Putusan 5 Pid - Pra 2016 PN Gto 20220724234109
Putusan 5 Pid - Pra 2016 PN Gto 20220724234109
u b
1 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
PENETAPAN
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Nomor 5/Pid.Praperadilan/2016/PN Gto
a
R
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Negeri Gorontalo yang memeriksa dan mengadili perkara Praperadilan telah
do
menjatuhkan putusan berupa penetapan sebagai berikut dalam perkara antara :
gu
ZUS TAMBENGI, Umur/tanggal lahir : 54 Tahun, Jenis kelamin : Perempuan, Kebangsaan :
In
A
Indonesia, Tempat tinggal : Jalan Sultan Hasanudin Nomor 16 Kota Gorontalo,
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga ;
ah
lik
Dalam ini memberi kuasa kepada H. DAHLAN PIDO, SH dan ORI RAHMAN, SH,
beralamat di kantor Dahlan Pido & Partners di Jalan Sultan Botutihe Nomor 371
am
ub
Kelurahan Tamalate Kota Timur Kota Gorontalo, berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 16 Maret 2016 ;
ep
Selanjutnya disebut sebagai PEMOHON ;
k
ah
MELAWAN
R
si
KEPALA KEJAKSAAN TINGGI GORONTALO dan KEJAKSAAN NEGERI SUWAWA,
ne
ng
dalam hal ini KEPALA KEJAKSAAN TINGGI GORONTALO diwakili oleh 1).
PETRUS J. SUMELANG, SH, 2). ORCHIDO BELLAMARGA, SH, 3). URFANIL
do
gu
NUGROHO, SH, MH 3). KURNIA AJI NUGROHO, SH, berdasarkan Surat Perintah
Tugas Untuk Sidang PraPeradilan Nomor PRINT-292/R.5.13/
ah
lik
ub
ep
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
2 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Telah membaca penetapan Ketua Pengadilan Negeri Gorontalo Nomor
putusan.mahkamahagung.go.id 5/
hk
Pid.Praperadilan/2016/PN Gto tanggal 28 Maret 2016 tentang penunjukan Hakim Tunggal yang
a
memeriksa dan mengadili perkara ini;
si
Telah membaca penetapan Hakim Nomor 5/Pid.Praperadilan/2016/PN Gto tanggal 28
Maret 2016 tentang Hari Sidang ;
ne
ng
Setelah mempelajari berkas perkara dan surat-surat lainnya yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Para Pihak ;
do
gu
Menimbang, bahwa Pemohon melalui surat permohonan tanggal 17 Maret 2016 yang
telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Gorontalo register Nomor 5/
In
A
Pid.Praperadilan/2016/PN Gto, telah mengajukan permohonan praperadilan dengan alasan-alasan
sebagai berikut :
ah
lik
I.FAKTA-FAKTA HUKUM
1. Bahwa PEMOHON (Zus Tambengi) adalah seorang warga negera Indonesia, sebagai Ibu
am
ub
Rumah Tangga dan sebagai Direktur CV. Karunia Abadi Sentosa, Perusahaan yang tidak
aktif, telah dituduh melakukan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dimaksud dalam
sangkaan Termohon :
ep
k
Primair: Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 UU No. 31 Tahrm 1999 tentang Pemberantasan Tindak
ah
Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke
R
si
1 KUHP dan,
Subsidair: Pasal 3 jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
ne
ng
Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke
I KUHP ;
do
gu
2. Bahwa Pemohon (Zus Tambengi) pada hari Kamis, tanggal 3 Maret 2016, mendapat Surat
Perintah Penahanan yang menyebutkan pertimbangan penahanan dalam uraian singkat
perkara yang disangkakon dalam poin I di atas, dengan alasan kekhawatiran bahwa
In
A
Tersangka Zus Tambengi akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti
dan atau mengulangi tindah pidana ;
ah
lik
3. Padahal Pemohon (Zus Tambengi) tidak terdapat bukti-bukti yang cukup sebagai salah
satu alasan dilakukannya penahanan sebagaimana dalam Pasal 20 jo Pasal 21 KUHAP;
m
ub
ep
Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dalam proses penahanan yang dilakukan Penyidik
Kejaksaan Tinggi Gorontalo dan Kejaksaan Negeri Suwawa (Termohon) terhadap
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
3 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Pemohon, terbukti cacat formil karena telah melanggar dan bertentangan dengan
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ketentuan Pasal 20 jo Pasal 21 KUHAP ;
a
2. Cacat Materil Dalam Penahanan
si
a. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang telah diuraikan di atas, terbukti :
Penangkapan terhadap Pemohon TIDAK sesuai ketentaan pasal 17 KUHAP yang
ne
ng
menyatakan: "Perintah penangkapan dilakukan seorang yang diduga keras ,
melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup."
