Anda di halaman 1dari 3

NAMA PERUSAHAAN Nomor 47

STANDARD OPERATING PROCEDURE Date


PROSEDUR PEMBERIAN SANKSI Approved

1. TUJUAN
 Untuk memastikan bahwa tata tertib/peraturan dalam hubungan kerja yang baik telah
diatur dan tercipta
 Untuk memastikan bahwa setiap pelanggaran terhadap tata tertib/peraturan
perusahaan akan dikenakan sangsi untuk mengarahkan karyawan sesuai dengan
tingkat pelanggaran tersebut.

2. RUANG LINGKUP
 Semua departemen baik di corporate maupun di unit.
 Prosedur ini menceritakan mulai dari pemberian peringatan lisan sampai dengan surat
peringatan

3. DEFINISI
 HRD Corporate : Departemen HRD di kantor pusat holding company.
 HRD Unit : Departemen HRD masing-masing unit.
 SP : Surat Peringatan.
 IOM : Inter Office Memo
 PP : Peraturan Perusahaan
4. REFERENSI
 Bentuk Surat Peringatan
 Corrective Action Form
 Policy Procedure

5. PROSEDUR PEMBERIAN SANKSI


TANGGUNG AKTIVITAS DOKUMEN
JAWAB
Department Head 5.1 Dept .Head membuat CAF (Corrective Action Form) CAF
untuk stafnya karena melakukan pelanggaran,
yangselanjutnyaditujukan ke HR.
HR Unit 5.2 Terima CAF lalu melihat PP tentang
pelanggaran Karyawanuntuk menentukan
tingkat pelanggaran yangdilakukan karyawan.

HR Unit 5.3 Memutuskan bentuk pelanggran yang dilakukan


karyawanapakah hanya teguran lisan / JikaYa,
maka goto 5.4 danjika tidak maka goto 5.5.
HR Unit 5.4 HR memanggil staff yang melakukan pelanggaran
untuk melakukan teguran, agar tidak mengulang
lagi.
HR Unit 5.5 HR memutuskan memberi SP sesuai tingkat
kesalahan.
HR Unit 5.6 Memanggil karyawan yang dikenai SP untuk
dimintai tanda tangan atas SP yang dibuat HR.
Karyawan 5.7 Karyawan yang mendapatkan SP menandatangani
SPlalu diserahkan kembali ke HR.
HR Unit 5.8 SP yang sudah ditandatangani oleh Karyawan SP
diserahkan Kepada Dept. Head dan Pimpinan Unit
Department Head 5.9 Menandatangani SP Lalu diserahkan kepada kem
bali ke HR.
HR Unit 5.1 SPyangsudahditandatangani
Karyawan.Dep,Head, dan HRdiserahkan ke
Pimpinan Unit untuk ditanda- tangani.
Pimpinan Unit 5.11 Pimpinan Unit menandatangani SP, lalu diserahkan
kembali ke HR
HR Unit 5.12 SP yang sudah ditandatangani lengkap disimpan
HR Unit 5.13 Proses Selesai

6. POLICY PROSEDUR
1. Karyawan yang melakukan pelanggaran tata tertib/peraturan akan
diberikan/dikenakan sangsi sesuai dengan tingkat pelanggaran.

2. Sangsi diberikan sebagai tindakan korektif dan pengarahan terhadap sikap dan
tingkah laku karyawan serta ditandatangani bersama antara atasan dan karyawan.

3. Sangsi/Surat Peringatan selalu dalam bentuk catatan/tertulis agar dapat disimpan


dalam arsip kepegawaian (personal file).

4. Sangsi tersebut di atas berupa:


5. Teguran Lisan:
Sarana agar atasan dapat bertatap muka langsung dengan karyawan yang
melakukan kesalahan untuk melakukan pembinaan agar karyawan tersebut
memperbaiki diri.

6. Surat Peringatan:
a. Surat Peringatan Pertama / SP I (berlaku selama 6 bulan)
Diberikan pada karyawan apabila setelah 2 (dua) kali teguran lisan tetapi belum
ada perubahan, atau karyawan melakukan kesalahan yang masuk kategori
pelanggaran SP I.

b. Surat Peringatan Kedua / SP II (berlaku selama 6 bulan)


Diberikan apabila karyawan tersebut mengulangi kesalahan yang sama selagi SP
I masih berlaku atau melakukan kesalahan lain yang dinilai lebih berat dari
kesalahan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.

c. Surat Peringatan Ketiga / SP III (PHK)


Diberikan apabila karyawan mengulangi kesalahan yang sama lagi pada masa SP
II masih berlaku atau melakukan kesalahan lain yang dinilai lebih berat dari
kesalahan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya.
7. Sangsi tersebut diberikan oleh atasan langsung dengan advise dari HRD, sesuai
dengan yang diatur dalam peraturan perusahaan dan atau PKB masing-masing.

7.DIAGRAM PEMBERIAN SANKSI

DEPARTEMENT HEAD HR UNIT KARYAWAN / STAFF PIMPINAN UNIT

Dept.Head membuat CAF


Terima CAF lalu lihat PP
(Corrective Action Form) untuk
tentang Tegoran Lisan, SP
staff-nya karena melakukan CAF
1.2.3 lalu diputuskan
pelanggran

CAF 5.2
5.1
Teguran lisan?

Yes 5.3 No

Panggil dan Berarti


tegur supaya sanksinya
jangan adalah SP,lalu
terulang lagi putuskan

5.4 5.5

Memanggil SP
5.13 Karyawan tersebut
karyawan
yang kena menanda tangan SP
SP tersebut lalu serahkan HR

5.6 5.7
SP
Menandatangani SP lalu Menyerahkan SP ke
serahkan kembali ke HR Dept.Head dan
Pimpinan Unit
SP
5.9 5.8
SP
Menyerahkan SP ke
Pimp. Unit untuk
ditandatangani

5.10 SP
Menandatangani SP
SP yang sudah ditanda dan Mengembalikan
tangani semua disimpan
5.12 kembali HR

SP

Proses 5.11
selesai5.13

Fi

END

Anda mungkin juga menyukai