Anda di halaman 1dari 30

B U D A Y A

K E R J A
Budaya Kerja Kode Etik Etos Kerja Profesionalisme
5K (+Safety)

DISAMPAIKAN KEMBALI:

DR. DENIK SRI KRISNAYANTI,ST.,MT.

DITA NURUL PRASETIA, ST., M.Si

BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH VI MAKASSAR


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BUDAYA Kerja
Kode Etik
Profesionalisme O U T L I N E

1 LATAR BELAKANG DAN DEFINISI

2 FILOSOFI DAN BUDAYA BANGSA


(ORANG) JEPANG

MENGENAL TENTANG TOOLS QUALITY


3 CONTROL DAN SIKLUS PDCA

PENGETAHUAN TENTANG 5S – 5R –
4 5K

5 TERTIB KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA
01 LATAR BELAKANG & DEFINISI
LATAR BELAKANG
Muncul karena kebutuhan dalam suatu proses
pekerjaan yang menuntut keberhasilan dalam
Kualitas dan Kuantitas dengan mematuhi aturan,
etika dan keselamatan serta dilakukan dengan
penuh tanggung jawab

Kode Etik/Etika Profesi


sebagai tata cara, pedoman etis
dalam melakukan suatu Etos kerja
kegiatan/pekerjaan.
adalah semangat kerja yang menjadi
ciri khas dan keyakinan seseorang
atau suatu kelompok
Profesionalisme
kinerja atau kerja yang
ditunjukkan oleh seseorang,
yaitu seorang profesional,
melalui tindakan-tindakan dan
sikap-sikapnya, dimana dia tahu
apa yang dikerjakannya dan
menghasilkan pekerjaan yang
bermutu yang memuaskan bagi
yang dilayani atau yang
memesan pekerjaannya.

Apakah anda termasuk kategori sebagai seorang yang profesionalisme?


TOOLS
Tools2 yang digunakan Perusahaan dalam menunjang
keberhasilan serta untuk mengurangi dan mencegah Kecelakaan:

PRINSIP
KEPATUHAN

QUALITY
CONTROL
02 Filosofi dan Budaya Bangsa (Orang) Jepang
Dalam Etos BeKerja dan Profesionalisme.

Filosofi Gambaru : adalah semangat Bushido


yang mengajarkan sikap moral positif seperti :
keberanian, kehormatan dan harga diri,
kesetiaan dan pengendalian diri, kesungguhan,
kejujuran, hemat, kemurahan dan kerendahan
hati, kesopanan dan keramahtamahan, kerja
keras, tidak individualistis, tidak egois,
bertanggung jawab, bersih hati, harus punya
malu, serta mementingkan hubungan moral
antara atasan dengan bawahan, ayah dengan
anak, suami dengan istri, kakak dengan adik,
teman dengan teman.
MENGENAL DAN MEMAHAMI FILOSOFI 5 GEN

• Berdasarkan Prinsip teori umum dan pendekatan ilmiah dalam


GENRI penyelesaian masalah atau perbaikan proses terus menerus
(THEORY)

• Mengikuti Peraturan atau Prosedur dalam Melakukan Pemecahan


GENSOKU Masalah
(RULES)

• Menuntut karyawan, baik staf maupun manajemen pergi ke lokasi dimana


GENBA permasalahan terjadi untuk memastikan sendiri dengan lebih jelas
(REAL PLACE) permasalahan tersebut (biasa kita sebut TKP)

• Benda atau konsisi sebenarnya, disini manajemen dituntut untuk melihat


GENBUTSU suatu kejadian atau benda dengan matanya sendiri atau dirasakan serta
(ACTUAL disentuh sendiri
THINGS)

• Kenyataan yang harus dirasakan seperti gejala-gejala permasalahan dan


GENJITSU pengaruhnya terhadap proses kerja
(REALITY)
Filosofi dan Budaya Bangsa Jepang
Dalam Etos Kerja, Profesionalisme dan Kehidupan
Orang-orang/bangsa Jepang adalah orang yang suka :

1. Kerja keras (Pekerja keras) dan sanggup berkorban demi pekerjaan (Komitmen)

2. Pantang Menyerah tidak pernah luntur dan tahan banting.

3. Budaya Malu (sudah turun temurun) Malu melanggar peraturan/norma


ritual Harakiri : bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut dan bunuh diri lain.