do
gu Lebih lanjut penjelasan pasal 17 KUHAP menyatakan, yang dimaksud dengan
"bukti permulaan yang cukup" ialah bukti permulaan untuk adanya tindak pidana
In
A
sesuai dengan ketentuan pasal 1 butir 14 ;
Pasal ini menunjukkan bahwa perintah penangkapan tidak dapat dilakukan dengan
ah
lik
sewenang-wenang, tetapi ditujukan kepada mereka yang betul-betul melakukan
tindak pidana. Pasal 1 butir 14 menyatakan "Tersangka adalah seorang yang
karena perbuatannya atau keadaaanya berdasarkan bukti permulaan patut diduga
am
ub
sebagai pelaku tindak pidana."
b. Bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dalam pemeriksaan Pamohon, terbukti
ep
k
si
Negeri Suwawa untuk penahanan kedua dari tanggal 22 Maret s/ d 9 April 2016)
tidak memiliki alat bukti yang sah sesuai ketentuan Pasal 184 ayat 1 KUHAP,
ne
ng
seperti : (1) keterangan saksi, (2) keterangan ahli, (3) surat, (4) petunjuk,
dan (5) keterangan terdakwa ;
do
c. Bahwa para saksi dalam pemeriksaan sama sekali tidak dapat dijadikan petunjuk
gu
atas sebuah tindak pidana yang disangkakan Termohon kepada Pemohon (Zus
Tambengi), karena sesuai ketentuan Pasal 188 ayat 2 KUHAP, petunjuk hanya
In
A
dapat diperoleh dari: (1) keterangan saksi, (2) surat dan (3) keterangan terdakwa ;
Namun semua itu jauh dari apa yang diungkapkan para saksi-saksi dan bukti surat
ah
lik
yang ada ;
d. Disamping itu, keterangan yang ada dihimpun dari para saksi yang dihadirkan oleh
m
ub
bahwa Zus Tambengi itu orangnya tinggi, kurus dan laki-laki, sehingga ketahuan
ep
ah
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
4 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
bahwa Pemohon/Zus Tambengi itu bukanlah pelaku Tindak Pidana Korupsi
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
seperti apa yang disangkakan oleh Termohon ;
a
e. Tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas keterangan yang diperoleh Termohon dari
si
para saksi-saksi itu benar, sehingga terlihat Termohon memaksakan kehendak dan
telah melanggar Asas Keadilan dan standard-standard dalam penegakan Hak
ne
ng
Asasi Manusia (HAM) dan ketentuan yang diatur dalam KUHAP ;
f. Bahwa Tindakan TERMOHON (Kejaksaan Tinggi Gorontalo yang telah menahan
do
gu 20 hari pertama tanggal 3 s/d 22 Maret dan kemudiaan melimpahkan lagi ke
Kejaksaan Negeri Suwawa untuk penahanan kedua dari tanggal 22 Maret s/d 9
In
A
April 2016), sehingga Pemohon punya hak dan kewajiban secara hukum
mengajukan Praperadilan ini kepada Pengadilan Negeri Gorontalo karena
ah
lik
Termohon telah melakukan pelanggaran dan memperkosa Hak Asasi PEMOHON
sebagaimana dilindungi dan dijamin dalam undang-undang Dasar 1945 pada
Pasal 28 D ayat 1, pasal 28 G dan Pasal 28 l ayat 1, sebagai berikut:
am
ub
1). Pasal 28 D ayat 1:
“...Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
ep
k
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum . . ."
