dan SOP
Form yang Diperlukan Form Rekrutmen Penggantian Karyawan yang Resign (Form 3)
Form Penilaian Hasil Wawancara Kerja (Form 4)
Nama Kebijakan : Proses Orientasi Karyawan Baru
dan SOP
Panduan Kebijakan Proses orientasi karyawan baru harus diberikan agar calon
karyawan ini mampu memahami visi, misi dan cakupan bisnis
perusahaan; dan juga nilai budaya perusahaan.
Proses orientasi juga diharapkan mampu memberikan
pemahaman kepada calon karyawan mengenai hak dan
kewajibannya, tugas pokok yang akan dilakukan, serta juga
target kinerja yang diharapkan.
Proses orientasi akan membantu karyawan baru dalam
melakukan adaptasi dengan lingkungan kerja baru.
Panduan Kebijakan Proses evaluasi masa kerja setelah 3 bulan dilakukan untuk
mengidentifikasi karyawan yang layak dijadikan karyawan
permanen atau tidak.
Pihak rekrutmen harus melakukan analisa berkelanjutan untuk
menemukan pola/pattern dan korelasi antara berbagai faktor
(pendidikan, indeks prestasi, asal perguruan tinggi) dengan
tingkat keberhasilan kerja.
Form yang Diperlukan Form Evaluasi Masa Kerja Percobaan 3 Bulan (Form 5)
Form Penerimaan sebagai Karyawan Permanen (Form 6)
Nama Kebijakan : Penyusunan Training Need Analysis
dan SOP
Panduan Kebijakan Penyusunan Training Need Analysis harus mengacu pada Profil
Kebutuhan Kompetensi Per Jabatan yang sebaiknya sudah
disusun. Berdasar Profil Kebutuhan Kompetensi ini kemudian
disusun Matriks Training Plan yang relevan untuk setiap
jabatan dan jenjang jabatan.
Panduan Kebijakan Setiap kegiatan training, baik yang bersifat in-house ataupun
public training, harus melakukan evaluasi efektivitas training
untuk memastikan dampak positif training terhadap kinerja
SDM dan kinerja bisnis.
Panduan Kebijakan Penilaian kinerja karyawan akan mengukur dua aspek utama
yakni aspek hasil kerja yang diterjemahkan dalam bentuk KPI
yang terukur, dan aspek kompetensi
8. Proses yang sama dilakukan untuk semua KPI yang ada, dan
kemudian setiap skor KPI ditotal untuk mendapatkan skor
akhir KPI. Bobot dari skor aspek KPI adalah 50%.
7. Jika karyawan tidak lulus tes, maka hasilnya juga akan tetap
dikomunikasikan kepada karyawan yang bersangkutan.
Selanjutnya, akan disusun rencana pengembangan
kompetensi, agar karyawan ini kelak bisa memperbaiki level
kompetensinya, dan jika ikut tes asesmen kembali, bisa lulus;
dan siap dipromosikan.