Anda di halaman 1dari 1

Dibuat Oleh:

Kepala Div. HR & GA


STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

Mutia Ranti
No. Dok : SOP/HR&GA/03/2022 Ditetapkan Oleh:
Revisi :3 Direktur Utama
Tgl Terbit : 06/02/2022 Prosedur Pengajuan Hak Cuti
Halaman : 1 dari 1 Karyawan

Rizky Pratama
Kajian :
Hak cuti karyawan diatur pemerintah lewat UU Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003, yang kemudian diatur ulang dalam
Omnibus Law atau UU Cipta Kerja No 11 Tahun 2020. Aturan cuti karyawan swasta yang ditetapkan UU adalah batas
minimal, sehingga perusahaan diperbolehkan memberikan hak cuti lebih banyak.
Cuti menurut UUD Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2013 adalah suatu hak bagi karyawan, dapat diartikan sebagai ketidak
hadiran sementara atau tertentu berserta keterangan dari pihak yang bersangkutan ( Tenaga Kerja), tanpa pemotongan
atau pengurangan terhadap upah.

Jenis Cuti :
1. Cuti Tahunan merujuk kepada Pasal 81 Angka 23 dalam ketenagakerjaan UU Cipta Kerja No.11 tahun 2020
bahwa cuti tahunan wajib diberikan kepada pekerja paling sedikit 12 hari kerja setelah pekerja yang
bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara terus menerus.
2. Cuti Melahirkan merujuk pada asal 82 ayat (1) UU Ketenagakerjaan yang menyebutkan pekerja/buruh
perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 bulan
sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan.
3. Cuti Keguguran merujuk pada pasal 82 UU ketenagakerjaan ayat (2) karyawan perempuan mengalami keguguran
mendapatkan cuti selama 1,5 bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan.
4. Cuti Sakit merujuk pada Pasal 93 ayat (2) UU Ketenagakerjaan, di mana pengusaha tetap diwajibkan membayar
upah pekerja yang sakit dan tidak dapat melakukan pekerjaan. Sakit yang dimaksud juga termasuk penyakit
atau cacat akibat kecelakaan kerja.

Tujuan :
Cuti adalah hak tenaga kerja, selain itu cuti adalah sarana dalam pengambilan libur sejenak juga dapat bertujuan untuk
menjaga kesehatan jasmani dan rohani bagi yang bersangkutan (Tenaga Kerja).

Tahapan :
1. Karyawan sebagai tenaga kerja melakukan pengajuan cuti dengan mengisi form pengajuan cuti yang telah
ditandatangani lengkap oleh pemohon cuti (Karyawan), supervisor departemen bagian , dan manajer
Departemen.
2. Form pengajuan cuti yang telah ditandatangani lengkap oleh pemohon cuti (Karyawan), supervisor departemen
bagian, dan manajer departemen. Kemudian diserahkan kepada HR & GA.
3. Cuti diajukan oleh karyawan tujuh (7) hari sebelum hari pengajuan cuti.

Anda mungkin juga menyukai