ah
2). Pasal 28 G :
R
si
“...(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga kehormatan,
martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
ne
ng
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi" ;
do
“...(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
gu
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari
negara lain...” ;
In
A
Pasal 28 I ayat 1:
“...Hak untuk hidup, hak untuk tidak disika, hak kemerdekaan pikiran dan hati
ah
lik
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
m
ub
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun..." ;
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
5 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
g. Tindakan TERMOHON juga telah melanggar ketentuan pasal 3 ayat 2, Pasal 4,
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pasal 5 ayat 1, Pasal 18 ayat 1 Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak
a
Asasi Manusia sebagai berikut :
si
Pasal 3 ayat 2 :
“ .. .Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan
ne
ng
hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di
depan hukum...” ;
do
gu Pasal 4 :
“ ...Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pibadi, pikiran dan
In
A
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi dan persamaan di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
ah
lik
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun dan oleh siapapun..."
Pasal 5 ayat (1):
am
ub
"...Setiap orang diakui sebagai manusia pibadi yang berhak menuntut dan
memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan martabat
ep
k
Pasal 18 ayat 1:
R
si
"...Setiap orang yang ditangkap, ditahan, dan dituntut karena disangka melakukan
suatu tindak pidana berak dianggap tidak bersalah, sampai dibuktikan
ne
ng
kesalahannya secara sah dalam suatu sidang pengadilan dan diberikan segala
jaminan hukum yang diperlukan untuk pembelaannya sesuai dengan ketentuan
do
peraturan perundang-undangan ;
gu
lik
ub
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
6 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Tersangka Zus Tambengi
putusan.mahkamahagung.go.id akan melarikan diri, merusak atau
hk
menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana ;
a
2). Semua alasan itu tidak berdasar, seperti :
si
a). Untuk melarikan diri tidak mungkin, karena semua panggilan
Termohon, Pemohon sangat kooperatif, contoh waktu menunggu anak
ne
ng
pertamanya melahirkan di Jakarta, Pemohon langsung kembali ke
Gorontalo waktu ada panggilan ;
do
gu b). Barang bukti tidak mungkin dihilangkan karena peristiwa sudah 4
tahun lalu, yang barang-barang komputer tersebut telah
In
A
diserahterimakan dengan bukti tanda terima dan mengadakan Bimtek
terhapat user (pengguna), dalam hal ini Diknas ;
ah
lik
c). Untuk mengulangi perbuatan juga tidak mrmgkin, Pemohon bukanlah
kontraktor dan bukan juga pelaku pengadaan barang dan jasa yang
suka mengikuti Tender atau penunjukan di seluruh Proyek Pemerintah
am
ub
Daerah Gorontalo ;
Jadi sangat kontrak produktif dan tidak masuk akal sehat apa yang
ep
k
si
haruslah memperhatikan hal-hal diatur dalam ketentuan yang ada, namun itu tidak
dilakukan, seperti :
ne
ng
do
prinsip non diskriminasi, penegak hukum yang berwenang berhak untuk tidak
gu
menahan perempuan, khususnya yang sedang hamil, yang sedang menyusui, anak-
anak, orang tua yang sudah renta, orang sakit, dan penyandang disabilitas ;
In
A
lik
telah dinyatakan bersalah oleh Pengadilan. Oleh karena itu, prinsip praduga tidak
