PSBS-HC-11. Pemutusan Hubungan Kerja

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

WORK INSTRUCTION

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

NO. DOK. : PSBSWI:SDM:11:001

NO. REVISI : 0

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh


Manajer Document Control Management Representative Senior Manajer
No. Dok. : PSBSWI:SDM:11:001
WORK INSTRUCTION
No. Revisi : 0
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Halaman : 1 dari 7

Dian Wahyu Permadi Nia Putri Wijayanti Pamuji Panca Putra Yudhi Wibowo
Tgl : Tgl : Tgl :
1. TUJUAN
Work Instruction ini bertujuan untuk :
1.1 Memastikan terlaksananya pengendalian internal (internal control) dan tertib administrasi
serta dokumentasi dalam pelaksanaan hubungan kerja (PHK) sehingga tercipta tertib
administrasi dan dokumentasi yang absah.
1.2 Memastikan pelaksanaan penyelesaian administrasi hak dan kewajiban pegawai maupun
perusahaan dalam PHK sehingga dapat dipertanggung jawaban secara internal perusahaan
dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. RUANG LINGKUP
Work Instruction ini dimulai dari adanya keinginan melakukan pemutusan hubungan kerja,
pelaksanaan exit interview, clearence sheet dan pembuatan Surat Kesepakatan Bersama (SKB).

3. ACUAN
3.1 Standar ISO 9001:2015 klausul 7.1 tentang Sumber Daya
3.2 Standar ISO 9001:2015 klausul 7.1.2 tentang Orang
3.3 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3.4 UU No. 2 Tahun 2004 tentang Peradilan Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI)
3.5 Perjanjian Kerja Bersama PT Satria Bahana Sarana Tahun 2020 - 2022

4. DEFINISI
4.1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Adalah pengakhiram hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang dilakukan oleh salah satu
pihak yaitu oleh Pihak Perusahaan sebagai Pihak Pertama atau oleh Pegawai sebagai Pihak
Kedua yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban Pegawai dan Perusahaan.
4.2. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang disebabkan, karena :
4.2.1 Meninggal dunia
4.2.2 Mengundurkan diri
4.2.3 Berakhirnya masa kontrak
4.2.4 Tidak memenuhi syarat pada masa percobaab
4.2.5 Tidak memenuhi prestasi kerja yang ditetapkan perusahaan
4.2.6 Tidak mampu bekerja karena alas an kesehatan (medical unfit)
4.2.7 Re-organisasi perusahaan
4.2.8 Lanjut usia/pension
4.2.9 Pelanggaran berat atau pelanggaran yang berulang
4.2.10 Pemilik kontrak/pemberi pekerjaan mengurangi sebagian volume pekerjaan dan/atau seluruh
pekerjaan kepada perusahaan lain
No. Dok. : PSBSWI:SDM:11:001
WORK INSTRUCTION
No. Revisi : 0
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Halaman : 2 dari 7

4.3. Meninggal Dunia


Adalah suatu peristiwa apapun yang akhirnya mengakibatkan pegawai tersebut meninggal.
4.4. Pelanggaran Pekerja
Adalah Perbuatan yang dilakukan oleh pekerja sebagaimana tercantum dalam Peratusan
Perusahaan (PP) tentang Jenis Pelanggaran dan Pelanggaran Kesalahan Berat.
4.5. Surat Pengunduran Diri
Adalah Surat pengajuan untuk pengunduran diri dari pegawai itu sendiri kepada atasan yang
bersangkutan dan Departemen Sumber Daya Manusia (SDM).
4.6. Formulir Clearance Sheet
Adalah formulir yang wajib diisi oleh Pegawai dan Departemen terkait sebagai bukti bahwa
Pegawai yang bersangkutan telah menyerahkan seluruh benda atau barang milik Perusahaan
serta telah menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai ketentuan.
4.7. Formulir Exit Interview
Adalah formulir yang wajib diisi oleh Pegawai yang PHK kecuali PHK karena meninggal
dunia, yang berisi tentang pandangan pegawai terhadap perusahaan selama bekerja dan
informasi sebab-sebab pengunduran diri pegawai yang bersangkutan sifat formulir ini adalah
bersifat rahasia dan hanya boleh diketahui oleh Departemen/ Divisi yang bersangkutan dan
Departemen SDM.
4.8. Surat Keterangan Kerja
Adalah surat keterangan kerja yang dikeluarkan oleh Perusahaan yang menyatakan bahwa
Pegawai tersebut pernah bekerja di Perusahaan pada jabatan dan dalam jangka waktu tertentu.
4.9. SK PHK
Adalah surat keputusan PHK yang dikeluarkan oleh Perusahaan akibat terjadinya Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK).
4.10. Surat Kesepakatan Bersama (SKB)
Adalah surat yang berisikan hak-hak Pegawai akibat PHK yang dibuat dan ditandatangani
bersama oleh Pegawai dan Perusahaan (diwakili oleh Divisi SDM & Layum).
4.11. Uang Penghargaan Masa Kerja
Adalah uang yang diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap pegawai yang memiliki
masa kerja tertentu.
4.12. Uang Penggantian Hak
Adalah sejumlah uang yang diberikan oelh Perusahaan kepada Pegawai sebagfai pengganti atas
terjadinya PHK sebagaimana yang tercantum pada Pasal 65 ayat (4) UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2021 Pasal 40 ayat (4).
No. Dok. : PSBSWI:SDM:11:001
WORK INSTRUCTION
No. Revisi : 0
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Halaman : 3 dari 7

