Anda di halaman 1dari 3

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

RS AMALIA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman


PANGKALAN 010/SPO-SDM/02/VII 02 1/3
KERINCI

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDUR
14 April 2016
OPERASIONAL
dr. Alinur, MM
Direktur
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja
PENGERTIAN karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak
dan kewajiban antara karyawan dan Perusahaan.
Sesuai acuan agar semua pemutusan hubungan kerja antara
karyawan dan Perusahaan dapat di dokumentasikan sehingga
TUJUAN
dapat diketahui tingkat turn over dan kebutuhan penambahan
karyawan baru.
1. Keputusan Direktur No. 68a /SK/DIR/02/VII/ tentang
Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia Rumah Sakit
Amalia Medika
KEBIJAKAN 2. Undang-Undang yang berlaku (UU No. 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan .
3. Undang-Unadan No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Idustrial.
PROSEDUR 1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara tidak hormat
dilakukan kepada karyawan :
a. Melakukan pelanggaran Peraturan Perusahaan atau UU
Ketenagakerjaan yang termasuk kategori kesalahan
berat yang dapat diberikan sanksi PHK.
b. Melakukan Tindak Pidana, yang telah mempunyai
keputusan pengadilan yang bersifat tetap.
2. Pemutusan Hubungan Kerja dengan hormat dapat
dilakukan dengan alasan :
a. Pengunduran Diri
Syarat-syarat pengunduran diri :
1) Mengajukan permohonan pengunduran diri secara
tertulis kepada Direktur Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Pekanbaru, untuk tingkat pelaksana selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari atau untuk pejabat
struktural 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal
mulai pengunduran diri.
2) Tidak terikat dalam ikatan dinas. Jika sedang
menjalankan Ikatan Dinas wajib membayar ganti
rugi sebesar 5 (lima) x biaya yang telah dikeluarkan
oleh perusahaan dihitung secara proporsional sesuai
dengan masa ikatan dinas yang telah dijalankan.
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

RS AMALIA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman


PANGKALAN 010/SPO-SDM/02/VII 02 2/3
KERINCI

3) Tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal


mulai pengunduran diri.
4) Mulai tanggal efektifnya pengunduran diri adalah
akhir bulan untuk setiap permohonan pengunduran
diri.
5) Bila terjadi pelanggaran indisipliner lainya dalam
proses pengunduran diri setelah permohonan
disampaikan ke bagian SDM, yang menjadi dasar
PHK tetap pengunduran diri namun efektif
pengunduran diri dipercepat sesuai tanggal
terjadinya kasus tersebut.
6) Keputusan PHK karena alasan pengunduran diri
dibuatkan dalam Persetujuan Bersama (PB) antara
karyawan yang bersangkutan dengan perusahaan.
b. Pensiun
1) Usia pensiun adalah 55 (lima puluh lima) tahun,
kecuali untuk profesi dan jabatan tertentu dapat
diperpanjang dengan status kepegawaian adalah
sebagai karyawan kontrak / perjanjian waktu
tertentu (PKWT) atau sebagai konsulen.
2) Setiap karyawan yang akan memasuki usia pensiun
(lima puluh lima) tahun diberitahukan secara
tertulis oleh bagian SDM selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari sebelum diberhentikan secara
hormat karena usia pensiun.
3) Keputusan PHK karena alasan memasuki usia
pensiun dibuatkan dalam Persetujuan Bersama (PB)
antara karyawan yang bersangkutan dengan
perusahaan.
c. Meninggal Dunia
1) Karyawan yang meninggal dunia, dengan
sendirinya diberhentikan dengan hormat sebagai
karyawan.
2) Keputusan PHK karena alasan karyawan meninggal
dunia dibuatkan dalam Persetujuan Bersama (PB)
antara ahli waris yang bersangkutan dengan
perusahaan.
3. Penyimpanan dokumen dan laporan
Setiap PHK antara karyawan dengan perusahaan direkap
sebagai laporan bulanan bagian SDM sesuai formulir No.
001/FM-001/01-03/01 dan file karyawan tersebut
dikeluarkan dari filing cabinet kepegawaian
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

RS AMALIA MEDIKA No. Dokumen No. Revisi Halaman


PANGKALAN 010/SPO-SDM/02/VII 02 3/3
KERINCI

1. Bagian SDM
UNIT TERKAIT 2. Seluruh Unit Kerja di lingkungan RS Amalia Medika

Konseptor

Anda mungkin juga menyukai