bersalah harus mendapatkan pertimbangan penegak hukum yang berwewenang
m
ub
menahan ;
3). Upaya Terakhir
ka
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
7 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Pengadilan. Keputusan untuk melakukan penahanan dapat membawa dampak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
negatif/buruk terhadap prinsip praduga tidak bersalah. Oleh karena itu, penahanan
a
Prapersidangan harus digunakan sebagai upaya terakhir dalam proses persidangan
si
pidana ;
4). Beralasan Dan Diperlukan
ne
ng
Penahanan Prapersidangan hanya dilakukan jika ada kebutuhan yang nyata tentang
hal itu. Hukum HAM (Hak Asasi Manusia) menegaskan bahwa harus ada kondisi
do
gu yang sangat ketat ketika tindakan penahanan Prapersidangan akan diterapkan
terhadap seseorang ;
In
A
5). Penahanan Di Tingkat Penuntutan
Dalam menggunakan kewenangannya, Jaka Penunut Umum (JPU) berpedoman
ah
lik
dan harus memerhatikan UU No. 76 Tahun 2004, Tentang Kejaksaon Republik
lndonesia. Ketentuan Pasal 8 ayat 4 menyebutkan, dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, JPU senantiasa bertindak berdasarkan hukum dengan
am
ub
mengindahkan norma-norma keagamaan, kesopanan, kesusilaan, serta wajib
menggali dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang hidup dalam
ep
k
si
Umum hanya berlaku paling lama 20 hari, sedangkan dalam ayat 2 menyatakan,
apabila diperlukan guna kepentingan pemeriksaan yang belum selesai, dapat
ne
ng
diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Negeri paling lama 30 hari kemudian. Ini
bertentangan dengan penahanan yang dilanjutkan oleh Kejaksaan Negeri Suwawa.
do
j. Roeslan Saleh dalam bukunya 'Sifat Melawan Hukum dari Perbuatan Pidana"
gu
mengatakan bahwa memidana sesuatu yang tidak bersifat melawan hukum tidak
ada artinya.
In
A
lik
ub
Kesalahan" mengatakan suatu asas hukum yang dikenal dengan nama asas 'Tiada
pidana tanpa kesalahan (Geen straf zonder schuld beginsel)". Pertanggungjawaban
ka
pidana ditentukan berdasar pada kesalahan pembuat (liability based on fault) dan
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
8 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
3. putusan.mahkamahagung.go.id
Apakah ada alasan melakukan penahanan, baik alasan subyektif (Pasal 21 ayat 1 KUHAP
hk
maupun alasan obyektif Pasal 21 ayat 4 KUHAP). Alasan subyektif melakukan
a
penahanan dalam hal adanya kekhawatiran tersangka atau terdakwa akan melarikan diri,
si
merusak barang bukti dan/atau mengulangi tindak pidana. Menurut hukum alasan ini
dipandang tanpa ukuran-ukuran yang objektif yang terkadang sewenang-wenang, yang
ne
ng
bukan tidak mungkin dijadikan modus pemerasan oleh oknum tertentu. Sebenarnya, hal
ini berpangkal tolak dari kekeliruan dalam melakukan penafsiran Pasal 21 ayat (1)
do
gu
KUHAP yang menentukan:
Perintah penahanan atau penahanan lanjutan dilakukan terhadap seorang tersangka
In
A
atau terdakwa yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang
cukup, dalam hal adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran tersangka atau
ah
lik
terdakwa akan melarikan diri, merusak barang bukti dan / atau mengulangi tindak
pidana .
Kekeliruan penafsiran dimaksud adalah dalam menggunakan anak kalimat "berdasarkan
am
ub
bukti yang cukup". Umumnya, anak kalimat "berdasarkan bukti yang cukup" digunakan
terhadap tindak pidananya. Artinya penahanan dilakukan terhadap tersangka atau
ep
k
terdakwa yang berdasarkan bukti yang cukup diduga keras melakukan tindak pidana.