4.13. Force Majeure (kekuatan yang lebih besar)


Adalah Klausul yang memberikan dasar pemaaf pada salah satu pihak dalam suatu perjanjian
untuk menanggung sesuatu hal yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya yang mengakibatkan
pihak tersebut tidak dapat menunaikan kewajibannya berdasarkan kontrak yang telah
diperjanjikan. Hal yang tidak dapat diperkirakan terebut juga menciptakan situasi dimana tidak
dapat diambil langkah apapun untuk meng-eliminir atau menghindarinya.
No. Dok. : PSBSWI:SDM:11:001
WORK INSTRUCTION
No. Revisi : 0
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Halaman : 4 dari 7

5. KEBIJAKAN
5.1. Kebijakan Umum
5.1.1 Pembayaran hak Pegawai akibat PHK dilakukan setelah tanda tangan Surat
Kesepakatan Bersama (SKB).
5.1.2 Surat Kesepakatan Bersama (SKB) dan Surat pernyataan hak-hak yang diperoleh
Pegawai dalam PHK adalah sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.
5.1.3 Kewajiban yang harus dilaksanakan Pegawai dalam hal PHK adalah sebagai berikut :
a. Tetap mejaga kerahasiaan perusahaan dan nama baik Perusahaan,
b. Mengembalikan berbagai pinjaman kepada rekan kerja, Perusahaan, atau badan-
badan lain yang berkaitan dengan nama baik Perusahaan,
c. Mengembalikan barang-barang material dan dokumen Perusahaan.
5.1.4 Departemen SDM harus mengkoordinasikan dan memastikan dengan Departemen
Keuangan terkait proses penyelesaian hak dan kewajiban Pegawai yang bersangkutan
sejak penerimaan dokumen pemberitahuan dari Pegawai/atasan yang bersangkutan
5.1.5 Ketentuan pelaksanaan PHK karena lanjut usia bagi seluruh Pegawai Perusahaan telah
diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama PT Satria Bahana Sarana Tahun 2020 – 2022.

5.2. Kebijakan PHK karena Pelanggaran Berat


5.3.1. Proses PHK hendaknya didahului dengan proses investigasi oleh Team Komdis.
5.3.2. Saat pelaksanaan investigasi ditemukan bahwa Pegawai yang bersangkutan bersalah maka
dapat segera PHK tanpa proses skorsing. Proses skorsing hanya diperlukan jika Pegawai
ybs menjalani proses penyidikan pihak berwajib karena pengaduan orang lain (bukan
Perusahaan).
5.3.3. Jika pegawai ybs bersikeras menolak PHK tersebut dan pelanggarannya memenuhi unsur
pidana maka sebaiknya dilakukan pengaduan ke pihak kepolisian dan tingkat mediasi di
Disnaker setempat. Sebelum pelaporan ke Kepolisian, terlebih dahulu lakukan
perundingan BIPARTIT dengan Pegawai dan/atau Serikat Pegawai mengenai PHK dan
hak-hak normatif.
No. Dok. : PSBSWI:SDM:11:001
WORK INSTRUCTION
No. Revisi : 0
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Halaman : 5 dari 7

5.3.4 Jika Pegawai bersedia di PHK dengan kesepakatan segera dibuatkan Surat Kesepakatan
Bersama (SKB)
5.3.5 Jika mediator di disnaker setempat mengeluarkan anjuran untuk dipekerjakan kembali
lakukan persiapan gugatan di Pengadilan Persilihan Hubungan Industrial (PPHI)
5.3. Kebijakan PHK karena Lanjut Usia
5.4.1 Ketentuan pelaksanaan PHK karena lanjut usia bagi seluruh Pegawai Perusahaan telah
diatur dalam Peraturan Perusahaan (PP) PT Satria Bahana Sarana (PT. SBS)
No. Dok. : PSBSWI:SDM:11:001
WORK INSTRUCTION
No. Revisi : 0
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Halaman : 6 dari 7

5. ALUR PROSES
Wkt Divisi /
PM Divisi /
No Penjelasan Proses (hari Dept. BOD Dokumen Terkait
/ Vp Dept. HC
kerja) User

-
No. Dok. : PSBSWI:SDM:11:001
WORK INSTRUCTION
No. Revisi : 0
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Halaman : 7 dari 7

6. LAMPIRAN
6.1 Formulir Exit Interview PSBSF:HC:12:001
6.2 Formulir Clearance Sheet PSBSF:HC:12:002

Anda mungkin juga menyukai