Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Nomor SOP - 14

TATA CARA MENGENAI IZIN TIDAK Revisi :0


MASUK KERJA ATAU Tanggal : 09 Februari 2022
MENINGGALKAN PEKERJAAN
Halaman 1 dari 5

1. TUJUAN
1.1 SOP ini memberikan penjelasan dan aturan-aturan tentang tata cara: pelaksanaan izin tidak
masuk kerja dan izin meninggalkan pekerjaan bagi semua karyawan.
1.2 Memberikan hak karyawan tanpa menggangu jalannya operasional perusahaan.
1.3 Memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan konsekuensi dari
pengambilan izin tersebut.

2. RUANG LINGKUP
SOP ini meliputi prosedur yang harus dijalankan oleh karyawan dalam mengambil dan
mengajukan izin.

3. DEFINISI
3.1 SOP : adalah suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekejaan sesuai dengan
fungsi dan alat penilaian kinerja pada instansi tertentu.

3.2 CUTI TAHUNAN dan IZIN


3.2.1 Setiap karyawan berhak atas cuti/istirahat tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja,
bagi yang bekerja 6 (enam) hari seminggu dan 10 (sepuluh) hari kerja, bagi yang
bekerja 5 (lima) hari seminggu, setelah menjalankan pekerjaan selama 12 (dua belas)
bulan secara terus menerus.
Contoh: Karyawan awal masuk kerja tanggal 1 Februari 2022, hak cuti baru muncul
pada tanggal 1 Februari 2023.
3.2.2 Hak cuti tersebut akan dipotong otomatis pada saat libur massal akhir tahun (5 atau 6
hari) dan libur hari raya idul fitri (5 atau 6 hari), kecuali ada pemberitahuan lain oleh
Direksi.
3.2.3 Karyawan yang melakukan pengambilan cuti pada hari biasa, akan dianggap sebagai
izin.
3.2.4 Karyawan yang akan izin, wajib mengajukan permohonan izin dan harus mendapat
persetujuan dari Kepala Bagiannya terlebih dahulu.
• Untuk izin lebih dari 2 hari kerja, pengajuan izin minimal 1 minggu sebelumnya.
• Untuk izin 1 hari kerja, pengajuan izin 2 hari sebelumnya,
• Pengecualian berlaku untuk keperluan mendadak (orangtua/anak/istri/suami
sakit/meninggal). Setelah karyawan masuk kerja wajib membawa dokumen yang
dapat dipertanggung jawabkan. Jika tidak dapat menunjukan bukti yang kuat maka
akan dianggap Mangkir/Alpa dan dapat dikenakan sanksi berupa teguran atau surat
peringatan.
• Kepala Bagian berhak untuk tidak memberikan izin atas permohonan karyawan jika
akan mengganggu jalannya kegiatan operasional perusahaan.
3.2.5 Hak cuti karyawan tidak dapat menggantikan hari dimana karyawan tersebut tidak
masuk karena alasan sakit.
3.2.6 Karyawan yang cuti dengan tidak menjalankan penjelasan 3.2.4 maka karyawan tidak
berhak atas gaji pokok sebanyak hari tidak masuknya.
3.2.7 Karyawan yang sering izin dapat mempengaruhi penilaian terhadap kinerja karyawan
tesebut karena dianggap tidak produktif.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Nomor SOP - 14
TATA CARA MENGENAI IZIN TIDAK Revisi :0
MASUK KERJA ATAU Tanggal : 09 Februari 2022
MENINGGALKAN PEKERJAAN
Halaman 1 dari 5

3.2.8 Karyawan yang izin, tidak akan diberikan lembur selama periode 1 bulan sejak tanggal
pengambilan izin.

3.3 SAKIT
3.3.1 Sakit adalah kondisi di mana karyawan merasa tidak dapat bekerja dan disertai surat
keterangan dokter.
3.3.2 Untuk kondisi sakit, karyawan wajib memberitahukan Kepala Bagian, bahwa tidak
dapat masuk kerja dikarenakan kondisi sakit 1 jam sebelum jam masuk kerja dan
maksimal 2 jam setelah jam masuk kerja, kemudian Kepala Bagian wajib memberi
tahu HRD/Personalia jika karyawan yang bersangkutan sakit. Jika hal tersebut tidak
dilakukan maka karyawan akan dianggap Mangkir/Alpa walaupun pada saat masuk
membawa surat keterangan sakit dari dokter.
3.3.3 Karyawan yang sakit dan tidak dapat masuk kerja, pada saat masuk kerja wajib
membawa surat dokter. Jika tidak dapat menunjukan surat dokter maka dianggap
Mangkir/Alpa.
3.3.4. Surat dokter wajib dibawa pada H-0 pada saat karyawan masuk kerja dan diserahkan
ke Kepala Bagian atau HRD/Personalia. Jika tidak, maka akan dianggap Mangkir
/Alpa. Apabila surat sakit tertinggal di rumah, maka karyawan wajib mengambil
terlebih dahulu tanpa mengganggu jam kerja.
3.3.5 Karyawan yang sering izin sakit dapat mempengaruhi penilaian terhadap kinerja
karyawan tesebut karena dianggap tidak produktif.

