A. Pengertian keluh-kesah
Hal-hal yang tidak disukai pekerja, yang terjadi dalam proses hubungan kerja sebagai akibat dari
berjalannya hak-hak normative pekerja atau perlakuan unsur pimpinan perusahaan terhadap SP.
B. Latar Belakang
1. Ketentuan tentang keluh kesah di PP dan PKB.
2. Mayoritas anggota belum mengetahui tentang prosedur keluh kesah.
3. Pekerja relatif tidak mempunyai keberanian untuk mengkomplain atasannya langsung.
D. Dasar Hukum
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 15 A tahun 1994.
2. Peraturan Perusahaan atau perjanjian Kerja Bersama (PKB) diperusahaan masing-masing.
E. Rupa-rupa Keluh-kesah
1. Keluhan secara perorangan ;
Dapat timbul dari seorang pekerja karena :
a. Perlakuan tidak layak.
b. Kurangnya peralatan atau perlengkapan kerja.
c. Pembayaran upah/perhitungan upah lembur tidak sesuai.
d. Dihambat/dipersulit untuk ijin meninggalkan pekerjaan walau bukti-bukti untuk keperluan itu
sudah cukup.
e. Dan permasalahan lain yang timbul dalam hubungan kerja.
b. Jenjang kedua
Dilakukan oleh komisaris dan dibantu oleh pengurus unit kerja bidang pembelaan kepada
kepala bagian atau manajer produksi.
Dalam waktu 7 hari kerja persoalan tersebut dapat terselesaikan juga, maka jenjang ketiga
dapat ditempuh.
c. Jenjang Ketiga
Dilakukan oleh pengurus PUK langsung kepada manajer personalia atau wakil pengusaha
yang ditunjuk untuk menangani masalah tersebut.
Dalam batas waktu 7 hari kerja belum selesai juga, maka pihak yang bersangkutan, unit kerja
atau pengusaha, dapat memajukannya ke jenjang berikut (UU 22/1957)
2. Prosedur Penanganan Keluh-Kesah
a. Keluhan tersebut disampaikan secara tertulis kepada atasan langsung pekerja, dan dengan
sepengetahuan bakor/ PUK.
b. Buat formulir pengaduan keluh kesah.
c. Setelah pekerja yang bersangkutan mengisi formulir, pengurus/bakor yang ditunjuk menangani
keluh-kesah itu mengadakan langkah-langkah sebagai berikut :
Mengadakan wawancara dengan pekerja yang bersangkutan
Bilamana perlu mengadakan wawancara dengan rekan sekerja/ atasannya langsung.
Mengadakan penelitian apakah kasus tersebut pernah diatur atau belum.
Mengacunya dengan ketentuan yang ada serta peraturan perundangan.
Menetapkan kebijaksanaan yang akan diambil serta tahap-tahapannya.
Membicarakan dalam rapat PUK
Mengajukan serta merundingkannya secara baik dengan pihak pengusaha.
d. Dalam usaha penelitian dan menemukan fakta, beberapa hal perlu mendapatkan pertimbangan ,
antara lain :
Siapa saja yang terlibat dalam persoalan tersebut ?
Kapan hal tersebut terjadi ?
Dimana hal tersebut terjadi ?
Kejadian apakah itu ? ,apa yang dikatakan serta apa yang dikerjakan mereka ?
Perjanjian atau peraturan mana yang telah dilanggar ?
Jalan mana atau apa yang diinginkan dari perusahaan dalam rangka menyelesaikan persoalan
tersebut ?
e. Setiap hasil penelitian dan kesimpulan yang diambil, sebaiknya disampaikan kepada pekerja yang
bersangkutan.