4. Haus Ilmu dan Pengetahuan : Tidak ada kata berhenti dalam belajar,

5. Budaya Membaca : Sejak Kecil sudah gemar membaca dimanapun kapanpun.

6. Loyalitas Tinggi : disiplin kerja dan Jarang pindah tempat kerja, (malu pulang cepat)

7. Inovasi dan Improvement : Jepang bukan bangsa penemu, tapi Jepang mempunyai
kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian mengembangkannya

8. Suka Kerjasama Kelompok, tidak suka kerja individualistik,->ditujukan untuk tim.

9. Selalu Taat peraturan, Jika bertanya kepada mereka kenapa selalu taat aturan??,
maka jawabannya sederhana “karena itu adalah aturan”, “TITIK”.
03 TOOLS UNTUK MENDUKUNG ETOS KERJA DAN
PROFESIONALISME
Mengenal Tentang Tools Quality Control dan Siklus PDCA.

QUALITY CONTROL : Untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil yang dicapai

• Definisi Quality Control adalah Kegiatan yang diperlukan untuk :


mengembangkan, memproduksi, menjual produk/Jasa dan teknologi
secara ekonomis yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

• Arah dan Tujuan Quality Control (QC) adalah upaya perbaikan terus
menerus (Kanzei) agar kondisi Perusahaan menjadi lebih kuat dan
baik.
Bicara QC adalah Bicara KUALITAS/MUTU,
⚫ Produk dan Managemen/Bisnis,
⚫ Memenuhi aspek : Safety, Cost dan Delivery
⚫ memenuhi HARAPAN/KEINGINAN Pelanggan
⚫ dapat bersaing dan bertahan

*** UTAMAKAN KUALITAS – KUALITAS UTAMA ***


Lanjutan : Apa Itu Quality Control (QC) dan Siklus PDCA ?
(Perbaikan yang Berkesinambungan /Kaizen)
Memutar Siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action)
Tindakan perbaikan dalam rangka QC, yaitu memutar siklus PDCA,

Konsep Perbaikan Masalah :


• 1. Membuat perbaikan berdasarkan kebijakan perusahaan
(improvement) : SOP, Compliance, Dll
• 2. Membuat perbaikan dalam pekerjaan harian (maintaining).

P D

Improvemen
A C

Level of
P D
P D A C

A C P D

A C
GOOD

t
P D maintaining
improv

Time
A C

maintaining
Improvemen
P D
P D
improv

Level of
A C
P D
A C
A C
P D

A C

maintaining
BAD
t

Improvement merupakan langkah yang besar untuk hari esok


Time
Lanjutan : Apa Itu Quality Control (QC) dan Siklus PDCA ?
(Perbaikan yang Berkesinambungan /Kaizen)

Siapa yang melakukan QC dan PDCA?


1. Setiap individu ‘- Sukses tidaknya tindakan QC, dapat dilihat
dari aktivitas QC Circle –nya (QCC)
2. Disetiap lini/bagian ‘- Kegagalan dalam aktivitas QCC, cermin dari
3. Kapanpun dan Dimanapun kegagalan Managemen

Aktivitas improvement senantiasa dimulai dari group terkecil berupa QCC yg


merefleksikan dinamika positive perusahaan untuk mencapai kualitas terbaik yang
senantiasa meningkat seiring dengan meningkatnya kemampuan dan keahlian
individu

Apa Gugus Kendali Mutu? adalah kegiatan sekelompok karyawan (5 – 8 0rang) yang
bekerjasama dan melakukan pertemuan secara berkala dalam mengupayakan
pengendalian mutu dengan cara mengidentifikasi, menganalisa dan melakukan
tindakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan dengan
menggunakan alat-alat pengendalian mutu (QC Tools).
PENGETAHUAN TENTANG 5S – 5R – 5K
04 Apa Itu 5S / 5R / 5K? (Sebagai Penguat QC – PDCA)
.
5S 5R Description Ketelitian (Seiri )
Seiri Ringkas Buang yg tidak berguna
Kerapian (Seiton )
Seiton Rapi Teratur, mudah dilihat dan dicari
Kebersihan (Seiso )
Seiso Resik Tempat kerja dan mesin, tools, Dll
Seiketsu Rawat Menjaga lingkungan kerja dan mesin Kesegaran (Seiketsu )
Shitsuke Rajin Disiplin dan taat (sadar diri)
Kedisiplinan (Shitsuke )