3.4 MANGKIR/ALPA
3.4.1 Mangkir adalah kondisi dimana karyawan tidak hadir untuk bekerja, tanpa adanya
pemberitahuan, izin yang tidak dapat dipertanggung jawabkan ataupun tidak mendapat
izin dari Kepala Bagian.
3.4.2 Mangkir merupakan pelanggaran. Jika terjadi kondisi ini, maka karyawan tersebut
akan diberikan sanksi berupa surat teguran dan surat peringatan. Peringatan ini akan
terus meningkat sampai pada keputusan PHK, jika terjadi pengulangan yang sama,
tanpa adanya itikad baik untuk memperbaiki.
3.4.3 Pada kondisi mangkir, karyawan tidak berhak atas gaji beserta seluruh tunjangannya
sebanyak hari mangkirnya, dan akan mempengaruhi penilaian terhadap kinerja
karyawan tersebut.
3.4.4 Karyawan yang Mangkir, tidak akan diberikan lembur selama periode 3 bulan sejak
kondisi Mangkir terjadi.

3.5 IZIN KHUSUS


3.5.1 Izin Khusus : Izin yang upahnya tetap dibayarkan berdasarkan Undang Undang no.13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 93.
3.5.2 Karyawan wanita yang akan melahirkan, berhak untuk mendapat istirahat/cuti
melahirkan 1½ (satu setengah) bulan sebelumnya dan 1½ (satu setengah) bulan
sesudah melahirkan, dengan dibayarkan upah all-in.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Nomor SOP - 14
TATA CARA MENGENAI IZIN TIDAK Revisi :0
MASUK KERJA ATAU Tanggal : 09 Februari 2022
MENINGGALKAN PEKERJAAN
Halaman 1 dari 5

3.5.3 Bagi pekerja yang mengalami gugur kandungan setelah berusia 13 (tiga belas) minggu
lebih, diberi cuti istirahat selama 1½ (satu setengah) bulan berdasarkan surat
keterangan dari dokter.
3.5.4 Pernikahan pertama karyawan: 3 (tiga) hari.
3.5.5 Pernikahan anak sah karyawan: 2 (dua) hari (s/d anak ke-2)
3.5.6 Isteri pertama karyawan yang melahirkan ataupun mengalami keguguran kandungan:
2 (dua) hari.
3.5.7 Meninggalnya isteri/suami/orangtua/mertua/anak/menantu karyawan: 2 (dua) hari.
3.5.8 Meninggalnya anggota keluarga serumah: 1 (satu) hari.
3.5.9 Mengkhitankan/membaptiskan anak karyawan yang sah: 2 (dua) hari.

3.6 IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN


3.6.1 Izin meninggalkan pekerjaan adalah dimana karyawan sedang bekerja kemudian ingin
meninggalkan pekerjaannya untuk waktu tertentu.
3.6.2 Karyawan yang meminta Izin meninggalkan pekerjaan akan dibatasi waktunya
maksimal 3 jam.
3.6.3 Karyawan yang Izin meninggalkan pekerjaan harus menjelaskan keperluannya yang
tingkat kepentingannya tinggi (Urgent/tidak dapat digantikan oleh orang lain) dan
mendapat persetujuan dari Kepala Bagiannya.
3.6.4 Karyawan yang meninggalkan pekerjaan hanya akan diberikan izin jika
kepentingannya tersebut bersifat urgent atau tidak dapat digantikan atau ditunda.
3.6.5 Karyawan yang izin meninggalkan pekerjaan tidak berhak atas gaji pokok sebanyak
jam ybs tidak bekerja.
3.6.6 Karyawan yang izin meninggalkan pekerjaan tidak akan diberikan lembur selama
periode 1 bulan sejak tanggal pengambilan izin.

4. PROSEDUR
PIC KEGIATAN REFERENSI
4.1 PROSEDUR IZIN
Karyawan 4.1.1 Karyawan yang ingin izin harus mengajukan
izin dengan mengisi form izin

4.1.2 Form izin diajukan ke Kepala Bagian untuk


mendapatkan persetujuan dan tanda tangan
Kepala Bagian.

4.1.3 Karyawan yang form izinnya sudah di tanda


tangani Kepala Bagiannya kemudian diserahkan
ke bagian HRD/Personalia.
PIC KEGIATAN REFERENSI
HRD/Personally 4.1.4 HRD/Personalia memberikan izin dan tanda
tangan pada form izin yang diajukan karyawan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Nomor SOP - 14
TATA CARA MENGENAI IZIN TIDAK Revisi :0
MASUK KERJA ATAU Tanggal : 09 Februari 2022
MENINGGALKAN PEKERJAAN
Halaman 1 dari 5

Karyawan 4.1.5 Izin dapat dilakukan sesuai dengan tanggal


yang diajukan oleh karyawan.