Padahal anak kalimat "berdasarkan bukti yang cukup" seharusnya digunakan terhadap
ah
R
anak kalimat "dalam hal adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran tersangka atau
si
terdakwa akan melarikan diri, merusak barang bukti dan/atau mengulangi tindak pidana".
ne
ng
Dengan demikian, dalam surat perintah atau penetapan penahanan, harus pula tergambar
bahwa terdapat "bukti yang cukup" tersangka/terdakwa akan melarikan diri, merusak
do
barang bukti atau mengulangi tindak pidana. Misalnya, sebagai seseorang yang akan
gu
melarikan diri ke luar negeri, tersangka/terdakwa masih memiliki visa atau mengajukan
visa ke negara tertentu.
In
A
Demikian pula jika ternyata yang bersangkutan telah bersiap melakukan perjalanan jauh,
seperti menyiapkan tiket perjalanan ataupun sejumlah uang. Begitu seterusnya, yang pasti
ah
lik
"bukti yang cukup" untuk melarikan diri dan seterusnya itu telah benar-benar ada.
Berdasarkan penafsiran demikian, maka penahanan yang dilakukan tanpa bukti yang
m
ub
cukup akan adanya alasan subyektif penahanan, adalah penahanan yang tidak sah.
Sementara itu, penahanan juga hanya dapat dilakukan terhadap tindak pidana yang secara
ka
obyektif merupakan tindak pidana yang disebutkan dalam Pasal 21 ayat (4) KUHAP yang
ep
mengatakan, bahwa penahanan hanya dapat dikenakan terhadap tersangka atau terdakwa
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
9 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
yang melakukan tindak pidana dan atau percobaan maupun pemberian bantuan dalam
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih ;
a
Pengabaian atas prosedur penahanan ini dapat berakibat tidak sahnya tindakan tersebut ;
si
Dari uraian di atas, ternyata sah atau tidaknya penahanan" tergantung dari dipenuhinya
syarat-syarat penahanan, baik syarat formil maupun syarat materil.
ne
ng
Syarat formil penahanan, yaitu penahanan memiliki dasar hukum yang jelas, terutama
dasar hukum bagi pejabat yang melakukannya dan dilakukan berdasarkan prosedur
do
gu
(dalam hal dan menurut cara) yang ditentukan oleh undang-undang ;
Selain itu, penahanan, juga harus memenuhi syarat materil, yaitu penahanan dilakukan
In
A
untuk mencapai tujuan yang ditentukan dalam undang-undang dan mempunyai alasan
yang sah, baik alasan secara objektif maupun subjektif ;
ah
lik
4. Penahanan ini adalah potret dari Termohon (JPU) yang seharusnya sebagai penegak
hukum dan Pengawal Hukum tapi malah menginjak-injak akidah-akidah yang terdapat
dalam KUHAP, karena dalam Surat Perintah Penahanan I disebutkan alasannya oleh
am
ub
Kejaksaan Tinggi Gorontalo adalah "Tersangka akan melarikan diri dan merusak atau
menghilangkan barang bukti atau mengulagi tindak pidana", namun dalam Surat Perintah
ep
k
Penahanan ke 2 oleh Kejaksaan Negeri Suwawa disebutkan "Tidak sesuai dengan kontrak
ah
si
sebesar Rp. 247.401.000 ;
Padahal terbukti setiap ada panggilan Termohon klien kami ZT/Pemohon selalu hadir
ne
ng
bahkan waktu ke Jakarta menunggu lahirnya cucu pertama kembali ke Gorontalo untuk
memenuhi panggilan Termohon, demikian juga bukti barang yang akan dihilangkan itu
do
apa ??? karena bukti-bukti barang itu sudah diterima dengan ada pemeriksaan phisik
gu
barang baik atau rusaknya pada tanggal 7 September 2011, serta tanda terima dalam berita
acara penerimaan barang tanggal 7 September 2011 oleh lnstansi Pendidikan Nasional
In
A
lik
dibuktikan, karena menurut Kontarktor YM yang meminjam CV. Kurnia Abadi Sentosa
