Anda di halaman 1dari 3

NAMA PERUSAHAAN Nomor 14

STANDARD OPERATING PROCEDURE Date


PROSEDUR CUTI MENINGGALKAN PEKERJAAN Approved

1. TUJUAN.
Cuti Tahunan, Cuti Masal dan Cuti Besar:
1. Memberikan kesempatan istirahat/ penyegaran kepada karyawan setelah bekerja 1
(satu) tahun penuh dan memberikan kesempatan istirahat panjang kepada
karyawan yang telah bermasa kerja 5 (lima) tahun.
2. Cuti Meniggalkan Pekerjaan dengan Upah Penuh:

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menjalani peristiwa “khusus” yang


terjadi dalam keluarga karyawan.

2. SASARAN
1. Setelah menjalani cuti diharapkan karyawan dapat bekerja lebih baik dan
produktif.
2. Taat Hukum.

3. KETENTUAN.
1. Cuti Tahunan diberikan kepada karyawan yang telah bermasa kerja 12 (dua belas)
bulan berturut-turut tanpa terputus.
2. Cuti Masal dilaksanakan 2 (dua) hari sebelum Idhul Fitri dan 2 (dua) hari setelah
Idhul Fitri dan diperhitungkan dengan Hak Cuti Tahunan.
3. Cuti Besar diberikan kepada karyawan yang telah bermasa kerja 5 tahun berturut-
turut tanpa terputus.
4. Cuti Meniggalkan Pekerjaan dengan Upah Penuh :
a. Cuti Tahunan 12 hari per tahun/ sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Cuti besar 24 hari per lima tahun dan maksimum hari pengambilan setiap cuti
sebanyak 12 (dua belas) hari.
c. Karyawati yang melahirkan diberikan cuti 3 (tiga) bulan dan dapat diambil 1,5
(satu setengah) bulan sebelum melahirkan dan 1,5 (satu setengah) bulan
setelah melahirkan.
d. Cuti haid diberikan selama maksimum 2 (dua) hari (hari pertama dan kedua)
e. Karyawan menikah dan atau menikahkan anaknya 3 hari.
f. Khitan, baptisan dari anak karyawan 2 hari.
g. Istri/ suami, orang tua/ mertua, anak meninggal dunia 3 hari.

4. PENANGGUNG JAWAB
1. Karyawan yang bersangkutan bertanggung jawab mengajukan permohonan cuti,
minimal 2 (dua) minggu sebelum melaksanakan cuti.
2. Sub Department HR bertanggung jawab dalam pengecekan administrasi Cuti
Karyawan.
3. Atasan langsung karyawan yang bersangkutan bertanggung jawab untuk
mengetahui karyawannya akan menjalani cuti.
4. Atasan langsung (minimal Supervisor) bertanggung jawab memberikan
persetujuan Cuti.

5. MASUKAN
1. Persetujuan Cuti Karyawan yang bersangkutan.
2. Catatan Cuti Karyawan

6. KELUARAN YANG DIHASILKAN


1. Persetujuan Permohonan Cuti Karyawan.
2. Monitoring Data Cuti Karyawan.

7. URUTAN KERJA (PROSES)


1. Minimal 2 (dua) Minggu sebelum melaksanakan cuti, karyawan yang bersangkutan
mengajukan permohonan cuti, dengan mengisi formulir Permohonan Cuti.
2. Formulir yang telah diisi dan ditanda tangani oleh yang bersangkutan diserahkan
ke Sub Department HR.
3. Sub Department HR memeriksa Data Cuti Karyawan yang terdiri dari:
a. Posisi cuti karyawan
b. Jumlah pengambilan hak cuti
c. Tanggal cuti
d. Tanggal masuk kembali (kerja)
e. Catatan lain yang diperlukan
4. Setelah selesai di data formulir Permohonna Cuti tersebut diserahkan kepada
Departemen/ Divisi karyawan yang bersangkutan untuk ditandatangani oleh
atasannya (Supervisor dan ke bawah disetujui Manager Departemennya, diatas
Supervisor disetujui Director Departemennya).
5. Formulir yang telah disetujui, diserahkan kembali ke Sub Department HR.
6. Proses administrasi permohonan hak cuti maksimum 7 (tujuh) hari.
7. Setelah selesai cuti, karyawan yang bersangkutan wajib lapor ke Sub Department
HR, guna pengecekan kesesuaian tanggal masuknya.
8. Bila terjadi keterlambatan masuk setelah cuti, Sub Department HR
menginformasikan kepada yang bersangkutan dan Departemennya untuk diproses
lebih lanjut sesuai ketentuan.

8. FLOW CHART
KARYAWAN ATASAN LANGSUNG HRD

START

Form cuti

Mengisi form
cuti
Form cuti
Mengajukan ke
Menerima form cuti
atasan langsung

Form cuti
Form cuti
Menandatangani
Menerima form cuti dan menyerahkan
dan menyetujui ke atasan
karyawan yang
bersangkutan

Tidak
END Disetujui
?

Ya
Form cuti Form cuti
Menandatangani HRD menerima
dan mengembalikan form cuti yang
ke HRD ditandatangani

Form cuti

Mengarsipkan form
cuti

END

Anda mungkin juga menyukai