4.2 PROSEDUR IZIN KARENA SAKIT


Karyawan 4.2.1 Karyawan yang sakit dan kondisinya tidak
dapat bekerja wajib memberitahukan kepada Kepala
Bagiannya 1 jam sebelum jam masuk kerja melalui
telfon/whatsapp ke Kepala Bagian.

Kepala Bagian 4.2.2 Kepala Bagian yang bersangkutan wajib


Karyawan memberitahu HRD Personalia bahwa ada
karyawannya yang tidak masuk karena sakit.

Karyawan 4.2.3 Karyawan wajib membawa surat dokter pada


saat hari masuk kerja, jika tidak dibawa dengan
alasan lupa dan lain-lain maka akan dianggap
Mangkir/Alpa.

4.2.4 Karyawan yang sakit dan harus dirawat wajib


memberikan surat keterangan dari rumah sakit atau
instansi terkait.

4.2.5 Karyawan yang sakit tidak dapat digantikan


oleh cuti yang dimiliki oleh karyawan.

4.2.6 Karyawan yang sakit pada saat jam bekerja


kemudian izin pulang, maka harus berobat dan pada
saat masuk kerja harus membawa surat dokter. Jika
tidak, maka akan dianggap Mangkir/Alpa.

Karyawan 4.2.7 Karyawan yang dengan sengaja melakukan


pemalsuan dokumen terkait keterangan surat sakit,
maka karyawan tersebut dapat dijerat sanksi pidana
berdasarkan Pasal 268 KUHP atau dapat
dikeluarkan dari perusahaan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Nomor SOP - 14
TATA CARA MENGENAI IZIN TIDAK Revisi :0
MASUK KERJA ATAU Tanggal : 09 Februari 2022
MENINGGALKAN PEKERJAAN
Halaman 1 dari 5

4.3 MANGKIR
Karyawan 4.3.1 Karyawan yang dianggap Mangkir/Alpa akan
diberikan sanksi disipliner berupa surat teguran lisan
tertulis oleh Kepala Bagiannya.

4.3.2 Karyawan yang tetap tidak mengindahkan


(mengulangi tindakan Mangkir/Alpa) setelah
diberikan surat teguran lisan tertulis dalam kurun
waktu 6 bulan maka akan diberikan surat peringatan
SP1.

4.3.3. Karyawan yang sudah diberikan SP1 tetapi


tetap mengulangi tindakan mangkir/alpa dalam
kurun waktu 6 bulan, akan diberikan surat
peringatan SP2.

4.3.4 Karyawan yang sudah diberikan SP2 tetapi


tetap mengulangi tindakan mangkir/alpa dalam
kurun waktu 6 bulan, akan diberikan surat
peringatan SP3.

4.3.5 Karyawan yang sudah diberikan SP3 namun


tetap melakukan mangkir/alpa kembali dalam kurun
waktu 6 bulan maka karyawan tersebut secara tidak
langsung setuju untuk memutuskan hubungan kerja
dengan PT. Popular Can Utama

Kepala Bagian 4.3.6 Kepala Bagian/pimpinannya harus menindak


Karyawan tegas karyawan yang melakukan Mangkir/Alpa.

4.4 IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN


Karyawan 4.4.1 Karyawan yang ingin izin meninggalkan
pekerjaan harus mengisi form izin meninggalkan
pekerjaan dan harus di tanda tangani oleh Kepala
Bagian atau pimpinannya.

Kepala Bagian 4.4.2 Kepala Bagian berhak memutuskan untuk


Karyawan tidak memberikan izin meninggalkan pekerjaan
tersebut dengan mempertimbangkan urgensi/tingkat
kepentingan izin tersebut.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Nomor SOP - 14
TATA CARA MENGENAI IZIN TIDAK Revisi :0
MASUK KERJA ATAU Tanggal : 09 Februari 2022
MENINGGALKAN PEKERJAAN
Halaman 1 dari 5

PIC KEGIATAN REFERENSI


Karyawan 4.4.3 Karyawan yang sudah mendapatkan tanda
tangan Kepala Bagian kemudian menyerahkan form
izin tersebut ke HRD/Personalia.

HRD/Personalia 4.4.4 HRD/Personalia memberikan tanda tangan


pada surat izin meninggalkan pekerjaan.

Karyawan 4.4.5 Karyawan yang sudah diberikan izin


meninggalkan pekerjaan harus kembali maksimal 3
jam setelah meninggalkan pekerjaan dan melapor
ke Kepala Bagian/pimpinannya.

5. DOKUMEN TERKAIT
- PKB (Perjanjian Kerja Bersama)

6. FORMULIR TERKAIT
6.1 FORM IZIN KARYAWAN

7. PENGESAHAN

Dibuat Oleh Diketahui Oleh Disetujui Oleh

Tanggal : 9 Feb 2022 Supervisor Personalia & Umum Asisten General Manager

8. RIWAYAT PERUBAHAN

Revisi Tanggal Perubahan

Anda mungkin juga menyukai