milik Pemohon/ZT (ada Perjanjian pinjam perusahaan di atas meterai tertanggal 10 Juni
m
ub
2011), karena saling percaya. Perincian dari nilai kontrak sebesar Rp. 1.027.000.000
dikurangi 12.5 % (PPn dan PPh) sisa sebesar Rp.920.000.000 (Sembilan dua puluh juta
ka
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
10 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
bputusan.mahkamahagung.go.id
Barang di Gorontalo 2 minggu kemudian sebesar Rp. 131.000.000,-
hk
c Pelunasan ke distributor PT. lndomega Vision Rp. 665.000.000,-
a
d Biaya container Jakarta Gorontalo sebesar Rp. 17.000.000,-
si
e Biaya Bimbingan Teknis di SMP 1 Kabila, Bonbol Rp. 5.000.000,-
f Biaya distribusi ke 7 SMP di Kab. Bonbol Rp. 1jt/SMP Rp. 7.000.000,-
ne
ng
g Operasional tender, tebus dokumen dll Rp. 49.500.000,-
Total ............................................................. Rp. 925.500.000,-
do
5.
gu
Dalam penggunaan computer tersebut juga para pengguna/user dari Sekolah Menengah
Pertama di Kab. Bone Bolango (Bonbol) sudah dilakukan Bimbingan Teknis dan mampu
In
A
mengoperasionalkan barang-barang tersebut pada tanggal 21 September 2011-, sehingga barang-
barang tersebut tidak dalam kondisi rusak seperti sangkaan Termohon, bahkan layak dan baik
menurut Konsultan Teknik yang ditunjuk (UNG) ;
ah
lik
Barang-barang tersebutpun mempunyai jaminan setahun dari pihak produsen/perusahaan,
yang sebelumnya telah ditinjau ke Jakarta oleh Tim Panitia dan dari pihak kontarktor
am
ub
Yani Moto/sebagai peminjam Perusahaan Termohon (ZT) dengan Tim Panitia Tender I
dari Diknas Kab. Bonbol, dan dalam waktu setahun tersebut tidak ada klaim rusak yang
ep
diterima Kontraktor Yani Moto dari pihak pengguna/user dalam hal ini Diknas Kab.
k
Bonbol, sehingga barang tersebut layak pakai (tidak rusak) dan tidak ada kerugian Negara
ah
si
6. Pada suatu kesempatan tanggal 19 Februari 2014, Pemohon ZT didatangi oleh seorang
ne
Pengacara yang diberikan oleh Kejaksaan Tinggi Gorontalo, karena Pemohon tidak bisa
ng
didampingi oleh Jasa Pengacara karena tidak adanya biaya untuk membayar Jasa
Pengacara dan Pengacara SI menawarkan dengan meminta jasa pendampingan sebesar
do
gu
Rp. 100.000.000 (Seratus juta rupiah) serta menyatakan kasus ini bisa diatur, pengertian
bisa diatur ini apa maksudnya ???, sehingga hal itu Pemohon tolak karena keuangan yang
In
A
tidak ada, dan sarrrpai saat ini Surat Kuasa yang di buat SI tersebut tidak ditandatangani
oleh Pemohon.
ah
lik
7. Bisa dibayangkan dengan hanya bermodal selembar kertas yang berjudul “Surat Perintah
Penahanan” Termohon dapat membuat kehidupan seseorang menjadi sengsara, dan kalau
seseorang tersebut adalah seorang ayah atau ibu dari sebuah keluarga, maka tentunya
m
ub
keluarga tersebut ikut sengsara, tapi bagi Termohon (JPU) keadaan itu tidaklah menjadi
ka
membuat seseorang sengsara. Ini tentunya Termohon bukan dalam rangka menjalankan
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
11 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
namun terlihat hanya memperlihatkan kesewenang-wenangan yang menginjak-nginjak
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hak asasi manusia (HAM), dan ini perlu ada lembaga kontrol yaitu melalui Praperadilan
a
di Pengadilan Negeri Gorontalo, seperti yang di atur dalam UUD 45, Pasal 28 I ayat 1:
si
"...Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan, pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
ne
ng
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun ...........
do
gu
Dan Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, seperti di Pasal 18 ayat 1:
"...Setiap orang yang ditangkap, ditahan, dan dituntut karena disangka melakukan
In
A
sesuatu tindak pidana berhak dianggap tidak bersalah, sampai dibuktikan kesalahannya
secara sah dalam suatu sidang pengadilan dan diberikan segala jaminan hukum yang
ah
lik
undangan.
Dengan hanya bertujuan memenjarakan orang yang tidak bersalah atau tidak didukung
am
ub
oleh bukti yang cukup bukti, berarti pihak Termohon hanyalah mengejar target sebanyak-
banyaknya orang yang ditahan, tidak peduli orang tersebut bersalah atau cukup bukti
ep
k
untuk di tahan.
Padahal dalam hukum itu bukan hanya mengejar Kepastian Hukum, namun juga apakah
ah
R
Hukum itu telah memberikan Manfaat buat Tersangka atau terpidana, dan apakah Hukum
si
itu telah memberikan Keadilan untuk Tersangka atau terpidana ??? inilah yang yang jauh
ne
ng
do
1 Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, dihubungkan dengan hak-hak
gu
Pemohon, menurut KUHAP pasal 81, 95 ayat 1, 97 ayat 3 KUHAP, terdapat jaminan
Hukum guna pemenuhan kerugian Pemohon, ada pemulihan dan ada rehabiliasi atas
In
A
lik
tentang Ratifikasi Konvenan Internasional Tentang Hak Sipil Politik yang menyatakan
bahwa:
m
ub
"Setiap orang yang telah menjadi korban penangkapan atau penahanan yang tidak sah
berhak atas kompensasi."
ka
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
12 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
materil maupun im-materil, oleh sebab itu Pemohon dalam hal ini merinci jumlah
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kerugian yang ditimbulkan akibat perbuatan sewenang-wenang Termohon, seperti.
a
b. Kerugian Materil:
si
Kehilangan Penghasilan, Pemohon (Zus Tambengi) sebagai seorang Ibu Rumah
tangga yang setiap bulannya berpenghasilan sebesar Rp 1.500.000/hari,
ne
ng
oleh karena ditahan sewenang-wenang dari tanggal 3 Maret 2016 sampai sekarang
berjumlah 25 hari x Rp. 1.500.000/hari, maka Pemohon telah mengalami kerugian
do
gu karena kehilangan penghasilan sebagai pemegang Keuangan yang mengontrol
Bengkel Bubut Pribadi dengan suami Silvester Ompi sebanyak Rp.37.500.000 (Tiga
In
A
puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah), yang saat ini terhenti ;
c. Kerugian Imateril
ah
lik
Bahwa akibat penangkapan dan penahanan yang tidak sah oleh Termohon,
menyebabkan tercemarnya nama baik Pemohon, hilangnya kebebasan,
menimbulkan dampak psikologis terhadap pemohon dan kel. Pemohon, dan telah
am
ub
menimbulkan kerugian im-materil yang tidak dapat dinilai dengan uang, sehingga di
batasi dengan jumlah Rp.100.000.000 (Seratus juta rupiah) ;
ep
k
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, mohon Pengadilan Negeri Gorontalo kiranya segera
ah
mengadakan Sidang Praperadilan terhadap Termohon sesuai dengan hak-hak Pemohon dalam
R
si
Pasal 77, 78 dan Pasal 79 KUHAP, selanjutnya mohon diberikan Putusan yang Amarnya
berbunyi sebagai berikut :
ne
ng
do
diajukan dalarn Praperadilan ini Tidak Sah;
gu
Kerugian Materil:
Membayar ganti kerugian materiil Pemohon kehilangan sebanyak Rp 37.500.000 (Tiga
ah
lik
ub
