Anda di halaman 1dari 3

Adiella Zakky Juneid

2210246950
1. Inkuiri terbagi atas:
1) Inkuiri Konfirmasi
Sebuah inkuiri dimana siswa telah mendapatkan informasi terlebih dahulu,
setelah siswa mendapatkan informasi barulah dilakukan proses inkuiri yang
bertujuan sebagai pembuktian atau verifikasi informasi tersebut. Biasanya
digunakan pada siswa yang baru pertama kali menggunakan inkuiri dan
pelaksanaannya full bimbingan dengan skema LKPD sebagai berikut:

LKPD Tujuan
Alat dan bahan
Langkah-langkah
Cara analisis
Cara menyimpulkan
Setelah siswa terbiasa dengan proses inkuiri, barulah siswa diajak menggunakan
proses inkuiri berikutnya.
2) Inkuiri Terstruktur
Sebuah inkuiri dengan siswa yang tidak diberitahu informasi mengenai materi
dan pelaksanaan proses inkuiri didominasi bimbingan guru, sehingga proses
inkuiri tersebut dapat memberikan informasi mengenai materi. Pada inkuiri ini
skema LKPD yang digunakan sama seperti pada inkuiri konfirmasi, namun
perbedaannya terdapat pada peran guru. Pada inkuiri konfirmasi guru berperan
full membimbing sedangkan pada inkuiri terstruktur guru dominan,
3) Inkuiri Terbimbing
Sebuah inkuiri dengan siswa sendiri yang mencari informasi yang ingin
didapatkan dan guru hanya memantau. Proses inkuiri ini digunakan ketika
keterampilan saintifik siswa mulai terasah terutama dalam keterampilan
manipulatif serta kemampuan menganalisis dan menginterpretasi data. Skema
LKPD pada inkuiri terbimbing ini sebagai berikut:

LKPD Masalah
Tujuan
Alat dan Bahan
Data
Analisis
Tujuan
Kesimpulan
4) Inkuiri terbuka
Sebuah proses inkuiri yang dilakukan ketika siswa sudah menguasai
keterampilan saintifik, siswa hanya diberikan suatu masalah dan diharapkan
mencari informasi dari masalah tersebut.
2. Keterampilan saintifik adalah suatu keterampilan dalam memaksimalkan ke lima indra
dalam mendapatkan informasi dari suatu objek atau masalah. Keterampilan saintifik
sangat dibutuhkan dalam pemahaman konsep sehingga konsep atau informasi yang
ingin dicapai terutama dalam proses inkuiri dalam dapat tercapai. Pemahaman suatu
konsep tidak akan didapat hanya dalam metode ceramah, metode terbaik yang dapat
digunakan dalam pemahaman konsep adalah dengan proses inkuiri. Proses inkuiri
tersebut melatih keterampilan saintifik siswa. Sehingga terdapatlah hubungan antara
pemahaman konsep dengan keterampilan saintifik.

3. Soal mengukur kemampuan mengklasifikasi (multiple choice)


1) Diberikan data desa-desa yang merupakan penyumbang gas rumahkaca sebagai
berikut:
i. Desa A merupakan desa dengan tingkat konsumsi bahan bakar yang
tinggi
ii. Desa B melakukan pembukaan lahan dengan membakar hutan
iii. Desa C merupakan desa dengan mayoritas sebagai peternak sapi
iv. Desa D merupakan desa industri
v. Desa E merupakan desa yang boros parfum serta aerosol
vi. Desa F merupakan desa penghasil garam terbesar
Dari data diatas, desa manakah yang merupakan desa penghasil gas CO2?
a. Desa A dan Desa B
b. Desa A dan Desa C
c. Desa A dan Desa F
d. Desa B dan Desa D
e. Desa D dan desa E
Soal mengukur kemampuan mengontrol variabel (essai)
1) Hukum II Newton dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:
∑𝐹
𝑎=
𝑚
Diberikan data sebagai berikut:
Benda Massa Gaya
1 ¼m ¼F
2 ½m F
3 m 3/2F
4 3/2 m F
5 2m 3F

Dari data diatas benda nomor berapakah yang memiliki penambahan


kecepatan paling besar? Berikan alasan anda!
4. Pendekatan kontekstual merupakan sebuah pendekatan dimana pembelajaran dikaitkan
dengan situasi dunia nyata siswa sehingga dapat diterapkan dalam dunia nyata siswa
tersebut. Dalam proses inkuiri yang merupakan proses penemuan dengan
memanfaatkan keterampilan saintifik, pemberian masalah yang berkaitan dengan
kehidupan lingkungan siswa dapat memudahkan siswa memahami masalah tersebut.
Hal ini terjadi karena siswa sudah terbiasa dengan lingkungan tersebut, sehingga siswa
tidak keliru dalam mengartikan masalah tersebut.
5. Hambatan pelaksanaan eksperimen di laboratorium sekolah diantaranya:
1) Kurang percayanya seorang guru bahwa eksperimen yang dilakukan itu penting
dalam proses pembelajaran
2) Kurangnya keterampilan seorang guru dalam merancang eksperimen maupun
melakukan eksperimen
3) Kurangnya keterampilan manipulatif seorang guru maupun siswa sehingga
takut alat-alat laboratorium yang digunakan akan rusak dan terlalu dianggap
mahal
6. Keuntungan menggunakan virtual lab dalam pengajaran fisika:
1) Eksperimen pada virtual lab dapat dilakukan dimana saja
2) Tidak memerlukan biaya yang besar karena tidak menggunakan alat-alat
laboratorium
3) Siswa terhindar dari bahaya ketika melakukan eksperimen secara langsung,
seperti tersentrum, meledak, kebakaran dan lain-lain.
Kelemahan menggunakan virtual lab dalam pengajaran fisika:
1) Siswa tidak dapat mengasah kemampuan manipulatif
2) Beberapa konsep fisika belum dapat tervisualkan dengan baik oleh virtual lab
3) Dalam mencapai tujuan jika tidak ada arahan yang baik maka akan memakan
waktu yang lama bagi siswa untuk mencapai tujuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai