbuatan hukum berupa Perjanjian Jual
Beli Batu Bara yang dituangkan didalam Perjanjian Jual Beli Batu Bara

ne
ng

No. 027/HPG/Perj/X/09 tanggal 5 Oktober 2009.

4. Bahwa karena Jual Beli Batu Bara antara PENGGUGAT III

do
gu

REKONVENSI dengan TERGUGAT REKONVENSI mengalami


masalah , maka. Hutang TERGUGAT REKONVENSI beserta denda
sampai dengan Juli 2015 sebesar Rp. 84.370.990.207
In
A

5. Bahwa sesuai Pasal 1238 KUHPerdata menyatakan :


Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan Surat Perintah atau
ah

lik

dengan akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi


perikatan sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si berutang
m

ub

akan harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang telah


ditentukan.
ka

ep

Prof. DR. Mariam Badrulzaman, SH, FCBArb dalam bukunya Hukum


Perikatan dalam KUHPerdata Buku Ketiga Yurisprudensi, Doktrin, serta
ah

Penjelasanya, menjelaskan tentang Pasal 1238 KUHPerdata


R

es

Pernyataan lalai (Somasi, Ingebrekkejtelling) adalah upaya hukum


M

ng

(rechmiddel) dimana kreditur memberitahukan, menegur, serta


on
gu

hal 44 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memperingatkan (aan maning, somasie, kennisgeving) kepada debitur

si
saat selambat-lambatnya ia wajib memenuhi prestasi dan apabila saat
itu dilampaui, maka debitur telah lalai.

ne
ng
1. Saat debitur lalai adalah sejak kepada debitur disampaikan
teguran.
2. Pernyataan lalai dilakukan melalui surat perintah, akta sejenis,

do
gu dan demi perikatannya sendiri
3. Waktu pemenuhan perikatan telah lewat.

In
A
6. Bahwa karena TERGUGAT REKONVENSI telah memenuhi unsur
Pasal 1238 KUHPerdata, maka dengan demikian TERGUGAT
ah

lik
REKONVENSI telah melakukan Wanprestasi.

Maka Berdasarka uraian-uarain diatas TERGUGAT III KONVENSI dan


am

ub
PENGGUGAT III REKONVENSI Memohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan memutus perkara ini untuk memberikan putusan sebagai
ep
berikut :
k

I. DALAM KONVENSI
ah

R
1. DALAM EKSEPSI

si
- Menerima Eksepsi dari TERGUGAT III

ne
ng

- Menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima.


2. DALAM POKOK PERKARA
Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.

do
gu

II. DALAM REKONVENSI


1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT REKONVENSI untuk
In
A

seluruhnya.
2. Menyatakan TERGUGAT REKONVENSI telah melakukan
ah

lik

Wanprestasi.
3. Menyatakan Hutang beserta denda TERGUGAT REKONVENSI
terhadap PENGUGAT REKONVENSI sebesar Rp.
m

ub

84.370.990.207.
ka

4. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI harus membayar Hutang


ep

sebesar Rp. 84.370.990.207;


ah

III. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


R

Menghukum kepada PENGGUGAT KONVENSI/TERGUGAT


es

REKONVENSI untuk membayar biaya perkara.


M

ng

on
gu

hal 45 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya terhadap gugatan Penggugat

si
tersebut maka Turut Tergugat telah mengemukakan jawabannya tertanggal
26 Nopember 2015 yang pada pokoknya sebagai berikut :

ne
ng
1. Bahwa Turut Tergugat sependapat dengan dali dari Gugatan
Penggugat pada Bagian I (yang menyangkut “PARA PIHAK”) secara
keseluruhan dengan alasan sebagaimana yang telah diuraikan

do
gu Penggugat dalam Gugatannya pada Bagian I “PARA PIHAK” mengenai
Tergugat 1 (PT HUMPUSS), Tergugat 2 (PT HUMPUSS TRADING),

In
A
dan Tergugat 3 (PT HUMPUSS PATRAGAS) maupunTurut Tergugat
(PT DAYA BAMBU SEJAHTERA), sudah tepat dan benar.
ah

lik
2. Bahwa Turut Tergugat juga sependapat dengan uraian dari Gugatan
Penggugat pada Bagian II LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
am

ub
dengan segala alasan-alasan yang dikemukakan dalam gugatannya.

3. Bahwa Turut Tergugat sependapat dengan gugatan Penggugat pada


Bagian III Teori Penyalahgunaan Keadaan (MISBRUIK VAN
ep
k

OMSTANDIGHEDEN).
ah

4. Bahwa Turut Tergugat sependapat dengan uraian yang disampaikan


R

si
oleh Penggugat dalam gugatannya BAGIAN IV yang mendalilkan
bahwa TERGUGAT 1, TERGUGAT 2, DAN TERGUGAT 3 TELAH

ne
ng

MELAKUKAN PENYALAHGUNAAN KEADAAN (MISBRUIK VAN


OMSTADIGHEDEN) TERKAIT DENGAN PERJANJIAN JUAL BELI

do
gu

BATU BARA. Bahwa, Berdasarkan Latar Belakang Permasalahan


sebagaimana Penggugat uraikan di dalam Bagian II danTeori
Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstadigheden) didalam
In
A

Bagian III, maka Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 dengan


posisi ekonomisnya yang lebih tinggi dari Penggugat dan Turut
ah

lik

Tergugat, terbukti telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum berupa


Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstadigheden).Dimana,
m

ub

Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 secara jelas dan nyata telah


melakukan Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstadigheden)
ka

terhadap Penggugat terkait dengan transaksi pinjaman modal kerja


ep

yang dikemas dalam transaksi Jual Beli Batu Bara, sehingga


ah

Penggugat terpaksa menderita kerugian materiil yang tidak sedikit.


R

Adapun Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van Omstadigheden)


es

yang dilakukan oleh Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 sesuai


M

ng

on
gu

hal 46 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang tertera di dalam Gugatan Penggugat Bagian IV bahwa Tergugat 1,

si
Tergugat 2, dan Tergugat 3 terbukti telah melakukan penyalahgunaan
keadaan (Misbruik Van Omstadigheden) terkait dengan Perjanjian

ne
ng
Jual Beli Batu Bara. Dimana, perbuatan-perbuatan Tergugat 1,
Tergugat 2, dan Tergugat 3 tersebut patut digolongkan sebagai
Perbuatan Melawan Hukum berupa Penyalahgunaan Keadaan

do
gu (Misbruik Van Omstadigheden) terkait transaksi Pinjaman modal kerja
yang dikemas dalam transaksi Perjanjian Jual Beli Batu Bara dengan

In
A
keuntungan tetap dan Kesepakatan Penjaminan dengan pengenaan
denda tidak terbatas, karena telah melanggar asa skepatutan dan
ah

lik
keadilan, oleh karena itu sudah sepatutnya Majelis Hakim menerima
gugatan Penggugat pada bagian keempat.
am

ub
5. Bahwa Turut Tergugatjuga sependapat dengan apa yang diuraikan
Penggugat dalam gugatannya pada BAGIAN V MENGENAI
KERUGIAN YANG DIDERITA PENGGUGAT AKIBAT
ep
k

PENYALAHGUNAAN KEADAAN (MISBRUIK VAN


ah

OMSTANDIGHEDEN) OLEH TERGUGAT 1, TERGUGAT 2, DAN


R
TERGUGAT 3, Dengan alasan :

si
Bahwa, akibat tindakan Penyalahgunaan Keadaan (Misbruik Van

ne
ng

Omstadigheden) yang dilakukan oleh Tergugat 1, Tergugat 2,


danTergugat 3 sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu :

do
gu

(i) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 telah memasukkan


klausula yang memberikan hak baginya untuk menjatuhkan denda
keterlambatan yang terus menerus /berlapis di dalam ketentuan
In
A

Poin 2 Kesepakatan Penjaminan yang merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dengan Perjanjian Jual Beli Batu Bara
ah

lik

sehingga menyebabkan Penggugat yang sudah tidak mampu


melakukan pembayaran kepada Tergugat 1, Tergugat 2, dan
m

ub

Tergugat 3 terhitung sejak periode Desember 2010 terpaksa harus


menanggung denda yang terus menerus/berlapis.
ka

ep

(ii) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 memasukan klausul


tentang keuntungan tetap yang sangat tinggi, yaitu sebesar
ah

Rp.12.250/MT untuk batu bara berkalori 4.000 – 4.500 kcal/kg dan


R

sebesar Rp.24.500/MT untuk batu bara berkalori 4.600 – 5.200


es
M

kcal/kg atau setara 26 % sampai dengan 28% per tahun.


ng

on
gu

hal 47 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keuntungan tetap tersebut sangat tinggi setara dengan 2 sampai 3

si
kali lipat bunga pinjaman bank.

(iii) Tergugat 1, Tergugat 2, dan Tergugat 3 memasukan klausul

ne
ng
tentang keuntungan tetap yang telah ditentukan besarnya
walaupun Penggugat mengalami kerugian.

do
gu telah menyebabkan Penggugat mengalami kerugian materil yang dapat
diuraikan sebagai berikut :

In
A
Pada awalnya pinjaman yang diberikan oleh Tergugat 1, Tergugat 2, dan
Tergugat 3 adalah sebesar Rp. 5.549.784.950,- (lima milyar lima ratus
ah

lik
empat puluh sembilan juta tujuh ratus delapan puluh empat ribu
sembilan ratus lima puluh Rupiah) namun dikarenakan dana pinjaman
terus “diputar” dengan cara Pembayaran yang telah dilakukan oleh
am

ub
Penggugat dipinjamkan lagi oleh Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3
kepada Penggugat dan Penggugat diwajibkan memberikan
ep
k

keuntungan tetap belum lagi ditambah dengan denda yang terus


menerus sehingga dana Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 dalam
ah

R
waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2006 sampai dengan 2011 tersebut

si
terus berkembang, menjadi sangat fantastis yaitu sebesar Rp.

ne
2.394.125.026.605 (dua triliun tiga ratus sembilan puluh empat milyar
ng

seratus dua puluh lima juta dua puluh enam ribu enam ratus lima
rupiah) bahkan Penggugat telah melakukan pembayaran kepada

do
gu

Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3, total sebesar Rp.


2.430.975.316.903 (dua triliun empat ratus tiga puluh milyar sembilan
In
ratus tujuh puluh lima juta tiga ratus enam belas ribu sembilan ratus
A

tiga rupiah). Penggugat yang beritikad baik dalam gugatan ini


mencadangkan haknya untuk menuntut pengembalian keuntungan
ah

lik

tetap dan denda terus menerus yang diperoleh Tergugat 1, Tergugat 2


dan Tergugat 3 secara Melawan Hukum berupa Penyelahgunaan
m

ub

Keadaan(Misbruik van Omstandigheden). Namun agar terbebas dari


denda yang terus menerus dihitung olehTergugat 1, Tergugat 2 dan
ka

ep

Tergugat 3 maka Penggugat dalam gugatannya saat ini menuntut agar :


1. Perjanjian Jual Beli Batu Bara dan Kesepakatan Penjaminan
ah

dinyatakan batal dan tidak mengikat secara hukum.


R

2. Pengembalian kelebihan pem bayaran kepada Tergugat 1, Tergugat


es
M

2, danTergugat sebesar Rp. 36.850.290.298 (tiga puluh enam milyar


ng

on
gu

hal 48 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tujuh ratus delapan puluh satuju tasera tuslima puluh empatri budua

si
ratus Sembilan puluhd elapan rupiah).
6. Bahwa berdasarkan uraian yang telah disebutkan pada butir1 s/d 5

ne
ng
diatas maka Turut Tergugat mohon kepada Yang Terhormat Majelis
Hakim memberikan putusan sebagai berikut :
- Menyatakan Tergugat 1 s/d 3 terbukti melakukan Perbuatan Melawan

do
gu Hukum berupa Penyalahgunaan keadaan (Misbruik van
Omstandigheden).