Membayar ganti kerugian im-materil yang tidak dapat dinilai dengan uang, sehingga
dibatasi dengan diperkirakan Rp. 100.00.000 (Seratus juta rupiah) ;
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
13 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
5putusan.mahkamahagung.go.id
Memerintahkan Termohon untuk merehabilitasi nama baik Pemohon melalui 5 Media
hk
Televisi Nasional, 10 Media Cetak Nasional, 4 Harian media cetak lokal, 6 Tabloid
a
Mingguan Nasional, 6 Majalah Nasional, 1 Radio Nasional dan 4 Radio lokal ;
si
6 Membebankan semua biaya perkara Praperadilan ini kepada Termohon (Kejaksaan
Tinggi Gorontalo yang telah menahan dalam penahanan pertama selama 20 hari dari 3
ne
ng
Maret s/d 22 Maret 2016), dan Kejaksaan Negeri Suwawa dalam penahanan ke 2 dari
tanggal 21 Maret s/d 9 April 2016 ;
do
gu
Apabila Pengadilan Negeri Gorontalo berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ;
Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditetapkan, pihak Pemohon maupun
In
A
Kuasa Hukumnya tidak hadir dipersidangan, sedangkan Para Termohon masing-masing hadir
kuasanya dipersidangan ;
ah
lik
Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan Surat Permohonan Pencabutan Perkara
Praperadilan tertanggal 30 Maret 2016, pada pokoknya Pemohon secara tegas menyatakan
mencabut Perkara Praperadilan Nomor 5/Pid.Praperadilan/2016/PN Gto dengan alasan batas
am
ub
waktu yang sempit karena sidang yang dijadwalkan PN Gorontalo nanti pada tanggal 4 April
2016 sedangkan berakhirnya masa penahanan ke 2 dari Kejaksaan Negeri Suwawa tanggal 9
ep
k
si
pada hakekatnya merupakan hak dari Pemohon, lagi pula pencabutan Perkara tersebut dilakukan
oleh Pemohon sebelum dimulai proses jawab menjawab di persidangan, sehingga pencabutan
ne
ng
perkara perdata Praperadilan yang dilakukan oleh Pemohon demikian itu adalah beralasan hukum
untuk dapat dikabulkan ;
do
gu
5/Pid.Praperadilan/2016/PN Gto ;
lik
maka Pemohon haruslah dihukum pula untuk membayar segala biaya yang timbul akibat perkara
ini ;
m
ub
ep
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
14 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, serta
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ketentuan-ketentuan lain dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan;
a
R
MENETAPKAN:
si
1 Mengabulkan Permohonan Pemohon in casu Pemohon Praperadilan ;
ne
ng
2 Menyatakan mencoret Perkara Praperadilan Nomor 5/Pid.Praperadilan/2016/PN
Gto dari Register Perkara ;
do
3 gu
Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Gorontalo untuk mencoret perkara
Praperadilan Nomor 5/Pid.Praperadilan/2016/PN Gto dari Register Perkara ;
In
4 Membebankan biaya perkara kepada Pemohon sejumlah Rp.5.000,- (Lima Ribu
A
Rupiah) ;
ah
lik
Demikian putusan ini diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari
Senin, tanggal 4 April 2016 oleh CHYSNI ISNAYA DEWI, S.H., selaku Hakim tunggal
am
ub
dibantu oleh TAUFIK TULEN, S.H., M.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri
Gorontalo dengan dihadiri oleh Kuasa Para Termohon tanpa hadirnya Kuasa Pemohon ;
ep
k
Ttd Ttd
R
si
TAUFIK TULEN, S.H., M.H CHYSNI ISNAYA DEWI, S.H.
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14