HUBUNGAN
KERJA ERNI SARTIKA (11)
KELOMPOK 2 IKLIL ABIYYU Z. (13)
INKA DYAH P.M.(14)
QORY AIDHA C. (22)
ADMINISTRASI
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
ADMINISTRASI PHK
Menurut Hasan & Widayani (2022), Pemutusan hubungan kerja
Administrasi Sumber Daya Manusia
dapat diartikan sebagai bentuk merupakan berakhirnya
kegiatan yang meliputi hubungan kerja antara
penghimpunan, pencatatan, karyawan dengan instansi,
pengolahan, penggandaan, artinya karyawan sudah tidak
pengiriman, dan penyimpanan data
dan informasi tentang fungsi lagi bekerja setelah keluarnya
operasional manajemen sumber daya surat pemutusan kerja dan
manusia meliputi pengadaan, tidak dipekerjakan lagi
pengintegrasian, kompensasi, sebagai karyawan
pengembangan, dan pemutusan
hubungan kerja.
METODE PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA
a) Hubungan kerja (PHK) Contoh nya:
bersifat positif apabila 1. PHK Demi Hukum
pemberhentian tersebut 2. Pemutusan hubungan
dilaksanakan pada masa kerja oleh pekerja
atau jangka pemberhentian 3. Pemutusan hubungan
dan sesuai dengan kerja oleh pengusaha
ketentuan 4. Pemutusan hubungan
ketentuan yang berlaku kerja oleh pengadilan
secara wajar.
Mekanisme PHK untuk Karyawan
Mekanisme PHK untuk Karyawan Kontrak
Tetap
pertama proses pemberitahuan kepada karyawan yang akan melaksanakan pensiun sesuai masa kerja yang
telah ditentukan di awal kontrak kerja atau adanya dorongan setiap individu (karyawan) seperti
mendapatkan tawaran yang lebih baik di perusahaan lain.
Kedua proses indentifikasi pemenuhan hak karyawan, dimana perusahaan akan memberikan kompensasi sesuai
peraturan yang berlaku seperti undang-undang cipta kerja. Kompensasi yang diberikan perusahaan biasanya
berupa uang pensiun, pesangon, dan penghargaan selama masa kerja.
Ketiga proses pelaksanaan pensiun bagi karyawan, proses ini berkaitan dengan batas akhir masa
pemberhentian kerja yang berpatokan pada usia. Namun adakalanya perusahaan tidak keberatan dalam
memperkejakan karyawan yang memiliki kualitas/prestasi baik sehingga karyawan tersebut tetap dipekerjakan
di perusahaan tersebut.
Keempat adalah pemberian hak karyawan aturan pemberian hak pensiun karyawan ini diberikan berdasarkan
UU No. 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai Dan Pensiun-Janda/Duda Pegawai.
1. Prosedur PHK Berdasarkan Sebab Lain
Hak Karywan
Peraturan Inventaris
Karywan Administratif
Identifikasi Laporan Informasi Izin (LPPI) Mutual Consent
Keuangan Testimonium
Prosedur yang kedua dikarenakan ada sebab lain yang terjadi kepada karyawan tersebut yang mengharuskan
dipensiunkan, antara lain:
Identifikasi peraturan dan ketentuan yang berlaku secara nasional, dimana PHK memenuhi persyaratan
peraturan di perusahaan seperti perjanjian kerja bersama antara karyawan dan perusahaan.
Identifikasi laporan keuangan yang terindikasi merugi sejak minimal 2 (dua) tahun berturut-turut.
Pemberitahuan kepada karyawan bahwa terdapat indikasi merugi seperti kesulitan yang dialami oleh
karyawan ketika bekerja di perusahaan tersebut.
Permintaan izin kepada pihak berwenang (Lembaga Penyelesaian Perselisihan Industrial), dimana izin ini
harus diperoleh perusahaan sebelum melakukan PHK dengan karyawan; bila tidak ada, perusahaan tidak
dapat memutuskan hubungan kerja.
Pemberian hak karyawan berupa kompensasi.
Penandatanganan mutual consent (dokumen yang memuat bukti bahwa karyawan mau menerima PHK).
Pengembalian inventaris perusahaan dimana karyawan mengembalikan peralatan atau perlengkapan
perusahaan selama ia bekerja di perusahaan tersebut.
Permintaan pembuatan “Testimonium” (Surat Keterangan Pernah Bekerja), surat ini biasanya berisi tentang
prestasi kerja karyawan selama ia bekerja pada perusahaan agar mendapatkan jaminan sosial yang lebih
layak.
1. PHK HABIS MASA KERJA
ATAU PENSIUN
Data dan
NO AKTIVITAS DATA INPUT DATA OUTPUT
serta
kerja pemberitahuan masa masa pensiun (MPP)
pensiun
Pemutusan
2.
pensiun kewajiban karyawan
Hubungan
3. Pelaksanaan pensiun SK pensiun
Kerja
1. Berita Acara
(BA)
2. BA Penerimaan hak-
Pemberian hak hak karyawan
4. karyawan pensiun 3. BA serah terima
4. Memorandum jabatan
kerja
5. Ucapan terima kasih
2. PHK KARENA SEBAB LAIN-LAIN
NO AKTIVITAS DATA INPUT DATA OUTPUT
1.
Identifikasi peraturan 1. UU Ketenagakerjaan
dan ketentuan 2. Peraturan karyawan
3. Perjanjian kerja
Identifikasi laporan Laporan keuangan audited
2. keuangan dan unaudited
perusahaan