Anda di halaman 1dari 4

NAMA PERUSAHAAN Nomor 19

STANDARD OPERATING PROCEDURE Date


PROSEDUR SKORSING KARYAWAN Approved

1. TUJUAN
1. Mencari pembuktian atas kesalahan yang mungkin diragukan kebenarannya.
2. Sebagai tindakan pengamanan atau mendinginkan suasana dan untuk memudahkan
pemeriksaan yang lebih intensif
2. KEBIJAKAN UMUM
1. Skorsing dikenakan bilamana karyawan melakukan kesalahan berat yang
dapatmengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja.
2. Lama Skorsing dibatasi paling lama 30 (tiga puluh) hari untuk setiap kasus, kecuali
menunggu penyelesaian keputusan P4D, maka Skorsing paling lama 6 (enam) bulan.
3. Ketentuan selama Skorsing :
a. Selama Skorsing karyawan di wajibkan untuk apel setiap hari. Bila tidak apel
selam 2 (dua) hari berturut-turut ataupun tidak berturut-turut, maka karyawan
yang bersangkutan dianggap mengundurkan diri secara sepihak.
b. Bagi karyawan yang menjalani masa Skorsing upahnya di bayar 100% seratus
persen).
c. Dalam hal kesalahan karyawan yang memerlukan pembuktian, bila ternyata
kesalahannya tidak terbukti, Perusahaan Wajib memberikan ganti kerugian
kepada karyawan maksimal sebesar selisih dari gaji yang sekarang diterima setiap
bulan dikurangi jumlah yang belum diterima dalam masa skorsing dan
direhabilitasi namanya.
d. Selama skorsing karyawan tidak boleh memasuki lokasi kerja karyawan yang
bersangkutan.

3. PENANGGUNG JAWAB
1. HRD Department bertanggung jawab memonitor kegiatan apel karyawan yang
bersangkutan selama menjalani skorsing dan menyelesaikan kasus karyawan sebaik-
baiknya.
2. Security bertanggung jawab mengawasi tingkah laku karyawan yang bersangkutan
selama berada di lokasi Perusahaan (dalam rangka apel atau pemerikasaan)
3. Security bertanggung jawab melakukan pemeriksaan dan pembuatan Berita Acara kasus
pelanggaran dan tindak pidana ringan (tindak pidana berat diserahkan ke POLRI).
4. Departemen yang bersangkutan bertanggung jawab memberikan data yang akurat
sehubungan dengan penyelesaian kasus yang bersangkutan.
5. HRD bertanggung jawab memberikan pertimbangan, saran dan masukkan sehubungan
dengan penyelesaian kasus yang bersangkutan.

4. URUTAN KERJA (PROSES)


1. Department yang bersangkutan melaporkan ke HRD Deparment tentang adanya kasus,
atas dasar laporan tersebut HRD Department membuat Surat Panggilan kepada
karyawan yang bersangkutan.
2. Pada saat yang bersangkutan menghadap HRD Department diberikan pengarahan/
penjelasan dan memutuskan bahwa yang bersangkutan harus menjalani skorsing sambil
menunggu penyelesaian.
3. HRD Department menjelaskan pula ketentuan selama skorsing.
4. Selama masa skorsing HRD Department bertanggung jawab menyelesaikan kasus
karyawan yang bersangkutan dan minta bantuan Security untuk membuat Berita
Acara Pemeriksaan.
5. Setelah kasus diputuskan, HRD Department membuat:
- Pencabutan Surat Skorsing bila yang bersangkutan dinyatakan boleh bekerja
kembali.
- Surat Keputusan Pemutusan Hubungan Kerja bila kasus berakhir dengan Pemutusan
Hubungan Kerja (proses PHK mengikuti Prosedur PHK karena kasus).

5. FLOWCHART
HRD KARYAWAN SECURITY

START

Laporan dari
departemen tentang
adanya kasus/laporan

Surat Panggilan

Membuat surat
panggilan kepada
karyawan yang
bersangkutan

Surat Panggilan
Memberikan
pengarahan dan
memutuskan Menjalani skorsing
karyawan harus
menjalani skorsing

Meminta bantuan
security untuk
Membuat BAP
membuat berita acara
pemeriksaan (BAP)

BAP
Pencabutan surat skorsing?
Ya
Boleh bekerja
kembali

Tidak

Membuat
surat
keputusan PHK

END

Anda mungkin juga menyukai