DISIPLIN PELAKSANAAN 5K MENUNJUKKAN TINGKAT SQDC KITA


Ketelitian : berarti tempat kerja kita terbebas dari barang, bahan dan hal-hal lain yang tidak kita perlukan. Pisahkan dengan teliti dan
singkirkan semua hal yang tidak diperlukan saat bekerja. (Pandai memilah)

Kerapihan : berarti semua barang, mesin dan peralatan berada pada tempat yang telah ditentukan secara teratur (mudah terlihat).

Kebersihan : berarti semua barang, mesin, peralatan, termasuk dokumen dalam kondisi bersih dan terawat.

Kesegaran : berarti tempat kerja kita bisa menginspirasikan semangat bagi siapapun yang melihatnya disetiap saat.

Kedisiplinan : berarti keempat langkah tersebut di atas kita lakukan secara disiplin dan mematuhi dengan benar apa yang dietapkan.

aktivitas 5K tidak boleh dilepaskan dari kegiatan sehari-hari dan secara berkala harus dikonfirmasi dan dinilai, baik oleh rekan kerja
maupun atasan langsung dan tidak langsung. Untuk lebih mengurat-akarkan 5K lakukan tindakan perbaikan secara mandiri maupun
berkelompok, dimana perusahaan telah menyediakan kanal SS (Suggestion System), QC (Quality Circle), dan SC (Safety Circle).

*** UTAMAKAN KUALITAS – KUALITAS UTAMA ***


Manfaat : 5S / 5R / 5K
Meningkatkan Meningkatkan
quality safety

5K
Mencegah / Menghilangkan
menemukan pemborosan (efisiensi)
abnormality secara dini

Meningkatkan keuntungan
5S Knowledge
6
Contoh Penerapan 5K
Penerapan 5K untuk tool / perkakas yang digunakan untuk set-
up mesin.

5S Knowledge
10
Contoh Penerapan 5K
Penerapan 5K untuk stationery / file yang di office.

Merubah sistem tempat penyimpanan dari tertutup menjadi terbuka

5S Knowledge
11
Contoh Penerapan Kerapian

✓ Kerapihan = Penyusunan (Setting in order)

5S Knowledge
20
Contoh Penerapan Kebersihan

5S Knowledge
27
Contoh Penerapan Kebersihan

5S Knowledge
28
Contoh Penerapan Kesegaran

5S Knowledge
32
Contoh Penerapan Kesegaran

5S Knowledge
33
TOOLS UNTUK MENDUKUNG ETOS KERJA DAN PROFESIONALISME
5S / 5R / 5K

Perlu diingat bahwa seluruh aktivitas tersebut bukanlah untuk mengejar penilaian dan penghargaan.
Tujuan akhir dari keseluruhan aktivitas tersebut adalah kondisi ideal atas SQDC, dimana:
S – Safety, tidak adanya kecelakaan dan turunnya tingkat resiko di tempat kerja
Q – Quality, tidak adanya produk cacat dan meningkatnya aktivitas continual improvement
D – Delivery, tidak adanya keterlambatan pengiriman dan pekerjaan ulang (repair/redo/rework)
C – Cost, keseluruhan aktivitas dilaksanakan dengan penggunaan biaya yang optimum
Sekali lagi, kinerja ideal ini tidak akan terwujud tanpa adanya kedisiplinan kita dalam melaksanakan 5

Istilah Jepang yang harus di HINDARI


1. Muda
adalah segala kegiatan yang bernilai mubasir atau aktivitas pemborosan yang tidak ada Nilai
Tambah atau tidak produktif.

