28 Sop Pemutusan Hubungan Kerja
28 Sop Pemutusan Hubungan Kerja
com
TUJUAN
Untuk memastikan bahwa PHK dilaksanakan dengan melalui proses yang benar sesuai dengan
diatur yang berlaku.
RUANG LINGKUP
Semua departement baik di pusat maupun cabang, meliputi mulai dari penyebab terjadinya PHK
sampai dengan cara PHK.
DEFINISI
PHK : Pemutusan Hubungan Kerja
HRD Pusat : Departemen HRD di kantorpusat holding company
Departemen Head : Pimpinan Langsung
DOKUMEN
Surat Penyelesaian Kontrak
Surat Tidak Lulus Masa Percobaan
Surat PHK
Surat Pemberitahuan Pensiun
Policy Procedure
URAIAN PROSEDUR
TANGGUNG DOKUMEN /
NO URAIAN PROSEDUR
JAWAB FORMULIR
Department Head 5.1 Mengeluarkan Karyawan sehubungan dengan berat
pelanggaran berat atas ketentuan yang diatur
dalam PP/PKB.
Department Head 5.2 Atasan mereview karyawan dan ternyata Pernyataan tidak
karyawan tersebut tidak memenuhi ekspetasi memenuhi
perusahaan ekspetasi
Department Head 5.3 Pengunduran diri karyawan dan disetujui oleh Surat pengunduran
atasan. diri
FLOW CHART
KARYAWAN PIMPINAN HRD DOKTER/POLISI
Karyawan diminta
datang menemui
HRD masing-masing
www.contohsop.com
POLICY
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu alasan
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara perusahaan dan
karyawan.
Pada prinsipnya, Perusahaan mencegah terjadinya PHK. Bila PHK harus dilakukan, perusahaan
tetap mengacu pada peraturan yang berlaku.
PHK dilakukan karena beberapa hal:
1. Tidak lulus masa review
Sesuai hasil evaluasi atasan yang disampaikan ke HRD bahwa karyawan tersebut tidak lulus
masa review, maka HRD akan menyelesaikan administrasinya dengan karyawan yang tidak
memenuhi syarat perusahaan.
2. Karena mengundurkan diri
www.contohsop.com
Karyawan mengajukan surat pengunduran dirinya sesuai dengan peraturan yang berlaku di
perusahaanyaitu paling lambat 1 (satu) bulan sebelum waktu terakhir kerja kepada atasan
dan tembusan ke HRD, maka HRD akan menyelesaikan administrasinya.
4. Sakit berkepanjangan
I. Bila karyawan sakit terus menerus selama 12 (dua belas) bulan atau tidak 12 bulan
berturut-turut tapi kurang dari 4 (empat) minggu sakit kembali, maka perusahaan
dapat melakukan PHK berdasarkan peraturan yang berlaku .
II. Bila terjadi hal tersebut di atas (poin I), maka HRD akan menyelesaikan administrasinya
dengan karyawan tersebut.
5. Meninggal Dunia
I. Segera setelah HRD mendengar karyawan meninggal dunia, maka HRD segera
mendatangi dan menyampaikan rasa belasungkawa atas nama manajemen.
II. Setelah poin a di atas, HRD akan menyelesaikan administrasinya menyangkut hak
dan kewajiban termasuk utang piutang karyawan terhadap perusahaan dengan ahli
warisnya.
III. HRD membantu mengurus JHT beserta uang pemakaman bersama ahli waris / wakil
keluarga karyawan ke jamsostek.
IV. HRD mengecek ke Kopkar apakah yang bersangkutan tersebut mempunyai
simpanan / hutang di Koperasi.
6. Pensiun
I. Jika karyawan telah mencapai usia masa bakti, berdasarkan peraturan yang dibua
tperusahaan dan telah disepakati bersama.
II. Minimal 1 (satu) bulan sebelum masa pensiun tiba, karyawan sudah diberitahu
sehingga dapat mempersiapkan diri.
III. Pemberitahuan dilakukan secara resmi/tertulis dengan tembusan kepada atasan
karyawan tersebut.
IV. Bila tiba saat pensiun, HRD akan menyelesaikan masalah administrasinya termasuk
hak dan kewajibannya yang harusditanggung.
www.contohsop.com
7. Pelanggaran Pidana
Bila karyawan melakukan tindakan pidana seperti pencurian, tindakan asusila, dan lain-lain
maka PHK dapat dikenakan dan HRD akan menyelesaikan administrasinya dengan instansi
dan/atau departemen terkait.