In
A
- Mengabulkan seluruh tuntutan yang dimohonkan oleh Penggugat.

Jika Yang Terhormat Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan


ah

lik
yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Memperhatikan dan mengutip hal-hal yang tercantum dalam


am

ub
salinan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 12 Mei 2016
Nomor 506/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel dalam perkara antara kedua belah
ep
pihak yang amarnya sebagai berikut :-------------------------------------------
k

A. DALAM KONVENSI
ah

R
I. DALAM EKSEPSI

si
- Menolak eksepsi Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk

ne
ng

seluruhnya ;
II. DALAM POKOK PERKARA

do
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
gu

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang


timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 941.000,- (sembilan ratus
In
A

empat puluh satu ribu rupiah) ;

B. DALAM REKONVENSI
ah

lik

- Menyatakan gugatan rekonvensi dari Penggugat I Dalam


Rekonvensi / Tergugat II Dalam Konvensi dan dari Penggugat II
m

ub

Dalam Rekonvensi / Tergugat III Dalam Konvensi tidak dapat


diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard) ;
ka

ep

- Menghukum Penggugat I Dalam Rekonvensi / Tergugat II Dalam


Konvensi dan Penggugat II Dalam Rekonvensi / Tergugat III
ah

Dalam Konvensi untuk membayar biaya perkara dalam perkara


R

es

rekonvensi ini yang sampai saat ini berjumlah NIHIL ;


M

ng

on
gu

hal 49 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Membaca, bahwa berdasarkan Risalah Pernyataan Permohonan

si
Banding Nomor 506/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel., tanggal 19 Mei 2016, yang
dibuat oleh BUKAERI, SH., MM., Panitera Pengadilan Negeri Jakarta

ne
ng
Selatan yang menerangkan bahwa Pembanding I semula Penggugat
Konvensi / Tergugat Rekonpensi telah menyatakan banding terhadap
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 12 Mei 2016

do
gu Nomor 506 /Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel, dan dengan resmi telah diberitahukan
kepada Terbanding I, II, III semula Tergugat I, II, III Konvensi / Penggugat

In
A
I, II Rekonvensi pada tanggal 30 Mei 2016, kepada Pembanding II semula
Turut Tergugat Konvensi pada tanggal 26 Agustus 2016 ;------------
ah

lik
Membaca, bahwa berdasarkan Risalah Pernyataan Permohonan
Banding Nomor 506/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Mei 2016, yang
am

ub
dibuat oleh BUKAERI, SH., MM., Panitera Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan yang menerangkan bahwa Pembanding II semula Turut Tergugat
Konvensi, telah pula menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan
ep
k

Negeri Jakarta Selatan tanggal 12 Mei 2016 Nomor. 506


ah

/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel dan dengan resmi telah diberitahukan kepada


R
Terbanding I, II, III semula Tergugat I, II, III Konvensi / Penggugat I, II

si
Rekonvensi pada tanggal 30 Mei 2016, -----------------------------------------------

ne
ng

Membaca, bahwa Pembanding I semula Penggugat Konvensi /


Tergugat Rekonpensi telah mengajukan Memori Banding tertanggal 15

do
September 2016, yang telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
gu

Jakarta Selatan pada tanggal 16 September 2016, dan dengan resmi


telah diberitahukan kepada pihak Terbanding I, II, dan III semula
In
A

Tergugat I, II, III Konvensi / Penggugat I, II Rekonvensi pada tanggal 21


September 2016, dan kepada Pembanding II semula Turut Tergugat
ah

lik

Konvensi pada tanggal 29 November 2016, ;------------------------------------

Membaca, bahwa Terbanding I, II dan III semula Tergugat I, II, III


m

ub

Konpensi / Penggugat I, II Rekonvensi telah mengajukan Kontra Memori


Banding tertanggal 20 September 2016, yang telah diterima di
ka

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 21


ep

September 2016, dan dengan resmi telah diberitahukan kepada pihak


ah

Pembanding I semula Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonpensi pada


R

tanggal 11 November 2016, dan kepada Pembanding II semula Turut


es

Tergugat Konvensi pada tanggal 29 September 2016, ;--------------------------


M

ng

on
gu

hal 50 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Membaca, bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada

si
tanggal 5 September 2016, telah memberi kesempatan kepada
Pembanding I semula Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi , kepada

ne
ng
Terbanding I, II, III semula Tergugat I, II ,III Konvensi / Penggugat I, II
Rekonvensi, pada tanggal 12 Agustus 2016 kepada Pembanding II semula
Turut Tergugat Konvensi pada tanggal 26 Agustus 2016, untuk mempelajari

do
gu berkas perkara dalam tenggang waktu selama 14 (empat belas) hari dihitung
sejak hari berikut dari pemberitahuan;---------------------------------------------------

In
A
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM :

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding I


ah

lik
semula Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi dan Pembanding II
semula Turut Tergugat Konvensi telah diajukan dalam tenggang waktu
am

ub
dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan oleh Undang-Undang oleh karena itu permohonan banding
tersebut secara formal dapat diterima; ------------------------------------------------
ep
k

Menimbang, bahwa Pembanding I semula Penggugat Konvensi /


ah

Tergugat Rekonvensi telah mengajukan Memori Banding yang pada


R

si
pokoknya menyatakan :----------------------------------------------------------------------

ne
ng

1. Bahwa, Pemohon Banding menolak dengan tegas Putusan Pengadilan


Negeri Jakarta Selatan, karena Para Tergugat telah melakukan
perbuatan melawan hukum dalam bentuk penyalah gunaan keadaaan

do
gu

(Misbruik Van Omstadigheden) terkait dengan perjanjian jual beli batu


bara terhadap Pembanding / Penggugat tersebut ;------------------------------
In
A

2. Bahwa, Pembanding semula Penggugat juga menolak dengan tegas


dan tidak sependapat dengan pertimbangan hukum tersebut, karena
ah

lik

jelas terlihat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sangat


berpihak kepada Terbanding I, II dan III / Tergugat I, II dan III ; -------------
m

ub

3. Bahwa, Majelis Hakim Judex Factie telah melakukan kekeliruan dan


kekhilafan hukum yang sangat nyata dengan tidak mempertimbangakan
ka

bukti-bukti dan fakta-fakta dan keterangan ahli dipersidangan yang


ep

secara nyata dan tidak terbantahkan bahwa gugatan perbuatan melawan


ah

hukum sebagaimana yang didalilkan oleh Pemohon Banding / Penggugat


R

sudah sangat terpenuhi ; --------------------------------------------------------------


es
M

ng

on
gu

hal 51 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa keberatan - keberatan Pembanding I semula Penggugat

si
Konvensi /Tergugat Rekonvensi selengkapnya sebagaimana tersebut
dalam memori banding ;-----------------------------------------------------------------

ne
ng
Menimbang, bahwa Pembanding II semula Turut Tergugat Konvensi
telah mengajukan Memori Banding yang pada pokoknya menyatakan :-------

do
gu 1. Bahwa, Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sangat merugikan
Pembanding II semula Turut Tergugat, karena Majelis hakim tidak

In
memperhatikan dan mempertimbangkan bukti-bukti surat yang diajukan
A
Penggugat dan Turut Tergugat yang menunjukan bahwa Penggugat
telah dengan itikad baik melakukan pembayaran kepada Para Tergugat
ah

lik
sehingga Para Tergugat telah mendapat keuntungan yang sangat besar
atas perjanjian Jual Beli Batu Bara dan kesepakatan pinjamanan ;---------
am

ub
2. Bahwa Tergugat I, II dan III masing-masing mengajukan eksepsi yang
pada pokoknya menyatakan bahwa gugatan Penggugat adalah kabur
ep
karena dalam posita gugatannya Penggugat mendalilkan Tergugat I, II
k

dan III telah melakukan perbuatan melawan hukum tetapi dalam posita
ah

gugatannya menuntut pembatalan perjanjian ;------------------------------------


R

si
3. Bahwa, pertimbangan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

ne
ng

jelas terlihat sangat berpihak kepada Terbanding I, II dan III / Tergugat


I, II dan III ;---------------------------------------------------------------------------------
4. Bahwa keberatan - keberatan Pembanding II semula Turut Tergugat

do
gu

selengkapnya sebagaimana tersebut dalam memori banding ;-------------

Menimbang, bahwa Terbanding I, II dan III semula Tergugat I, II, III


In
A

Konvensi / Penggugat I, II Rekonvensi telah mengajukan Kontra Memori


Banding yang pada pokoknya menyatakan :------------------------------------------
ah

lik

1. Bahwa, Terbanding I, II dan III semula Tergugat I, II dan III dapat


menerima seluruh pertimbangan putusan a quo, karena menurut
Terbanding I, II dan III semula Tergugat I, II dan III Majelis Hakim
m

ub

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili


ka

dalam perkara Nomor. 506/Pdt.G/2016/PN.Jkt. Sel, sudah tepat dan


ep

benar dalam pertimbangan hukumnya ;---------------------------------------------


2. Bahwa kesepakatan Penjaminan dan Perjanjian Jual Beli Batu Bara
ah

sebagaimana dimaksud oleh Pembanding II semula Turut Tergugat


R

es

dibuat telah memenuhi Pasal 1320 KUHPerdata, maka dengan demikian


M

ng

on
gu

hal 52 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus disepakati oleh Para Pihak yang membuat perjanjian sebagaimana

si
diterangkan didalam pasal 1338 KUHPerdata ;-----------------------------------
3. Bahwa, kerugian yang didalilkan oleh Pembanding II semula turut

ne
ng
Tergugat dengan telah diadakannya Perjanjian Jual Beli Batu Bara
adalah dalil yang salah dan keliru, karena Pembanding I semula
Penggugat dan Pembanding II semula Turut Tergugat telah memperoleh

do
gu manfaat dengan perjanjian tersebut, berupa keuntungan yang telah
mereka dapat ;-----------------------------------------------------------------------------

In
A
4. Bahwa dalil adanya Penyalahgunaan Keadaan (Misbriuk Van
Omstandigheded) tidak terbukti ;-----------------------------------------------------
ah

lik
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding
memeriksa dan mempelajari berkas perkara a quo yang terdiri dari berita
acara pemeriksaan persidangan, surat-surat dari kedua belah pihak yang
am

ub
berperkara, Memori Banding dari Pembanding I semula Penggugat Konvensi
/ Tergugat Rekonvensi dan Memori Banding dari Pembanding II semula
ep
Turut Tergugat Konvensi, Kontra Memori Banding dari Tergugat I, II, dan III
k

Konvensi / Penggugat I, II Rekonvensi, surat-surat lain serta salinan resmi


ah

putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 12 Mei 2016 Nomor


R

si
506/Pdt..G/2015/PN.JKT.SEL., maka Majelis Hakim Tingkat Banding
berpendapat bahwa alasan dan dasar pertimbangan hukum putusan

ne
ng

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan baik dalam Eksepsi, dalam Pokok


Perkara maupun Dalam Rekonvensi tersebut adalah sudah tepat dan benar

do
gu

serta dapat disetujui oleh Majelis Hakim Tingkat banding, oleh karena itu
pertimbangan tersebut diambil sebagai alasan dan pertimbangan Majelis
In
Hakim Tingkat Banding sendiri dalam memeriksa dan mengadili perkara ini
A

dalam tingkat banding; ---------------------------------------------------------------------


Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan oleh
ah

lik

Pembanding I semula Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi dan


dari Pembading II semula Turut Tergugat Konvensi, tidak terdapat hal-hal
m

ub

baru dan pada hakekatnya hanyalah merupakan pengulangan dari apa yang
telah diajukan pada peradilan tingkat pertama dan hal tersebut telah
ka

dipertimbangkan oleh Peradilan Tingkat Pertama dalam putusannya


ep

sehingga keberatan-keberatan tersebut tidak perlu dipertimbangkan dan oleh


ah

karenanya sudah sepatutnta dikesampingkan ;---------------------------------------


R

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka


es

putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 12 Mei 2016 Nomor


M

ng

on
gu

hal 53 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
506/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel., yang dimohonkan banding tersebut beralasan

si
hukum untuk dipertahankan dan dikuatkan ; --------------------------------------
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding I semula Penggugat

ne
ng
Konvensi / Tergugat Rekonvensi dan Pembanding II semula Turut Tergugat
Konvensi sebagai pihak yang kalah dalam perkara ini, maka kepadanya
harus dihukum membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat pengadilan

do
gu Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947, ketentuan-
ketentuan HIR, dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan

In
A
dengan perkara ini ;---------------------------------------------------------------------------

M E N G A D I L I
ah

lik
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding I semula Penggugat
Konpensi / Tergugat Rekonpensi dan Pembanding II semula Turut
am

ub
Tergugat Konpensi tersebut ;---------------------------------------------------------
2 Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal
12 Mei 2016 Nomor 506/Pdt.G/2015/PN.Jkt.Sel.., yang dimohonkan
ep
k

banding tersebut ;-------------------------------------------------------------------------


ah

3. Menghukum Pembanding I semula Penggugat Konvensi / Tergugat


R

si
Rekonpensi dan Pembanding II semula Turut Tergugat Konvensi
untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng di kedua

ne
ng

tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar


Rp.150.000.- ( seratus lima puluh ribu rupiah); ---------------------------------

do
gu

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis


Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta pada hari Rabu tanggal 3 Mei
2017 oleh Kami JOHANES SUHADI, SH. MH., Hakim Tinggi pada
In
A

Pengadilan Tinggi Jakarta selaku Hakim Ketua Majelis H. AMIR


MADDI., SH. MH dan I NYOMAN ADI JULIASA., SH. MH., Hakim-Hakim
ah

lik

Tinggi pada Pengadilan Tinggi Jakarta masing-masing sebagai


Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan
m

ub

Tinggi Jakarta Nomor. 105/Pen/PDT/2017/PT.DKI. tanggal 12 Maret


2017 telah ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili serta
ka

memutus perkara ini dalam peradilan tingkat banding dan putusan


ep

mana diucapkan oleh Hakim Ketua Majelis pada hari Selasa tanggal
ah

9 Mei 2017 dalam sidang terbuka untuk umum beserta Hakim -


R

Hakim Anggota tersebut serta NOERHAYATI, SH. Panitera Pengganti


es

Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut yang ditunjuk berdasarkan Surat


M

ng

on
gu

hal 54 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penunjukan Panitera Pengganti Nomor 105/Pen/Pdt/2017/PT.DKI, tanggal

si
12 Maret 2017 tanpa dihadiri para pihak yang berperkara ;----------------

HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS,

ne
ng

do
gu
H. AMIR MADDI., SH., MH JOHANES SUHADI, SH., MH

In
A
ah

lik
I NYOMAN ADI JULIASA , SH.,MH.
PANITERA PENGGANTI
am

ub
NOERHAYATI, SH
ep
Rincian biaya perkara :
k

1. Meterai--------------------Rp. 6.000,-
ah

2. Redaksi-------------------Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan-----------Rp. 139.000.- +
R

si
Jumlah------------Rp. 150.000,-

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

hal 55 dari 55 hal Put Nomor 105/PDT/2017/PT.DKI


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55

Anda mungkin juga menyukai