2. Mura
Dapat diartikan sebagai ketidak merataan, ketimpangan dan tidak teratur

3. Muri
diartikan sebagai pembebanan yang berlebihan, keterpaksaan, atau melampaui batas yang
diberikan kepada sumber daya (tidak ada standar). Bila orang mengetahui standarisasinya dan
urutan kerja yang distandarisasi maka akan mengahasilkan : Antusiasme karyawan meningkat,
Mutu dan produktifitas akan meningkat, Efisiensi Biaya dapat dilakukan.
05 TERTIB KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Peraturan dan tata tertib keselamatan dan kesehatan kerja


dan perlindungan lingkungan

SEMUA KARYAWAN WAJIB MENGGUNAKAN SERAGAM


KERJA, SEPATU KERJA, DAN MENGGUNAKAN NAME TAG
YANG DISEDIAKAN OLEH PERUSAHAAN
MASUKKAN SELALU
BAJU SERAGAM KEDALAM CELANA

DILARANG BEKERJA DENGAN


BERTELANJANG DADA/ TANPA
ALAS KAKI

DILARANG MENGANTONGI
BENDA TAJAM
PERATURAN DAN TATA TERTIB KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

DI LAPANGAN KERJA GUNAKAN TOPI KERJA YANG


SUDAH DI TENTUKAN DAN GUNAKAN SAFETY SHOES

GUNAKAN HELM DENGAN


BENAR DAN BAIK SAFETY SHOES SAFETY BOOT

“KLIK”
PERATURAN DAN TATA TERTIB KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

PAKAILAH ALAT PELINDUNG DIRI SECARA BENAR

x
“KLIK”
PERATURAN DAN TATA TERTIB KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA DAN PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN

JANGAN MENYENTUH SESUATU YANG SEDANG BERPUTAR

SAAT AKAN MEMERIKSA/ MEMPERBAIKI MESIN ATAU ALAT


YANG BERPUTAR MATIKANLAH MESIN TERLEBIH DAHULU
PERATURAN DAN TATA TERTIB KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA DAN PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN

SELALU PERIKSA KESEIMBANGAN BARANG SAAT


MENAIKKAN CRANE

“KLIK”
PERATURAN DAN TATA TERTIB KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA DAN PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN
SELALU GUNAKAN SAFETY BELT PADA SAAT BERKERJA DI
TEMPAT TINGGI LEBIH DARI 2 METER

“KLIK”

“KLIK”
PERATURAN DAN TATA TERTIB KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA DAN PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN

JANGAN BERDIRI DI ATAS SIGN TIGER MARK

BILA ANDA TIDAK MENTAATI PERATURAN INI,


MAKA ANDA BERESIKO TERTABRAK CRANE
Mengenal
Apa itu Konsep Kegagalan/Kesalahan ?

• Dalam upaya melakukan tindakan perbaikan senantiasa harus selalu memperhatikan


kemungkinan adanya Kegagalan/ Kesalahan.

• Kesalahan-kesalahan kecil dapat diterima/dimaklumi sepanjang kesalahan tersebut


tidak disengaja.

• Memanfaatkan kegagalan/kesalahan sebagai pengalaman untuk


melangkah yang baik (maju) diwaktu yang akan datang.

• Yang paling penting adalah mencegah kesalahan/kegagalan yang sama tidak


berulang kembali,

Berikut adalah faktor-faktor “Penyebab Kegagalan” dan Siapa yang bertanggungjawab


Penelitian Sebelumnya Tidak Cukup

Kurang Berlatih Kurangnya Studi Perubahan


Lingkungan Lingkungan hidup
Salah Paham
Perubahan
Salah Persepsi Faktor Ekonomi
Salah Menilai Situasi Kurangnya Analisis
dan Penelitian
Kurang Respon
Pandangan Sempit
Terhadap Perubahan Kurangnya Struktur
Lingkungan Kewenangan
Salah Menilai
Mengabaikan
Kurangnya Penyusunan
Prosedur
Kurang Tidak Tahu Kurangnya Konsep
Prosedur Konsep Kurang
Komunikasi Penyebab Strategi
kegagalan
Kelelahan atau Perbedaan Budaya
Ceroboh Daya Paham Kurang
Kurang Sehat
Kurangnya Budaya
Kurangnya organisasi
Pencegahan Masalah Organisasi
Tidak Peduli Kurangnya
Kurang Kesadaran Akan
Mengerti Tidak tahu Keselamatan
Penyebab
Mengabaikan Stuktur Manajemen yg Kaku
tradisi Kurang
Kurangnya Pegawai
Kurang
Pengetahuan Manajemen
Kejadian yang Kejadian yang
Tidak Biasa Tidak Diketahui

No Body Responsibility
9
Albert Einstein :
"belajar dari masa lalu, hidup untuk masa kini, dan berharap untuk
masa yang akan datang“.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai